Saturday, January 18, 2014

Australia Akui Langgar Wilayah Laut RI

JAKARTA : Pemerintah Australia hari ini mengakui bahwa kapal militernya beberapa kali melanggar batas maritim Indonesia. Langkah ini, ungkap Canberra, beberapa kali terjadi saat berupaya menghalau datangnya kapal-kapal pengangkut imigran gelap yang masuk ke perairan Australia.

Menurut kantor berita Reuters, pengakuan itu dilontarkan Menteri Imigrasi Scott Morrison. Dia mengaku awal pekan ini mendapat informasi soal "pelanggaran yang kurang berhati-hati" itu. Namun, pihak berwenang Australia langsung menginformasikannya kepada militer Indonesia, dalam hal ini TNI Angkatan Laut.

"Kami sangat menyesal akan hal itu dan telah menyampaikan maaf," kata Morrison kepada para wartawan. "Namun pemerintah Australia tetap berkomitmen melanjutkan kebijakan menghentikan kapal-kapal [pembawa imigran gelap] itu," lanjut Morrison



Letnan Jenderal Angus Campbell, kepala "Operasi Penegakan Perbatasan" yang bertanggungjawab menghalau para kapal imigran gelap, juga mengaku bahwa pelanggaran teritorial itu terjadi dalam beberapa hari. Namun, dia menolak memberi penjelasan lebih lanjut.

Mengusir kapal-kapal pembawa imigran gelap ke perairan Indonesia ini merupakan kebijakan kontroversial pemerintah Australia di bawah Perdana Menteri Tony Abbott. Belakangan ini pemerintah Australia juga tidak mau transparan soal bagaimana dan berapa kapal-kapal itu diusir oleh pihak berwenang, yang melibatkan militer.

Kapal-kapal ini diduga berangkat dari Indonesia secara ilegal. Sebelumnya, Australia menjalin kerjasama dengan Indonesia soal penanganan imigran gelap, namun kemitraan itu dibekukan sementara waktu setelah Jakarta marah kepada Canberra soal skandal penyadapan. Sementara itu, lembaga PBB urusan pengungsi memperingatkan Australia bahwa cara mereka menghalau para imigran bisa melanggar hukum internasional, dengan memaksa kapal-kapal itu kembali ke Indonesia tanpa memperhatikan keselamatan orang-orang itu. 

Mereka rata-rata berasal dari negara-negara yang sudah dilanda konflik, seperti Afganistan, Sudan (Darfur), Pakistan, Somalia, dan Suriah. Para imigran itu ingin ke Australia untuk mendapat kehidupan yang lebih baik dengan menjadikan Indonesia sebagai tempat singgah. Mereka rela keluar uang banyak untuk membayar penyelundup agar bisa naik ke kapal walau dengan kondisi yang memprihatinkan.

Australia Minta Maaf

Pemerintah Australia meminta maaf kepada Indonesia karena telah melakukan "pelanggaran tidak sengaja" atas wilayah perairan negara itu.

Kantor berita Perancis seperti dikutip Tasnim News (17/1) melaporkan, petinggi pemerintah Australia meminta maaf kepada Jakarta karena telah melakukan pelanggaran tidak sengaja atas zona laut Indonesia. Pada saat yang sama  Australia juga menekankan kelanjutan kebijakan tegasnya terkait para pencari suaka yang masuk ke Australia melalui jalur laut.

 

Scott Morrison, Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia dalam konferensi persnya menyesalkan kejadian ini dan mengatakan, "Julie Bishop, Menteri Luar Negeri Australia menyampaikan permintaan maafnya kepada Marty Natalegawa, sejawatnya dari Indonesia karena Angkatan Laut Australia telah memasuki wilayah perairan Indonesia."


Ia menambahkan, "Menlu Australia juga menegaskan bahwa pelanggaran terhadap wilayah perairan Indonesia tidak akan terulang lagi."

 
Menurutnya Kedutaan Besar Australia di Indonesia, Jumat (17/1) secara resmi meminta maaf kepada Indonesia atas pelanggaran ini.
 Sumber : Vivanews

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...