Monday, October 22, 2012

Direction Finder YonHub TNI AD : Pelacak Pancaran Sinyal Lawan



Ada yang khas pada pameran Alutsista TNI AD yang berlangsung awal Oktober 2012 lalu di Lapangan Monas, Jakarta.Selain deretan alat tempur yang ditampilkan, ada satu stand yang cukup menarik untuk diketahui lebih dalam, yakni Batalyon Perhubungan TNI AD. Inilah unit militer dalam lingkungan TNI AD yang jumlahnya memang hanya satu, ya memang TNI AD hanya punya satu Batalyon Perhubungan. 
Direction Finder YonHub TNI AD
Direction Finder YonHub TNI AD
foto : indomiliter.com

 

Yang dipamerkan oleh kesatuan ini jelas bukan alutsista (alat utama sistem senjata), tapi punya peran penting dalam misi kombatan, terutama terkait misi-misi pengintaian dan intelijen. Dalam pameran tersebut, Yon Hub menampilkan ‘mainan’ barunya yakni perangkat Direction Finder. Perangkat ini dikemas dalam platform kendaraan four wheel drive, yakni Nissan Frontier. Kendaraannya boleh dibilang biasa-biasasaja, hanya tampil sedikit ‘sangar’ berkat cat hijau dof, tapi jangan anggap enteng untuk ‘jeroan’-nya.

Nissan Frontier ini mampu melacak titik lokasi keberadaan musuh atau target sampai jarak 40 km. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pelacakan sumber pancaran gelombang elektromagnetik musuh. Perangkat keras (hardware) yang melengkapi kendaraan ini mencakup tripod antena DF, TRC 6200 IHDVU Receiver, antena DF VUHF ANT 205, antena GPS, kompas digital, tripod antena   Monobs, antena Monobs HF STA 10, workstation, USB TOD dongle, dan ditenagai baterai Lithium Ion ALI 143 dan Coupler.

Antena pencari gelombang Direction Finder YonHub TNI AD
Antena pencari gelombang yang terdapat di atap mobil dapat dilepas, dan dipasang pada dudukan tripod di luar kendaraanfoto : indomiliter.com

Untuk sokongan software (perangkat lunak) menggunakan LG 211 yang dipasok dari Thales, vendor elektronik asal Perancis. Perangkat interkoneksi mencakup kabel ethernet HF, kabel coaxial HF, dan power supply TRC 6200 IHDVU receiver. Frekuensi yang dapat dipantau dengan Monobs mulai 1 – 3.000 Mhz, dan DF mulai 30 – 3.000 Mhz.

Kelebihan dari platform perangkat ini adalah bersifat portable, bila kendaraan terhambat medan berat, antena dapat dilepas dari dudukan di mobil, untuk selanjutnya dipasang pada permukaan tanah. Perangkat Direction Finder ini merupakan barang yang masih baru, menurut awaknya perangkat ini baru hadir sekitar bulan Juni – Juli 2012.

Platform kendaraan tidak dilengkapi perlindungan lapis baja, hanya ada pelindungan jaring baja pada kaca depan dashboard. Sampai saat ini TNI AD baru memiliki 8 unit Direction Finder, untuk pengoperasiannya dengan  moda BKO (bawah kendali operasi) untuk mendukung unit-unit tempur yang tersebar di wilayah Nusantara. Hmmm… dari jumlahnya yang 8 unit, rasanya sangat tidak  ideal, semoga kedepan akan ada penambahan.



Sumber : IndoMiliter

Spanyol Siap Terima Pencegah Rudal AS di Wilayahnya

Pemerintah Spanyol pada Jumat menyatakan kesediaannya untuk angkatan laut AS mengerahkan empat kapal yang dilengkapi dengan alat pencegah rudal di wilayahnya. Ini semua adalah bagian dari perisai pertahanan balistik NATO.

Dilengkapi dengan sistem pertahanan Aegis, kapal-kapal itu dikerahkan dari markas angkatan laut AS di Rota, sebelah selatan Spanyol, pada 2013 bersama dengan 1.400 tentara AS, di bawah kesepakatan yang disetujui satu tahun lalu.

Pemerintah Spanyol mengesahkan penandatanganan kesepakatan di bawah persetujuan pertahanan gabungan dalam pertemuan kabinet pada Jumat.

“Aktivitas utamanya akan berkontribusi untuk melakukan pertahanan terhadap misil balistik,” ujar pernyataan resmi pemerintah.

Para pemimpin dari 28 negara NATO memberikan dukungan mereka pada 2010 untuk perisai misil balistik di Eropa, yang menurut para pejabat AS bertujuan untuk menggagalkan ancaman rudal Iran.

Sistem tersebut kemudian akan diperluas untuk memasukkan alat pencegah rudal di daratan Romania, Polandia, Turki dan Belanda.

Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenzs de Santamaria mengatakan dalam konferensi berita bahwa perkembangan instalasi itu, didanai oleh Amerika Serikat, akan mendorong perekonomian di wilayah itu, yang menderita karena resesi ekonomi Spanyol.

Namun, koalisi politik sayap kiri United Left, yang bersama-sama mengatur wilayah sekitar Andalusia bersama dengan para Sosialis, mengkritisi putusan tersebut, mengatakan hal itu membuat Spanyol menjadi “target militer.” (TGR/ANT/AFP)

RUSIA TEMPATKAN S-400 DI PERBATASAN TURKI




:Rusia mereaksi bergabungnya Turki dengan program perisai anti-rudal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dengan menempatkan rudal-rudal S-400 di dekat perbatasan dengan Turki.
 
Fars News mengutip Debka File (18/10) melaporkan, rudal-rudal S-400 itu ditempatkan di dekat perbatasan dengan Turki di selatan Rusia. 
 
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Rusia dalam hal ini mengatakan, penempatan rudal-rudal S-400 itu dalam rangka mereaksi kebijakan Turki karena telah bergabung dengan perisai anti-Rudal NATO, karena program tersebut merupakan ancaman bagi Rusia.
 
Ditegaskannya bahwa rudal tersebut mampu menghancurkan berbagai jenis pesawat dan rudal balistik.  
 
Sumber-sumber di Debka File menyebutkan bahwa selain masalah perisai anti-rudal NATO, Rusia juga berniat memperingatkan bahwa Moskow tidak akan menolerir kemungkinan aksi-aksi Turki seperti memaksa pesawat komersial Rusia yang terbang menuju Suriah. Tidak hanya itu, Rusia juga berencana akan menembak jatuh pesawat Turki yang lancang terjun ke krisis Suriah. 
 
Penempatan rudal-rudal S-400 itu di selatan Rusia akan rampung hingga akhir tahun ini. 




Sumber : Irib

Wamenhan dan Dubes Brazil Bahan Kerjasama Pertahanan



(Foto: DMC)

19 Oktober 2012, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kaba Ranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip, Jum’at (19/10), menerima kunjungan Duta Besar Brazil untuk Indonesia H.E. Mr. Paulo Alberto Silveira Soares, di kantor Kemhan, Jakarta. Pertemuan singkat antara Wamenhan dan Dubes Brazil kali ini diantaranya membicarakan mengenai rencana kunjungan Wamenhan ke Brazil dalam waktu dekat.

Adapun maksud kunjungan kerja Wamenhan ke Brazil adalah untuk melanjutkan pembahasan mengenai draft agreement kedua negara baik yang sedang berjalan maupun yang tertunda sejak tahun 2006. Untuk itu kedua negara perlu membahas kembali draft kerjasama di bidang industri pertahanan agar kerjasama pertahanan kedua negara dapat terus berlangsung. Selain itu kunjungan kerja Wamenhan ke Brazil adalah untuk membahas isi kontrak kerjasama yang telah ditandatangani kedua negara dan modernisasi TNI. Dalam kunjungannya ke Brazil nanti diharapkan Wamenhan dapat bertemu dengan kreditur dan pemberi pinjaman dalam hal ini CEO Embraer yaitu perusahaan pembuat pesawat Super Tucano.

Sumber: DMC

BERITA FOTO : MELIHAT PROSES PERAKITAN PANSER PINDAD




(bandung): PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.


Pekerja menyelesaikan perakitan kendaraan tempur lapis baja APC 6x6 Anoa 2 di Unit Produksi PT Pindad, Bandung, Jawa Barat.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memprioritaskan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) buatan dalam negeri.
Produk alutsista buatan dalam negeri tersebut tidak kalah dengan hasil pabrikan luar negeri.
Hingga saat ini Panser Anoa sendiri laris dibeli oleh TNI angkatan darat. Kesatuan yang dipimpin Letjen TNI Pramono Edhi Wibowo ini total telah membeli 226 unit dari PT Pindad.
Panser Anoa ini memiliki beberap` varian tipe tergantung kebutuhannya.
Kendaraan tempur jenis ini rata-rata memiliki bobot sekitar 14 ton dengan kecepatan melaju 80km/jam di jalur on road dan 40km/jam di jalur off road.
Panser ini juga dilengkapi persenjataan yang disesuaikan dengan tipe masing-masing. Transmisi otomatis juga melengkapi keunggulan kendaraan tempur ini.
PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.

Petugas menguji kendaraan tempur lapis baja yang sudah selesai di rakit seperti rintangan jalur kemiringan 30 derajat, turunan curam dan melintasi air.
PT Pindad telah memasok Panser Anoa untuk TNI angkatan darat. Panser ini diproduksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. Yuk kita lihat proses perakitannya.




Sumber : Detik

ARMADA PERANG RI LAKSANAKAN LATIHAN PEPERANGAN ELEKTRONIK



kapal perang

:Konvoi  unsur kapal perang RI setelah latihan Armada Jaya XXXI/2012 dinyatakan selesai selanjutnya pada saat lintas laut kembali ke Pangkalan Surabaya terlibat peperangan elektronika  sejak memasuki  perairan Alur Pelayaran Kepulauan Indonesia (AlKI )  sampai dengan perairan Laut Jawa,Sabtu (20/10).

Latihan peperangan Unsur kapal perang RI  melibatkan sejumlah  KRI melaksanakan latihan peperangan laut guna meningkatkan profesionalisme pengawak kapal perang RI  dengan menggunakan peperangan peralatan elektronika , radar permukaan dan radar udara   yang diawali sejak  berangkat dari perairan Sangatta sampai dengan sepanjang route lintas laut menuju pangkalan Angkatan Laut Ujung  Surabaya.

Dalam kegiatan lintas laut menuju pangkalan Angkatan laut Surabaya,kekuatan  kapal perang RI sejumlah lebih dari 30 tersebut dibentuk dalam tiga gugus tugas dalam pelaksanaan peperangan laut mulai membentuk formasi bersama-sama dengan sejumlah unsur kapal perang RI pada posisi 28 mil sekitar Perairan  Tanjung Kemuning Kotabaru Kalimantan Timur

Latihan peperangan laut melibatkan sejumlah 17 unsur KRI jenis Fregat, SIGMA, perusak kawal tipe parchim,kapal cepat FBP 57 dan LPD yang secara berkelompok tergabung dalam satuan tugas dengan nama  Gugus Tugas Merah   dan Gugus Tugas Biru.

Sedangkan kapal perang jenis Landhing ship tank (LST ) dan Froch dengan kekuatan lebih dari 10 KRI tergabung dalam Satuan Gugus Lambat.
  
Unsur Gugus Tugas Biru dengan Komandan GugusTugas Kolonel Laut (P) Deni Hendrata  yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal korvet Komando Armada RI Kawasan Barat dengan  unsur-unsur dibtuan awah komandonya  8 kapal perang RI jenis landing Paltform Dock ((LPDserta jenis Fregat ) dan kapal Rumah sakit Sigma kelas dan kapal cepat FPB 57 serta jenis angkut tank tipe froch dan 1 pesud U612 .

Sedangkan Satuan Gugus Merah dibawah komando Komandan Satuan Kapal Cepat Armada RI kawasan Timur  Kolonel Laut (P) Rahmat Eko Raharjo melibatkan jenis LPD KRI Banjarmasin-592, jenis fregat KRI Oswal Siahaan -354 dan KRI Ahmad Yani-351,,jenis Sigma  KRI Diponegoro-365,jenis parchim KRI Untung Suropati-372,  dan  kapal cepat FPB 57  KRI Hiu-804 dan 1 pesawat udara, nomed U 611.

Dalam latihan tersebut Gugus Tugas tersebut Asisten Operasi Pangarmabar Kolonel laut (P) Agung Prasetyawan ,Aslog  Pangarmabar Kolonel Laut (T) Dani Achdani SE,MAP Asintel Pangarmabar Kolonrel Laut ( E) Hendrawan Bayu ,Kadiskomlek armabar Kolonel laut (E) Budi Kalimantara dan beberapa perwira yang onboard di KRI KRI Banjarmasin-592.




Sumber : 
Poskota

PESAN YANG HENDAK DI CAPAI DALAM LATGAB TNI




Apa jadinya bila pisau tak pernah diasah, tentu akan tumpul. Begitu pula dengan prajurit TNI, tanpa latihan apa jadinya mereka nanti, bila ada perang. Maka, latihan gabungan dilakukan di Surabaya, Jawa-Timur. Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012 ini dibuka oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur (20/10). Sebagai Komandan Upacara adalah Panglima Divisi (Pangdiv) 2  Kostrad, Mayjen TNI Setyo Sularso. 

Dalam latihan ini alat utama sistem senjata (alutsista) milik TNI dikerahkan. Alutsista itu terdiri dari kendaraan tempur TNI Angkatan Darat seperti enam TankScorpio, dua Stormer APC, satu Stormer Co, dua Kendaraan Timhar, satu RVC, sepuluh FRS, sembilan Tank Anoa, satu Radar Giraffe, satu Ambulan dan satu Kendaraan Recovery serta 44 Kendaraan Angkut Personel. Sedangkan dari TNI Angkatan Laut adalah 35 KRI, satu Cassa, dua Heli Bell, 34 Truk, lima Tank, lima BVP, empat Kapa, 20 Ranfib, tiga Howitzer dan dua RM-70 Grad. 

Dari TNI Angkatan Udara dikerahkan empat Pesawat Tempur  Sukhoi SU-27/30,  enam  Hawk SPO,  delapan  Pesawat  Angkut  C-130 HS/H/B, satu Pesawat Angkut C-130 BT, dua Pesawat Intai Udara B-737, tiga Pesawat Intai Udara C-212, empat Heli Super Puma NAS-332/ SA-330, lima Heli Colibri EC-120b, satu Radar Smart Hunter, satu Kendaraan Angkut Rudal dan tiga ContainerRudal QW 3.

Menurut, Dansatgas Penerangan Latgab TNI 2012, Letkol Laut (KH) Edys Riyanto, tujuan Latgab ini adalah untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna, dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. 

Agenda latihan dimulai dengan latihan Posko di Komando Latihan Armada Timur (Kolat Armatim) mulai 20 Oktober sampai 25 Oktober 2012. “Kita melibatkan 931 personel yang terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai pelaku,” kata Edys.Sedangkan Latihan Lapangan akan dilaksanakan mulai 26 Oktober sampai dengan 30 November 2012 di perairan laut Sulawesi dan pendaratan Amphibi di pantai Sangata, Kalimantan Timur. Dalam latihan inimelibatkan sedikitnya 11.693 personel yang terdiri dari 740 personel sebagai penyelenggara dan 10.953 sebagai pelaku.

Sejarah telah menjadi dasar dalam merumuskan doktrin pertahanankepulauan, doktrin TNI dan strategi militer nasional. Penetapan doktrin pertahanan kepulauan dan doktrin militer nasional yang komprehensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan strategi militer nasional dan perumusan pembangunan kekuatan, demi tercapainya postur TNI, sertamemastikan tercapainya prioritas, kebutuhan keunggulan, spesifikasi, serta kebutuhan kemandirian.

“Dalam konteks konsep Minimum Essential Forces (MEF), maka konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan Komando Gabungan yang memiliki Inter-Operability tinggi, serta pemilihan Alutsista yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI,” kata Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Dalam konteks Doktrin Operasi Militer Modern, kata Panglima TNI,  terdapatunsur-unsur penting yang menjadi perhatian.Pertama, strategi militer atau doktrin pelaksanaan sebagai metode.  ini adalah Doktrin Militer Nasional dengan  turunannya sebagai Field Manual untuk setiap unit TNI. Kedua, Markas Komandoyang memberikan tujuan, pengawasan, evaluasi dan otorisasi aset kepada rantaikomando, dimana tujuan harus terkait dengan doktrin dan strategi militer. 

KetigaPusat Komando dan kendali sebagai pengelola aset dan penentu metode.  Hal ini terkait erat dengan Doktrin Operasi Gabungan yang harusdiintegrasikan dalam konsep K4IPPMP, yaitu Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, Pengamatan, Pengintaian dan Manajemen Pertempuran.Keempat, unit militer sebagai aset operasional dan aset tempur, baik tingkat Divisi, Brigade, Resimen, Batalyon, Detasemen, Kompi dan tingkat tim. 

“Sampai dengan tingkat perorangan yang melaksanakan operasi intelijen khusus, merupakan unsur kekuatan yang harus dikembangkan dan diintegrasikan secara bulat,” ujar Panglima TNI.

Latihan gabungan TNI tahun 2012 ini, memiliki dimensi taktis dan strategis, serta dimensi Politis dalam konteks pertahanan dan keamanan negara. Dalam dimensi Taktis dan strategis, latgab  ini  diarahkan guna meningkatkan kemampuanperorangan dan satuan, serta aplikasi doktrin dan protap operasi gabungan, sebagaimana perkembangan operasi militer modern.”Sedangkan dimensi politis, latihan ini sebagai bentuk kontinuitas dan Deterrence Effect dalam penyelenggaraan keamanan negara di masa damai terhadap gangguan kedaulatan negara dan menjaga aset nasional dalam bentuk sumber daya alam dan sumber daya lainnya,” paparnya.




Sumber : Kompasiana

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...