Sunday, March 10, 2013

Vympel R-27: Rudal Udara ke Udara Andalan Sukhoi TNI AU

Sukhoi Su-27 AU Rusia dengan membawa R-27
Sukhoi Su-27 AU Rusia dengan membawa R-27
Seandainya suatu hari meletus konflik udara antara Indonesia dengan Malaysia, atau Indonesia dengan Singapura, kira-kira bagaimana peluang fighter kita dalam duel udara? Sebuah pertanyaan yang menarik, lepas dari ketangguhan pilot, ketiga negara serumpun ini sama-sama mengandalkan rudal udara ke udara jarak pendek besutan AS yang populer sejagad, yakni AIM-9 Sidewinder. Dimana versi tercanggih yang dimiliki TNI AU adalah AIM-9 P4 yang bisa menghantam target dari beragam sudut. AIM-9 P4 dipasang oleh TNI AU pada pesawat F-16 dan Hawk 100/200.  
Nah, yang paling mutakhir sekarang ada Sidewinder versi AIM-9X, mulai dikembangkan pada tahun 1996. AIM-9 memppunyai kemampuan first shot dan first kill yang lebih responsif. Rudal ini dilengkapi thrust vectoring yang terhubung ke guidance fins, artinya rudal dapat menguber target yang berbelok sekalipun. Radius putar AIM-9X mencapai 120 meter, dengan kemampuan ini, saat penembakan pesawat peluncur tidak lagi harus melakukan manuver untuk menyesuaikan dengan target. Cukup lepas AM-9X, selanjutnya rudal akan menguber target sendiri. Duh, cilakanya Singapura dan Malaysia sudah punya AIM-9X, Singapura memasang AIM-9X untuk jet F-15FG dan F-16 C/D, sedangkan Malaysia menyiapkannya di jet F/A-18 Hornet.
aa-10_r27r1_alamo
ws_r-27p

Korut Masih Mampu Hancurkan Jepang & Korsel

Foto : Parade militer Korut (Rodong Simun)
Foto : Parade militer Korut (Rodong Simun)
Korea Selatan (Korsel) berpendapat Korea Utara (Korut) memiliki kekuatan militer yang cukup besar dan bisa menghancurkan Jepang serta Korsel. Meski demikian, Korut dinilai belum bisa menyerang AS.

Seperti diketahui, Korut hanya membutuhkan roket jarak menengah untuk menggempur Negeri Sakura yang letaknya tak jauh dari Korut. Sementara itu, perbandingan militer Korut dan Korsel juga sangat jauh, Korut memiliki 1,2 juta pasukan dan Korsel hanya 640 ribu ditambah 26 ribu pasukan AS.

Jumlah personil militer dan persenjataan Korut memang jauh lebih banyak ketimbang dua negara Asia Timur itu. Namun klaim Korut yang menyebutkan bahwa mereka bisa menghancurkan AS dengan senjata nuklirnya, dinilai tidak masuk akal.

Misteri Rudal Sukhoi TNI AU


Dari beberapa informasi dan dokumen, disebutkan Indonesia telah membeli rudal untuk mempersenjatai jet Sukhoi Su-27/30 Flanker. Memang kabar telah dibelinya rudal untuk Sukhoi telah berhembus beberapa waktu lalu. Publik pun sebenarnya menunggu sosok rudal jenis apa yang dipasangkan pada Sukhoi TNI AU. Tapi entah karena alasan apa, boleh jadi untuk menjaga unsur kerahasiaan, sosok jet tempur Sukhoi TNI AU dengan atribut rudal tak pernah diperlihatkan ke publik. Baik dalam flypass dan demo statik pun sosok rudal yang dimaksud belum tersingkap wujudnya. Sekilas keberadaan rudal ini sama misteriusnya dengan kapal selam baru TNI AL yang ‘konon’ sudah datang.

Nah, merujuk ke dokumen yang menyebut rudal tersebut, diketahui jenis yang dimaksud adalah Kh-31P/AS-17 Krypton (kode NATO), sebuah rudal jenis udara ke permukaan, atau populer disebut mediun range air to surface missile. Kh-31P dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan musuh. Untuk itu rudal di desain memiliki kecepatan sangat tinggi, mampu terbang jauh, anti-radar dan bisa mematikan penjejaknya saat diserang.

Alutsista Buatan Sudan

Ternyata di benua Afrika, selain Afrika selatan yang punya industri militer, ada negara afrika lagi yang punya indutri militer yaitu SUDAN .mau tau alutsista yang dihasilkan Industri Militer Sudan, silahkan pic-nya di bawah ini :














Buku KOPASKA Resmi Beredar




Dengan semangat dan keinginan kuat untuk mematangkan spesialisasi di bidang pembuatan buku-buku kemiliteran, Angkasa akhirnya berhasil menerbitkan buku KOPASKA: Spesialis Pertempuran Laut Khusus. Buku Limited Edition setebal 264 halaman ini terbit serentak mulai 4 Maret 2013 di hampir semua toko buku Gramedia di Jakarta, Bekasi, Bogor, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Solo, Bandar Lampung, Padang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Manado, dan Malang. Selain memprakarsai; baik pendiri, sesepuh maupun komandan Satpaska bahkan ikut dalam penyusunan isi buku yang pasti amat berarti bagi khasanah pustaka sejarah di Tanah Air ini.

Pembentukan Kopaska atau Komando Pasukan Katak, seperti diungkap dalam buku ini, tak bisa lepas dari itikad besar Presiden Soekarno yang ingin merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda pada tahun 1960-an. Jauh hari sebelum Trikora dikumandangkan, tiga prajurit ALRI dikirim ke Washington dan Florida, AS, untuk dilatih khusus di fasilitas Underwater Navscol US Navy. Mereka ini lah yang kelak akan pulang lalu mempersiapkan Kopaska yang akan disertakan dalam operasi amfibi terbesar ke Irian Barat. Pasukan elite TNI AL ini kemudian tumbuh dan terus berkembang hingga sekarang.

China Umumkan Kenaikan Anggaran Pertahanan 10,7%

Rudal Balistik DF-31A saat parade militer China
China mengumumkan kenaikan dua digit untuk anggaran pertahanan pada Selasa, 5 Maret 2013. Hal ini menggarisbawahi ambisi militer yang saat ini sebagai pemimpin baru Beijing untuk mendorong klaim atas serangkaian sengketa teritorial dengan negara-negara tetangga.
Peningkatan anggaran pertahanan yang terungkap pada waktu sidang tahunan parlemen nasional ini, telah memicu kekhawatiran di Asia dan Washington. Para pengamat pertahanan pun menilai total anggaran pertahanan China ini sesungguhnya jauh lebih besar daripada yang dipublikasikan.
Tapi untuk China, khususnya Tentara Pembebasan Rakyat (People Liberation Army /PLA) yang memiliki keterkaitan erat dengan Partai Komunis yang berkuasa saat ini, kenaikan anggaran pertahanan ini sangat penting mengingat meningkatnya ketegangan dengan tetanggga dan teater perang AS yang saat ini pindah ke Asia Pasifik.
Sejak mengambil alih partai dan militer negara itu pada bulan November 2012 lalu, Presiden Xi Jinping mendesak angkatan bersenjata untuk meningkatkan kemampuan perangnya dan loyalitas kepada partai.

Monumen Garuda, Kebanggaan Prajurit Indobatt


Monumen Garuda Indobatt
Garuda yang menjadi simbol dan kebanggaan bagi Indobatt (Indonesia Battalion) namanya tetap bergema di UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon). Banyak Kontingen dari negara lain karena seringnya melihat prajurit TNI melakukan penghormatan dengan berteriak "Garuda," mengakibatkan banyak dari mereka melakukan penghormatan dengan menirukan teriakan "Garuda". Walaupun banyak dari mereka tidak mengerti apa arti dari teriakan "Garuda" tersebut, namun mereka merasa senang bisa menirukan apa yang prajurit TNI itu lakukan.

Lambang atau simbol Garuda yang berdiri gagah sejak tahun 2008 ini merupakan salah jawaban bagi kontingen negara lain yang ingin tahu apa itu Garuda, dalam banyak acara yang melibatkan Indobatt sebagai tuan rumah menjadi kesempatan bagi Indobatt untuk menjelaskan apa itu Garuda sambil menunjukkan Monumen Garuda yang terletak di lapangan Upacara Soekarno Markas Indobatt, UN POSN 7-1.

Karena Monumen Garuda sebagai simbol kebanggaan Indobatt, maka Dansatgas memerintahkan kepada jajarannya untuk tetap melakukan perawatan. Masih menurut Dansatgas, terpaan cuaca yang ekstrim di wilayah Lebanon Selatan ini menuntut agar perawatan "Garuda" harus lebih ekstra dan benar-benar diperhatikan. Sementara di tempat terpisah Indobatt juga memiliki Monumen serupa yang pernah diresmikan oleh Komandan Sektor Timur pada tahun 2012 yakni di Kompi Bravo, UN POSN 7-3.

Militer Iran akan Uji Tembak Tiga Jenis Rudal Baru








Angkatan Darat Iran akan menguji tiga jenis rudal barunya dalam latihan perang yang akan digelar pada akhir tahun kalender berjalan Persia, yang berakhir pada tanggal 20 Maret 2013.

"Rudal-rudal yang telah menjalani tes laboratorium itu akan diuji tembak dalam manuver militer mendatang," kata Wakil Komandan Lapangan Angkatan Darat Iran.

"Jika disetujui oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, latihan perang akan dilakukan di pusat Iran sebelum akhir tahun, "tegas Brigadir Jenderal Kiomars Heidari dalam wawancara Sabtu (9/3).

Dilaporkan, beberapa bagian dari unit rudal Angkatan Darat Iran akan digunakan dalam uji pertempuran besar dan taktik operasional.

Selama beberapa tahun terakhir, Iran telah mencapai swasembada di bidang produksi sistem peralatan militer penting.

Kodam Bukit Barisan Terima Panser Anoa


Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus menepung tawari kendaraan Panser APS Anoa-2 yang tiba di Makodam I Bukit Barisan Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (8/3). (Foto: Analisa/Khairil Umri)

9 Maret 2013, Medan: TNI AD bertugas melindungi segenap tumpah darah Indonesia, menegakkan kedaulatan, dan mempertahankan NKRI. Dalam pelaksanaannya tugas ini dibagi menjadi dua, yakni Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Untuk OMP artinya akan menghadapi kemungkinan invasi dari negara asing.

Ini sangat mungkin karena wilayah Sumut posisinya sangat dekat dengan Selat Malaka. Untuk OMSP, TNI AD harus melindungi bangsa dan rakyatnya. Jadi, semua Alat Utama Sistim Persenjataan (Alutsista) yang baru tiba ini akan digunakan untuk pembangunan kekuatan dengan melihat tugas pokok TNI tadi.

Demikian dikatakan Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus usai acara penerimaan dan penepung tawaran 4 panser APS Anoa-2 dan 6 kendaraan Rik Mer Km 250 buatan PT Pindad yang baru tiba dari Pelabuhan Belawan, Jumat (8/3) sore.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...