Friday, September 27, 2013

Turki Lebih Memilih Sistem Pertahanan Rudal Buatan China


FD-2000 (HQ-9)

Negara anggota NATO, Turki, memilih sebuah perusahaan China yang telah terkena sanksi AS untuk membuat sistem pertahanan rudal jarak jauh senilai US$ 4 miliar, menyingkirkan tawaran dari Rusia, perusahaan-perusahaan Eropa lainya dan Amerika Serikat sendiri, Reuters melaporkan.
Menteri Pertahanan Turki mengumumkan keputusan untuk memberikan kontrak kepada China Precision Machinery Import and Export Corp (CPMIEC) pada hari Kamis kemarin dalam sebuah pernyataannya. Namun tidak disebutkan biaya sebesar US$ 4 miliar tersebut untuk berapa sistem pertahanan rudal.

Pada bulan Februari lalu, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada CPMIEC karena melanggar sanksi yang diberikan kepada negara-negara yang diberi sanksi seperti Iran, Korea Utara dan Suriah. Tidak jelas apa yang telah dilakukan oleh CPMIEC sehingga harus mendapatkan sanksi dari AS. Sebelumnya CPMIEC juga terkena sanksi AS. Pada tahun 2003, Washington mengatakan pihaknya memperpanjang sanksi pada CPMIEC untuk penjualan senjata kepada Iran. Menurut Reuters, pejabat dari CPMIEC sendiri tidak bisa dihubungi perihal sanksi Amerika Serikat ini.

Tsunami Aceh Jadi Momentum Kebangkitan Militer Indonesia


JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 menjadi momentum kebangkitan militer Indonesia.

Ia mengungkapkan, saat terjadi tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004, TNI tak mampu mengevakuasi para korban karena keterbatasan peralatan akibat embargo. Saat itu, TNI tidak hanya tidak mampu melakukan mobilisasi, tetapi juga tidak membangun fasilitas kesehatan.

"Saat terjadi tsunami di Aceh, perlu evakuasi (korban). Tapi tak ada satupun pesawat kita yang mampu mengevakuasi," ujar Sjafrie, saat mengisi Simposium Ketahanan Nasional, di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Penentang Tank Leopard Minta Uang

Mantan KSAD yang ikut konvensi itu tampil di Universitas Paramadina.

Leopard 2A4 TNI AD
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menjadi salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang paling gencar berkampanye. Hari ini, Kamis 26 September 2013, dalam diskusi di Universitas Paramadina Jakarta, Pramono menyinggung keberhasilannya saat memimpin TNI AD.

Sebagai KSAD, ketika itu dia memutuskan untuk membeli tank Leopard dari Jerman. Menurutnya, sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista). Namun, ujar Pramono, upayanya untuk memodernisasi alutsista TNI ditentang sekelompok orang.

“Rencana awal beli 44 tank, kemudian yang datang 150 tank dengan harga yang lebih murah namun dengan perlengkapan lebih lengkap. Tapi saya disalahkan oleh sekelompok orang. Mereka dulu idealis tapi sekarang minta bagian uang,” kata Pramono tanpa menyebut jelas siapa sekelompok orang yang ia maksud itu.

Modernisasi pertahanan, ujar ipar Susilo Bambang Yudhoyono itu, penting karena alutsista Indonesia sudah tertinggal dari negara lain. “Kita kelasnya Bajaj, yang lain Pajero. Bagaimana bisa menjaga kedaulatan kalau kita tidak kuat? Alhamdulillah, tahun 2014 nanti modernisasi alutsista sudah 70 persen dari rencana,” ujar Pramono.

Modernisasi alutsista itu dipandang Pramono sebagai salah satu bentuk nasionalisme yang ia praktikkan ketika menjabat sebagai KSAD. Ia lantas mengritik mantan aktivis mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang kehilangan idealismenya setelah menjadi pejabat publik. “Tetaplah idealis. Jangan setelah menjabat lupa idealismenya, dan jangan setelah duduk lupa berdiri,” kata dia.

Pramono juga mengeluhkan ketika ia pernah bertemu dengan sekelompok pemuda yang menggadaikan idealisme demi segelintir keuntungan. “Semua dihitung dengan uang. Berat kalau sudah begitu. Padahal kalau kita tulus dalam berusaha, Tuhan akan memberi jalan keluar,” ujarnya.(kd)
  sumber :  Vivanews  

Indonesian Firm Is Lone Bidder For P800-M PAF Plane Contract

  MANILA : An Indonesian aircraft manufacturer was the only firm to bid for a Department of Defense contract to supply the Philippine Air Force with two medium-lift transport planes worth more than P800 million.
 
This was first revealed by reliable military sources and later confirmed by Defense Undersecretary Fernando Manalo who, when asked, said in a text message that the “big is (still) being evaluated.” 

He did not elaborate.

Kapal Angkut Tank Produksi Dalam Negeri Selesai 2014



Kapal angkut tank rancangan PT Dok Kodja. (Foto: Berita HanKam)
27 September 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan satu unit Landing Shift Tank (LST) atau kapal pendarat tank untuk mengangkut tank besar yang akan dimiliki Indonesia. Kapal pengangkut tank itu kini sedang dibangun oleh industri pertahanan dalam negeri.
"PT PAL yang membuatnya," kata Sjafrie seusai berbicara di Simposium Ketahanan Nasional di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 26 September 2013.
LST bikinan PT PAL, kata Sjafrie, disebut mampu mengangkut 10 unit tank besar seperti Leopard 2A4 sekali jalan. Dengan kemampuan itu, Kementerian Pertahanan yakin 42 Leopard 2A4, 61 unit Leopard Ri, dan 50 unit Marder--tank ukuran menengah--mampu didistribusikan secara lancar ke beberapa wilayah Indonesia. "Akhir 2014 kapal bikinan PT PAL sudah siap," kata Sjafrie.

Pesawat Tempur T-50i Terbang Perdana di Lanud Iswahjudi


Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Wastum, mengacungkan jempol sebagai tanda sukses setelah terbang perdana dengan pesawat T-50i, Kamis (26/9). (Foto. Pentak Lanud Iswahjudi)

26 September 2013, Magetan: Komandan Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, melaksanakan terbang perdana dengan pesawat tempur T-50i Golden Eagle, di area terbang Lanud Iswahjudi, Kamis (26/9).

Terbang perdana dilaksanakan Komandan Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, dengan menggunakan pesawat T-50i Golden Eagle TT 5003, bersama penerbang dari Korean Aerospace Industries (KAI), Letkol (Ret) Khang Cheol, sedangkan Mayor Pnb Marda Sarjono bersama Letcol (Ret) Dong Kyu Lee, menggunakan pesawat T-50i TT 5004.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...