Tuesday, March 18, 2014

PT DI Serahkan Pesawat Patroli Maritim CN235-220

CN235-200M

Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro menerima satu unit pesawat Patroli Maritim Jenis CN 235-220 dari PT Dirgantara Indonesia (DI), Rabu, 12 Maret 2014. Penyerahan pesawat dilakukan saat Gelar Kekuatan Alutsista TNI AL di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.

Dalam laporannya, Menhan mengatakan, ini adalah pesawat kedua yang selesai dikerjakan PT DI, yang pertama telah diserahkan Juli 2013 lalu, sedangkan pesawat ketiga dijadwalkan selesai dan diserahkan pada Juni 2014 mendatang.

"Total nilai tiga pesawat ini mencapai 80 juta Dollar AS, penandatanganan telah dilakukan pada 2009 dan tahun ini selesai," kata Menhan.

Penyerahan simbolis berupa miniatur pesawat dilakukan oleh Dirut PT DI kepada Menhan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut.

Eurocopter AS 565 Panther TNI AL



SONY DSC
Setelah tujuh tahun dalam penantian, akhirnya korvet SIGMA class TNI AL mendapatkan pasangan helikopter yang sepadan dan mumpuni. Maklum, sejak kapal SIGMA class TNI AL pertama mulai diterima tahun 2007, andalan helikopter di deck-nya bukanlah jenis yang punya kemampuan AKS (anti kapal selam), yang bisa melepas torpedo. Jangankan berkemampuan AKS, melontarkan rudal anti kapal pun tak bisa dilakukan, yang kebetulan ‘paket’ jodoh SIGMA class TNI AL dipercayakan pada sosok helikopter ringan multi peran, NBO-105 buatan PT. Dirgantara Indonesia.
Peran NBO-105 sebagai kepanjangan mata kapal perang, lebih difungsikan untuk misi intai jarak dekat, SAR (search and rescue), dan penindakan ringan dengan adopsi SMS (senapan mesin sedang) GPMG kaliber 7,62 mm sebagai door gun. Kondisi tersebut kerap membuat pemerhati militer di Indonesia menjadi minder, terutama bila membandingkan dengan helikopter tempur AL Malaysia, AL Singapura, dan AL Australia. Sebagai informasi, AL Malaysia (TLDM) mengoperasikan heli Super Lynx dari geladak frigatnya, sementara AL Singapura (RSN) mengoperasikan SH-60B Seahawk, dan AL Australia (RAN) menggunakan heli serang MH-60R Seahawk Romeo.

Kapal Corvette ‘Penghancur Kapal Induk’ Taiwan


Taipei  : Kehadiran kapal induk di Angkatan Laut China menyebabkan kekhawatiran besar bagi Taiwan. Yang menjadi perhatian adalah semakin meningkatnya kemampuan persenjatan anti kapal permukaan Angkatan Laut China. 

Kemampuan China ditakutkan akan mampu mengusir Kapal Induk AS, hingga kemudian PLAN AF (Kekuatan udara AL China) pada Kapal Induk mereka akan mampu mendekat dan menyerang Taiwan.
 

Pada tahun 2012 Institut Sains dan Teknologi Chung Shan melakukan serangkaian tes rudal anti kapal permukaan varian dari Hsiung Feng III (HF-3).
 

HF-3, yang diperkenalkan pada Pameran Taipei Aerospace and Defense Technology Agustus 2011 sebagai“Penghancur Kapal Induk” adalah rudal supersonik rudal anti kapal berpenggerak roket ramjet dan mempunyai payload 120kg. Jangkauannya antara 130 km hingga 150 km dengan kecepatan maksimal 2 Mach, atau sekitar dua kali kecepatan suara.

Pesawat Tanpa Awak Akan Datang April 2014

Heron UAV akan memperkuat skadron pesawat tanpa awak TNI AU (photo : epa)

Kasau Tinjau Kesiapan Lanud Supadio Naik Status

Kasau Tinjau Kesiapan Lanud Supadio Naik Status Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia kembali melakukan kunjungan kerja ke Lanud Supadio, sekaligus peninjauan langsung terhadap kesiapan pangkalan udara tersebut yang akan segera dinaikkan statusnya menjadi tipe A.

"Saya ingin melihat langsung sejauh mana kesiapan Lanud Supadio untuk menerima kedatangan skuadron pesawat tanpa awak yang akan segera ditempatkan di sini April nanti," kata Ida Bagus saat melakukan kunjungan kerja di Lanud Supadio, Senin.

Menurutnya, dengan penempatan pesawat tanpa awak tersebut di Lanud Supadio, maka secara otomatis status lanud tersebut naik menjadi tipe A.

"Makanya saya melihat langsung bagaimana kesiapan infrastruktur pendukungnya sekaligus kesiapan personelnya," katanya.

TNI AL Pamer Alutsista Modern di Depan SBY

SURABAYA : Pasukan TNI AL unjuk kekuatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (12/3). Gelar kekuatan terlengkap dan terbesar, serta modern itu dilaksanakan di Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung Surabaya, Jawa Timur.

Gelar kekuatan Alutsista itu terdiri dari, 68 unit kapal perang berbagai jenis seperti kapal selam, kapal tanker, Fregat, Korvet, kapal cepat rudal, landing platform dock (LPD), kapal ranjau (buru ranjau dan penyapu ranjau), fast patrol boat (FPB), landing ship tank (LST), kapal patroli cepat, tunda samudera (TS), kapal angkatan laut (KAL), Combat Boat dan Sea Raider.
 
Kemudian 14 unit pesawat udara antara lain, Heli NBell 412 dan NBO 105, serta CN 235, Casa NC 212 dan Bonanza. Selain itu, para prajurit AL Koarmatim ini, juga menampilkan 78 unsur kekuatan Marinir yang terdiri dari Tank BMP 3F, Tank LVT 7A 1, Roket Multilaras RM 70 Grad, Tatra (truk pengangkut amunisi), Opleger (truk pengangkut tank), Taifib dan Denjaka serta perlengkapannya.
 
Terakhir adalah gelar peralatan material khusus dan peluru kendali yang terdiri dari Diver Propulasion Device, Sea BOBS 414, Cheetah, alat penjinak bahan peledak, alat selam, peralatan PARA, pasukan khusus TNI AL dan perlengkapannya, Rudal Yakhont, Torpedo SUT dan Trailer.

Badai Kritik Atas Malaysia

Beijing : Kritik keras kembali ditujukan kepada Malaysia terkait cara mereka menangani hilangnya pesawat Boeing MH370.

Negara itu dituding “menyia-nyiakan“ waktu dan sumberdaya berharga dengan melepas informasi dramatis satu pekan setelah kejadian.

Perdana Menteri Najib Razak sebelumnya mengungkapkan hasil penyelidikan yang mengindikasikan bahwa Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan 370 telah dibelokkan dan terbang beberapa jam setelah dengan disengaja berbalik arah dari tujuan ke Beijing.

Dimulainya pengungkapan setelah sepekan kebingungan dan munculnya berbagai spekulasi, memunculkan pertanyaan tentang kenapa pemerintah Malaysia perlu waktu begitu lama untuk mengungkapkan data terbaru, dan apakah mereka telah melewatkan kesempatan untuk mencegah pesawat itu untuk mengubah arah.

Pencarian hilangnya Malaysia Airlines MH370 telah melibatkan tim dari 25 negara, di laut serta udara,  dan masih belum menemukan keberadaannya, hingga kini. – Reuters

Indonesia Canada Pledge To Enhance Industrial Collaboration


Jakarta   : Indonesia and Canada have outlined an intention to enhance bilateral defence industrial collaboration, the Ministry of Defence (MoD) in Jakarta said on 14 March.
 

According to an MoD statement, defence officials of the two countries - led by Indonesia's Deputy Defence Minister Sjafrie Sjamsoeddin and Canada's ambassador to Indonesia Donald Bobiash - said the two countries would explore potential opportunities for defence trade and related industrial co-operation.
 

TNI Terima Tambahan 24 Panser Anoa Dari PT. Pindad


TNI mendapat tambahan 24 unit Panser Anoa 6x6 yang dipesan dari PT Pindad. Saat ini jumlah panser Anoa TNI saat ini 226 unit dan masih akan bertambah karena penguatan masih terus dilakukan.
TNI Terima Tambahan 24 Panser Anoa Dari PT Pindad

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, dengan perkembangan kawasan global dan regional saat ini, mengharuskan TNI menambah alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada dalam rangka menjaga pertahanan dan kedaulatan NKRI.

“Dengan perkembangan kawasan saat ini, mau tak mau negara harus memberikan respon yang cepat, terlebih TNI harus membuat strategi pertahanan. Penambahan alutsista akan meningkatkan profesionalisme prajurit,” kata dia saat serah terima panser di markas Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jumat (14/3/2014).


Panser yang diserahterimakan terdiri dari beberapa varian, terutama Armoured Personnel Carrier (APC) dan ambulance. Selanjutnya 24 panser ini akan dikirim untuk pasukan TNI yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-/United Nations Mission In Darfur (UNAMID), Sudan.

Australia Pastikan Hadiri Dialog Pertahanan di Jakarta



 jakarta  : Hubungan Indonesia dengan Australia sempat renggang pasca kisruh penyadapan yang dilakukan Australia terhadap beberapa pejabat tanah air, salah satunya Presiden SBY. Tapi pejabat pertahanan Australia dipastikan diundang dan hadir dalam forum dialog tentang pertahanan (JIDD) yang digelar di Jakarta. Apakah ini indikasi hubungan kedua negara sudah membaik?

"Saya sarankan hati-hati menafsirkannya," kata Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Luar Negeri Sumadi Brotodiningrat kepada wartawan dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (17/3).

Jakarta International Defence Dialog (JIDD) adalah forum dialog tahunan di bidang pertahanan. Acara yang masuk tahun ke empat ini dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada 19-20 Maret 2014. Dari total 51 negara se Asia Pasifik yang diundang, baru 47 yang memastikan akan hadir salah satunya Australia.

Menurut Sumadi, Indonesia dan Australia memang masih bermasalah dalam segi bilateral. Apalagi normalisasi hubungan yang dimintakan pemerintah belum dipenuhi negara kanguru itu. Tetapi, ia menegaskan, dari segi multirateral kerjasama itu tidak terganggu.

Menerawang Road Map Kapal Selam Produksi PT PAL


 
Kredit foto KS Nanggala saat dipotong di DSME korea
Kredit foto KS Nanggala saat dipotong di DSME korea
JKGR : Setelah kita mendengar pembelian KS Kilo batal dan pemerintah lebih memilih untuk pengadaan KS dalam negeri berbasis TOT KS Changbogo class dari Korea. Maka sebagai analisator kita hanya bisa membuat analisa apa saja teknologi kapal selam Type U Jerman yang bisa diaplikasikan untuk KS ke empat yang akan diproduksi oleh PT PAL setelah menyelesaikan pembuatan KS Changbogo yang ke tiga.

PT PAL dalam pembuatan dan pengembangan Kapal selam yang ke empat pastinya harus lebih baik dari CBG class yang sudah diajarkan oleh korea Alasannya selain untuk tidak meniru hak paten pengembangan U 209 dari Korea, PT Pal juga harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh usernya yaitu TNI AL. Salah satu Lagu Wajib yang harus dipenuhi oleh TNI AL dalam speck KS yang diinginkan yaitu bisa menembakkan rudal sub berdaya jelajah menengah 300-400 km. Untuk itu PT PAL harus belajar kepada ahli ahlinya yang mempunyai teknologi tersebut yaitu Jerman dan Rusia.

Sekarang kita akan membahas yang teknologi Jerman dan yang berteknologi Rusia karena PT PAL membangun CBG berbasis KS U209 buatan Jerman. Sedangkan kapal selam buatan Jerman teranyar yang mampu menembakkan rudal sub tersebut adalah KS U-212 dan U-214.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...