Monday, December 09, 2013

TNI AL Menuju World Class Navy



Merauke  : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Marsertio, berkeinginan membawa TNI AL menuju "world class navy" dengan sumber daya manusia yang handal dan profesional, pengembangan organisasi, dan peningkatan Alat Utama System Persenjataan (Alutsista). Demikian amanat Kasal yang dibacakan Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL, (Lantamal) XI Merauke Kolonel Sunarso, dalam upacara peringatan Hari Armada RI, 5 Desember 2013, di depan gedung Kridatama Lantamal XI Merauke-Papua, Kamis (5/12/13).  

Kasal optimis untuk membawa TNI AL menjadi angkatan laut kelas dunia atau menyejajarkan TNI AL dengan Angkatan Laut negara-negara maju. Oleh karena itu untuk membangun TNI AL kelas dunia yang diutamakan adalah membangun karakter dalam TNI AL, baik karakter individu, satuan, maupun organisasi secara utuh dan menyeluruh.

"Karakter yang dibutuhkan adalah unggul, istimewa dan berkualitas tinggi atau disebut excellent. Excellent pada tiga bidang yaitu organisasi, operasional, serta bidang sumber daya manusia," kata Kasal.

Enam Pesawat Latih Grob Tiba


Pesawat latih mula G 120TP-A (photo : krjogja)

Tanggal 8 November lalu TNI AU kembali menerima enam pesawat latih Grob G 120TP-A dari Jerman, sehingga jumlah pesawat latih ini sudah 10 unit tiba di Indonesia. 

Delapan unit berikutnya menyusul dikirimkan.

Philippine to Acquire Shore-Based Missile System


Shore based anti ship missile system (photo : Militaryphotos)

MANILA — In line with its efforts to modernize the military, the Department of National Defense (DND) has announced plans of acquiring a shore-based missile system for P6.5 billion.

Patrick Velez, DND vice chair for the bids and awards committee, said once acquired, the weapon will be placed under the control and supervision of the Army.

The shore-based missiles will be carried out through “limited source bidding."

Kilo, Si Penjelajah Bawah Laut


Surabaya  : Kapal selam kelas Kilo asal Rusia pertama kali beroperasi pada awal dekade 1980-an. Kapal yang didesain Rubin Central Maritime Design Bureau St Petersburg ini pada tahap selanjutnya diproduksi dengan tipe 877EKM dan 636. 

Kemudian ada Lada (Project 677) yang diluncurkan pada November 2004. Awalnya kelas Kilo dibangun di galangan kapal Komsomolsk, tetapi sekarang dipindah ke Shipyard Admiralty di St Petersburg. Kapal teknologi Rusia ini diminati banyak negara. China telah memiliki dua kapal selam Tipe 636, yang kedua bergabung dengan armada China pada Januari 1999. Indonesia juga telah memperlihatkan minatnya sejak 2007. 

Setelah Apache, Black Hawk Daftar Belanja Berikutnya


Situbondo   : Setelah memastikan pembelian delapan helikopter canggih Apache dari pabrikan Boeing Amerika Serikat, Kementerian Pertahanan berencana menambah armada udaranya dengan membeli helikopter Black Hawk.

Hal ini disampaikan oleh  Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Letnan Jenderal Budiman usai menyaksikan latihan perang antarcabang  Kodam V Brawijaya di pusat latihan tempur Marinir di Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Selasa (3/12/2013).

"Pembahasannya (pembelian helikopter Black Hawk) sudah masuk DPR RI, rencananya ada 24 helikopter atau satu skuadron," terang Budiman.

Seputar Pengadaan Kapal Selam Kilo


Jakarta   : Korps Hiu Kencana, TNI Angkatan Laut (AL), dan bangsa ini mendapat kabar gembira. Ini terkait dengan kepastian pemerintah memborong kapal selam kelas Kilo dari Rusia. 

Pembelian ini merespons tawaran pemerintah Negeri Beruang Merah sebelumnya kepada Indonesia untuk membeli 10 kapal selam bekas. Kepastian ini diumumkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (Menhan) dan Kepala Staf Angkatan laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio kepada wartawan seusai bertemu dengan delegasi Rusia, Jumat (6/12). “Ada rencana pembangunan kapal selam besar-besaran di Indonesia. Kami telah bicara dengan tim dari Rusia,” ujar Purnomo saat jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2013). 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...