Tuesday, June 18, 2013

Arab Saudi sepakati Pakta Pertahanan dengan Indonesia



Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman (kiri)


REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kabinet Arab Saudi sepakat untuk menandatangani pakta pertahanan dengan Indonesia. Otoritas dari Kementrian Pertahanan akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah Indonesia untuk menyimpulkan perjanjian.

Azerbaijan Buy 100 BMP-3,18 Smerch,18 Msta-S,18 2S31Vena, 6 TOS-1A,& Another 94 T-90

Azerbaijan makes another purchase from Russia

Combat Jets Drive Russian Arms Sales; India Tops Export List


Russia won export orders for weapons exceeding $15 billion and delivered weapons worth $14 billion in 2012, compared with $13.2 billion of weapons in 2011. “Surely, Russia will continue cooperation with her traditional partners in the sphere of military-technical cooperation,” Russian president Vladimir Putin told a meeting of the government’s committee for military-technical cooperation with foreign countries in December. “But it is of not less importance to us to enter new markets, expand the nomenclature of deliveries and services.”

According to figures provided on the Russian president’s official website (www.kremlin.ru), the largest buyers of Russian weapons last year were India (27 percent), Algeria (21 percent) and Vietnam (18 percent). Russia also signed a breakthrough deal with Iraq worth $4.2 billion, which included Mi-28NE helicopters and Pantsir S1 air-defense systems.

Russia’s backlog of export orders for military equipment is estimated at $40 billion, down from the record of $50 billion in 2010. The backlog is expected to stay flat in the next three to four years and then gradually decrease.

Destroyer Made in Indonesia


FGM JAVELIN 148, GAMBARAN DETAIL SENJATA PEMBUNUH TANK CANGGIH YANG AKAN DIMILIKI INDONESIA


Foto FGM 148 Javelin.
Dalam waktu dekat TNI akan dilengkapi dengan sebuah senjata anti tank yang sangat canggih dari negeri paman sam, tak ayal senjata ini sangat efektif di gunakan untuk melumat habis segala macam tank modern yang dipastikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, bahkan karena kaakurasianya  diklaim inilah senjata sniper untuk membunuh tank.

Rudal yang dikembangkan dalam proyek AAWS-M (Andvanced Anti-Tank Weapon System-Medium) pada tahun 1986 ini mengantarkan militer AS kedalam generasi ketiga rudal antitank yang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan pendahulunya seperti TOW maupun M47 Dragon.

Rusia akan Jual Sukhoi Su-35 saat Paris Air Show


Su-35
Su-35 (Foto : KnAAPO)
Eksportir senjata Rusia Rosoboronexport berencana untuk menandatangani sejumlah kontrak ekspor untuk pengiriman pesawat tempur Sukhoi Su-35s dan helikopter tempur Ka-52 Hokum-B, serta pesawat latih tempur Yak-130 Mitten pada saat Paris Air Show 2013, kata perusahaan itu.

"Kami sudah mengadakan negosiasi untuk ketiga pesawat itu dan berharap kontrak segera ditandatangani di acara itu," ujar kepala delegasi Rosoboronexport Sergei Kornev di Le Bourget Show, Paris. Namun Kornet tidak memberikan rincian dari kontrak penjualan tersebut atau lebih spesifik mengatakan dengan negara mana kontrak itu akan ditandatangani.

RM 70 Grad 120mm: Self Propelled MLRS Berdaya Hancur Tinggi


BHtJRmICQAAXu5z
Suatu hari ada seorang rekan yang bertanya, “sebenarnya apa senjata milik TNI yang punya daya hancur paling besar?” Sebuah pertanyaan yang jamak digunjingkan masyarakat, tapi harus diakui untuk jawabannya bisa beragam dan multi tafsir. Tapi bila predikat target diukur dari luasnya area yang berhasil dihancurkan, maka jawabannya mengerucut pada sista artileri. Dan lebih spesifik lagi mengarah pada sosok self propelled MLRS (multiple Launch Rocket System) yang mampu menggasak banyak sasaran dalam waktu singkat.
Merujuk ke sista self propelled, lagi-lagi Indonesia termasuk militer di Asia Tenggara yang punya sejarah panjang dalam pemakaiannya. Di lingkungan Armed TNI AD misalnya, self propelled MLRS hadir dalam tipe M-51 kaliber 130mm dan di Korps Marinir TNI AL ada tipe BM-14/17 kaliber 140mm, kedua peluncur roket multi laras dari generasi tahun 60-an ini telah kami bahas di artikel terdahulu. Kemudian waktu berjalan dengan membawa modernisasi alutsista, tapi sayangnya update self propelled nyaris stag di masa orde baru. Dan baru kemudian ada angin segar pada tahun 2004, dimana Korps Marinir kedatangan RM 70 Grad, self propelled MLRS kaliber 122mm dengan 40 peluncur roket pada setiap kendaraan.
Dibanding M-51 dan BM-14/17, jelas RM 70 selain lebih modern juga jauh lebih garang. Dengan basis truk Tatra 813 Kolos berpenggerak 8×8, tongkrongan sista asal Cekoslovakia ini memang cukup garang. Inilah self propelled pertama di lingkungan TNI yang berpenggerak 8×8, sista self propelled TNI AD yang paling baru, Astros II MK6 asal Brazil pun hanya berpenggerak 6×6. Tapi kembali lagi, selain platform kendaraan pengusung akan menentukan sisi mobilitas, lebih utama lagi adalah elemen roket dan peluncurnya yang menjadi komponen inti.

Oerlikon 20mm/70 MK4: Biar Lawas Tetap Jadi Andalan Satrol TNI AL


Oerlikon 20mm di KRI Kobra 867
Setiap kapal perang keluaran terbaru umumnya sudah dibekali dengan update persenjataan yang juga terbilang anyar dipasaran. Ambil contoh korvet SIGMA TNI AL, hadir dengan sista rudal Exocet MM40, kanon super rapid OTO Melara, dan rudal Mistral Tetral. Tapi dalam pakem kebutuhan militer, apa saja bisa dikreasikan sesuai tuntutan operasi dan tentunya ketersediaan anggaran. Dalam tulisan kali ini, kami ingin sedikit mencermati armada Satrol (Satuan Patroli) TNI AL yang banyak menggunakan kapal buatan dalam negeri, terutama dari tipe PC (Patroli Cepat) 36 dan PC40.

Pembangunan Kapal Angkut Tank AT 3 di Desain Untuk Angkut Tank Leopard


130618_kapal-galangan.jpg

Pembangunan kapal angkut tank (AT) 3 di galangan Panjang Lampung menandai tahapan modernisasi alat tempur berat. Pembangunan kapal milik TNI AL ini dilakukan oleh perusahaan swasta PT Daya Radar Utama.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsudin mengatakan tahapan pembangunan alat tempur ringan dan sedang berupa kapal AT 1 dan AT 2 tengah dilakukan di galangan PT Dok Koja Bahari, Jakarta.

Memaknai Perjalanan Malindo Darsasa


Perjalanan Malindo Darsasa sudah memasuki usia empat puluh satu tahun. Lahir dalam suasana persahabatan yang hangat antara Indonesia dan Malaysia di awal tahun tujuh puluhan. Bayinya lahir dari kota sejuk Prapat di tepi Danau Toba yang indah tanggal 27 Juli 1972. Sejarah kemudian mencatat eksistensi Malindo Darsasa mendapat porsi terbesar sebagai media latihan gabungan antar negara ASEAN lima tahun sekali sejak tahun 1981 dan tiga tahun sekali sejak tahun 2006.

Membedah Pindad Lewat Buku


Jakarta  Setelah sekitar 1 kilometer melaut, panser ini mencoba melakukan manuver. Pada saat bersamaan, datang ombak menerjang. Panser pun dipenuhi air laut, terbalik dan tenggelam bersama seluruh penumpangnya. Kepanikan terjadi. Tim penyelamat yang salah satunya kini menjadi Direktur Sistem Senjata, Slamet Irianto langsung melakukan upaya penyelamatan. Evakuasi penumpang panser pun dilakukan tanpa kendala berarti. "tapi, setelah semua penumpang bisa diselamatkan, Pak Budi malah tidak muncul-muncul," kata Irianto.

Geopolitik : Indonesia Itu "Mimpi Buruk" Bagi Singapura


Jika bicara konfrontasi terbuka, sebenarnya cukup dengan 1000-an roket dari Aceh atau Medan niscaya Singapura bakal minta-minta ampun angkat bendera putih, kayak Israel sewaktu menggelar operasi militer bertajuk Pillar of Cloud dan Cast Lead di Palestina.

Persoalannya, bangsa ini telah dilumpuhkan pemahaman geopolitik, dilemahkan dari sisi internal dengan paket DHL (demokrasi, HAM dan lingkungan), korupsi, konflik komunal, dll sehingga sibuk di tataran hilir, kepruk-keprukan antar sesama warga sendiri. Tapi saya yakin, suatu ketika akan tiba saatnya!

Kuwait And Turkey Could Be The Next Customers For The U.S. Patriot Missile Air Defense System


Raytheon Co. (RTN) said its Patriot technology is enjoying renewed demand that may help the world’s largest missile maker double its customer base for the air defense system. 

The system, which is already deployed in Turkey and Jordan to track air threats in Syria, is “going through a resurgence” that may lift the customer count from 12, Dan Crowley, president of the Waltham, Massachusetts-based Integrated Defense Systems unit, said in Paris today.

Tiga Pesawat CN-235 MPA Dan Helikopter Anti Kapal Selam Akan Segera Perkuat TNI AL


Dalam waktu dekat ini, TNI AL akan menerima pesawat udara CN-235 buatan PT. Dirgantara Indonesia sebanyak tiga unit. TNI AL juga akan terus meningkatkan kemampuan Penerbangan TNI AL tidak hanya personilnya, tetapi juga peralatannya, serta akan menambah alutsista dari luar negeri seperti helikopter antikapal selam, helikopter latih dan alat-alat pengintaian yang nantinya akan digunakan untuk maritime patrol area.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sataf Angkatan Laut dalam amanatnya yang dibacakan Asisten Operasi Kasal (Asops) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., saat selaku inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun Penerbangan Angkatan Laut yang genap memasuki usia 57 tahun, yang digelar dalam suatu upacara militer bertempat di hanggar Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Surabaya, Senin (17/6). Tema yang diangkat dalam peringatan Hari Penerbangan Angkatan Laut tahun 2013 ini adalah: “Dengan Semangat Dharma Jalakaca Putra, Penerbangan Angkatan Laut Siap Mengefektifkan Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan dalam rangka Mendukung Kesiapsiagaan Operasi”.

India Kembangkan Anti Rudal Balistik Berdaya Jelajah 5.000 Km


Sistem pertahanan rudal India didorong untuk mengembangkan rudal yang dapat mencegat rudal baslitik  musuh pada jarak 5.000 km, pada dasarnya ini untuk menanggulangi kemungkinan ancaman dari rudal-rudal dari negara-negara seperti China.

Rudal jarak jauh ini tengah dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Penelitian Pertahanan (Defence Research and Development Organisation/DRDO) sebagai bagian dari program perisai Pertahanan Rudal Balistik (BMD). Tahap I pengembangan perisai BMD sudah selesai, dikatakan oleh kepala DRDO Avinash Chander mengatakan kepada pers India dalam sebuah wawancara (Hindustantimes).

Philippines Plans To Tap Israel for Missile Launchers


DND plans to  acquire anti-aircraft guided missiles, which will be positioned in the West Philippine Sea (South China Sea) as part of the country’s first-ever missile defense system.

Amid rising tensions over territorial disputes with China in the West Philippine Sea, the government is planning to buy anti-aircraft guided missiles from Israel, reliable sources told the Manila Standard Friday.

The source, who spoke on condition of anonymity, said the surface-to-air missiles or multiple launch rocket systems were being offered by Rafael Advanced Defense Systems Ltd. and Israel Military Industries Ltd., both based in Israel.

KASAL Uji Coba Dua Kapal Patroli Produksi Dalam Negeri


(Foto: Kolinlamil)

15 Juni 2013, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Marsetio melaksanakan peninjauan sekaligus mengikuti uji coba (sea trial) dua kapal patroli yang sedang sandar di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (14/6).

Dua Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 M yaitu KAL II-4-55 Sengiap dan KAL II-I-62 Sinabang, itu merupakan produksi dalam negeri.

PT PAL Bangun Kapal Cepat Rudal Ketiga




12 Juni 2013, Surabaya: Kami bersyukur pembangunan kapal tunda yang kedua dan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M ketiga dapat dilaksanakan di PT. PAL Indonesia yang mana merupakan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS), sehingga pada proses pengadaan dan pemeliharaan selanjutnya akan lebih mudah lagi bagi TNI AL serta dapat memberikan alternatif solusi untuk mengurangi ketergantungan kita pada Negara lain. Demikian dikatakan oleh Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, di saat menyampaikan sambutannya pada peluncuran kapal tunda – 2 dan peletakan lunas KCR 60 M ke – 3 di galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya. Rabu (12/6).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...