Friday, November 29, 2013

Bhassbol J-10BD 'Bango' pesawat misterius dari Surabaya

"PROJECT CHENGDU - BHASSBOLL INDUSTRIES"

General characteristics
Crew: 1
Length: 15.49 m (50.82 ft)
Wingspan: 9.75 m (31.99 ft)
Height: 5.43 m (17.81 ft)
Wing area: 33.1 m² (356.3 ft²)
Empty weight: 9,750 kg (21,495 lb)
Loaded weight: 12,400 kg (28,600 lb)
Useful load: 6,000 kg[49] (13,200lb)
Max. takeoff weight: 19,277 kg [15][49] (42,500 lb)
Powerplant: 1 × Saturn-Lyulka AL-31FN
Dry thrust: 79.43 kN / 89.17 kN (17,860 lbf / 19,000 lbf)
Thrust with afterburner: 125 kN / 130 kN (27,999 lbf / 29,000 lbf)

Performance
Maximum speed: Mach 2.2 at altitude, Mach 1.2 at sea level
g-limits: +9/-3 g (+88/-29 m/s², +290/-97 ft/s²)
Combat radius: 1,600 km (with air to air refueling), 550 km (without air to air refueling)
Ferry range: 1,850 km
Service ceiling: 18,000 m (59,055 ft)
Wing loading: 381 kg/m² (78 lb/ft²)
Thrust/weight: 1.024

Armament
Guns: 1× 23mm twin-barrel cannon GSh 23
Hardpoints: 11 in total (6× under-wing, 5× under-fuselage) with a capacity of 6,000 kg (13,228 lb) external fuel and ordnance
Rockets: 90 mm unguided rocket pods
Missiles:
Air-to-air missiles: Vympel R-37, R-77, R-73
Air-to-surface missiles: AS-16, AS-17, 
Up to 3 external fuel drop-tanks (1× under-fuselage, 2× under-wing) for extended range and loitering time
Avionics
Unknown phased array radar

Menhan: Jika Punya Armada Kapal Selam Lengkap, RI Tak Mudah Disadap

Indonesia harus punya kapal selam 10-15 buah untuk perkuat pertahanan.
Kapal selam KRI Nanggala-402

Jakarta – Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat 29 November 2013, menyatakan penambahan kapal selam sangat penting dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) negara. Jika Indonesia memiliki armada kapal selam lengkap, Purnomo yakin pertahanan negara akan lebih kuat sehingga Indonesia tidak mudah disadap pihak asing.

“TNI Angkatan Laut mengatakan, kalau RI punya kapal selam 10-15 buah, kita tidak akan disadap lagi,” kata Purnomo dalam diskusi panel bertajuk ‘Membangun Kemampuan Kekuatan Pertahanan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Forum Pemred di Jakarta.

Menurut Purnomo, pembangunan sistem pertahanan merupakan bagian dari harga diri bangsa. “Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kuat pertahanannya,” ujar dia.

Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (Bag. 2)

ARC  : Pantsir pertama memang mengecewakan.Lahir dari era dimana keadaan perekonomian morat-marit, hasilnya memang terasa setengah matang.Tak disangka, generasi keduanya menebar ancaman yang menakutkan banyak Negara.Kerja keras KBP Tula untuk melahirkan Pantsir generasi kedua terasa seperti balas dendam.



Bagaimana tidak, jeroan penyempurnaan Pantsir semuanya dilolosi dan diganti dengan komponen-komponen desain baru dan penyempurnaan.KBP Tula menambahkan kode S1 untuk penyempurnaan Pantsir ini. Kode lengkapnya, 96K6 Pantsir S-1 , dan NATO memberinya kode ASCC SA-22 Greyhound. 

Dari segi form factor misalnya, KBP mendesain ulang modul Pantsir S1 secara efisien dengan basis kontainer 10 ton. Konsol kendali dan kompartemen awak ditaruh di bagian depan, dibelakangnya sistem elektronik dan prosesor, disusul modul kubah, dan bagian paling belakang ada modul generator listrik dan APU (Auxillary Power Unit). 

Secara teoritis, modul ini bisa ditumpangkan ke segala jenis truk 8x8 flatbed kapasitas angkut 12-14 ton dengan modifikasi minimal. Pilihan wahana pengangkut juga jadi beraneka ragam, mulai dari yang klasik seperti MZKT-7930, dan BAZ-6909, atau platform buatan Barat seperti MAN Cat SX 45 dan SX A1 seperti varian yang dibeli oleh Arab Saudi.Rata-rata platform pembawa sistem Pantsir S1 memiliki pasak penunjang sebanyak empat buah yang diturunkan sebagai penguat dudukan saat sistem kanon atau rudalnya beraksi.

"Australia berurusan dengan RI & China yang lebih kuat"




 Sidney Dalam tempo yang nyaris bersamaan, Australia terlibat ketegangan dengan Indonesia dan China terkait masalah yang berlainan. Pengamat politik di Australia, mengatakan, diplomasi negara pimpinan Perdana Menteri Abbott itu sedang diuji.



Dengan Indonesia, Australia tengah dilanda ketegangan diplomatik, setelah skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sembilan tokoh lainnya pada 2009 terbongkar. Australia sempat membalas dengan menuding, Indonesia dan China bersekongkol menyadap Australia.





Sedangkan dengan China, Australia terlibat ketegangan diplomatik, setelah protes Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop atas klaim blok udara Laut China Timur oleh Beijing ditanggapi keras. Yang terbaru, Australia, hari ini (28/11/2013) memanggil duta besar China yang berada di Australia.

Indonesia Bakal Beli Satelit Khusus Kontra-Intelijen Tahun Depan


 Jakarta Indonesia bakal memiliki fasilitas canggih dan satelit khusus untuk pertahanan siber. Hal itu, untuk menangkal segala bentuk penyadapan intelijen negara- negara asing.
Komisi I DPR RI menyetujui rencana tersebut dan memasukkannya dalam enam poin yang harus dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta kabinetnya dalam merespons penyadapan intelijen Australia.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menuturkan, keenam poin yang disepakati bersama pada Kamis (28/11/2013) itu salah satunya menyebutkan, legislator mengapresiasi pihak eksekutif yang tegas merespons skandal intelijen tersebut.
"Poin pertama kesepakatan itu menyebutkan, memberikan apresiasi kepada Presiden SBY yang merespons secara keras Australia. Respons keras itu, ditunjukkan dengan pemberhentian sementara sejumlah kerja sama," tutur Mahfudz Siddiq, Kamis.

Zona Pertahanan Udara China, Macan Kertas


Strategic heavy bomber B-52G/H Stratofortress (photo: USAF)
Strategic heavy bomber B-52G/H Stratofortress.

 Beijing: Langkah pemerintah China mendeklarasikan zona pertahanan udara (23/11/2013) dengan mewajibkan semua pesawat terbang yang melintasi Laut China Timur harus meminta izin China, menggemparkan negara-negara tetangga, terutama Jepang.

Di bawah aturan baru ini, semua pesawat terbang yang akan melintasi kawasan itu harus menyerahkan rencana penerbangan mereka, menjelaskan asal negara, dan mempertahankan komunikasi radio dua arah yang memungkinkan mereka merespon dengan tepat terhadap perintah China. Zona pertahanan udara China itu meliputi kawasan hampir seluas Inggris dan mencakup Kepulauan Senkaku yang menjadi perebutan China dan Jepang, di Laut China Timur.

Tindakan sepihak China ini membuat berang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Menurut Abe langkah yang diambil Pemerintah China sangat berbahaya dan bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Hal ini disampaikan Abe di depan parlemen Jepang.

The Jupiters Bertolak Ke Brunei Darussalam Meriahkan Bridex 2013



 Yogyakarta : The Jupiters Aerobatic Team yang merupakan team Aerobatik kebanggaan TNI Angkatan Udara, Rabu (27/11) dilepas oleh Staf Kemenhan untuk menuju Brunei Darusalam dalam rangka mengikuti Bridex 2013, Brunei Darussalam International Defence Ekhibition 2013 yang akan berlangsung pada tanggal 5 dan 6 Desember 2013 mendatang.

Pelepasan Tim JAT berlangsung di Base Ops Lanud Adisutjipto, dari Kemhan diwakili oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Pertahanan Marsekal Muda TNI Joko Setiono.



Dalam sambutan awal Beliau mengatakan “The Jupiters telah mengukir prestasi tidak hanya di Indonesia namun telah memukau di Centervial of RTAF Founding Fathers Aviation atau 100 tahun penerbangan Thailand tahun 2012, selanjutnya bulan Februari 2013 diundang negera Jiran malaysia dalam Langkawi International maritime and Aerospace Exhibition 2013.

Australia Tetap Kirim Pesawat Hibah Untuk Indonesia


 Canberra : Menteri Pertahanan Australia David Johnston mengatakan penyerahan pesawat hibah Hercules C-130 dari Australia ke Indonesia akan tetap dilakukan, meskipun kerjasama militer kedua negara tengah berstatus dibekukan gara-gara isu penyadapan.

Pesawat pengangkut yang akan dihibahkan tersebut diterbangkan dari Darwin Kamis sore (28/11/2013) dan Australia telah menandai status pesawat itu dengan keterangan dilepaskan.

Pesawat Hercules itu juga telah dicat ulang dengan bendera dan simbol Angkatan Bersenjata Indonesia.

Awalnya Australia hendak menyerahkan pesawat hibah itu ke Indonesia dalam sebuah upacara khusus di Kota Williamtown di New South Wales.

Menhan : Indonesia Mudah Disap Karena Pakai Satelit Sewaan



 Jakarta  : Terungkapnya skandal Penyadapan yang dilakukan Australia, membuat pemerintah harus berbenah diri untuk memperkuat pertahanan di dunia maya atau cyber defense. Apalagi, satelit yang dipakai Indonesia saat ini adalah satelit sewaan yang dapat dengan mudah dibobol oleh pihak lain.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengakui satelit milik Indonesia rawan penyadapan. Sebab, Indonesia hingga kini belum memiliki satelit sendiri.
"Selama ini, kita kebobolan karena satelit yang ada adalah satelit sewaan yang bukan milik kita. Sehingga begitu mudah terjadi penyadapan," kata Purnomo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Karena itu, Purnomo mengatakan pemerintah kini membutuhkan dibangunnya pertahanan dunia maya. Dimana ada 2 infrastruktur terpenting yakni sistem informatika dan komunikasi.
"Untuk bangun cyber defense regulasi harus diperbaiki, karena sekarang bukan lagi hukum sektor ril tapi juga hukum dunia maya," jelasnya.

Singapura Dan Korsel Harus Senasib Australia



 Jakarta  : Pasca penyadapan intelijen Australia kepada sejumlah petinggi pemerintahan Indonesia membuat hubungan Indonesia-Australia merenggang. Kecaman dan komentar keras pun muncul dari para pejabat tinggi Indonesia kepada Australia. Penyadapan tersebut disebut-sebut atas bantuan Singapura.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meyakini, Singapura dan Korea Selatan (Korsel) terlibat penyadapan membantu intelijen Pemerintah Australia. Keyakinan tersebut karena Singapura dan Korsel tergabung dalam satu aliansi dengan Amerika Serikat dan Australia.
"Fakta-fakta yang ada, kerja sama yang ada yang dimotori five eyes, termasuk Singapura dan Korea Selatan. Jadi tanpa harus diakui, menurut saya itu sudah dipastikan membantu Australia menyadap kita," kata Mahfudz di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2013).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...