Tuesday, September 10, 2013

Sistem Pertahanan Anti-Udara Suriah Buk-M2

Capture Video Buk-2ME TELAR di Pangkalan Udara Al-Mezzah, dekat Damaskus yang direkam oposisi 3/09/2013 (photo:Darya Revolution)
Capture Video Buk-2ME TELAR di Pangkalan Udara Al-Mezzah, dekat Damaskus yang direkam oposisi 3/09/2013 (photo:Darya Revolution)
Di tengah polemik jadi tidaknya serangan militer ke Suriah, Amerika Serikat terus mengumpulkan data terkait kekuatan militer Presiden Bashar al Assad. Data terbaru yang ditemukan antara lain, Suriah telah memiliki senjata anti serangan udara Buk-M2E varian 9K37, Nato menyebutnya SA-17 ‘Grizzly. Gambar di atas merupakan hasil capture dari video yang dirilis kelompok oposisi Suriah pada tanggal 3 September 2013, yang menunjukkan Buk-M2E tipe 9K37 (transporter erector launcher and radar) TELAR, sedang bergerak di Pangkalan Udara Al-Mezzah, dekat Kota Damaskus.

Rusia telah mengirimkan sejumlah sistem rudal anti serangan udara jangka pendek kepada Suriah sepanjang tahun 2010 hingga 2012, namun tidak diketahui jumlahnya secara persis. Salah satunya sempat terlihat dalam video latihan militer Suriah yang ditayangkan stasiun televisi Suriah pada tahun 2012.

India Bersiap Uji Coba Rudal AGNI-V

Agni-V, rudal permukaan ke permukaan yang berkemampuan nuklir dengan jangkauan terjauh buatan India, akan diuji coba dari Pulau Wheeler di Odisha, India, pada 15 September nanti, The Hindu melaporkan.

Rudal Agni India
Rudal Agni-V. Peluncuran 19 April 2012 (Foto: CS Monitor)
Menurut seorang pejabat tinggi dari Badan Pengembangan dan Penelitian Pertahanan India (DRDO), persiapan tengah dilakukan dan uji coba kali ini untuk melihat perkembangan kedua dari rudal 5.000 km ini.

Uji coba penerbangan pertama rudal Agni-V terjadi pada 19 April tahun lalu dan hasilnya sukses. Ini menjadikan India masuk ke dalam kelompok negara-negara yang memiliki teknologi untuk mengembangkan rudal balistik antar benua (ICBM).

PAL-AFV (Armoured Floating Vehicle) Tank Amfibi TNI-AL

2. PAL-AFV (Armoured Floating Vehicle) Tank Amfibi TNI-AL
Sukses memodifikasi tank amfibi BTR-50 TNI-AL, kali ini PT.PINDAD bekerjasama dengan PT PAL membangun tank amfibi angkut pasukan terbaru dengan nama Armoured Floating Vehicle (PAL-AFV).
Dibangun dengan mengacu pada BTR-50PM, PAL-AFV mempunyai bentuk dan spesifikasi teknis yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok hanya pada penggunaan mesin Diesel inline 8 silinder yang dipakai, sehingga tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 300Hp.
Kemampuan jelajahnya pun bertambah dari 400Km menjadi 480Km. Untuk kecepatan bertambah dari 50Km/jam menjadi 60Km/jam dijalan normal. Namun bobot kendaraan juga bertambah menjadihampir 15 ton.
Untuk kemampuan daya angkut personil tidak berbeda dengan BTR-50. Yakni 3 awak tank dan 14 pasukan, dengan kemampuan operasional (endurance) selama 8 jam.
Seperti diketahui ada beberapa titik kelemahan yang kemudian dimodifikasi dari BTR-50P. Salah satunya yang krusial adalah garis air yang posisinya sejajar dengan lubang hisap mesin. Namun hal initelah diperbaiki dan disempurnakan di tankamfibi PAL-AFV ini.
Tidak dijelaskan kapan prototypenya akan dibuat oleh PT.PINDAD, namun berdasarkan info yang diperoleh moderator dari PT.PAL di acara Indo-Defence 2008 kemarin (19-22 November 2008) mudah-mudahan 2009 nanti sudah ada realisasinya.
Hal ini juga makin memperjelas Transfer of Technology (ToT) antara RI (diwakili PINDAD) dan Korea dalam hal penguasaan teknologi suspensi dan roda penggerak rantai. Yaitu guna menunjang pengembangan panser amfibi ini (PAL-AFV), dan rencana PINDAD merealisasikan Light-tank pengganti Scorpion.
Sukses memodifikasi tank amfibi BTR-50 TNI-AL, kali ini PT.PINDAD bekerjasama dengan PT PAL membangun tank amfibi angkut pasukan terbaru dengan nama Armoured Floating Vehicle (PAL-AFV).

Dibangun dengan mengacu pada BTR-50PM, PAL-AFV mempunyai bentuk dan spesifikasi teknis yang tidak jauh berbeda. Perbedaan mencolok hanya pada penggunaan mesin Diesel inline 8 silinder yang dipakai, sehingga tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 300Hp.
Kemampuan jelajahnya pun bertambah dari 400Km menjadi 480Km. Untuk kecepatan bertambah dari 50Km/jam menjadi 60Km/jam dijalan normal. Namun bobot kendaraan juga bertambah menjadi hampir 15 ton.

Malaysia Belum Berencana Beli Jet Tempur Baru


Pemerintah Malaysia belum berencana untuk mengganti armada jet tempur MiG-29 dan Sukhoi dengan jet tempur model terbaru.

MiG-29 Malaysia
MiG-29 Malaysia (Foto:Panggilan Pertiwi)
Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Hishamuddin Hussein mengatakan bahwa penggantian dan pembelian jet tempur baru harus mengacu pada pada konteks keamanan dan ancaman yang ada pada negara.

2 S. Korean trainer jets leave for Indonesia in first export


SACHEON, South Korea -- Two South Korean military jets left for Indonesia on Tuesday in the country's first export of the supersonic trainer, officials said.

The move came two years after Korea Aerospace Industries Ltd. (KAI), the country's sole aircraft maker, signed a US$400 million deal to export 16 T-50i trainer jets to the Southeast Asian country, KAI officials said.

South Korea has become the sixth country in the world to export supersonic jets following the United States, Russia, Britain, France and Sweden, they said.

Pussenkav Terus Berlatih Operasikan Panser Tarantula


Sejak tanggal 5 September lalu, para prajurit dari Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI-AD sibuk berlatih dengan alutsista baru berupa Panser Kanon Tarantula buatan Korea Selatan. Latihan operasional panser ini dibuka langsung oleh Komandan Pussenkav, Kolonel Kav. Mulyanto diwakili Danpusdikkav Pussenkav Kolonel Kav.  Abdurahman Made, di Pusdikkav TNI-AD Padalarang Jawa Barat.

Pussenkav Terus Berlatih Operasikan Panser Tarantula
All photo : Pussenkav TNI-AD | ARC
 
Dalam sambutannya, Komandan Pussenkav menyatakan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya dan solusi untuk meningkatkan kemampuan para prajurit kavaleri di satuan-satuan kavaleri dalam menghadapi berbagai  penugasan.  Pelatihan ini  juga memiliki arti  yang sangat penting  bagi  prajurit kavaleri untuk membekali agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar khususnya tentang cara mengoperasianalkan  panser  Tarantula bagi prajurit di satuan yang akan menerima alutsista tersebut.


LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...