Monday, December 24, 2012

Pembaretan Kopassus 2012


..Bersumpah kesatuan kita
Baret Merah berjuang
Ksatria dan perwira
Cita rasa dan karsa
Majulah maju serentak
Bhayangkari negara
Prajurit Para Komando
Indonesia...
    Demikian sebagian syair yang membahana pada pagi itu ketika 122 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) melakukan serangan dan berhasil menguasai daerah musuh di kawasan pesisir Pantai Permisan yang terletak di selatan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (22/12). Serangan itu merupakan puncak dari rangkaian pendidikan Komando yang diselenggarakan selama tujuh bulan bagi prajurit TNI AD yang nantinya akan mengemban tugas berat sebagai prajurit Kopassus. Bak kawah candradimuka, seluruh peserta harus siap dengan berbagai bentuk latihan dan ujian, baik fisik maupun mental.
    Begitu mars Komando dan yel-yel pasukan khusus selesai dipekikkan, suasana tiba-tiba menjadi hening. Sang Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Agus Sutomo berdiri diantara mereka dan dengan lantang bersuara "Kalian prajurit Kopassus adalah kebanggaan orang tua dan kebanggaan bangsa Idonesia". Ratusan prajurit Baret Merah itu tidak sanggup menahan haru dan bangga. Mata mereka tampak bersinar dan berkaca-kaca diantara lumuran lumpur di wajah saat dinyatakan lulus mengikuti latihan Komando,  dan tugas berat sebagai prajurit pasukan Baret Merah harus segera mereka hadapi. Sebanyak 122 orang peserta didik yang terdiri dari satu orang perwira, 22 orang bintara dan 99 orang tamtama telah mengikuti Pendidikan Komando 93 TA 2012 dan dinyatakan lulus menjadi prajurit Komando.




Prajurit Kopassus melakukan serangan fajar dengan target merebut wilayah musuh yang berada di kawasan pantai.


Prajurit Kopassus melakukan serangan fajar dengan target merebut wilayah musuh yang berada di kawasan pantai.


Prajurit Kopassus melakukan serangan fajar dengan target merebut wilayah musuh yang berada di kawasan pantai.


Prajurit peserta pendidikan Komando siap menerima Barat Merah dan brevet Kopassus ditengah guyuran hujan lebat.


Prajurit peserta pendidikan Komando siap menerima Barat Merah dan brevet Kopassus ditengah guyuran hujan lebat.


Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen Agus Sutomo memakaikan baret merah, menyematkan brevet serta menyerahkan sertifikat pendidikan Komando kepada perwakilan peserta didik.


Orang tua prajurit meluapkan rindu dan rasa bangganya terhadap putra kesayangan.


Prajurit Kopassus unjuk kebolehan berupa teknik menjinakkan ular berbisa di sela-sela acara pelantikan.


Prajurit Kopassus unjuk kebolehan berupa teknik beladiri prajurit di sela-sela acara pelantikan.


Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo (kiri) bersama peserta didik Pendidikan Komando 93 TA 2012 meneriakkan yel-yel seusai Upacara Penutupan Pendidikan di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Desain Senjata Masa Depan Indonesia!


siapa bilang orang Indonesia payah?

siapa bilang orang Indonesia tidak bisa apa apa?

berhubung momen AFF, mari kita peringati kehebatan Indonesia bukan hanya sepakbola, tapi juga alutsista

bukan, bukan SS-2 bro... itu ketinggalan jaman!

semua produk dibawah ini adalah hasil ToT (trade of technology) perusahaan Indonesia dengan Singapore, Jerman, Ukraina dan IAI (India) un tuk memajukan bangsa

jangan sampai dilihat Malaysia... diam-siam ya...

ini bukan hoax, mau percaya gak apa, mau gak percaya gak apa.

yang penting kalau udah muncul jangan sakit ati ya
ini MBT Tahvava (tank tempur) kerjasama Joedhie Putra Perkasa dengan Singapore bro. meriam 105mm, berat 55 ton. bisa bikin gentar Malayshit
mirip bro sama yang diatas... ini MBT juga, kerjasama sama Ukraina. berat 50 ton... lebih ringan tapi gun 125mm, lebih gede bro... hasil tes tank ini larinya lebih kuenceeeeng
nah yang ini kerjasama orang Bali sama perusahaan Jerman bro... ringan bisa menyusup jauh ke Wilayah Malayshit tanpa ketahuan
ni bro yang paling hebat... ga mau kalah sama program KFX Korea, perusahaan Bandung menghubungi IAI (Indian Aircraft Industries) buat bikin pesawat tempur yang selevel... in case KFX gagal bro...
bom pintar diameter kecil bro... fire and forget, tembak pasti kena bro... bisa ditembakkan dari meriam S-60 TNI juga...


sebenarnya bro... saya takut ini masih rahasia bro... tapi demi semangat bela negara yang makin turun saya ambil resiko
ini nih yang bisa bikin malayshit sakit jantung bro... Indonesia bukan cuma kerjasama Sigma sama Belanda... tapi belajar punya kapal Induk. Thailand aja punya... masa Indonesia kalah sama negeri sarang MAHO? nanti yang dipajang Rafale bro...

source : wacana

81 TRILIUN ANGGARAN PERTAHANAN, ALUTSISTA BERDATANGAN


Anggaran pertahanan
Pemerintah menyediakan anggaran untuk bidang pertahanan sebesar Rp 81,8 triliun pada 2013. Dana yang cukup besar, lebih besar dari anggaran pertahanan tahun lalu yang mencapai 72,54 triliun. Semoga kementerian pertahanan dan TNI bisa mengelola dana ini dengan baik guna setahap demi setahap kembali menjadikan Indonesia "Macan Asia."

Berdasarkan informasi yang bersumber dari Kementerian Keuangan, Selasa, 18 Desember 2012, anggaran bidang pertahanan Indonesia pada tahun 2013 naik 3 kali lipat dari anggaran tahun 2007 yang sebesar 30,7 triliun menjadi 81,8 triliun.

Berbicara mengenai alutsista, dari anggaran tersebut alutsista apa yang bakal dibeli untuk memperkuat TNI pada tahun depan? Berikut daftar alutsista yang akan dibeli pemerintah Indonesia:

Daftar Belanja TNI 2013
Pesawat
6 Jet tempur Sukhoi Su-30 MK2
Pengganti MK-53 dan dukungannya
CN-295 (pengganti Fokker 27)
CN-235 MPA
Helikopter
Helikopter full combat SAR mission dan dukungan
Helikopter angkut
Helikopter serang beserta persenjataan & amunisi
Helikopter serbu beserta persenjataan & amunisi
Helikopter AKS + Sucad
Kendaraan Tempur
Main Battle Tank (MBT)
Panser Amphibi BTR 80 A
Tank Amphibi BMP 3F +  Sucad
Rantis 2,5 ton 4x4
Kendaraan angkut amunisi 5 ton
Kapal
MLM KRI kelas korvet tahap I 
Kapal bantu hydro-oceanografi
Kapal latih (pengganti KRI DWR)
Artileri dan Rudal
ME Armed 155 MM Howitzer
Multi Launch Rocket System (MLRS) Kal 122 m
Rudal MLRS
Rudal Arhanud

Semoga jajaran Kementerian Pertahanan dan TNI bisa mengelola anggaran yang besar ini secara baik, dengan melakukan perencanaan pengadaan alutsista secara tepat, sesuai dengan mekanisme dan prosedur, serta jangan sampai ada penyimpangan. Meskipun jajaran Kementerian Pertahanan dan TNI bebas melakukan perencanaan alutsista apa yang hendak dibeli, selama alutsista itu memiliki kehandalan sistem sekaligus interoperabilitas.

BANGKITNYA TEKNOLOGI ROKET BRASIL


ASTROS
ASTROS
Brasil mengejar program jutaan dolar untuk menghidupkan kembali dan memodernisasi teknologi roketnya dengan tujuan untuk mengembangkan roket dan rudal baik untuk penggunaan militer dalam negeri maupun ekspor.

Negara Amerika Latin ini pada pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1980-an memperoleh keuntungan yang besar dari ekspor roketnya, sebut saja negara-negara penggunanya seperti Irak dan negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia. Berakhirnya perang Irak-Iran dan Perang Dingin membuat industri pertahanan Brasil seolah lumpuh, produksi dihentikan dan banyak karyawannya yang kehilangan pekerjaan. Kini, Brasil kembali ingin merebut pasar ekspor rudalnya di dunia.

Sebanyak US$480 juta telah digelontorkan pemerintah Brasil melalui Kementerian Pertahanan untuk difokuskan pada pembaharuan sistem roket ASTROS dari pabrikan Avibras. ASTROS merupakan akronim dari Artillery Saturation Rocket System yang mampu meluncurkan beberapa roket disaat yang bersamaan.

Konfigurasi ASTROS 2020 yang sudah dimodernisasi mencakup prouksi roket jarak pendek dengan bimbingan GPS dan rudal AV-TM300 yang merupakan sistem baru dengan jangkauan 180 mil.

Dengan tingkat jangkauan ASTROS yang menonjol ini, menyaingi MLRS dan ATMS buatan Amerika Serikat, Brasil berniat kembali untuk merebut pasar global. Para analis pertahanan mengatakan, investasi besar Brasil pada sisi ini menunjukkan strategi pemerintah untuk menumbuhkan kembali pabrikan-pabrikan pertahanannya yang sempat "diabaikan" selama hampir tiga dekade.

Brasil telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan roket pandu GPS dan telah berusaha untuk meningkatkan jangkauannya. Versi sebelumnya roket SS-AV-40 kaliber 180mm diketahui hanya memiliki jangkauan sekitar 25 mil.

Sistem ASTROS biasanya diangkut dengan pesawat Hercules C-130, namun pabrikan kedirgantaraan Embraer Brasil telah mengembangkan pesawat angkut taktis militer sendiri yang diharapkan dapat bersaing dengan Hercules serta saingan lainnya dari Eropa, Rusia dan Israel. 

Brasil memang serius dalam mengejar kembali pasar roketnya. Beberapa tahun lalu beberapa pabrikan pertahanan Brasil menyatakan kebangkrutan, namun diselamatkan dengan dana pemerintah. Dan kini untuk meningkatkan pertumbuhannya, pada bulan Agustus lalu Kementerian Pertahanan Brasil mengumumkan pendanaan sebesar US$760 juta untuk mempercepat pertumbuhannya. Setidaknya 30 ASTROS dan kendaraan terkait telah menjadi bagian akuisisi dari pendanaan tersebut.

Berbicara mengenai ASTROS, Indonesia pada 8 November lalu juga sudah menandatangani nota jual-beli alutsista Sistem ASTROS II senilai antara US$400-800 juta atau sekitar 3,8 sampai 7,6 triliun rupiah yang terindikasi meliputi sekitar empat puluh (40) unit kendaraan peluncur ASTROS II. ASTROS II merupakan ASTROS tercanggih saat ini yang dikembangkan oleh Avibras Brasil.

ZTD-05, KENDARAAN TEMPUR AMFIBI CHINA


Kendaran tempur amfibi China ZTD-05
ZTD-05 adalah kendaraan serbu amfibi (AAV) lapis baja yang dirancang dan diproduksi sendiri oleh China. Nama ZTD 05 merujuk pada nomor seri kendaraan amfibi yang dikembangkan oleh China. Ini merupakan kendaraan serbu amfibi kelas menengah yang tercepat dan paling maju yang diproduksi oleh China. ZTD-05 dirancang untuk China oleh biro KBP Tula, menggunakan kompartemen tempur kendaraan lapis baja infanteri Rusia BMP-3 sebagai acuan awal. Pabrikan mesin Kurgan juga diikutsertakan dalam pengembangan kendaraan ini, serta untuk peluncuran produksi massal.

Varian dari kendaraan jenis ini antara lain ZBD-04, yang merupakan versi infanteri dengan senjata 30 mm dan terdapat juga varian untuk pos komando.

ZTD-05 dipersenjatai dengan cannon 105mm yang mampu menembakkan beberapa jenis amunisi, mirip dengan yang digunakan pada tank amfibi ZTS63A. Senjata sekunder meliputi senapan mesin koaksial 7,62mm dan dua set dari empat peluncur granat asap yang dipasang di sisi turret (kubah).

Lambung dan turret dari ZTD-05 terbuat dari konstruksi baja yang dilas, yang memberikan perlindungan dari senjata kecil, pecahan granat dan serpihan amunisi lainnya.

ZTD-05 menggunakan mesin bertenaga kuat dan mampu menavigasi pada kecepatan tinggi di air. ZTD-05 berfitur large flat, lambung layaknya kapal, dengan enam roda ganda dan tiga return roller. Bagian atas suspensinya dilindungi dengan pelat baja.

ZTD-05 memiliki fitur yang berkategori sangat baik, termasuk spurnwater yang berada di depan body yang dapat mengimbangi resistensi air dan mempercepat gerakannya di air. ZTD-05 menggunakan dua water jet besar untuk mencapai kecepatan tinggi untuk perjalanan di atas air, sehingga mengurangi ancaman ranjau musuh dan pertahanan pantai yang biasa dihadapi oleh kendaraan-kendaraan amfibi. ZTD-05 dilengkapi dengan sistem komputerisasi kontrol tembak (FCS), yang mencakup komputer kontrol tembak, visual komandan dengan laser rangefinder dan display night vision pasif untuk penembak. Untuk lebih memudahkan operasinya, ZTD-05 juga dilengkapi dengan navigasi GPS danimaged intensifier night vision atau thermal imaging system.

Kendaran tempur amfibi China ZTD-05

Kendaran tempur amfibi China ZTD-05

Kendaran tempur amfibi China ZTD-05

Kendaran tempur amfibi China ZTD-05

Karakteristik dan Spesifikasi ZTD-05
Persenjataan
1 Cannon 105 mm dan 1 senapan mesin koaksial 7,62
Negara pengguna
China
Pembuat
Biro KBP Tula
Perangkat tambahan
GPS, sistem proteksi NBC, Night/Day driving vision, sistem kontrol tembak komputer, laser rangefinder
Kru
4 tentara
Lapis baja
Perlindungan dari senjata kecil dan pecahan ranjau dan pecahan amunisi besar lainnya
Berat
?
Kecepatan
65 km/jam di darat dan 45 km/jam di air
Jarak tempuh
500 km
Dimensi PxLxT
?


source : aartilery

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...