Friday, October 19, 2012

Hubungan militer Indonesia-China kian matang

Indonesia - China (FOTO.ANTARA News)
Beijing (ANTARA News) - Duta besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan menegaskan hubungan militer dan pertahanan Indonesia dengan China semakin matang.

"Relatif intensifnya saling kunjung antara pejabat militer Indonesia dan China, pertukaran perwira siswa, latihan bersama dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata oleh TNI dari China menunjukkan makin matangnya hubungan militer kedua negara," katanya saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-67 TNI di Kedutaan Besar RI Beijing, Jumat.


Dubes Imron mengatakan dari waktu ke waktu TNI semakin tumbuh dan berkembang sebagai alat pertahanan negara yang makin profesional serta tangguh untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peningkatan profesionalisme dan ketangguhan TNI untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak terlepas dari reformasi internal yang telah dijalaninya hampir lebih dari satu dekade, ujarnya.

Meningkatnya profesionalisme TNI antara lain juga didukung melalui kerja sama dan diplomasi yang dijalinnya dengan sejumlah negara termasuk China, ungkap Imron.

"Kerja sama dan diplomasi sudah lama dijalankan TNI, salah satunya dengan bergabunhg sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian PBB atau Peace keeping Operation/PKO), yang juga mendapat apresiasi positif dari dunia internasional," tukasnya.

Terkait perkembangan lingkungan strategis yang dinamis, menuntut kerja sama dan diplomasi yang baik antara TNI dengan mitranya dari sejumlah negara, termasuk China dan Monglia untuk menjaga stabilitas kawasan.

"Stabilitas kawasan yang terjaga, dan situasi keamanan kawasan yang kondusif mau tidak mau akan sangat mendukung pembangunan nasional dan kawasan," tutur Dubes Imron.

Dubes mengatakan hubungan militer dan pertahanan RI-China yang semakin kokoh akan memperkokoh hubungan bilateral kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis yang disepakati pada April 2005.

Indonesia harus bangun poros baru pertahanan


http://1.bp.blogspot.com/-2FzwIFw0y_0/UGkqNCqpkaI/AAAAAAAALY8/zRQOiYgktos/s1600/TjahjoKumolo-001xx.jpg
Tjahjo Kumolo. (ANTARA)
Semarang - Indonesia sebagai negara yang bebas aktif harus membangun jalur atau poros baru dalam bidang pertahaan, kata anggota Komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo.

"Seyogianya Indonesia tidak terpaku pada ASEAN saja dan Amerika Serikat, tetapi perlu dipertimbangkan membangun poros Jakarta-Peking, Jakarta-India, Jakarta-Rusia, dan negara-negara Arab," ujarnya kepada ANTARA News di Semarang, Minggu, jelang hari ulang tahun (HUT) kee-67 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 2012.

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah (Dapil Jateng) 1 itu menegaskan bahwa posisi Indonesia di kawasan Asia-Pasifik secara geopolitik sangat strategis dan harus jeli menempatkan posisi tawarnya di antara negara-negara besar yang sedang mencari pengaruh di Asia-Pasifik.

Kompetisi regional dari skenario global dan dampaknya terhadap Indonesia, menurut Tjahjo, harus diantisipasi agar RI, khususnya TNI yang sedang memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), tidak terjebak pada negara besar yang sebetulnya bisa jadi monster bagi Indonesia.

Menyinggung ASEAN Security Community (ASC), Tjahjo mengutarakan, "Bagaimana rencana strategis pertahanan RI? Kemelut Laut China Selatan saja, Indonesia dan ASEAN belum bisa memainkan bidak-bidaknya dengan strategis."

Ia menegaskan, "Minimum essential force (MEF) yang kita inginkan harus tercapai dan terencana sampai 2014. Hal ini tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus diiringi dengan kebijakan-kebijakan perencanaan ekonomi Indonesia ke depan yang terstruktur dan terencana."

Di lain pihak, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu mengatakan bahwa Markas Besar (Mabes) TNI harus memprioritaskan program penggunaan kekuatan pertahanan integratif dan progran modernisasi alutsista.

Di samping itu, lanjut Tjahjo, meningkatkan profesionalisme prajurit dan memantapkan penyelenggaraan manajemen dan operasinalisasi modern serta meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya.

"Ini yang harus konsisten dilaksanakan oleh Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan, baik untuk matra Angkatan Laut, Angkatan Darat, maupun Angkatan Udara," demikian Tjahjo Kumolo.(*)
© Antara

Iran Siapkan peperangan Global


 Komandan Garda Revolusi Iran memperingatkan Israel akan mendapatkan serangan sengit, bila bersikeras menyerang fasilitas nuklir Iran. Menurutnya, Iran juga telah mempersiapkan peperangan global.

"Iran sudah mempersiapkan diri untuk peperangan global. Israel pasti akan menghadapi perlawanan dahsyat bila mereka tetap menyerang fasilitas nuklir Iran," ujar Jenderal Hossein Salami, seperti dikutip Associated Press, Kamis (18/10/2012).

Salami memperingatkan, setiap serangan yang diarahkan kepada Iran kemungkinan besar bisa memicu konflik regional. "Bila konflik ini pecah, pendukung Iran seperti Hizbullah sudah pasti akan turun," imbuhnya.

Ancaman demi ancaman terus diarahkan kepada Iran. Tetapi hingga saat ini, ancaman tersebut diperkirakan hanya bentuk retorika biasa yang ditujukan untuk menakut-nakuti Negeri Paramullah.

Israel memang terus menyuarakan akan menyerang fasilitas nuklir Iran. Menurut Negara Yahudi tersebut, Iran memiliki kemampuan yang dapat membahayakan kawasan Timur Tengah. Iran pun menolak anggapan bahwa dirinya memiliki senjata nuklir, seperti yang sudah dituduhkan Israel.

Menurut Iran, program nuklirnya digunakan hanya untuk kepentingan damai. Mereka menggunakan program nuklir tersebut untuk memasok listrik bagi rakyatnya.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menentang rencana sepihak Israel untuk melancarkan serangan kepada Iran. Mereka bersikeras untuk mengatasi Iran dengan cara damai.

Negeri Paman Sam lebih memilih jalan negosiasi untuk mengatasi Iran. AS pun masih mengandalkan penekanan sanksi-sanksi yang dijatuhkan untuk Negeri Persia tersebut.
Perang Dengan Iran Berarti Israel Juga Harus Siap Hadapi Hizbullah

Serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dianggap sebagai perjudian oleh Israel. Setidaknya hal inilah yang berada dalam pikiran mantan Menteri Pertahanan Israel Arieh Herzog.  

Menurut Herzog, bila Pemerintahan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu tetap akan menyerang fasilitas nuklir Iran, maka Israel harus bersiap pula menghadapi serangan dari Hizbullah. Selama ini, kelompok yang berbasis di Lebanon tersebut memang diketahui memiliki kedekatan dengan Iran.

Berdasarkan pengamatan Herzog, kelompok yang selalu didukung oleh Iran tersebut hingga saat ini terus meningkatkan kemampuannya sejak perang antara Israel dan Lebanon 2006 silam. Menurutnya, Hizbullah memiliki roket yang bisa menyentuh Israel.

"Roket yang digunakan pada perang 2006 lalu memiliki jarak tempur terbatas. Tetapi mereka (Hizbullah) memiliki ribuan roket jarak pendek dan beberapa roket jarak menengah, yang jumlah mungkin mencapai 10 ribu. Setengah di antaranya digunakan untuk melawan Israel," ucapa Herzog, seperti dikutip Sky News, Kamis (11/10/2012).

"Hingga saat ini, mereka terus mengembangkan kemampuan hingga lima kali lipat. Hizbullah kini memiliki kapasitas jarak jauh dan bahkan memiliki tingkat akurasi tinggi," lanjutnya.

Herzog menambahkan, semua yang dimiliki saat ini menunjukkan ancaman besar bagi Israel. Dirinya pun menilai penggunaan pesawat pengebom tak berawak makin mempersulit keadaan bagi Israel. Baginya, saat ini Hizbullah makin terus bertambah kuat.

Mengenai rencana serangan dari Israel, Herzog menilai negaranya harus berpikir ulang untuk melancarkan serangan kepada Iran. "Kita (Israel) memang memiliki kemampuan untuk membela diri. Tapi saya tidak tahu apakah kita mampu bertahan bila dihadapkan pada serangan yang mengepung," tuturnya.




Sumber : Okezone

Setelah SS2 Meraih Sukses, G2 Segera Menyusul Berikutnya

  Senjata buatan PT Pindad terus menorehkan prestasi di sejumlah lomba militer internasional. Selain Senapan Serbu (SS) 2, pistol G2 yang mulai dikembangkan pada tahun 2011 juga berhasil menyabet medali emas dalam ajang internasional.

"Tahun 2012 digunakan di Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) dan memenangkan medali emas," kata Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.

Pistol G2 ini memiliki dua tipe, yakni Elite kaliber 9x19 mm dan Combat kaliber 9x19 mm. Kedua senjata ini bisa diisi dengan 15 peluru. Jangkauan tembaknya pun juga tak kalah dari pistol buatan negara lain. "Kedua pistol G2 ini bisa efektif menembak hingga jarak 25 meter," kata Iwan.

Sejak 2001, Iwan menambahkan, pistol G2 ini sudah diproduksi sebanyak 5.000 unit. Namun demikian, saat ini belum banyak yang memesan pistol jenis ini. Pistol ini belum banyak dikenal. "Baru dari TNI AD saja yang memesan," ujarnya.

Sebelumnya, Senjata Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad juga telah sukses mengantar TNI beberapa kali juara lomba menembak tingkat Asia-Pasifik. Bahkan anggota TNI berhasil mengalahkan jago-jago tembak dari berbagai negara dalam ajang AASAM 2012 di Australia itu.
Sumber : Vivanews

Roket RM 70 Hancurkan Pertahanan Musuh


Sejumlah kendaraan tempur milik Korps Marinir melakukan penembakan dengan menggunakan Roket RM.70 Grand. (Foto: ANTARA/Prabu Pandya/ss/nz/10)

17 Oktober 2012, : Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.

Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.

Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.

Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10). Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.

Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.

Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.

Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.

Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.

"Namun ketika baru ditembak Yakhont saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhont yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.

Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.

Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.

Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.

Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).

KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.

Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.

Sumber: Tribunnews

Ujicoba Rudal Yakhont

Rudal Yakhont dari OWA-354
Mimik muka para petinggi TNI, khususnya Angkatan Laut tampak tegang  menyaksikan eks KRI Teluk Berau yang dijadikan sasaran tembak rudal Yakhont oleh KRI Oswald Siahaan di laut Sulawesi 13 Oktober 2012. Maklum, ujicoba rudal yakhont tahun 2011 tidak cukup memuaskan sehingga perasaan cemas  semakin besar di ujicoba kali kedua ini.
” Satu menit….30 second…!”, ujar seorang staf  TNI AL memecah keheningan.
“10..,9.., 8..,7..,6,5…,2,1″, teriaknya kembali menyelesaikan countdown.
Angka yang dia hitung mundur sudah habis. Tetapi tidak terjadi apa apa dengan eks KRI Teluk Berau yang dijadikan  target rudal yakhont.
Staf itupun akhirnya terdiam, menutup mulutnya rapat-rapat.
Semua hening sambil  menatapi KRI Teluk Berau. Tak ada yang bersuara.

Tak lama kemudian muncul bola api kecil dari bawah  KRI  Teluk Berau, disusul ledakan besar  yang menghiasi angkasa.
“120 detik…120 detik… !”, ujar staf  tersebut dengan girang.
Muka para petinggi TNI yang tadinya muram berubah menjadi cair dan tersenyum bahagia. Beban yang begitu besar telah terlepas. Beberapa pejabat  TNI saling pandang penuh makna, seakan ingin berbagi kebahagiaan setelah menahan perasaan tidak karuan.
Bola api berkobar demikian besar disertai  asap putih berbentuk cendawan muncul di bagian belakang kapal.  Tak lama kemudian bagian buritan kapal pun mulai tenggelam.
Para petinggi TNI melihat proses tenggelamnya KRI  Teluk Berau melalui  proyeksi gambar dari teleskop kapal.
Angle Tembakan Yakhont
Dalam beberapa referensi dikatakan angle/ sudut penembakan rudal yakhont, cukup unik.  Rudal itu menyerang sasaran dengan sudut yang rumit untuk menghindari sergapan lawan.
Untuk itu kami penasaran dan mencoba mem-preview rekaman tembakan rudal Yakhont frame by frame.
Kondisi setelah beberapa detik tertembak

Pada awalnya muncul ledakan kecil di bagian bawah belakang kapal, hampir sejajar dengan permukaan air laut.  Namun hanya dalam hitungan sepersekian detik, bola api itu langsung membesar, menciptakan bola api raksasa yang disertai kepulan asap putih menyerupai cendawan.
Konon katanya asap bisa menjadi seperti bentuk cendawan, akibat suhu pembakaran yang sangat tinggi,  membuat oksigen yang ada disekitarnya tersedot ke sumber api.
Perlahan tapi pasti  KRI Teluk Berau mulai tenggelam ke arah bagian belakang. Derajat kemiringan kapal terus mengembang hingga akhirnya hulu kapal tegak lurus dengan langit lalu tenggelam ditelan air laut.  Dasyat, efek tembakan rudal Yakhont hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk menenggelamkan kapal ini.


“Luar biasa, untuk pertama kalinya rudal Yakhont bisa ditembakkan dari jarak 182 km”, ujar  Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati.
Rudal jenis Over The Horizon Targetting (OTHT)  yakhont adalah rudal supersonik  buatan Rusia dengan dimensi panjang 8,9 meter dan diameter 0,7 meter. Jarak tembak rudal seharga  1,2 juta USD  ini,  sejauh 300 kilometer dan bisa mencapai kecepatan 2,5 Mach (750 meter/detik).
Rencananya latihan tersebut akan mengujicoba berbagai rudal seperti:  Yakhont,  Excocet  MM 40,  C-802 serta Torpedo Sut (Surface and Underwater Target). Namun pada pelaksanaannya, KRI Teluk Berau terlanjur tenggelam saat dihantam  satu rudal Yakhont .
Jika demikian, benarlah adanya bahwa rudal yakhont bisa dikatakan senjata strategis.  Dia bisa menembak sasaran hingga 300 km dan langsung menenggelamkan kapal.

Uji coba senjata strategis  dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012 ini, dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno, delegasi Komisi I DPR/MPR RI  Tri Tamtomo dan Yahya Sacawiria, serta seluruh Pangkotama dan pejabat teras TNI AL.
Pujian harus diberikan kepada TNI AL karena berhasil menembakkan Yakhont versi VLS (vertical launching system). Keberhasilan lainnya adalah mengintegrasikan rudal Rusia ke sistem kapal NATO, KRI Oswald Siahaan buatan Belanda.  Diharapkan setelah datangnya helikopter OTHT Kaman SH-2 Seasprite nanti, rudal yakhont bisa diujicoba untuk jarak tembak  maksimal yakni 300 km.
Dengan berhasilnya ujitembak rudal yakhont ini, tentu sudah bisa diterka apa isi rudal yang akan dimuat pada light frigate sigma 10514 yang sedang dipesan TNI AL ke Belanda. (JKGR).

India Tawarkan Senjata Kaliber Besar dan Truk Militer kepada Indonesia

Perusahaan India Tata juga menyuplai kendaraan truk untuk angkatan bersenjata Malaysia bekerjasama dengan perusahaan lokal DRB Hi-Com (photo : offroadvehicle)

Berita HUKUM - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Selasa (16/10) setelah menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan India, Shri AK Antony beserta rombongan di gedung Kemenhan Jakarta, menyampaikan keterangan persnya kepada wartawan, tentang misi dan tujuan dari diadakannya kunjungan kedatangan Menhan India ke Jakarta, dalam rangka melakukan Meeting Bilateral Indonesia - India dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro beserta jajaran pejabat Kemenhan dan TNI kedua negara.
Menhan menjelaskan, dari hasil pertemuannya, "kita baru saja melaksanakan bilateral meeting dengan Menteri pertahanan India, Shri AK Antony. Kita bertukar pikiran mengenai masalah Internasional di sekitar kita, nanti akan dijelaskan lagi oleh Sekjen, Marsekal Madya Eris Herryanto. Dalam meeting tahap awal antara Sekjen kemenhan, pak Eris Herryanto dan Secretary Ministry dari India tadi sudah banyak yang kita bahas, diantaranya: kerjasama Maritim, Security dan keamanan lainnya," ujar Purnomo.
Sekjen Kemenhan, Marsekal Madya Eris Herryanto mengatakan, "Dalam meeting bilateral tadi, kita telah membahas kerjasama Sharing Information, Sharing Intelijen, Officer Iterpres. Tawaran dari pihak India tentang Amunisi Kaliber Besar dan mesin-mesin truk, serta mesin untuk Kendaran tempur, juga telah kita diskusikan," jelasnya.
Sedangkan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin mengatakan, "Indonesia juga tidak ketinggalan dalam menawarkan produk industri pertahanan dalam negeri kepada India, diantaranya yang kita tawarkan yaitu: pesawat CN 235, kapal Landing Platform Dock 125m, panser Anoa, dan senjata-senjata lainnya. Dalam hal ini, mereka juga meresponnya dengan positif, mereka juga tahu bahwa industri pertahanan Indonesia juga bagus," pungkas Hartind Asrin.

India to Train, Support Indonesian Sukhoi Fleet

TNI AU’s Su-27 aircraft (photo : Kaskus Militer)
In a move that will significantly shore up bilateral military ties, India has agreed to train and support the Indonesian Air Force in operating its fleet of Russian Sukhoi fighter jets. It will shortly send a high-level team to work out the details of a support package.
While India had a similar agreement with Malaysia that also operates the fighter jets, the decision to cooperate in training, technical help and spares support with Indonesia has been taken during the ongoing visit of Defence Minister A K Antony to Jakarta.
The Indonesian Air Force currently operates both the Su 27 and Su 30 fighters and will eventually have 16 of them in service, if more orders are not placed.
In the past, Jakarta has had a pact with China to train its pilots and provide technical support for the fighter fleet.
Given that India also operates the fighters and will have one of the largest fleets in service once all the 272 jets enter service, Jakarta has been interested in seeking New Delhi’s assistance for technical support and training.
In his interaction with top Indonesian officials in which the issue came up, Antony has said that a “high-level Indian Air Force team would be sent to finalise details of training and spares support package”. The team, Antony conveyed, will be sent across “once the Indonesian Air Force firms up its requirements”.
While the details will be worked out, the package is likely to involve a maintenance contract for the aircraft to Hindustan Aeronautics Limited (HAL), which is producing and maintaining the Indian fleet of the fighters. In 2007, India had embarked on a similar deal with Malaysia to train its pilots and weapon operators on their Su 30 MKMs.
Besides the Air Force cooperation, India and Indonesia deliberated on several issues of mutual interest and decided to “significantly enhance their defence cooperation”, a defence ministry spokesperson said. “The two sides exchanged views on issues relating to regional and global security, bilateral exercises involving Services, training, co-production of defence equipment and ammunitions and visits at high levels,” Defence Ministry spokesperson Sitanshu Kar said.
During his visit, Antony spoke at length on ‘power rivalries’ in the Indian Ocean Region and said that although conducted in local theatres, their impact is felt in the wider regional arena too.
“Our view is that all countries should exercise restraint and resolve the issue through dialogues according to principles of international law,” he commented on the South China Sea dispute.
Antony is leading a high-level delegation to Jakarta that includes Defence Secretary Shashikant Sharma, CISC Vice Admiral SPS Cheema, C-in-C Andaman & Nicobar Command Lt Gen NC Marwah and DG Ordnance Factory Board SK Beri.

Kopaskhas Proses pembelian Rudal Penangkis Serangan Udara


  Pengadaan Senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) jenis yang dilengkapi radar dan rudal jarak pendek, akan menambah kemampuan dan kekuatan Korpaskhas. Secara bertahap kedatangannya mulai pada tahun 2013 – 2014 sehingga Korpaskhas akan mengirimkan perwakilan perwira, bintara dan tamtama untuk mendapatkan dan melaksanakan pelatihan teknik operasi senjata yang dilaksanakan di pabrik pembuat senjata PSU di negara Swiss.
 
"Dalam membangun kemampuan dan profesionalisme prajurit Paskhas, akan terwujud bila adanya konsistensi dan kesinambungan upaya pembinaan yang terus dilakukan secara terarah, terprogram dan berkelanjutan baik dari aspek moralitas yang tercermin dalam disiplin, jiwa korsa dan semangat juang yang tinggi maupun aspek olah keprajuritan yang dapat diandalkan," kata KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat dalam rilis yang dikirimkan ke "PRLM", Kamis (18/10). 
Keberhasilan prajurit Paskhas dalam mengemban berbagai penugasan baik di dalam negeri maupun luar negeri yang telah ditunjukkannya merupakan refleksi dari betapa pentingnya militansi dan profesionalisme bagi seorang prajurit. "Kita tidak boleh terlena dengan keberhasilan yang telah diperoleh, melainkan harus menjadi pemicu semangat untuk segera mewujudkan kesiapan dan kesiagaan dalam menyongsong tugas ke depan karena tantangan tugas yang dihadapi juga semakin tidak ringan," katanya.
Kasau mengharapkan, kedepan, militansi, semangat, motivasi, dedikasi, dan profesionalisme prajurit Paskhas tetap eksis sebagai salah satu Satuan Tempur Darat Angkatan Udara, sebagaimana eksisnya satuan tempur udara dalam mengawal, menegakkan serta mengamankan keutuhan wilayah NKRI di udara.
Sebagai kebulatan tekad untuk melakukan yang terbaik bagi negara dan bangsa, peringatan ulang tahun ke-65 Korpaskas yang jatuh pada Rabu kemarin (17/10) ini bertema ”Dengan Profesionalisme dan Dedikasi yang Tinggi, Korpaskhas Siap Menyongsong Modernisasi Alutsista dan Memberikan yang Terbaik untuk Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. "Tema tersebut harus menjadi acuan setiap prajurit Korpaskhas dalam melaksanakan tugasnya. Dua makna yang harus dipahami dari tema tersebut yaitu pembinaan kualitas diri dan aktualisasi pengabdian," katanya
Sumber : PikiranRakyat

Lingkup Bisnis Pindad


  PT Pindad (Persero) merupakan salah satu produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam negeri yang sedang melambung. Pindad yang berdiri sejak 1983 ini memang khusus memproduksi berbagai macam alat, terutama peralatan dan perlengkapan perang. 
Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana memamparkan, bisnis lingkup persero terbagi dalam dua bagian. Pertama, produksi alat-alat pertahanan dan keamanan (Hankam). Kedua, produksi manufaktur.
"Produk Hankam itu ada senjata, munisi, dan kendaraan khusus. Kalau produk manufaktur ada handak komersil, penambat rel kereta api, deck machinery, dan special purpose machinery," kata Iwan di Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.
Iwan menjelaskan, untuk senjata, PT Pindad sudah memproduksi Senapan Serbu, Sniper, Machine Gun, Mortir, AGL, dan 105 Cannon. Sedangkan amunisi yang sudah diproduksi di antaranya, Peluru MKK dan granat.
Untuk kendaraan, produksi yang telah dihasilkan PT Pindad adalah Kendaraan Taktis (Rantis), Kendaraan Tempur (Ranpur) 6x6, Ranpur Kanon, dan Tank Ringan/Medium.
Iwan menjelaskan, untuk senapan serbu sudah dikembangkan dari SS1 ke SS2. Senjata SS2 sendiri sudah memiliki beberapa varian.
Dengan senjata senapan serbu ini, lanjutnya, TNI sudah beberapa kali memenangkan juara menembak. "Kita juara di Brunei International Skill at Arms Meet, Australian Army Skill at Arms Meeting, dan ASEAN Armies Rifle Meet," ujar Iwan.
Untuk produksi amunisi, lanjut Iwan, PT Pindad juga telah memproduksi berbagai macam, di antaranya peluru MKK, Granat Tangan dan Air Mata, Granat Mortir, Mortir Latih, serta Bom Pesawat.
Selanjutnya untuk produk kendaraan khusus, menurutnya, PT Pindad telah memproduksi Rantis dan Ranpur sejak 1997. Produksi jenis kendaraan khusus ini pun dibagi untuk kepentingan militer dan kepentingan polisi.
Khusus Panser Anoa 6x6 yang banyak dilirik negara-negara luar, Iwan menjelaskan, PT Pindad sudah membuat varian-variannya. Yakni, Panser Anoa Varian Command, Ambulance, Logistik, Mortar 81, APC, dan Recovery. "Karakteristik umum Anoa 6x6 itu high reliability, high mobilitiy, easy operation, dan maintainabilitiy," katanya.
Anoa Matic Panser Pindad Terbaru

Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) produksi dalam negeri kini mulai diminati negara-negara luar negeri. Salah satu produsen dalam negeri paling dilirik adalah PT Pindad (Persero).

Menurut Kepala Sekretaris Perusahaan PT Pindad, Iwan Kusdiana, PT Pindad memproduksi sejumlah peralatan, di antaranya senjata, munisi, dan panser. Salah satu paling diminati selain senjata, adalah Panser Anoa.

Iwan menjelaskan, Panser Anoa buatan PT Pindad ini dibuat dengan mesin automatic. "Ini sudah matic. Jadi seperti kita mengendarai Honda Jazz atau lainnya posisi di D itu dia sudah jalan sendiri. Mesinnya kita pakai Renault, transmisinya ZR, sehingga bisa dikendarai dengan sistem otomatis," kata Iwan di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa 16 Oktober 2012.

Cuma bedanya, lanjut Iwan, bagaimana pun juga Panser Anoa merupakan kendaraan tempur, di mana saat melaju di medan-medan yang sangat extrem seperti di lumpur atau lainnya, maka tidak direkomendasikan di posisi D. "Kita rekomen posisi 1 atau 2 untuk menyeimbangkan dengan medannya," kata dia.

Iwan menjelaskan, mesin matic Panser Anoa bisa diatur dalam posisi full otomatis atau dibatasi gigi otomatisnya. "Jadi kalau di lokasi extrem dia bisa main di posisi 1 atau posisi 2, tidak perlu diatur sampai full otomatis," ujar dia.

Menurutnya, negara-negara luar memang menunjukkan ketertarikannya terhadap Panser Anoa ini. Dan PT Pindad juga akan melakukan kustomisasi sesuai permintaan negara berminat. "Misalnya Filipina, dia minta mesinnya pakai mesin Mercy. Jadi kita sesuaikan permintaan dia," kata dia.

Meski begitu, Iwan mengakui, belum ada satu negara pun yang sudah deal untuk membeli alutsista buatan PT Pindad, khususnya Panser Anoa. Semua masih dalam tahap penjajakan.

"Belum ada deal. Yang sudah ada deal itu cuma dari dalam negeri. Negara luar yang sudah penjajakan, itu Malaysia, kemarin dia minta 31 Panser Anoa. Brunei Darussalam 10 buah. Ada juga dari Irak. Kalau fix, nanti ada kontrak pembelian," ujar Iwan.

Anoa Paling Laris

Panser Anoa menjadi produksi PT Pindad yang paling laris terjual. Meski, pembelinya masih dalam negeri, seperti TNI dan Polri. Bahkan, karena Anoa ini, penjualan PT Pindad menjadi melambung. "Secara penjualan sedikit, tapi omzetnya besar. Kita sampai 2008, ada omzet Rp1,13 triliun. Karena itu penjualan PT Pindad didongkrak oleh penjualan Anoa," ujar Iwan.

"Itu omzet dalam negeri saja. Karena harga untuk luar negeri itu beda," ujarnya.

Pada tahun 2008, dia menambahkan, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai tipe. Untuk tahun 2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC. "Tahun ini pesan 61 unit," kata dia.

"Tipe Anoa itu ada tipe APC, Ambulan, Recovery, Logistik, Amunisi. Itu sudah tersebar di berbagai Kodam. Siliwangi, Makassar, Timika, dan lain-lain," ujarnya.

Iwan menjelaskan, Panser Anoa memang digunakan untuk pengamanan juga. "Biasanya pengamanan tamu-tamu penting VVIP atau ada kunjungan Presiden keluar kota," ujar Iwan.
Sumber : Vivanews

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...