Saturday, January 11, 2014

Arah Renstra II (2015-2019) dan III (2020-2024)

Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf  Saint Petersburg - Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy
Kunjungan Kasal Laksamana Marsetio ke Galangan Kapal Severnaya Verf Saint Petersburg – Rusia September 2013, melihat Korvet 20380 Steregushchy
Jakarta. Memasuki Rencana Strategis Tahap II dari program pembangunan kekuatan pertahanan, akan  banyak pejabat yang  berganti, termasuk Menteri Pertahanan. Meski demikan kebijakan dan cita-cita dari Renstra II (2015-2019) dan Renstra III (2020-2024) harus terus berjalan untuk mencapai target tujuan yang telah diciptakan bersama-sama.
Hal ini dikemukakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro dalam pembekalannya kepada peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2014,  (8/1/2014) di  Mabes TNI, Cilangkap- Jakarta. Rapim tahun 2014 berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8, 9, 10 dan 13 Januari 2014, dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut Menhan mengatakan Tahun 2014 merupakan tahun kerjakeras bagi Kemhan dan TNI karena disamping kebijakan rutin yang setiap tahun selalu dilaksanakan, masih terdapat hal-hal khusus yang memang perlu dipersiapkan untuk masuk kedalam renstra ke II dari pembangunan kekuatan pertahanan.

10 Kapal Perusak Terbesar di Dunia

Dalam terminologi angkatan laut, kapal perusak atau kapal destroyer adalah kapal perang yang mampu bergerak cepat serta lincah bermanuver untuk mengawal kapal-kapal yang lebih besar dalam kelompok armada, konvoi dan memberikan perlindungan dari ancaman mesin perang yang lebih kecil seperti kapal torpedo, kapal selam, maupun pesawat terbang. Namun seiring perkembangan teknologi, kapal perusak saat ini bisa difungsikan untuk berbagai misi.

Ada beberapa jenis kapal perusak yang mengungguli kapal-kapal perang konvensional dalam hal ukuran, persenjataan dan kinerja. Artileri mengurutkan daftar 10 Kapal Perusak Terbesar di Dunia berdasarkan bobot benaman (displacement).

Kapal perusak Tipe 052D
Kapal perusak Tipe 052D Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China. Kapal ini dijadwalkan beroperasi tahun ini (Kredit foto: Global Times)

Tipe 052D (China)


Tipe 052D, versi upgrade dari kelas Luyang-II/Tipe 052C, adalah kapal perusak baru yang dibangun oleh galangan kapal Jiangnan Changxing untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) China. Bobot benaman penuh 7.500 ton menjadikan Tipe 052D sebagai kapal perusak terbesar kesepuluh di dunia. Kapal pertama dari Tipe 052D, Kunming (172) dijadwalkan akan ditugaskan pada tahun ini.

Tipe 052D berdimensi panjang 155 meter, lebar 18 meter dan diawaki oleh 280 personel. Dipersenjatai dengan close-in weapon system (CIWS)*, senjata 130 mm single-barrel, tabung torpedo, dan sistem peluncur vertikal (vertical launch system/VLS) baru yang mirip dengan VLS MK 41 Amerika Serikat. 

Tipe 052D dilengkapi dengan fasilitas pendaratan dan hanggar untuk helikopter, dan dilengkapi dengan sistem propulsi kombinasi diesel atau gas (CODOG) dengan dua mesin turbin gas QC-280 dan dua mesin diesel, memberikannya kecepatan maksimum 30 knot (55,56 km/jam).

Indobatt “Libas” 5 Trofi dan Medali Emas Bergengsi Biathlon FCR

"Semangat juang dan kemampuan prajurit TNI saat mengikuti kejuaraan Biathlon Winter Military Sport yang kami selenggarakan pada 23 Desember 2013 lalu sangat mengagumkan,"

tutur Force Commander Reserve (FCR), Colonel Loic Mizon, Kamis pagi (9/1) saat menyerahkan Tropi Kejuaraan dan Medali kepada Tim Menembak Indobatt. 

Kelima atlet menembak Pistol Indobatt yang berhasil mengharumkan nama Indonesia yaitu Kapten Inf Yudhison R. Tarigan, Lettu Paskhas Mansyur M. Lettu Inf Bagus Prabowo, Praka Marinir Ngadimin dan Pratu Jufri Trianto.

Cina Perkokoh Klaim Wilayah Laut

Cina berupaya melegalkan keberadaan pasukan keamanannya yang beroperasi di wilayah sengketa Laut Cina Selatan dengan menerapkan regulasi baru. Dalam aturan yang ditetapkan di Hainan itu, kapal nelayan non-Cina harus terlebih dulu mendapatkan izin dari pemerintah pusat Cina sebelum memasuki kawasan tersebut.

Langkah Cina tersebut diupayakan guna memperkokoh klaim negara itu atas wilayah sengketa. Pada November lalu, Cina mengumumkan zona identifikasi pertahanan udara di langit Laut Cina Timur. Hal tersebut memperburuk selisih paham antara Cina dengan Jepang menyangkut kepemilikan sehimpunan pulau kecil. Cina telah menyingkirkan Filipina dari perseteruan mengenai wilayah Laut Cina Selatan, selain pula mengganggu para nelayan Vietnam dan kapal komersil asing lain.
 
“Pemberlakuan aturan yang membatasi nelayan asing di wilayah sengketa Laut Cina Selatan adalah aksi provokatif dan berpotensi mengundang bahaya,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki.
 
Aturan yang resmi bergulir pada 1 Januari tersebut kemungkinan belum akan memiliki akibat langsung. Selain itu, masih belum jelas bagaimana penerapannya di lapangan. Dalam undang-undang Cina, kapal nelayan asing yang akan memasuki perairan Cina harus mendapat izin dari otoritas pusat. Namun, aturan baru agaknya lebih berkenaan dengan wilayah bersengketa di Laut Cina Selatan..

China-Korut Dianggap sebagai Ancaman Besar di Asia


Kelompok pengamat pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebutkan China bersama dengan Korea Utara (Korut) sebagai ancaman utama di Asia. AS melihat kedua Negara Komunis itu sebagai ancaman utama bagi sekutu mereka.

Melalui poling yang dilakukan oleh Defense News, sekira 47,6 persen menilai China sebagai ancaman utama bagi sekutu AS di Asia. Kemudian diikuti oleh Korut dengan 28,77 persen. Demikian diberitakan Chosun Ilbo, Rabu (8/1/2014).

Poling tersebut diikuti oleh sekira 352 pengamat militer dalam industri pertahanan. Selain itu pengamat militer di Gedung Putih dan Pentagon juga turut serta.

TNI Akan Memiliki Rantis Buatan Dalam Negeri

Rantis 4x4 TNI buatan anak negeri telah teruji sebagai kendaraan dengan spesifikasi militer Sebagai bangsa yang besar Indonesia sudah mampu membangun alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang tidak kalah dengan bangsa lain. Salah satu karya anak bangsa yang dapat diandalkan adalah kendaraan taktis (Rantis) 4X4 yang akan digunakan oleh TNI. 

Kalagiat Rantis 4x4 TNI, Kolonel Kavaleri Rihananto, menjelaskan, kendaraan tersebut merupakan kendaraan taktis (rantis) militer yang pertama lulus uji coba dari semua parameter teknis untuk kendaraan taktis yang telah ditetapkan oleh TNI. Dan kendaraan ini nantinya yang disiapkan untuk dijadikan kendaraan standart Operasional TNI.

"Kendaraan ini sudah diuji coba melebihi kendaraan lainnya, kemana saja seperti pulau Jawa, Madura. Kendaraan ini diuji habis-habisan. Dan kenyataanya performancenya tinggi," kata Rihananto, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (8/1/14).

Program pengembangan Rantis ini merupakan wujud kekuatan pokok TNI dan sesuai dengan arahan Presiden RI agar karya anak bangsa dapat dimanfaatkan.

3 Pesawat CN 295 Perkuat Lanud Halim Perdanakusuma


Sebanyak 3 pesawat angkut sedang jenis CN 295 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) diserahkan ke Skuadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat itu untuk memperkuat armada udara setelah selesai dalam pembuatan di halaman Hanggar Skuadron Udara 2.

Pesawat baru bernomor ekor A-2903, 2904 dan 2905 tersebut merupakan rangkaian pesanan pemerintah dari 9 pesawat CN 295 kepada PT DI untuk menggantikan Pesawat Fokker 27. Sebelumnya 2 pesanan pertama pesawat CN 295 telah diserahkan ke Skuadron Udara 2 Oktober 2012 lalu. 

Komandan Skuadron Udara 2 Letkol Pnb Destianto Nugroho Utomo mengatakan, kedatangan 3 pesawat baru CN 295 tersebut akan didayagunakan sebaik-baiknya untuk pelaksaan tugas-tugas Skuadron Udara 2.
"Pesawat ini nantinya akan digunakan untuk angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, evakuasi medis udara, patroli udara terbatas, maupun misi kemanusiaan lainnya," ujar Destianto, Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Indonesian Firm Wins Bidding For Supply Of 2 Navy Vessels

SURABAYA : An Indonesian company has won the bidding for the supply of two new vessels for the Navy.
 
Sources told The STAR a notice of award for the P4-billion acquisition of two strategic sealift vessels was issued to PT PAL Indonesia (Persero) late last month.

 
This was confirmed yesterday by Defense Undersecretary Fernando Manalo, who oversees the military’s upgrade efforts.

 
“Yes, I think there is a NOA (notice of award) already,” Manalo said when asked whether PT PAL had won the bidding for the project.

 
PT PAL offered to supply the two ships for $86,980,000 or about P3.864 billion, well within the approved budget of P4 billion.

Di Balik Keheningan Kapal Selam



Indonesia pernah merupakan Negara yang memiliki kekuatan angkatan laut terbesar kedua di Asia. Kekuatannya berintikan Kapal Penjelajah kelas Sverdlov, KRI Irian, yang berbobot 16.640 ton dan berawak 1.270 orang termasuk 60 perwira memiliki 12 meriam raksasa kaliber 6 inci.

Indonesia juga pernah memiliki 12 Kapal Selam (KS) kelas Whiskey, Kapal Tempur kelas Fregat. Sedangkan di udara hadir pembom torpedo Il-28T, heli Mi-4 Anti KS, serta AS 4 Gannet. Namun sayangnya, kondisi Alut Sista saat ini jauh dari kebutuhan untuk menjaga dan mempertahankan Negara.
 

Kekuatan TNI AL khususnya, kapal perang sebagai inti kekuatan laut saat ini memang menunjukkan jumlah yang cukup besar. Namun, menjadi pertanyaan apakah sudah memenuhi postur pertahanan Negara yang dibutuhkan?
 

Kapal Republik Indonesia (KRI) berjumlah 132 kapal, KRI, dengan kekuatan utama berupa kekuatan pemukul (
 Striking Force) terdiri dari 40 KRI yang memiliki persenjataan strategis. Utamanya dua KS jenis Cakra, sejumlah Fregat dan Korvet. 
 

TNI AU Semakin Percaya Diri Kawal Dirgantara NKRI

JAKARTA : TNI Angkatan Udara semakin percaya diri menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah udara (Dirgantara) seiring dengan pemenuhan Minimum Essential Force(MEF) TNI AU yang hingga kini sudah mencapai 28,7 persen. 

“Sampai saat ini MEF TNI AU sudah mencapai 28,7 persen dari renstra kita pengadaan 102 pesawat berbagai jenis. Dan harapan kita tahun 2024 mendatang MEF TNI AU sudah mencapai 100 persen,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahyanto pada acara kunjungan Silaturrahmi ke Kantor Harian Umum Pelita, di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2014). Turut hadir Kasubdispenum Dispenau,Kasubdispenpas, Kasubdisjarah, dan sejumlah pejabat teras Dispenau.
 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...