Saturday, March 09, 2013

Tim COE UNIFIL Terkesan Model Panser Anoa


 ADA sesuatu hal yang sangat berkesan pada saat pemeriksaan Armoured Personnel Carrier (APC) yaitu panser Anoa oleh Tim COE (Contingent Owned Equipment) UNFIL (United Nations Interim Force In Lebanon yang dipimpin Ketua Tim COE Mr. Sergiy Mazarov di lapangan Sudirman Camp, Naqoura, Lebanon, kemarin.

Tim COE UNIFIL memeriksa Panser Anoa
Tim COE UNIFIL memeriksa Panser Anoa

Mayor Franz dari Austria menyampaikan,” Well done for your Anoa.” Ternyata peacekeeper tersebut sudah mengetahui bahwa Anoa yang diproduksi PT Pindad karya anak bangsa Indonesia sudah dipesan oleh beberapa negara. Hal ini diperoleh dari internet dan dijelaskan kepada Ketua Tim COE Mr. Sergiy.

Bahkan, Mr Sergiy memuji kesiapan operasional materiil dan perlengkapan Satgas FPC (Force Protection Company) TNI Konga XXVI-E2/UNIFIL yang tengah melaksanakan misi perdamaian PBB.


Densus 88


Cikal Bakal Detasemen Khusus 88 Antiteror Dibentuk 

Begini Detasemen Khusus 88 Antiteror DibentukJakarta | Sebuah video yang beredar di YouTube berisi tindakan kekerasan Detasemen Khusus 88 Antiteror memunculkan keinginan supaya satuan khusus ini dibubarkan. Padahal, kemunculan tim elite di Kepolisian RI itu tak lepas dari aksi kekerasan, bahkan teror dari para teroris di Indonesia.

Pada awalnya, cikal bakal Densus 88 Antiteror lahir dari Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Terorisme. Instruksi ini dipicu oleh maraknya teror bom hebat sejak 2001. Aturan ini kemudian dipertegas dengan diterbitkanya paket Kebijakan Nasional terhadap pemberantasan Terorisme dalam bentuk Peraturan Pengganti Undang-Undang No. 1 dan 2 Tahun 2002.

Pengamat kepolisian dari Universitas Padjajaran, Muradi, dalam bukunya Densus 88 AT; Konflik, Teror, dan Politik menyebutkan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan merespons perintah itu dengan membentuk Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme pada 2002. Desk ini langsung berada di bawah koordinasi Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan. Desk ini berisi kesatuan Antiteror Polri, yang lebih dikenal dengan Detasemen C Resimen IV Gegana Brimob Polri, dan tiga organisasi antiteror TNI dan intelijen.

Southeast Asia from the Corner of 18th and K Streets: Dynamic Equilibrium: Indonesia’s Blueprint for a 21st Century Asia Pacific


The term “dynamic equilibrium” has been bandied among Indonesian officials and U.S. interlocutors with surprising frequency since Indonesia assumed the ASEAN chairmanship in 2012. As shorthand for Indonesia’s regional foreign policy goals, the term is not new, but it is widely misunderstood.

Indonesia, as a rising middle power itself, seeks to strengthen the role of middle and rising powers in the Asia Pacific region in order to avoid a regional conflict or condominium of power between the resident superpowers, the United States and China. The knee-jerk reaction has been to see this as a twenty-first-century balance of power strategy, but it is more than that.

Indonesia does not seek an Asia Pacific in which it, the United States, China, India, Australia, Japan, South Korea, and Russia avoid conflict only through a balance of force, either individually or in coalition. The preponderance of the United States and China makes such a traditional balance of power improbable, if not impossible. Instead, Indonesia and its like-minded neighbors have set their sights on building a series of regional mechanisms, driven by middle powers, in which none are dominant and none excluded.

Kodam Siagakan Ribuan Personel di Perbatasan RI-Malaysia


Sangatta | Sebanyak 1.560 personel pasukan TNI dari Kodam VI/Mulawarman ditempatkan di pos-pos wilayah perbatasan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya pihak-pihak luar terkait terkait konflik antara Malaysia dengan pasukan Kerajaan Sulu Filipina.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam VI) Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman SIP MSi di Sangatta, Jumat (8/3), mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi dengan menempatkan pasukan di pos-pos perbatasan lengkap dengan berpakaian siap tempur. "Itu saya proyeksikan dan pasukan cadangan sudah saya siapkan di wilayah perbatasan sebanyak dua Batalion, untuk mengantisipasi kemungkinan masuk ke wilayah Indonesia," katanya.

Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman SIP MSi dalam jumpa pers di Sangatta, mengungkapkan di sana pasukan TNI sebanyak 560 orang itu ditempatkan di perbatasan dan yang siaga 2 Batalion atau sekitar 1.000 orang, jadi seluruhnya 1.560 personel.

Kodam I/Bukit Barisan Terima Alutsista Baru


Mabes TNI Tambah Alutsista Kodam I/BB
Anoa 2 (Kenyot 10) 
Medan | Peremajaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) mulai berlangsung di Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan. Sejumlah peralatan tempur yang baru sudah tiba pada Jumat (8/3/2013).

Alutsista tersebut terdiri dari empat unit panser APS Anoa-2 6X6 buatan PT Pindad, beberapa truk penarik meriam 105 mm buatan Korea. Kemudian ambulance Mitsubishi Strada Triton, serta Jeep Toyota Fortuner.

Peralatan tempur yang diangkut dengan kapal khusus itu tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, pada Jumat pagi. Setelah proses bongkar muat, pada sore harinya dibawa ke Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto Km 7,5, Medan dan diterima Panglima Kodam (Pangdam) I/BB Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus.

Ekspedisi NKRI dan Gerak Jalan Marinir, Unik

GERAK JALAN MARINIR

Gerak jalan marinir

Gerak jalan marinir

Sejumlah prajurit Korps Marinir dari Batalyon Infanteri-5 Marinir melintas di depan Pusat Grosir Jembatan Merah Surabaya saat mengikuti gerak jalan 25 kilometer di wilayah Surabaya Utara, Kamis, 7 Maret 2013. Kegiatan yang diikuti sedikitnya 400 prajurit dan menempuh jarak 25 km ini dalam rangka membina mental dan fisik serta untuk mengasah profesionalisme prajurit Korps Marinir sebagai pasukan pendarat amfibi. Foto nomor dua tuh yang keren, suasananya khas Indonesia banget he...

Generasi Terbaru Pesawat Tempur Gripen Swedia

Gripen
Perusahaan Pertahanan dan Keamanan Saab (Swedia) telah menandatangani kesepakatan dengan Administrasi Materiel Pertahanan Swedia (FMV) perihal pesawat tempur Gripen E. Perjanjian tersebut mencakup pengembangan dan modifikasi Gripen E untuk Swedia selama periode 2013-2026 dan kemungkinan bagi Swiss untuk mengakuisisi Gripen E baru.

Untuk tahap pengembangan awal Gripen E (2013-2014), FMV menggelontorkan dana sebesar 2,5 miliar SEK (mata uang Swedia) atau senilai 391 juta dolar AS. Total nilai pesanan dalam kontrak tersebut sekitar 47,2 miliar SEK (7,4 miliar dolar AS).

Parlemen Swedia, dengan hasil voting mayoritas, memutuskan Swedia akan mengakusisi Gripen E. Perjanjian telah ditandatangani dan pengiriman pertama Gripen E untuk Swedia secepatnya pada tahun 2018.

Jawaban Kemenhan Perihal Program KFX yang Ditunda

KFX
Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Brigjen TNI Sisriadi, memberikan keterangan tentang wacana penundaan proyek pembangunan Pesawat Generasi 4,5 Korean Fighter Xperiment (KFX) yang merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama dengan Korea Selatan melalui Defense Acquisition Program Administration (DAPA) di Kantor Kemhan Jakarta, Senin, 4 Maret 2013.
Program ini akan membutuhkan dana total sekitar 5 miliar dolar AS dimana kontribusi pemerintah Indonesia adalah 20 persen dari total pembiayaan. Meskipun "hanya" 20 persen dari total pembiayaan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terlibat dalam seluruh proses perancangan dan produksi yang meliputi Technology Development Phase (TD Phase), Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase), Joint Production and Joint Marketing.

Perang Sabah Buka Kelemahan Militer Malaysia


 Para pejuang Tentara Pembebasan Sabah (Sabah Liberation Army-SLA) mengatakan bahwa perang gerilya akan terus dilakukan untuk membebaskan Sabah dari pendudukan Malaysia. Suatu pernyataan disampaikan oleh para pejuang SLA dari Sulu. Tentara Malaysia pun sampai hari ini (06/03/2014) belum mengumumkan perkembangan terakhir serangan yang dilakukan oleh militer Tentara Diraja Malaysia.
Sementara itu Kedutaan Besar Malaysia di Manila ditutup karena adanya demonstrasi di depan kedutaan besar negara Malaysia. Perkara perjuangan membebaskan Sabah oleh Kesultanan Sulu menjadi berita besar baik di Malaysia, Brunei dan Filipina - sementara pihak Indonesia menganggap peristiwa dan pergolakan di Sabah bukan urusan Indonesia, meskipun pada kenyataannya kondisi di lapangan sangat memungkinkan penyusupan dan perampasan wilayah Indonesia oleh Malaysia terjadi dengan memanfaatkan konflik Sabah.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...