Tuesday, July 10, 2012

TNI Siapkan Kontingen Garuda Untuk Standby Forces Misi PBB



TRIBUNNEWS.COM - Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Widodo, S.E., menutup Latihan Penyiapan Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Mekanis (Yonmek) TNI untuk Kontingen Garuda (Konga) dalam rangka “Standby Forces” Rotasi TNI tahun 2012/2013 di Daerah Latihan PMPP TNI Sentul, Bogor – Jawa Barat, Selasa (10/7/2012). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.
 
Latihan Penyiapan Satgas Yonmek ini telah dilaksanakan selama satu bulan, mulai 12 Juni 2012 sampai dengan 10 Juli 2012 di Kompleks PMPP TNI Sentul. Diikuti oleh 825 orang prajurit yang terdiri dari TNI AD : 507 orang; TNI AL : 236 orang; dan TNI AU : 82 orang di bawah pimpinan Letkol Inf Yulka Endriarta.
 
Pada kesempatan tersebut, Waasops Panglima TNI membacakan amanat Asops Panglima TNI yang mengatakan, bahwa sebagai prajurit harus bangga memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam penugasan membangun kerangka untuk mewujudkan perdamaian dunia yakni penugasan di bawah bendera PBB, penugasan ini merupakan tugas luhur dan mulia serta sejalan dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak semua personel TNI mendapat kesempatan seperti ini, oleh karena itu berbuatlah yang terbaik, laksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai satuan Batalyon Mekanis serta jaga nama baik bangsa dan negara.
 
Tujuan penyiapan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para prajurit agar memiliki sikap, perilaku, pengetahuan serta ketrampilan tehnis dan taktis untuk bertugas sebagai personil Satgas Yonmek dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB.
 
Sebelum mengakhiri amanatnya, Asops Panglima TNI memberikan beberapa atensi, sebagai berikut : Pertama : Tingkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga senantiasa dalam perlindungan-Nya; Kedua : Senantiasa mendasari tingkah laku dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, Standard Operating Procedure (SOP) yang dikeluarkan UN, hormati hak azasi manusia serta dalami setiap materi yang telah diterima untuk panduan saat penugasan; Ketiga : Pahami serta kenali daerah operasi yang dihadapi sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang sesuai dengan tuntutan tugas; Keempat : Tunjukkan bahwa prajurit TNI adalah prajurit yang terlatih dan profesional baik secara perorangan maupun satuan serta mampu bekerja sama dengan satuan manca negara lainnya; Kelima : Pelihara dan tingkatkan kesamaptaan jasmani, kemampuan bahasa Inggris dan komputer, guna kelancaran tugas di komunitas Internasional dan Keenam : Sebagai duta-duta bangsa, agar senantiasa tetap memelihara jati diri sebagai prajurit TNI. 

Menanti Helikopter CH-47 Chinook Indonesia


chinook 1 Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Modernisasi alutsista terus dilakukan TNI dengan pengadaan: Main Battle Tank Leoprad 2A6, Meriam 155mm Caesar, Peluncur Roket Multi Laras, Helikopter Serbu, 24 pesawat tempur F-16 ex USAF, Penambahan 6 Sukhoi MK 30, Satu Skuadron (16) Pesawat Super Tucano, UAV Heron TP, Light Frigate Sigma 10514, Light Frigate Nakhoda Ragam Class, Kapal Selam Chanbogo, Rudal C 705 dan C 802, Tank BMP 3, Panser Anoa, Helikopter SeaSprite, Pesawat Angkut C-295 dan berbagai alutsista lainnya.
Pasukan TNI juga mulai menyebar satuan satuannya, seperti penempatan: 2 Batalyon Kostrad di Perbatasan Kalimantan, Pasukan Marinir di pulau-pulau terluar, pembangunan Batalyon Marinir di Karimun, Kepulauan Riau dan Lampung. Pembangunan Pangkalan Marinir di Pulau Nipah dan Natuna, serta rencana pembentukan Brigade Marinir di Papua dan Pasmar II di Belawan, Sumatera Utara.
TNI pun membangun tiga bandara di Kalimantan dekat perbatasan Malaysia, agar pasukan bisa digerakkan dengan cepat ke garis depan jika terjadi konflik.
kri3 Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
LPD KRI Makassar
Untuk urusan angkutan laut, telah ada 4 multi-role LPD Makassar Class berbobot 11,400 ton dan 19 Landing Ship. Sementara TNI AU telah melakukan perbaikan menyeluruh (overhaul) pesawat angkut C-130 Hercules di AS serta mendapatkan setengah hibah 5 Hercules dari Australia. Hibah 5 Hercules ini tampaknya berjalan lancar, apalagi Presiden SBY bertolak ke Australia tanggal 3 Juli 2012.
Namun bagaimana dengan deploy pasukan untuk pangkalan militer di pulau pulau terluar yang tidak memiliki landasan pesawat terbang ?. China mulai membangun landasan pacu pesawat fix wing di pulau terluar dengan cara reklamasi. Namun Indonesia tentu belum mampu, karena anggaran yang terbatas. Untuk Komisi Perhanan DPR, mulai melirik helikopter CH-47 Chinook Amerika Serikat, untuk melengkapi armada angkut pasukan TNI.
chinook 2 Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Munculnya ide pembelian helikopter Chinook, diawali saat kunjungan kerja Komisi I DPR ke AS dipimpin ketuanya Mahfudz Siddiq. Rombongan ini bertemu produsen Helikopter Chinook dan Boeing memberikan lampu hijau untuk menjualnya ke Indonesia.
“Kementerian Pertahanan diharapkan mempertimbangkan, bahkan mengkaji pengadaan alat angkut bagi TNI mengingat pesawat yang ada saat ini seperti Hercules sudah tua sehingga perlu peremajaan bahkan bila perlu pembelian baru. Komisi I tertarik dan mengusulkan pesawat angkut jenis Chinook,” ujar anggota Komisi I DPR Muhammad Najib.
CH-47 Chinook memiliki keunggulan kapasitas angkut yang besar, baik untuk personil dan logistik. Heli ini juga mampu mengangkut (sling): pesawat tempur, kapal tempur, kendaraan tempur hingga tank seberat puluhan ton.
AIR CH 47 Dutch Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Helikopter angkut CH-47 Chinook sangat dibutuhkan negara archipelago seperti Indonesia yang memiliki 13000 pulau. Helikopter itu untuk mobilisasi pasukan ke pangkalan-pangkalan militer di pulau terluar seperti: di Pulau Nipah, Natuna, Kepulauan Riau, Papua, Sebatik dan sebagainya.
AIR CH 47 Dutch Carrying F 16 lg Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Chinook Belanda Angkut F-16
CH47 tank Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Lebih jauh lagi helikopter Chinook bisa digunakan untuk penanganan pasca-bencana, karena Indonesia termasuk wilayah “Ring of Fire”, titik pertemuan antar lempeng bumi.
Mungkin kita masih ingat betapa powerfullnya helikopter CH-47 Chinook Singapura, saat mendistribusikan logistik pasca Tsunami Aceh. Chinook juga dengan cepat mampu mengevakuasi penduduk dalam jumlah cukup besar. Kinerja helikopter Chinook itu, kontras dengan kemampuan Helikopter Bell 412 RI yang diterjunkan pasca Tsunami Aceh 2004.
Di Asia Tenggara, selain Singapura, Thailand juga telah menggunakan CH-47 Chinook. Sementara di dunia, sangat banyak pengguna Chinok, termasuk: Australia, Belanda, Italia, Canada, Spanyol dan Inggris.
Helikopter buatan Boeing ini diawaki oleh 3 kru (pilot, copilot dan flight engineer). Heli ini mampu mengangkut pasukan hingga 55 personil dan kargo di dalam heli 12 ton. Chinook memiliki panjang 30 meter dengan tinggi 5,7 meter. Chinook terbang dengan kecepatan maksimal 315 km/jam atau kecepatan jelajah 240 km/jam untuk jarak 741 km. Helikopter ini juga bisa dilengkapi 3 senjata mesin M240/FN MAG.
Chinook yang Combat Proven, yang telah malang melintang di perang; Vietnam, Iran-irak, Malvinas, Desert Shield dan Desert Storm di Irak, serta Perang Afghanistan. Bahkan Jepang menggunakan helikopter ini untuk mendinginkan Reaktor Nuklir Fukusima yang rusak akibat gempa 9.0 SR tahun 2011 lalu.
AIR CH 47D USAR Afghanistan lg Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Chinook di Afghanistan

Inggris yang telah memiliki 46 helikopter CH-47 Chinook, terus melakukan pembelian. Bulan Agustus 2011, Inggris kembali membeli 14 helikopter CH-47 Chinook dari Boeing AS dengan nilai pembelian 1 Miliar Poundsterling atau Rp 14 triliun. Dengan demikian Inggris menjadi negara terbesar yang memiliki armada heli Chinook di Eropa, sebanyak 60 unit. Heli Chinook pesanan terbaru Inggris akan mulai diterima RAF pada 2013 untuk uji terbang. Paket pembelian dengan Boeing ini meliputi biaya pengembangan, produksi, dan dukungan teknis untuk lima tahun pertama.
lion air obama1 300x211 Menanti Helikopter CH 47 Chinook Indonesia
Obama Saksi Pembelian Boeng Lion Air

Pabrik pembuat CH-47 Chinook, Boeing, menjadi sangat ramah terhadap Indonesia setelah Rusdi Kirana melalui maskapai penerbangan Lion Air membeli 230 pesawat Boeing senilai Rp 195 triliun, yang dikirim bertahap 2017-2025. Saking besarnya transaksi Indonesia dengan Boeing, pembelian 230 pesawat Boeing itu disaksikan langsung Presiden AS Barrack Obama.
Kehadiran helikopter Chinook di Indonesia akan meningkatkan wibawa TNI. Dengan kehadiran Chinook, Insinyur-Insinyur PT DI bisa berkenalan dengan helikopter tandem rotor. Masak, mau mengutak-atik heli satu rotor melulu. Sudah waktunya naik kelas mempelajari tandem rotor heavy-lift helicopter. Good Luck. (Jkgr)

Super Tucano TNI AU Sukses Uji Terbang



9 Juli 2012, Jakarta: Satu pesawat EMB-314 Super Tucano TT-3102 TNI AU sukses melakukan penerbangan perdana. Pesawat dicat cocor merah mirip OV-10 Bronco yang digantikannya. Empat unit Super Tucano dijadwalkan tiba di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang pada 28 Agustus 2012 atau awal September 2012. Diharapkan delapan unit Super Tucano diterima pada 2012, dan semuanya dioperasikan oleh Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh.

Proses Pra-assembling


Proses Assembling Akhir


Proses Pengecatan


Persiapan Penerbangan Perdana


Penerbangan Perdana Super Tucano TT-3102



Sumber: Embraer

Bandung Air Show 2012 Digelar September Mendatang



Danlanud Husein Sastranegara, Umar Sugeng Hariyono, memberikan keterangan pers tentang Bandung Air Show (BAS) 2012, di Bandung, Jabar, Senin (9/7). Bandung Air Show merupakan pameran dan atraksi kedirgantaraan nasional terbesar di Indonesia (Aerobic Pesawat Udara, Static Show, Dynamic Show, Fly Pass) guna mengangkat kembali sejarah dan potensi kedirgantaraan, dan akan digelar pada 27-30 September 2012. (Foto: ANTARA/Fahrul Jayadiputra/ss/ama/12)

10 Juli 2012, Bandung: Pameran penerbangan Bandung Air Show 2012 siap digelar pada 27–30 September di Lapangan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Kota Bandung.Panitia menjanjikan kemasan berbeda dari acara yang sama dua tahun lalu.

Salah satu hal baru di Bandung Air Show tahun ini adalah tampilnya Tim Pegasus dan Jupiter Aerobatic Team. Tim Pegasus akan melakukan demo udara menggunakan pesawat helikopter jenis EC-120B Colibri buatan Prancis. Sementara Jupiter Aerobatic Team siap membentuk formasi di langit Kota Bandung dengan pesawat KT-1B Wong Bee. Pesawat tersebut merupakan produk Korea Selatan yang digunakan sebagai pesawat latih dasar.

”Di Bandung Air Show 2012, kami menyuguhkan berbagai hal baru. Antara lain hadirnya Jupiter Aerobatic Team yang berpangkal di Yogyakarta, mereka sudah terkenal di Asia Tenggara. Ada juga Tim Pegasus yang akan melakukan demo terbang helikopter, mereka berasal dari Skadron 7 Pangkalan TNI AU Suryadarma,Kalijati, Subang,” kata Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel (Pnb) Umar Sugeng Haryono yang juga ketua penyelenggara acara tersebut, di Wisma Muladi, Lanud Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, kemarin.

Selain kedua tim tersebut, puluhan pesawat lainnya juga siap menggelar demo terbang. Sementara sekitar 40 unit pesawat akan dipajang untuk dipamerkan pada pengunjung. Bandung Air Show pun menyediakan 300 stan berisi produk penerbangan, baik dari BUMN maupun BUMD. ”Ada 21 pesawat static show (dipamerkan), dan 30 hingga 40 pesawat dynamic show (demo terbang). Tentu ada pula suguhan kuliner dan hiburan yang menunjukkan identitas kedaerahan Bandung Air Show,” tutur Umar.

Suguhan dirgantara luar negeri juga dihadirkan. Antara lain klub aero sport dari Filipina, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara lain. Konsep acara yang lebih meriah, Umar yakin pengunjung Bandung Air Show tahun ini meningkat dari gelaran dua tahun lalu. Bandung Air Show 2010 dikunjungi sekitar 40.000 orang. Kali ini pihaknya menargetkan lebih dari 50.000 pengunjung.

”Konsep pameran dirgantara kali ini lebih matang, kami siapkan sejak Oktober (2011) lalu. Dan tentunya lebih meriah, kami berdayakan klub aero sport dalam dan luar negeri. Termasuk potensi-potensi penerbangan yang ada di kalangan pelajar dan mahasiswa. Beberapa SMK dan perguruan tinggi di Bandung siap unjuk kemampuan di pameran ini,” kata Umar.

Meski berbagai acara ditampilkan, dia menjamin aktivitas penerbangan komersial di Bandar Udara (Bandara) Husein Sastranegara tidak terganggu. Umar mengatakan, Bandung Air Show bisa memberi tambahan semangat untuk kemajuan dunia penerbangan Indonesia. Terlebih, visi yang diusung adalah bangkitnya Kota Bandung sebagai kota dirgantara, baik secara nasional maupun internasional.

Karena itu, dia pun berharap pameran ini bisa lebih sering digelar. ”Pemkot Bandung mengagendakan acara ini setiap dua tahun dan ini akan rutin digelar. Kami harap nantinya bisa meningkat jadi satu tahun sekali,”kata Umar. Sementara sebagai event organizer mengatakan, pihaknya menjamin kenyamanan pengunjung pameran.

Menghindari penumpukan pembeli di lokasi acara, tiket Bandung Air Show 2012 ditargetkan habis dua pekan sebelum pameran. Selain itu,kantung-kantung parkir juga ditata secara sistematis. Sehingga meski terjadi,kemacetan tidak akan terlalu parah.

Sumber: SINDO

90 PERSONEL KOPASSUS LATIHAN BERSAMA SI CHINA



Wahyu Wening / Jurnal Nasional
Personel Kopassus TNI AD bersiap membidik. Kopassus melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus China.
 
Jurnas.com | SEKITAR 90 personel Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat telah tiba di Jinan, Ibu kota Provinsi Shandong, China, untuk melakukan latihan bersama dengan pasukan khusus China.

Ke-90 personel korps baret merah itu tiba di Jinan Internasional Aiport dengan menggunakan pesawat Hercules 9-130 dari Skadron Udara 32 TNI Angkatan Udara.

Atase Pertahanan Kedubes RI di China Kolonel (Lek) Surya Margono, Senin (2/7) mengatakan latihan bersama Kopassus dengan Komando Pasukan Khusus China akan dibuka resmi pada Selasa (3/7). "Ini merupakan latihan bersama yang kedua kali yang digelar oleh Kopassus dan Komando Pasukan Khusus China," kata Kolonel Surya Margono menjelaskan.

Latihan bersama pasukan khusus dua negara kali pertama digelar pada Juni 2011 di Pusat Pendididkan Kopassus Batujajar, Jawa Barat.

Kegiatan yang bersandikan "Sharp Knife II/2012" itu bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme dari para prajurit pasukan khusus militer kedua negara. "Prajurit pasukan khusus kedua negara dapat saling bertukar pengalaman, dan keterampilan, kemampuannya, sehingga didapat sebuah bentuk kerja sama pasukan khusus kedua negara yang lebih komprehensif, baik dari segi teknik dan taktik operasional," kata Surya.

Selain personel, maka Korps Baret Merah TNI Angkatan Darat juga membawa sejumlah persenjataan dan perlengkapan penanggulangan antiteror. "Sebagian persenjataan dan perlengkapan yang dibawa, selain digunakan untuk latihan bersama juga akan dipamerkan dalam kegiatan itu," ungkap Surya.

Latihan bersama Kopassus dan Komando Pasukan China akan berlangsung hingga Minggu (15/7) di Pangkalan Latihan Terpadu Kodam Jinan, China. Antara

sumber : JURNAS

F-35A VS KFX C100









SUMBER : F16 NET

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...