Sunday, February 03, 2013

Ini dia Y-20, Si Bongsor dari China


Y-20
Y-20 (Foto:shephardmedia.com)
ARTILERI - Setelah kesuksesan terbang perdana dari Y-20, pesawat udara transportasi militer kelas berat yang dikembangkan dalam negeri China, pada 26 Januari lalu media lokal China telah mengungkapkan rincian lebih lanjut dari proyek pesawat bongsor ini.
Pengembangan dari airlifter strategis Y-20 akan meningkatkan jangkauan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dan sebagai alat diplomatik yang kuat. Pesawat ini dikembangkan oleh Industri Pesawat Terbang Xi'an, anak perusahaan dari Aviation Industry Corporation of China, yang notabene sebagai produsen utama pesawat militer negara itu.
Y-20 dioperasikan oleh 3 awak dan muatan maksimum 66 metrik ton, serta berat lepas landas maksimum melebihi 200 ton. Dengan payload yang tinggi tersebut, artinya Y-20 mampu membawa MBT (Tank Tempur Utama) terberat PLA, yaitu Tipe-99A2 yang berbobot 58 ton.

Tank Marder 1A3 TNI AD

Tank Marder 1A3
Tank Marder 1A3 (Foto:defencenet.gr)
Bersamaan dengan pembelian main battle tank dari varian Leopard 2A4 dan varian Leopard Revolution, TNI AD setidaknya juga mendapat jatah 50 buah tank bersenjata angkut personel Marder 1A3, yang juga merupakan buatan pabrikan pertahanan Rheinmetall, Jerman.
Ditilik dari riwayatnya, tank Marder sebenarnya produk lama. Prototipe awalnya saja dirancang tahun 1960-an, dengan produksi perdana pada 1971, yang dilanjutkan dengan pengembangan sejumlah varian hingga tahun 1990-an. Bahkan, untuk saat ini sebagian tank Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan oleh generasi yang lebih baru yaitu Puma.
Meskipun begitu, kehadiran Marder di tanah air tetap akan menambah daya tempur TNI AD. Soalnya boleh dibilang inilah kali pertama TNI AD mengoperasikan kendaraan tempur lapis baja angkut personel yang memiliki daya gebuk jauh lebih baik dari yang selama ini dimiliki. Memang, dari segi pengategorian, Marder ini tergolong apa yang diistilahkan di dunia militer Barat sebagai infantry fighting vehicle (IFV), yaitu kendaraan tempur angkut infantri, namun dengan kemampuan tempur terbatas.

Kemhan Memproses Kontrak Pembelian PKR 105 Kedua dengan Damen Schelde




Kontrak pembelian PKR-105 kedua akan langsung dengan persenjataannya (photo : Defense Studies)

Kapal Untuk Perbatasan

JAKARTA, KOMPAS - Sejumlah kapal parang baru yang fokus pada pengawasan laut perbatasan dan pemekaran organisasi menjadi pembahasan dalam rapat pimpinan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Kamis-Jumat (31/1-1/2).

Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Marsetio dalam jumpa pers di Markas Besar TNI AL Cilangkap menjelaskan, sejumlah kapal baru akan melengkapi TNI AL hingga tabun 2014.

"Kapal selam akan beroperasi lima unit. Sebanyak tiga unit baru dibuat dengan kerja sama Korea Selatan. Pembuatan kapal ketiga dibangun sepenuhnya di PT PAL Surabaya" kata Marsetio.

Untuk kapal perusak kawal rudal (PKR) dari Damen Schelde Belanda, lanjutnya, memasuki kontrak pembelian unit kedua.

Jaga Kedaulatan, Prajurit Kostrad Dikirim ke Perbatasan RI-Papua

Jaga Kedaulatan, Prajurit Kostrad Dikirim ke Perbatasan RI-Papua
Yonif412/Raider Kostrad
(semarang), 650 Orang Prajurit Yonif-412/Raider Kostrad diberangkatkan ke  perbatasan RI-Papua Nugini dengan menggunakan KRI Banda Aceh di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Rabu (30/1/2013).
Yonif-412/Raider Kostrad akan menggantikan Yonif-408/Suhbrastha Kodam IV/Diponegoro yang telah habis masa tugasnya menjaga perbatasan. Mereka akan melaksanakan penugasan selama 6 hingga 7 bulan.
Sebelum pemberangkatan, prajurit Yonif-412/Raider Kostrad mengikuti Upacara Pemberangkatan dengan Inspektur Upacara Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso.
Dalam amanatnya, Pangdivif-2 Kostrad menegaskan bahwa tugas pokok yang diemban Yonif-412/ Raider Kostrad di daerah perbatasan adalah menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...