Saturday, January 04, 2014

Warplanes: The Philippines Creates Its Own Combat UAVs





January 3, 2014: In the Philippines the military has long been used to getting by on very tight budgets. That means developing tactics, techniques and improvised weapons and equipment to get the job done. The latest example is two micro-UAVs called Raptor (costing $3,400 each) and Knight Falcon (goes for about $6,700 each). Both of these are similar to the American Raven, which has been used in the Philippines in small quantities.

The Raven B (RQ-11A), costs ten times as much as the Filipino Raptor and does pretty much the same job. Raven B was introduced in 2007, a year after the original Raven entered service in large numbers. This UAV can stay in the air for 80 minutes at a time and is battery powered (and largely silent unless flown close to the ground). It carries a color day vidcam, or a two color infrared night camera. It can also carry a laser designator. Both cameras broadcast real time video back to the operator, who controls the Raven via a handheld controller, which uses a hood to shield the display from direct sunlight (thus allowing the operator to clearly see what is down there). The Raven can go as fast as 90 kilometers an hour, but usually cruises at between 40 and 50. It can go as far as 15 kilometers from its controller, and usually flies a preprogrammed route, using GPS for navigation. The Raven is made of Kevlar, the same material used in helmets and protective vests. On average, Raven can survive about 200 landings before it breaks something. While some Ravens have been shot down, the most common cause of loss is losing the communications link (as the aircraft flies out of range) or a software/hardware failure on the aircraft.

lima produk baru terbaik Rusia

BMPT-72 adalah versi baru tank pendukung tempur yang basisnya
mengambil tank T-72 yang tersohor.
Sumber: Tatyana Andreeva / RG
Pameran produk perlengkapan militer, senjata dan amunisi ini berlangsung mulai 25 hingga 28 September di Nizhny Tagil. Inilah lima produk terbaru dan terbaik Rusia yang memukau para pengunjung.
Terminator 2, tank pendukung tempur
BMPT-72 adalah versi baru tank pendukung tempur yang basisnya mengambil tank T-72 yang tersohor. Kemunculannya dalam RAE 2013 adalah yang pertama kalinya.
Tank ini tidak hanya punya daya tembak yang dahsyat, namun juga mampu melindungi tank dari musuh yang bersenjata peluncur granat dalam situasi perang perkotaan. Selain itu bisa beroperasi secara mandiri sebagai bagian dari unit infanteri bermotor.
Keutamaan BMPT-72 dan model Terminator sebelumnya adalah sistem kendali tembakan yang lebih baik, perlindungan bagi peluncur peluru kendalinya terhadap pecahan meriam dan senjata api kecil. Kapasitas awak juga dapat dikurangi dari lima menjadi tiga orang saja tapi tetap efektif. Berat kendaraan dengan senjata lengkap berkurang dari 48 ton menjadi 44 ton tanpa mengorbankan kemampuan proteksinya.
Terminator 2 akan sangat diminati oleh negara yang ingin menggantikan armada tank T-72. Di sisi lain T-72 yang sudah tua sekali pun  tetap sangat handal. Cukup meremajakan sistemnya sudah mampu membuatnya menjadi pasukan tempur supermodern yang cepat dan biaya minimal. Itu dapat dicapai tanpa harus membeli unit kendaraan yang baru.

Su-35S telah melampaui F-22 Amerika dalam hal ‘kecerdasan’

Praktis seluruh ideologi pesawat tempur generasi kelima telah diejawantahkan dalam wujud Su-35S. Hal ini memberi Rusia potensi untuk memulai upaya menciptakan pesawat tempur generasi kelima dengan mendahului semua negara lainnya.

Kompleks aviasi canggih garis depan PAF FA (T-50) dalam proses menyelesaikan fase tes wajibnya dengan sukses. Pesawat tempur generasi kelima hasil produksi tersebut diharapkan mulai dapat digunakan oleh militer pada tahun 2017. Namun demikian di saat yang sama, unit garis depan sudah dilengkapi dengan produk imbangan yang hampir serupa dengan pesawat ini – pesawat tempur multiperan Su-35S.
Pendeknya, bersamaan dengan pembuatan konsep virtual pesawat tempur generasi kelima – sedari awal pesawat ini didesain dalam wujud digital saja – komponen yang siap digunakan untuk pesawat tempur masa depan ini diimplementasikan dan dikembangkan pada platform Su-35S. Maka Su-35S generasi 4++ pun praktis menjadi setara dengan pesawat tempur generasi kelima di semua karakteristiknya kecuali apa yang disebut teknologi siluman, sampai jenis ini masuk produksi massal.

Israel Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Arrow III




Sebuah unit sistem pertahanan udara Arrow III yang sedang dikembangkan Israel.
JERUSALEM, KOMPAS.com - Angkatan Bersenjata Israel, Jumat (3/1/2013), mengatakan uji coba kedua sistem pencegat rudal, Arrow, berjalan dengan sukses.

Sistem persenjataan ini dirancang untuk menghancurkan jenis-jenis rudal yang dimiliki Suriah dan Iran. Demikian pernyataan seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Israel.

Pembangunan sistem pertahanan Arrow III yang didukung AS ini bekerja dengan cara melepaskan sebuah satelit "kamikaze" yang akan melacak dan menghancurkan rudal-rudal balistik yang terbang di atas atmosfer Bumi.

Dengan ketinggian "nyaris" mencapai angkasa luar itu, rudal-rudal balistik itu memiliki ketinggian yang cukup untuk melepaskan hulu ledak nuklir, biologi atau kimia dengan aman.

Rapim Pertahanan Negara Kemenhan


Jakarta :  Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (3/1), memimpin Acara Pra Rapim Pertahanan Negara Tahun 2014 di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kantor Kemhan, Jakarta. Pra Rapim ini terkait dengan Rapim Pertahanan Negara Tahun 2014 yang akan dilaksanakan pada 7 Januari 2014 dengan tema “Kontinuitas Kebijakan Pembangunan Pertahanan Negara, Guna Mewujudkan Kekuatan Pokok Minimum Didukung Semangat Bela Negara dan Kemandirian Industri Pertahanan, Dalam Rangka Mempertahankan Kedaulatan Negara, Keutuhan NKRI dan Keselamatan Segenap Bangsa”.
Saat membuka Pra Rapim ini Wamenhan menjelaskan pentingnya sistem pengawasan dalam pengelolaan anggaran pertahanan negara karena dalam era keterbukaan ini dibutuhkan akuntabilitas pengawasan pengelolaan anggaran sehingga tidak menimbulkan masalah di belakang hari. Dan dalam kaitan inilah Ketua KPK turut diundang untuk hadir dalam Rapim Pertahanan Negara pada 7 Januari mendatang. Acara Pra Rapim ini dihadiri oleh Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar SE, Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono, Ketua KKIP Laksamana TNI (Purn) Sumarjono, Rektor Unhan Letjen TNI Subekti, Pejabat Eselon I dan II Kemhan, Pejabat Mabes TNI dan  Mabes Angkatan.

Belanda Mulai Terbangkan F-35A Lightning II

Pilot RNlAF (Belanda) Mayor Laurens Vijge,   beri hormat kepada kepala kru Lockheed Martin  saat  taksi keluar untuk penerbangan pertama F-35A Lightning II. (USAF photo by Samuel King Jr.)
Pilot RNlAF (Belanda) Mayor Laurens Vijge, beri hormat kepada kepala kru Lockheed Martin saat taksi keluar untuk penerbangan pertama F-35A Lightning II. (USAF photo by Samuel King Jr.)
Mayor Laurens J.W Vijge Selaku Instruktur Penerbang di Royal Netherlands Air Force, akhirnya menyelesaikan penerbangan pertamanya dengan pesawat tempur siluman F-35A Lightning II, setelah melakukan classroom training 210 jam serta 13 jam penerbangan di simulator.
“Pesawat ini memiliki handling yang bagus dan sangat mudah diterbangkan. Pada kenyataannya lebih mudah menerbangkannya secara nyata daripada di simulator”, ujar Mayor Vijge. “Saya tidak pernah mempunyai persiapan yang lebih baik dari yang saya siapkan untuk menerbangkan F-35 ini. Terima kasih untuk semua yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi di F-35 Academic Training Center.
Belanda saat ini memiliki 2 pesawat generasi kelima F-35 yang berada di Amerika Serikati, untuk terus melatih para pilot dalam ujicoba operasional dan evaluasi pesawat, sebelum bergabung dengan Angkatan Udara Belanda pada tahun 2015. Pesawat F-35 dan para pilot Belanda itu, untuk sementara bergabung dengan U.S. Air Force’s 58th Fighter Squadron di 33rd Fighter Wing.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...