Tuesday, October 01, 2013

Angkatan Udara Indonesia yang Disegani


 
Pesawat Tempur SU-35BM (photo: SUkhoi)
Pesawat Tempur SU-35BM (photo: SUkhoi)

Target TNI di Minimum Essential Force (MEF) I untuk mengantisipasi konflik/sengketa wilayah dengan negara tetangga di utara, seperti Kasus Ambalat, bisa dikatakan berhasil. Berhasil dalam artian mengumpulkan senjata yang mematikan dan memiliki daya gentar yang tinggi. Untuk pertempuran di garis perbatasan maupun pertempuran anti-gerilya, keberadaan Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT Leopard, serta pesawat tempur Super Tucano, akan menjadi mimpi buruk bagi lawan.

Akan tetapi Apache AH-64E Guardian, Mi-35, MBT Leopard 2A4 serta Super Tucano menjadi tidak berarti, ketika ada negara lain yang melakukan serangan dengan pesawat tempur dan bomber. Keempat Alutsista itu tidak berdaya, ketika ada skadron pesawat musuh melakukan serangan kilat dan membom obyek vital di Indonesia.

Australia sempat berpikir untuk membom Jakarta dengan F-111 Aadvark, ketika pasukan Untaet yang hendak mendarat di Timor Timur pasca jejak pendapat 1999, hendak dihalangi militer Indonesia. Jika serangan itu terjadi, bombardir yang mereka lakukan terhadap obyek vital, besar kemungkinan akan mendapatkan hasil, meski beberapa fighter atau bomber mereka berhasil dirontokkan fughter Indonesia.

TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia

Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM

 JAKARTA :  Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan pemerintah belum menentukan sikap terhadap tawaran hibah sejumlah kapal selam dari Rusia. Menurut dia, belum lama ini perwakilan TNI AL dan Kementerian Pertahanan berkunjung ke Rusia untuk membicarakan awal tawaran hibah ini.

Marsetio yang ikut dalam kunjungan itu menyebut, selain membicarakan urusan hibah, perwakilan Indonesia juga melihat kondisi dan kemampuan kapal selam Rusia. "Yang ditawarkan kapal selam Kilo Class," kata Marsetio kepada Tempo saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2013.

Marsetio menyebut kapal selam Kilo Class Rusia punya kemampuan bagus. Menurut dia, kapal selam produksi 1990-2000-an itu tergolong canggih. 

KC-130B Hercules: Tingkatkan Endurance Jet Tempur TNI AU


Aksi KC-130B Hercules TNI AU saat akan "menyusui" Sukhoi
Aksi KC-130B Hercules TNI AU saat akan “menyusui” Sukhoi
Daya jelajah pada pesawat tempur menjadi faktor penting dalam suatu operasi militer, terutama bila berbicara pada tahapan penyerbuan ke target sasaran yang jaraknya cukup jauh. Didasari beberapa pertimbangan, seperti kerahasiaan dan meningkatkan unsur pendadakan, banyak negara memilih cara air refuelling (pengisian bahan bakar di udara) untuk meningkatkan endurance serta daya jelajah pesawat tempurnya.
Dalam beberapa pertimbangan lainnya, menggunakan operasi air refuellingjuga bisa dikarenakan si negara pelaksana tidak memiliki pangkalan aju yang memadai, alhasil operasi pengisian bahan bakar harus digelar. Ilustrasi yang cukup populer terkait kondisi geografi tatkala operasi serbuan Inggris ke Malvinas (Falkland) pada tahun 1982. AU Inggris (RAF) saat itu harus melakukan 600 kali lebih air refuelling, maklum kedua wilayah dipisahkan oleh medan samudra Atlantik yang begitu luas. Saat itu, RAF mengerahkan tiga jenis tanker, yakni victor, Vulcan, dan KC-130 Hercules.
Operasi air refuelling kemudian hampir tak pernah absen dalam setiap laga konflik. Sebut saja saat AS dan NATO berlaga di perang Teluk, perang Afghanistan, hingga serbuan ke Libya, pola pengisian bahan bakar cukup mendomominasi, dan memang setiap jet tempur dan pembom NATO umumnya sudah dibekali kemampuan air refuelling. Contoh yang menarik, dengan air refuelling, pengebom sekelas F-111 Raven dapat terbang 13 jam tanpa mendarat saat operasi menghantam target di kotaTripoli, Libya.
KC-130B Hercules TNI AU
Lalu bagaimana dengan TNI AU? Sebagai angkatan udara yang punya tugas mengawal teritori angkasa terluas di kawasan Asia Selatan, apakah ada sosok pesawat yang punya kemampuan air refuelling? Jawabannya ada dan sejatinya jenis pesawat ini sudah cukup lama hadir di lingkungan TNI AU. Yang dimaksud tak lain adalah KC-130B Hercules buatan Lockheed Martin.  Pesawat angkut berat ini masuk dalam etalase kekuatan skadron udara 32 yang bermarkas di lanud Abdul Rahman Saleh, Malang – Jawa Timur.
KC-130B Hercules dengan nomer registrasi A-1309, salah satu pesawat tanker TNI AU
KC-130B Hercules dengan nomer registrasi A-1309, salah satu pesawat tanker TNI AU

Jupiter Aerobatic Team (JAT) akan meriahkan HUT TNI


http://images.detik.com/content/2013/03/22/10/jupiter.jpgYOGYAKARTA : Delapan pesawat KT-01 Wong Bee dari Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team akan memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 Tentara Nasional Indonesia di Jakarta, 5 Oktober 2013.

"Dari delapan pesawat KT-01 Wong Bee yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team (JAT) itu, yang akan tampil berakrobat dalam peringatan HUT TNI di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Jakarta hanya enam pesawat," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Lanud) Adisutjipto Mayor Sus Hamdi Londng Allo di Yogyakarta, Senin.

Pada pelepasaan keberangkatan JAT, menurut dia, puncak peringatan HUT Ke-68 TNI akan dipusatkan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dengan Inspektur Upacara (Irup) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Russia May Offer Two Project 636 Subs to Indonesia


Imagemoscow : Russia may offer two Project 636 non-nuclear submarines to Indonesia as an alternative to South Korean submarines. This statement was made by Victor Komardin, the Deputy Director General of Rosoboronexport and head of the joint delegation of Rostec and Rosoboronexport at LIMA 2013.

According to Mr. Komardin, the Indonesian Navy is already armed with two Project 209/1300 conventional submarines that have been selected on the basis of the tender results. The Republic of Korea, which had mastered the licensed production of the German Project 209 conventional submarines, was declared as a successful bidder at that time.

Indonesia, US Deepen Defense Ties Amid Exercises and Arms Deals


Leopard 2A4 TNI AD
JAKARTA : US and Indonesian military ties are growing as evidenced by US participation in the recent US-Indonesian joint-funded Coun­terterrorism Exercise (CTX) held Sept. 5-13 at Indonesia’s peacekeeping forces training center in Sentul, West Java.

Participants included all special operations forces of the 10 Association of Southeast Asian Nations member countries, plus eight counterpart states: the US, Australia, New Zealand, Japan, South Korea, China, India and Russia.

However, Indonesia’s best special operations force, the infamous Kopassus, was excluded from participating in the CTX due to past US complaints about human rights abuses by the unit during the 1999 East Timor crisis, in which civilians were murdered, kidnapped and tortured.

The Indonesian National Armed Forces (TNI) is implementing military modernization efforts, but excluding Kopassus remains a problem, experts say. The TNI suffered from the US arms embargo after the 1999 crisis. The Kopassus are the best trained and disciplined unit within TNI, and exclusion from training opportunities by the US will be difficult.

Wamenhan Meninjau Kedatangan Tank Leopard dan Tank Marder



Jakarta : Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (30/9) meninjau dua Unit Kendaraan Tempur Tank Leopard 2A4 dan dua Unit Tank Marder 1A3, hasil produksi Jerman yang datang di Gudang Pusat Kendaraan (Gupusran) Direktorat Peralatan TNI AD, Cakung, Jakarta Timur. Turut mendampingi Wamenhan, Kabadan Ranahan Kemhan, Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis Direktur Hankam Bapennas, Rizky, dan Dirpalad TNI AD Cakung, Brigjen TNI I Wayan.

Korea Tampilkan Rudal Hyunmu-3 untuk yang Pertama Kalinya


Rudal Hyunmu-3
seoul : Korea Selatan menampilkan rudal jarak jauh Hyunmu-3 dalam sebuah upacara militer besar ulang tahun Angkatan Darat di bandara militer selatan Seoul, 1 Oktober 2013. Rudal Hyunmu-3 merupakan rudal dengan jangkauan terjauh milik Korea Selatan, dan dapat menghantam seluruh kawasan Korea Utara.

Gelar kekuatan ini juga menampilkan berbagai alutsista lain untuk menunjukkan kepada Pyongyang bahwa provokasi apapun akan diganjar dengan balasan yang kuat. Itu merupakan upacara terbesar Angkatan Bersenjata Korea Selatan dalam satu dekade terakhir, dan menjadi upacara pertama sejak Korea Utara melakukan uji coba atom ketiga (underground) yang menimbulkan ancaman perang nuklir di awal tahun tadi.

Sekitar 11.000 tentara, 190 alutsista, 120 pesawat dan peralatan lainnya ditampilkan saat upacara. Yang paling mencolok tentu saja rudal jelajah jarak jauh Hyunmu-3 yang memiliki jangkauan 1.000 kilometer dan dikembangkan oleh Korea Selatan sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Departemen Pertahanan Korea Selatan, ini adalah pertama kalinya rudal Hyunmu-3 ditampilkan dihadapan publik.

Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam, Bungkus Nggak?


Kapal selam kelas Kilo Project 877EKM

moscow : Sebelumnya Indonesia menerima tawaran 10 kapal selam dari Rusia. Belum jelas kapal selam dari kelas apa dan buatan tahun berapa yang ditawarkan Rusia itu. Untuk menindaklanjuti, pihak Kemenhan sudah mengirimkan tim ke Rusia guna menjajaki tawaran Rusia ini, sekaligus melihat langsung kondisi kapal selam di tempatnya bersandar.

Menurut Tempo, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan bahwa kedua negara belum mencapai kesepakatan soal tawaran (disebut-sebut sebagai hibah) ini dan masih mengkaji langkah-langkah selanjutnya. Soal spesifikasi kapal-kapal selam tersebut, Rachmad juga belum mengungkapkannya.
Belum ada kesepakatan dengan tawaran Rusia ini. Dua hal penyebabnya, yaitu mungkin Indonesia belum bisa memenuhi apa yang diinginkan Rusia atau pihak Kemenhan sendiri-lah yang masih menimbang kemampuan kapal selam tersebut, biaya perawatan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur.

AS Cemas Turki dan Cina Bekerjasama Produksi Rudal Jarak Jauh



Amerika Serikat mengaku khawatir atas kerjasama yang dilakukan Turki dan Cina dalam memproduksi rudal jarak jauh anti-pesawat.

Surat kabar Turki, Hurriyet seperti dikutip Mehr News (29/9) melaporkan, menyusul keputusan Turki untuk menyingkirkan sekutunya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam tender produksi rudal-rudal jarak jauh anti-pesawat dan menyerahkan tender tersebut ke sebuah perusahaan Cina yang dijatuhi sanksi Amerika, membuat Washington cemas.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika terkait hal ini mengatakan, "Kami menyampaikan kekhawatiran kami soal perundingan Turki dengan perusahaan Cina yang berada di bawah sanksi Amerika kepada pemerintah Ankara."

Leopard Akan Tampil Di HUT TNI



JAKARTA : Tank kelas berat baru milik TNI AD hingga kini masih disembunyikan. Main battle tank (MBT) yang diberi nama oleh pabrikannya Leopard tipe 2A4 itu dibeli dari Jerman untuk memperkuat TNI AD. Saat ini, baru dua buah MBT Leopard dan dua tank pengangkut personel Marder yang tiba di Jakarta.
  
"Sekarang masih dicat, istilahnya di camo (camuflase), disiapkan untuk defile hari ulang tahun TNI 5 Oktober nanti," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad di Jakarta kemarin (29/09). MBT Leopard adalah tank kelas berat pertama yang dimiliki Indonesia.
  
Menurut Rukman, pengelolaan tank seberat 62 ton itu diatur oleh Pusat Persenjataan Kavaleri (Pusenkav) Kodiklat TNI Angkatan Darat. "Pasti akan ditampilkan, nanti juga secara statis dipamerkan di Monas," ujarnya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...