Tuesday, March 12, 2013

Sekilas Kopaska


Ditulis oleh : Mbah Pratman (Kaskuser)

 “Tan Hana tan Sirna”

Tidak ada rintangan yang tidak dapat di lalui, itulah slogan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang memebuat para prajuritnya menjadi kuat, tangguh dan pemberani. 50 tahun lalu pada tanggal 31 Maret 1962 di lahirkan, para manusia katak (Chantoka) telah lama menjadi katak dewasa namun perhatian mereka mulai berubah karena kondisi negara dalam keadaan damai, dari tugas pokok melaksanakan operasi khusus, mendukung operasi amfibi, penanggulangan perompakan dan terorisme di atas ataupun bawah air. Kemampuan dan modernisasi peralatan pendukung terus di tingkatkan sesuai dengan perkembangan yang ada, dari pengalaman selama 50 inilah Kopaska kian di kenal di mata dunia.

Pembentukan

Tahun 1954 di Surabaya merupakan pusat kekuatan ALRI (TNI AL) di Indonesia, seorang perwira mempunyai gagasan untuk membentuk satuan frogmen dalam jajaran TNI AL. Kapten (Jas) Dch Iskak yang menjabat sebagai Kepala Dinas Duril, dengan dukungan dari Dinas Ranjau memberanikan diri membentuk pasukan katak (frogman unit). Direkrutlah 12 orang dan yang berhasil lulus hanya 4 orang. Kapten Iskak tidak sendirian dalam membentuk pasukan ini, di belakang beliau ada seorang penyelidik misi militer dari Belanda. Hasil dari pembentukan frogmen unit ini masih jauh dari harapan maka pada tahun 1957 ALRI mengirim seorang perwira Letnan Hidayat ke US NAVY dalam program UDT (Uderwater Demolition Team) Reserve Training Course di Amerika, dan hasilnya memuaskan. Semenjak itu TNI AL mulai membangun pondasi bagi pasukan yang di cita-citakan.

Letnan Hidayat kemudian meneruskan program frogman tersebut di tanah air dengan merekrut 50 orang dari anggota ALRI sendiri, namun belum dapat di ketahui berapa orang yang dapat lulus dari program hellweek tersebut. Dari pengalaman program frogmen yang kedua ini disadarai bahwa tenaga istruktur masih belum mampu untuk melaksanakan rekruitmen dengan baik, sehingga 2 Perwira dan 1 Bintara di kirim kembali ke AS, namun hanya 1 Perwira dan 1 Bintara saja yang berhasil menyeselesaikan kursus UDT di AS. Tahun 1958 Indonesia ibarat remaja berjerawat yang sedang mencari identitas diri, mengalami berbagai pemberontakan, salah satu jerawatnya adalah pemberontakan PRRI/PERMESTA Penumpasan ini didalamnya melibatkan operasi amfibi di Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat. Kapal-kapal perang RI mengalami kesulitan masuk ke daerah perawan ini, karena banyak rintangan laut yang tidak di ketahui dan informasi daerah operasi yang terbatas. Beruntunglah ada seorang ABK yang berkualifikasi selam scuba, maka selesailah masalah tersebut.

Thrilling Breitling



Breitling Jet Team akhirnya menuntaskan tujuannya datang ke Indonesia dengan tampil selama kurang lebih 20 menit di atas langit Jakarta.  Harus diakui jika aksi aerobatik mereka menawan dan menegangkan.  Bahkan aksi telah berlangsung sejak sekian detik setelah take off dengan dua pesawat di kiri dan kanan formasi melakukan manuver berbelok di ketinggian minim.  Hampir seluruh aksi yang digelar dilakukan pada ketinggian (sangat) rendah.  Adegan klasik Head to Head dua buah jet yang seolah akan bertabrakan dilakukan dua kali pada ketinggian di bawah 500 kaki (+-152m). Dan akhirnya seluruh aksi ditutup dengan semburat Flare yang mengiringi formasi bom burst.

Indonesian Aerospace industry

PT Dirgantara Indonesia/Indonesian Aerospace (IAe) is one of the indigenous aerospace company in Asia with core competence in aircraft design, development and manufacturing of civilian and military regional commuter aircraft.
Since being established in 1976, the company has successfully exploited its ability as industry of manufacture and have diversified its product not only in the field of aircraft but also other area such as Information Technology, Automotive, Maritime, Simulation Technology, Industrial Turbine, and Engineering Services. 

Kejahatan Perang Jepang di Indonesia 1942-1945 Dibuka Kembali di Solo


Penulis : Ferdiansyah Ali dan Hendrajit, Global Future Institute

Sepertinya jembatan yang menghubungkan antara Taipei-Taiwan dan Solo-Jawa Tengah, sudah terbangun, dalam perjuangan dan solidaritas internasional membongkar kejahatan perang Jepang Dalam mendukung Rekrutmen Sistem Perbudakan Seksual Militer Jepang “ianfu” di Indonesia 1942-1945.

8 sampai 11 Desember 2012, di Taipei-Taiwan digelar sebuah konferensi perjuangan hak-hak asasi Ianfu sebagai korban kejahatan perang Jepang The 11th Asian Solidarity Conference for the issue of Military Sexual Slavery by Japan.  
Di Indonesia, tepatnya di Solo-Jawa Tengah pada 8 sampai 12 Maret 2013, Jejer Wadon sebagai komunitas yang peduli pada isu perempuan akan menyelenggarakan Diskusi, Pameran Foto, Pemutaran film dengan tema “Ianfu,” dalam kerangka tema besar Nona Jawa Di Balik  Rekrutmen Sistem Perbudakan Seksual Militer Jepang “ianfu” di Indonesia 1942-1945. 
Sebagaimana dijelaskan dalam proposal yang diajukan Jejer Wadon, acara yang akan diselenggarakan di Balai Soedjatmoko, Solo-Jawa Tengah tersebut, dalam rangka memperingati hari perempuan sedunia yang jatuh pada 8 Maret 2013.  
 

Sabah Picu Perang Indonesia-Malaysia Masa Depan



Perang Sabah saat ini menambah catatan buruk hubungan Indonesia-Malaysia terkait kekerasan terhadap penduduk Sabah keturunan Indonesia dan Bangsamoro. Sikap keras dan pembunuhan terhadap warga desa di Sabah belum bisa diintervensi oleh pemerintah Indonesia saat ini. Namun warga Indonesia mencatatnya dan akan semakin meningkatkan stigma buruk Malaysia di Indonesia. Diyakini banyak pengamat bahwa perang Malaysia-Indonesia hanya masalah waktu. Posisi konflik Malaysia-Indonesia identik dengan konflik Israel-Palestina.
Kekuatan regional akan berubah ketika pemimpin Indonesia memiliki kekuatan dan komitmen kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi. Pemerintahan yang lemah selama lima belas tahun terakhir ini telah menyebabkan Indonesia kehilangan wilayah Sipadan-Ligitan dan 30 mil laut wilayah perairan di sepadan lepas pantai kedua pulau tersebut yang dikenal sebagai perairan Laut Ambalat.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...