Thursday, November 08, 2012

KCR 60 PRODUK TERBARU PAL




PT. PAL kembali mengeluarkan kapal perang baru, kali ini Fast Attack Craft Missile-Kapal Cepat Rudal (KCR-60), sebual kapal perang yang mampu membawa rudal.

Kepada itoday, Rabu (9/11), Manager Marketing Planning & Business Care PT. PAL, Didik Soebijantoro mengatakan, kapal perang ini masih tahap design, tetapi sudah di posisi pengadaan open LC.

"Untuk kontruksi belum dimulai, baru pemotongan baja," ujar Didik.

PTM PAL sendiri rencananya akan membuat kapal perang ini secara paralel, dan diperkirakan akhir tahun sudah mulai dibangun.

PAL meyakinkan, produknya kana lebih bagus ketimbang KCR-40, karen BUMN Srategis ini memiliki pengalaman membuat kapal perang FPB-57.

Tidak hanya itu, PAL mengkalim konsumsi bahan bakar KCR-60 lebih irit dari pada kapal sekelasnya, dengan kecepatan maksimal 28 knot.

"Kapal ini ampu bertahan di laut selama lima hari," jelas Didik.

Kapal yang terbuat baja dan steel aloy ini memiliki kandungan lokal sebanyak 50 persen dan desainnya murni dirancang oleh anak negeri.

Dengan kandungan lokal mencapai setengahnya, PAL memperkirakan harga jual kapal ini hanya Rp 125-an miliar diluar combat management system (CMS).
PT. PAL kembali mengeluarkan kapal perang baru, kali ini Fast Attack Craft Missile-Kapal Cepat Rudal (KCR-60), sebual kapal perang yang mampu membawa rudal.

Kepada 
itoday, Rabu (9/11), Manager Marketing Planning & Business Care PT. PAL, Didik Soebijantoro mengatakan, kapal perang ini masih tahap design, tetapi sudah di posisi pengadaan open LC.

"Untuk kontruksi belum dimulai, baru pemotongan baja," ujar Didik.
 

PT PAL sendiri rencananya akan membuat kapal perang ini secara paralel, dan diperkirakan akhir tahun sudah mulai dibangun.

PAL meyakinkan, produknya kana lebih bagus ketimbang KCR-40, karen BUMN Srategis ini memiliki pengalaman membuat kapal perang FPB-57.
 
 
Tidak hanya itu, PAL mengkalim konsumsi bahan bakar KCR-60 lebih irit dari pada kapal sekelasnya, dengankecepatan maksimal 28 knot.

"Kapal ini ampu bertahan di laut selama lima hari," jelas Didik.
 

Kapal yang terbuat baja dan steel aloy ini memiliki kandungan lokal sebanyak 50 persen dan desainnya murni dirancang oleh anak negeri.
 

Dengan kandungan lokal mencapai setengahnya, PAL memperkirakan harga jual kapal ini hanya Rp 125-an miliar diluar combat management system (CMS

SIGNING OF INDONESIA GERMAN TANK DEAL POSTPONED


The planned signing of a deal for Indonesia‘s purchase of more than 150 German tanks was postponed Wednesday as the two sides were still negotiating, a Defence Ministry official said.

Indonesia now hopes to sign the contract and a separate technical agreement with German defence company Rheinmetall on Saturday, said Major General Ediwan Prabowo, the head of the defence facilities agency at the ministry.

"It‘s still being negotiated," Prabowo said. "The plan is to sign it on Saturday but it all depends on the negotiation and any agreement that can be reached."

He described the sticking points as minor and included issues such as the timing of delivery, after sale maintenance support and a technology transfer.

Deputy Defence Minister Sjafrie Sjamsoeddin said last week that the deal had been completed and the subsequent agreement would only be related to future maintenance and a transfer of technology.

Prabowo said there were no pending political or legal issues, saying the German government fully supported the deal.

Indonesia wants to buy 100 main battle tanks Leopard A24, including its upgraded version MBT Revoulution, and lighter Marder tanks from Rheinmetall.

Prabowo said Indonesia wanted the first batch to be delivered this year, but Rheinmetall had not given assurances because it would take some time to build tanks suited to Indonesian specifications.

The tank purchase was opposed by human rights groups in Indonesia and the Green and left-wing parties in Germany who argued that the military was committing human rights violations in the Papua region, the scene of a low-level separatist conflict.

The Defence Ministry dismissed the criticism on Tuesday, saying the purchase was part of the government drive to modernize its under-equipped military.
"Indonesia is a sovereign and civilized nation," said Defence Ministry spokesman Colonel Bambang Hartawan.

"We need to upgrade our defence capabilities like other countries have done, in terms of human resources and equipment," he said.

The military was accused of gross human rights violations under the rule of autocratic former president Suharto.

Activists said that despite a series of reforms following Suharto‘s downfall in 1998, there has been little accountability for past and recent abuses committed in Papua.

The government has allocated a defence budget of 156 trillion rupiah (16.4 billion dollars) for the 2011-14 period, allowing it buy hardware such as modern fighter aircraft, submarines and tanks.

Unlike neighbouring Malaysia and Singapore, Indonesia does not have main battle tanks. Its military has long relied on ageing French-made AMX-13 and British-made Scorpion light tanks.

The country‘s main weapons company, PT Pindad, has developed and produced light armoured personnel carriers and the government hopes it would eventually be capable of making tanks similar to the Leopard, in cooperation with Germany. dpa apa tlo Author: Ahmad Pathoni




Pesawat Nirawak CR10 Karya Dislitbangad



Pesawat nirawak CR10.(Foto: Berita HanKam)

8 November 2012, Jakarta: Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) mengembangkan pesawat nirawak sayap tetap CR10.

CR10 digolongkan kelas jarak dekat dengan jangkauan terbang 25 km dan lama terbang 3-4 jam. Pesawat mempunyai bobot maksimal 35 kg, panjang keseluruhan 2,6 meter dengan bentang sayap 3,2 meter.

Pesawat digerakan oleh mesin 80 cc 2 tak yang mampu mencapai kecepatan maksimal 140 Km/jam dan kecepatan jelajah 120 km/jam.

CR10 mampu melakukan misi pengintaian taktis, pengintaian strategis, deteksi dan identifikasi musuh, akuisisi lokasi dan posisi target dengan akurasi tinggi serta perimeter patroli.

Kamera pengintai diletakkan di bagian bawah pesawat. (Foto: Berita HanKam)

Berbagai satuan TNI AD dapat mengoperasikan CR10 untuk misi-misi khusus. Satuan infanteri untuk misi pengintaian dan pemantauan serta pencarian target.

Satuan kavaleri dan artileri medan untuk misi pencarian target, pengintaian rute, melakukan analisa hasil penembakan serta mendukung latihan penembakan dalam mengecek keakurasian penembakan.

Satuan arhanud untuk melakukan pengecekan area penyebaran bagi satuan tembak arhanud. Satuan zeni dan perhubungan untuk pemetaan udara, pemantauan wilayah, pemantauan konvoi dan penyiaran komunikasi

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...