Thursday, November 28, 2013

Pendekatan Ekonomi Dalam Pertahanan

Korvet KRI Sutedi Senoputra ( 878 ) Anti-Kapal Selam Koarmatim (Photo: Dispenal)
Korvet KRI Sutedi Senoputra ( 878 ) Anti-Kapal Selam Koarmatim (Photo: Dispenal)
Ditandai dengan program Minimum Essential Force (MEF) Tahap I yang dimulai tahun 2010, perlahan tapi pasti anggaran pertahanan Indonesia meningkat cukup pesat. Pesat jika melihat peningkatan besaran anggaran dari Rp 42 triliun di 2010 meroket menjadi Rp 83 triliun rupiah di 2014. Pesatnya peningkatan besaran anggaran ini tentu menumbuhkan harapan untuk menjadikan atau mengembalikan wibawa sebagai sebuah Negara besar membuncah. Peristiwa lepasnya Sipadan-Ligitan dan konflik Ambalat adalah salah satu bukti betapa pentingnya kekuatan pertahanan sebagai alat diplomasi. Kembali ke persoalan anggaran, meskipun secara nominal meningkat, namun jika dihitung dari Produk Domestik Bruto (PDB), besaran anggaran pertahanan Indonesia masih terhitung kecil, belum beranjak dari 1,2 persen. Jauh dari angka ideal yang menurut Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan sebesar 2-3 persen dari PDB. (http://pothan.kemhan.go.id/?p=51#more-51).

Indonesia Malaysia dan Sukhoi T-50 PAK FA

SAAB Swedia tawarkan JAS-39 C/D Gripen kepada Malaysia (photo: SAAB)
SAAB Swedia tawarkan JAS-39 C/D Gripen kepada Malaysia (photo: SAAB)
Perusahaan SAAB Swedia, optimis Malaysia akan memilih pesawat tempur lightweight single engine multirole JAS-39 C/D Gripen, sebagai pengganti MiG-29N Fulcrum Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) yang akan dipensiunkan. Juru bicara SAAB Internasional, Thimas Linden mengatakan (20/11/2013), TUDM sedang mengkaji pesawat JAS-39 C/D Gripen dan pejabat Malaysia telah melakukan kunjungan ke SAAB Swedia.
Pesawat tempur JAS-39 C/D Gripen, merupakan satu dari empat calon pengganti MiG-29N Fulcrum TUDM. Pesaing lainnya:  Boeing F/A-18E/F Super Hornet AS, Rafale Perancis dan Eurofighter Typhoon Inggris.
SAAB merasa cukup optimis karena Angkatan Tentera Malaysia (ATM) juga menggunakan berbagai produk buatan SAAB termasuk: Multirole man-portable shoulder-fired weapon Carl-Gustaf, Combat Management System Saab 9LV Mk4 untuk frigate Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) 9LV, serta Radar Pertahanan Udara Giraffe 40.
SAAB Swedia juga menyuplai Radar Sea Giraffe untuk (KD) Lekiu, Radar ARTHUR “Artillery Hunting Radar”, Electronic warfare (EW) system untuk Sukhoi 30 MKM, serta radar maritim. Kerjasama militer Malaysia denga SAAB cukup meningkat pesat, untuk itu SAAB optimis akan didaulat sebagai pemenang tender pengganti Mig 29N TUDM.

Uji Statis Roket 80 mm Hasil LITBANGBUAT DISLITBANGAU

Tim Peneliti Roket 80 mm Dislitbangau yang dipimpin Kasubdis Rudalsen Kol. Tek Adang Heri Raspati melaksanakan Uji Statis terhadap Roket 80 mm hasil penelitian pengembangan dan pembuatan Subdis Rudalsen Dislitbangau. Uji Statis ini dilaksanakan di Pustek Roket Lapan Rumpin Bogor, belum lama ini.

Kerja Sama RI-Singapura Sepatutnya Dievaluasi

F15SG dan Su 30 TNI (Kaskus)
Jakarta : Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan kerja sama antarnegara itu berdasarkan hubungan saling percaya.

Hanya, jika hubungan tersebut sudah tak sesuai bahkan tak saling percaya, maka perlu di evaluasi.

Sebelumnya, Sydney Morning Herald, melampirkan dokumen milik pegawai NSA Edward Snowden. Laporan itu menyebutkan Singapura dan Korea Selatan membantu AS dan Australia menyadap hubungan telekomunikasi bawah laut yang melintasi Asia.

Berdasarkan data dari laporan itu Amerika Serikat dan kelompok intelijen dari negara yang tergabung dalam Five Eyes menyadap serat kabel optik di 20 titik di seluruh dunia. Direktorat Sinyal Pertahanan Australia juga disebut bekerja sama dengan intelijen Singapura.

Perairan Kepri Butuh Kawalan Laut Yang Memadai


BATAM-(IDB) : Sebagai wilayah perairan strategis dan merupakan jalur perdagangan internasional, bahkan keberadaannya berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Kamboja, sudah selayaknya perairan Kepri dijaga dengan Alutsista laut, seperti kapal selam berteknologi tinggi.

"Sebagai wilayah yang berada pada jalur strategis; Selat Malaka, Selat Karimata,  dan Laut Cina Selatan, dipastikan perairan Kepri rawan disusupi oleh militer asing dan pihak asing. Untuk itu, keberadaan Alutsista seperti kapal selam berteknologi tinggi, sangat di butuhkan untuk mengamankan perairan Kepri," ujar anggota komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo, belum lama ini kepada Haluan Kepri.

Keberadaan kapal selam, atau kapal bawah laut, diperlukan untuk mendukung operasional kapal permukaan yang sudah ada selama ini. Dengan kapal selam, kata Tjahjo, akan semakin memudahkan aparat TNI AL, untuk mendeteksi infiltrasi yang dilakukan negara luar.

Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi

http://teknologistrategimiliter.files.wordpress.com/2012/08/type_209_1400_mod_san.jpgJakarta : Sebagian dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit kapal selama juga akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) kedua negara.

"Lagi dimulai, secara fisik sudah dimulai (produksi) tahun ini. Kita pesan tiga kapal, satu dibuatnya di Korea tetapi kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik di sana atau sambil belajar," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (28/11/2013).

SAAB Optimis Terima Kontrak Ganti MiG-29N

Pesawat tempur JAS-39 C/D Gripen keluaran SAAB dari Sweden. (photo : superb wallpaper)

KUALA LUMPUR - Syarikat pengeluar pesawat tempur, SAAB yang berpangkalan di Sweden, optimis Malaysia akan menimbang untuk menggantikan pesawat tempur pelbagai fungsi (MRCA) milik Tentera Udara Diraja Malaysia, MiG-29N Fulcrum, dengan pesawat tempurnya, JAS-39 C/D Gripen.

Pengarah Urusan SAAB International Malaysia Sdn. Bhd. (SAAB), Thomas Linden berkata, TUDM buat masa ini sedang mengkaji kemungkinan itu selepas barisan pegawai-pegawai tertinggi ketumbukan tersebut mengadakan lawatan ke pangkalan syarikat itu di Sweden baru-baru ini.

Pesawat pejuang JAS-39 C/D Gripen, yang dikeluarkan oleh SAAB, merupakan antara empat pesawat yang dikatakan pilihan untuk menggantikan MiG-29N Fulcrum.

Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (Bag. 1)

Moscow  : Pantsir S-1 boleh jadi merupakan arsenal anti serangan udara paling gres dan kinyis-kinyis yang masuk dalam jajaran dinas aktif. Sudah dikembangkan selama dekade 90’an dan sepuluh tahun sesudahnya, Pantsir dalam varian S1 baru dinyatakan laik dinas militer Rusia pada tahun 2012. Dan dalam klaimnya, KBP Tula menyatakan bahwa Pantsir S-1 sanggup untuk menghancurkan berbagai sasaran udara yang masuk kategori ‘sulit’: rudal jelajah, rudal udara-permukaan, dan bahkan pesawat pembom stealth yang sukar dilacak radar lawan.

 
Dekade 1990an memang diwarnai oleh perubahan doktrin udara yang amat signifikan. Dimulai dari Perang Teluk II, dilanjutkan ke kampanye udara NATO di Bosnia-Herzegovina, pesawat pembom dengan munisi pintar pegang peranan besar dalam penghancuran sasaran-sasaran strategis lawan yang berujung pada demoralisasi pasukan yang menjadi sasaran. 

Rudal jelajah seperti Tomahawk juga leluasa menghantam berbagai target mulai dari Irak, Serbia, kemudian yang terbaru, Libya, seolah tanpa bisa dihentikan. Sistem pertahanan udara berbasis kanon dan rudal bisa dengan mudah dibutakan dan tak berdaya, dihancurkan dengan mudah oleh lawan di udara yang bahkan kehadirannya saja fana di layar radar. 

Pemerintah Batalkan Pembelian Hercules Australia


Jakarta  : Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan memutuskan membatalkan rencana pembelian enam pesawat angkut C-130 Hercules bekas dari Australia. Pemerintah juga menolak hibah empat unit pesawat serupa dari Negeri Kanguru itu.

"Proyek Hercules dari Australia digantikan," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungiTempo, Selasa, 26 November 2013.

Pembatalan ini merupakan buntut pengungkapakan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada 2009. Gusar pada tindakan negeri jiran itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lantas menghentikan kerja sama pertahanan dengan Australia.

Dituduh Bantu China Sadap Australia, Kemenhan Dan TNI Bungkam


Jakarta  : Badan Intelijen Strategis Indonesia TNI (BAIS) dituduh menyadap telepon seluler warga Australia dan memberikan hasilnya ke China. Operasi spionase intelijen badan pertahanan Indonesia juga dituding mengincar diplomat Australia, perusahaan dan warga sipil negeri Kanguru tersebut.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menolak berkomentar mengenai itu saat dihubungi VIVAnews. Rabu 27 November 2013, melalui pesan singkat, Sjafrie meminta tudingan tersebut sebaiknya dikonfirmasi ke TNI langsung. "Sebaiknya tanya langsung ke Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) TNI," kata Sjafrie.

Hal senada juga disampaikan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Sisriadi. Menurutnya, hal itu di luar kewenangan Kementerian Pertahanan. "Saya kira kalau ditanyakan kepada Kabais (Kepala Badan Intelijen Strategis) akan lebih tepat," ujarnya singkat.

Wamenhan : Tanpa Australia, Pertahanan RI Solid


Malang  : Seluruh kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Australia dihentikan menyusul terbongkarnya skandal penyadapan yang dilakukan intelijen negara tersebut. Bahkan, latihan tempur bersama yang dilakukan militer kedua negara juga disetop. 

Wakil Menteri Pertahanan dan Keamanan Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penghentian kerja sama pertahanan dilakukan atas instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kami setop sampai Australia memberikan jawaban yang tegas dan jelas," kata Sjafrie saat berkunjung ke industri roket dan bom PT Sari Bahari Malang, Jawa Timur, Jumat, 22 November 2013. 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...