Tuesday, October 08, 2013

Pasar Ekspor Mulai Lirik Produk Industri Pertahanan RI


  jakarta  : Berkembang pesatnya Industri pertahanan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir patut diacungi jempol. Pasalnya salah produk dari industri pertahanan Indonesia sudah diekspor ke Amerika Serikat (AS).
PT Pindad adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang produknya telah diekspor. Saat ini pindad sendiri mengekspor amunisi kaliber kecil yaitu 5,56 mm ke negeri Paman Sam tersebut.
Marketing Manajer PT Pindad, Sena Maulana, mengatakan selain ekspor ke Amerika pihaknya juga telah mengekspor amunisi ke Singapura dan Thailand. "Amunisi kita ekspor itu kaliber 5,56 mm ke Singapura sama Thailand dan ini terus-terusan. Tahun 2000 kita pernah ekspor ke Amerika," kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Untuk penjualan ke luar negeri, Pindad mempunyai agensi sendiri yang mengurusi penjualan. Nilai ekspor amunisi juga disebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, Sena tidak menyebut berapa nilai pasti ekspornya. "Singapura yang cukup canggih saja memesan. Amerika yang mempunyai kemampuan militer sangat baik pernah mesan juga dan terakhir Laos," katanya.
Selain itu, pada tahun 2000, Pindad juga pernah mengekspor amunisi ke Nigeria. "Nilai secara signifikan dari 2010 ke 2011 ada peningkatan. 2011-2012 cenderung stabil karena menuhi dalam negeri dulu. Tahun 2013 dibandingkan 2012 ada peningkatan,"kata dia.
Disisi lain, untuk saat ini industri pertahanan nasional membutuhkan dukungan insentif perpajakan (fiskal) untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan penguasaan teknologinya. Kebijakan tersebut sudah diterapkan oleh Tiongkok dan Korea Selatan.

Alutsista Baru TNI Akan Lengkap pada 2017


Alutsista Baru TNI Akan Lengkap pada 2017Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, mengatakan seluruh alat utama sistem persenjataan (Alutsista) baru untuk angkatannya paling lambat datang ke tanah air pada 2017 mendatang.

"Paling lambat tahun 2017 semua alutsista baru, termasuk helikopter Apache, sudah datang," kata Rukman, di halaman Monumen Nasional, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2013. "Ini hasil konfirmasi saya kepada staf logistik Angkatan Darat."

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menyatakan, Indonesia bakal segera menerima sejumlah alutsista yang baru. Rencananya, alutsista baru itu bakal diterima pada September 2013 mendatang. "Mulai September dan Oktober ini sudah mulai berdatangan," katanya di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2013, lalu.

Kapal Selam Siap Diproduksi Mulai 2015


http://images.detik.com/content/2013/10/08/1036/kapalselam.jpgJakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen kapal militer dan niaga, PT PAL (Persero), siap memproduksi kapal selam di dalam negeri mulai 2015. Kapal selam pesanan Kementerian Pertahanan RI ini merupakan bagian kerjasama dengan perusahaan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME).

"Tahun 2015 kan kita sudah mulai. Kita sekarang siapkan orang dan fasilitasnya," ucap Direktur Utama PAL Firmansyah kepada detikFinance seperti dikutip Selasa (8/10/2013).

Produksi kapal type DSME 209 ini dilakukan saat proses pembuatan 2 unit kapal selam di Korsel. Saat ini PAL secara bertahap sedang menugaskan para karyawan untuk belajar proses perencanaan hingga produksi kapal selam di Korsel.

Su-35S overtakes F-22 in terms of ‘intellect’


Practically the entire fifth generation fighter ideology has come to fruition in the shape of the Su-35S. This gives Russia the potential to set about creating a sixth generation combat aircraft ahead of all the other nations.

Su-35S overtakes F-22 in terms of ‘intellect’
Rusia Air Force Will receive 48 Su35S (Reuters)
The advanced front line aviation complex PAK FA (the T-50) is completing its compulsory test phases successfully. The production fifth generation fighter is expected to enter service with the military from 2017. Meanwhile however front line units are already being equipped with an almost exact counterpart to this aircraft - the Su-35S multi-role fighter.

The point is that along with creating the virtual fifth generation fighter concept - from the very beginning it has been designed solely in digital form - the ready-made components of the future fighter were implemented and developed on the Su-35S platform. As a result the 4++ generation Su-35S was practically on a par with a fifth generation fighter across all its characteristics except the so-called stealth technology, right up to the moment it entered series production.

Kedepan, Kekuatan Pokok TNI Akan Capai 80 Persen


13811663031627521265
Presiden bersama Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan dalam HUT Ke-68 TNI di Jakarta
HUT Ke-68 TNI telah berlangsung secara sederhana dipimpin Inspektur Upacara Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Marsetio dan Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia. Acara di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, 5 Oktober.
Tema yang diangkat pada Hari Ulang Tahun ke-68 TNI tahun ini adalah “Profesional, Militan, Solid, dan Bersama Rakyat TNI Kuat”. Tema ini secara jelas menunjukkan orientasi dan ketegasan sikap TNI dalam menjalankan tugas negara, menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Sementara tekad “Bersama Rakyat, TNI Kuat” memiliki makna bahwa kemanunggalan TNI-Rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat, TNI lahir, tumbuh, dan berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat, kemanunggalan TNI – Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang, baik dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan.

Kebangkitan Armada tempur Indonesia


13810917001203808312 jakarta : Di bawah kepemimpinan Presiden SBY selama 10 tahun terakhir, terlihat peningkatan jumlah dan upaya modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI yang cukup signifikan. Rupanya pemerintah masih menginginkan adanya efek penggentar agar wilayah kedaulatan NKRI tidak dengan seenaknya dapat diinjak-injak negara tetangga kita.
Untuk matra udara ada satu Skadron Sukhoi 27 dan 30 beserta amunisi dan Rudal Kh-31P Krypton sudah komplit tergelar di Makassar, sebagian dari 16 Super Tucano sudah tiba, 34 pesawat F-16 Block 32 Upgraded  hibah dari Amerika sudah oke, 9 C-295, 4 C 130 H Hecules hibah dari Australia, penambahan helikopter Bell 412, pesawat CN 235, rudal anti serangan udara, sistem Radar, dan terakhir yang baru tiba pesawat jet latih tempur T 50 Golden Eagle.
Sementara untuk matra darat ada penambahan: 100 MBT Leopard, 50 Tank Marder, MLRS Astros II, ATGM, Meriam Caessar 155mm, Rantis Sherpa, Panser Anoa, 12 Helikopter Fennec, MI 35P, MI 17,  Rudal anti udara Startreak, rencana pembelian helikopter AH 64 Apache, dan berbagai senapan serbu dan amunisi buatan PT. Pindad tentu membuat taring TNI AD semakin tajam.

TNI Usia ke 68, Bukan Sekadar Gagah-gagahan


Ssumber : http://data.tribunnews.com/foto/images/hl/20131005_peringatan-hut-ke-68-tni-di-halim-perdanakusuma_4712.jpg
Ssumber : http://data.tribunnews.com/foto/images/hl/20131005_peringatan-hut-ke-68-tni-di-halim-perdanakusuma_4712.jpg
HUT TNI ke  68 baru saja selesai diperingati di seluruh Indonesia dengan sangat meriah. Pelaksanaan HUT TNI kali ini sesuai dengan Rencana Strategi (Renstra 2009-2019) memberi fokus terhadap reformasi TNI sehingga perhelatan akbar TNI ke 68 ini pun mengusung tema Profesional, Militan, Solid dan Bersama Rakyat.
Profesional, Militan, Solid dan Bersama rakyat TNI kuat, bukanlah hal yang baru. Kalimat dan statemen tersebut telah sangat akrab ditelinga kita dari dahulu sampai kini. Yang menarik adalah penggabungan ke 4 bidang tersebut dalam satu rangkaian tema tentulah memberi signal khusus, mengapa sampai seperti itu.
Profesionalisme
Suguhan aneka atraksi yang diperagakan oleh tiga matra TNI (AD, AL dan AU) di pusat perhelatan akbar di Halim Perdanakusuma telah membuat decak kagum kita dan negara tetangga. Janji mantan TNI Agus Soehartono pada Latihan Gabungan terbesar 2013 bahwa TNI akan pamer kekuatan pada HUT TNI 2013 telah menjadi kenyataan. Panglima TNI sekarang, Jenderal Moeldoko telah mewujudkannya.
Atraksi kemampuan TNI mulai tampil lebih hidup dengan sentuhan seni dan teknologi yang lebih mumpuni. TNI telah mengirim pesan kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai palang pintu pertahanan dan menjaga kelestarian negara dan bangsa Indonesia.
Pesan lain tak kalah hebatnya adalah, TNI mulai bermetamorfosis kembali sebagai “macan” Asia Tenggara. Sebuah pesan yang bisa saja dianggap sangat berlebihan oleh sejumlah negara tetangga akan tetapi rujukan pada buku putih Kementerian Pertahanan tentang konsep Minimum Essential Force 2010-2019 telah memberi arah sejumlah Renstra hingga 2014 termasuk pengadaan dan modernisasi alutsista dan kemampuan TNI menuntut reformasi mendasar di tubuh TNI.
Unjuk profesionalisme TNI juga diperlihatkan di sejumlah Korem di seluruh Indonesia. Selain atraksi wajib terjun payung dan ketrampilan penggunaan peralatan tempur, pelaksanaan HUT kali ini ditambah dengan sejumlah atraksi sosial dan kesenian.

Rudal Yakhont TNI AL Lebih Dari 100 Buah?

 

13811779801196717664
Rudal Yakhont P 800 adalah rudal jelajah jarak menengah supersonik strategis generasi keempat buatan Rusia yang baru digunakan oleh Rusia, Indonesia, Vietnam, Suriah dan India. India menamakan rudal ini BrahMos (diambil dari dua nama sungai, Brahmaputra dan Moskva) hasil joint venture India dan Rusia. Yakhont memiliki jarak tembak 300 Km atau setara dengan jarak Surabaya ke Semarang, sedangkan hulu ledaknya adalah 200 Kg.

Di Asia Tenggara, Yakhont hanya digunakan oleh Vietnam dan Indonesia. Perbedaannya, Vietnam menempatkan rudalnya di Silo (tempat peluncuran) di pantai, bersifat statis, untuk keperluan defensif untuk menghadang kapal-kapal perang Cina yang bersengketa dengan Vietnam tentang kepulauan Spratly, sedangkan Indonesia menempatkannya di atas kapal perang yang bersifat dinamis, bisa digunakan untuk keperluan ofensif maupun defensif.
Hal di atas membuat peta pertahanan keamanan di Asia Tenggara berubah, terlebih setelah sebuah fregat TNI AL yaitu KRI Oswald Siahaaan 354 sukses melakukan uji coba penembakan rudal Yakhont di Samudera Indonesia pada tahun 2011. Perubahan ini terjadi, karena sampai saat ini negara-negara ASEAN lainnya masih mengandalkan rudal jarak pendek saja seperti Exocet dan Harpoon.

Apache AH-64E Guardian Akan Membungkam Mulut Tetangga



Helikopter serang Apache AH-64E Guardian, MI-35, MBT Leopard-2 serta Pesawat Tempur Anti Gerilya Super Tucano, merupakan kombinasi maut untuk sebuah peperangan di wilayah Indonesia yang berbukit dan berhutan. Helikopter Apache AH-64 E Guardian mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran dari jarak jauh baik untuk lapis baja maupun infanteri. Apache AH 64E termasuk kategori heli serang berat yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang lebih cepat dibanding Apache D Block II.

Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh
 
Apache AH-64E Guardian juga dilengkapi pengendalian pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpit sehingga meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur. AH-64 E Guardian mampu terbang tinggi dan menembak dari jarak jauh, sehingga sulit untuk ditembak oleh rudal jarak pendek (SAM) yang dibawa infanteri atau kendaraan lapis baja lawan.
AH-64E mampu mengidentifikasi 130 target dalam waktu kurang satu menit.

Jakarta Belum Tentukan Keputusan Hibah 10 Kapal Selam Kilo dari Rusia


"Alrosa" - Project 877V / Kilo class submarine (photo A.Brichevsky)
 jakarta : Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan pemerintah belum menentukan sikap terhadap tawaran hibah sejumlah kapal selam dari Rusia. Menurut dia, belum lama ini perwakilan TNI AL dan Kementerian Pertahanan berkunjung ke Rusia untuk membicarakan awal tawaran hibah ini.

Marsetio yang ikut dalam kunjungan itu menyebut, selain membicarakan urusan hibah, perwakilan Indonesia juga melihat kondisi dan kemampuan kapal selam Rusia. "Yang ditawarkan kapal selam Kilo Class," kata Marsetio kepada Tempo saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2013.

Marsetio menyebut kapal selam Kilo Class Rusia punya kemampuan bagus. Menurut dia, kapal selam produksi 1990-2000-an itu tergolong canggih.

Natuna Dijadikan Puncak Gelaran Angkasa Yudha TNI AU



au-sub

jakarta :   TNI Angkatan Udara akan menggelar Latihan Puncak Angkasa Yudha tahun 2013 yang dipusatkan di Ranai Kepulauan Natuna (28/10 – 1/11), serta Lanud Supadio Pontianak dan Batam.

Latihan Puncak Angkasa Yuhda merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat perorangan, tingkat satuan, antar satuan hingga tingkat antar satuan untuk menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi.

Latihan ini juga ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel jajaran Koopsau I, Koopsau II, Kohanudnas, Korpaskhas dan dinas terkait serta menguji doktrin yang digunakan dalam penyeleggaraan operasi udara.


X-47B UCAV
washington : Negara-negara di dunia saat ini berlomba-lomba dalam membangun UAV (kendaraan udara tak berawak). Mereka yakin bahwa UAV akan menjadi alutsista tempur utama di masa depan. Sebut saja China, India, Iran, Israel, Rusia, Turki dan tentu saja Amerika Serikat (AS), negara-negara inilah yang saat ini menjadi pemain dalam bidang ini.

Dari semua penelitian dan pengembangan UAV, sebagian besar dilakukan oleh AS. Namun rancangan desain UAV dari 6 negara lainnya tersebut tidak bisa dipandang sedikit, setidaknya total mereka sudah memiliki 200 lebih desain dan rancangan UAV yang sudah diproduksi dan termasuk juga yang masih dalam tahap pengembangan.


Tidak dipungkiri, AS menjadi pemain besar untuk urusan UAV, setelahnya baru China dan Israel. Perusahaan-perusahaan China kini sudah memiliki berbagai rancang desain dan produksi UAV, banyak diantaranya yang mirip dengan UAV milik AS. Israel juga sudah sejak lama menyuplai UAV untuk militernya sendiri dan untuk diekspor, dan terus mendesak pemerintahannya agar lebih agresif mendukung pengembangan UAV. Soal pengalaman tempur menggunakan UAV, Israel memang tidak kalah dari Amerika Serikat (mengingat mereka menggunakannya secara intensif terhadap pejuang Palestina). China juga telah mendorong pabrikan dirgantara mereka agar melakukan upaya apapun guna mengembangkan dan menghadirkan pasar bagi UAV buatannya. Untuk mewujudkannya, pemerintah China banyak menggelontorkan dana untuk pengembangan dan selain itu banyak teknologi rahasia UAV negara lain (terutama AS) yang diklaim dicuri oleh hacker China.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...