Wednesday, April 24, 2013

Komando Teritorial Diminta Dikaji Ulang


Jakarta  Tentara Nasional Indonesia diminta mengkaji ulang keberadaan komando teritorial (koter), khususnya di pulau yang tidak berbatasan dengan negara lain, seperti Jawa. Hal ini dikarenakan para anggota TNI yang terlibat pelanggaran hukum mayoritas berada dalam kendali koter.

Hal itu disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil saat jumpa pers di Kantor Imparsial, Jakarta, Selasa (23/4/2013). Mereka yang hadir dari Imparsial adalah Pungky Indarti, Al Araf, dan Erwin Maulana. Hadir pula Koordinator Kontras Haris Azhar, Ketua Setara Institute Hendardi, Anton Aliabbas dari Ridep Institute, dan aktivis lain.

[Foto] Nurtanio "SiKumbang" Pesawat Pertama Indonesia

Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio adalah perintis industri penerbangan Indonesia, Ia membuat pesawat antigerilya pertama Indonesia yang dinamai Sikumbang dan dapat kita jumpai di Bandara Husein Sastra Negara, Bandung.

http://images.detik.com/content/2013/04/19/157/kum1.jpg

PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI


Bandung PT Dirgantara Indonesia (DI) menyelesaikan produksi belasan pesawat dan helikopter pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI untuk kebutuhan alutsista tiga satuan TNI. Jumlah transportasi udara yang diracik PT DI terdiri dari 10 helikopter dan 7 pesawat.

Juru Bicara PT DI Sonny S Ibrahim mengatakan pesanan yang akan diserahkan pada 2013 ini masing-masing tiga unit pesawat CN 295 untuk TNI AU, tiga unit pesawat CN 235 PATMAR untuk TNI AL, satu unit pesawat jenis NC 212 untuk TNI AU, dan satu unit helikopter jenis Super Puma NAS 332 untuk TNI AU.

TNI AU Akan Lengkapi CN-295 Full Satu Skadron


C 295 Uji Rudal Marte
C 295 Uji Rudal Marte
Indonesia akan membeli 7 tambahan pesawat C 295 untuk melengkapi 9 pesanan terdahulu, sehingga total pesawat menjadi 16 unit. “Angkatan Udara membutuhkan tambahan 7 pesawat”, agar menjadi full skuadron 16 pesawat”, ujar  vice-president marketing and sales PT DI, Arie Wibowo.
Sebelumnya TNI AU telah menandatangani pembelian 9 pesawat C 295 di  Singapore air show, Februari 2012. Selain untuk TNI AU, PT DI juga menawarkan  C 295 s untuk  Densus 88 Polri, Malaysia dan Philipina.

Ketika Industri Dirgantara Indonesia Berkibar Lagi



Banyak orang tidak tahu,  PT Dirgantara Indonesia (Persero) selain memproduksi pesawat terbang, juga memproduksi beberapa alat peraga untuk menerbangkan pesawat terbang,  atau biasa disebut dengan Flight Simulator (FS).

Ide datangnya usaha pembuatan flight simulator datang dari permintaan pihak Malaysia untuk pesawat CN-235 yang dimilikinya. Mereka mendorong PTDI membuat FS  agar para pilot negara itu dapat melatih diri sehingga mereka dapat mengawaki dengan baik pesawat-pesawat CN235 TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) produksi PTDI yang dimiliki.

Babak Baru Persaingan Barat Menjual Senjata di Timur Tengah



Persaingan negara-negara Barat ke Timur Tengah terus berlanjut. Sumber-sumber pemberitaan Amerika mengkonfirmasikan upaya baru Washington menjual miliaran dolar senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Menurut AFP mengutip dari Pentagon, menjelang lawatan pertama Chuck Hagel, Menteri Pertahanan Amerika ke Timur Tengah setelah memegang jabatan ini, Washington pada hari Jumat (19/4), mengungkap adanya program penjualan senjata senilai 10 miliar dolar ke negara-negara minyak Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Senjata yang bakal dijual termasuk beragam rudal, pesawat tempur dan pesawat pembawa bahan bakar.

Menurut para pejabat Pentagon, Chuck Hagel sejak Ahad hari ini memulai lawatan sepekannya ke Timur Tengah. Pasca pertemuannya dengan para pejabat rezim Zionis Israel, Menhan Hagel akan bertemu dengan para pejabat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membicarakan masalah penjualan senjata. Setelah itu, Chuck Hagel akan bertolak ke Yordania dan Mesir.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...