Thursday, September 12, 2013

Pesawat T-50i Golden Eagle Gantikan HAWK Mk-53


Sebelum menyentuh Landasan pacu Lanud Iswahjudi, kedua pesawat Tempur T-50i Golden Eagle, di-escort di East Area Iswahjudi Aerodrome oleh dua pesawat Hawk MK-53 yang diterbangkan oleh Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Wastum, Mayor Pnb Hendra, Kapten Pnb Gultom dan Lettu Pnb Yudistira. Setelah Joint Up, Hawk Flight akan mengambil alih kepemimpinan (taking the lead), membentuk Box Formation melaksanakan Fly Pass diatas hanggar Skadron Udara 15, sebanyak dua kali dari arah yang berbeda.

Madiun – Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI Agus Supriatna mengatakan pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Korean Aersospace Industries (KAI) sudah mulai diterima, Rabu 11 September 2013. "Dua unit dari 16 yang dipesan sudah datang,’’ kata Agus di Landasan Udara Iswahjudi, Maospati, Kabupaten Magetan.

Adapun 14 pesawat yang dikhususkan untuk latihan tempur akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Dia berharap hingga akhir 2013 nanti seluruh pesawat tersebut sudah masuk di skadron udara 15 Lanud Iswahjudi. "Pesawat ini akan menggantikan pesawat HAWK Mk-53,’’ ujarnya.

Situs Gunung Padang Memiliki Teknologi Dahsyat Untuk Pertahanan Negara.

"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri."

Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang , Andi Arief, menyatakan, tim itu kini sedang menulis laporan lengkap riset Gunung Padang berdasarkan sejumlah disiplin ilmu. Laporan riset ini diharapkan bisa menjadi masukan untuk Presiden memberikan arahan selanjutnya.

Tim Peneliti Situs Gunung Padang temukan teknologi dahsyat yang terkandung di lapisan terdalamnya.
Tim Peneliti Situs Gunung Padang temukan teknologi dahsyat yang terkandung di lapisan terdalamnya.

Riset terakhir yakni pencitraan tomografi, sebuah model pengambilan citra situs mirip dengan teknik  ultrasonography (USG) pada wanita hamil. Kemudian secara bersamaan juga masih menunggu sejumlah hasil uji laboratorium atas beberapa sampel baru.

"Bahan laporan ini akan menjadi bahan laporan kepada Presiden SBY dan beberapa kementerian, Pemda Jabar, dan Pemkab Cianjur dan kepada masyarakat," kata Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial itu. "Selanjutnya sesuai UU Cagar Budaya dan UU Riset maka akan ada masa peralihan penyerahan hasil riset ini kepada negara. TTRM sedang mempelajari kepada instansi apa hasil riset ini akan diserahterimakan."

Minimum Essential Force TNI Tahap 2 (2015-2019)


 
S-60 57mm,  Meriam Perisai Angkasa 'Sepuh' Arhanud TNI AD (photo:Arhanud)
S-60 57mm, Meriam Perisai Angkasa ‘Sepuh’ Arhanud TNI AD (photo:Arhanud)
Jika Australia hendak menyerang Indonesia, mungkin RAAF bisa menembus wilayah udara Indonesia untuk membom Jakarta. Namun bombardir itu tidak banyak mempengaruhi kekuatan militer Indonesia. Begitu pula dengan Angkatan Laut Australia dapat menembus perairan Indonesia dan mendarat di garis pantai. Namun setelah tiba di garis pantai, apa yang bisa mereka lakukan ?. Tidak banyak, karena jumlah pasukan Indonesia yang besar menjadi keunggulan Indonesia. Jika skenarionya dibalik Indonesia yang menyerang ke Australia, maka Indonesia belum memiliki kekuatan untuk itu. Konsep realistis Indonesia di renstra 1 dengan keterbatasan ini adalah, membentuk militer yang bersifat self defence. Berperang di wilayah sendiri, untuk mengusir agresor atau mengawasi flash point.

Saat ini belum semua alutsista TNI AD mengalami modernisasi. Dengan kondisi tersebut, dapat kita lihat Angkatan Darat memperkuat pasukan yang bersifat mobile, yang bisa digerakkan ke wilayah manapun dalam waktu cepat. Target ini dimasukkan dalam Rencana Strategis 1 (Renstra 1 :2010-2014) dengan munculnya pembelian MBT Leopard 2, IFV Marder, MLRS Astros II, Meriam Caesar 155 mm, ATGM NLAW, kendaraan taktis, hingga helikopter serang Apache AH-64 E. Semua yang dibeli bersifat mobile, dalam artian dapat digerakkan dengan cepat diangkut melalui kapal permukaan maupun pesawat angkut Hercules.

Rusia Siap Uji Coba Tank Armata November Nanti


Prototipe tank tempur utama generasi baru "Armata" Rusia siap untuk di uji coba pada bulan November nanti, komandan Pasukan Tank Rusia, Letnan Jenderal Alexander Shevchenko mengatakan pada hari Sabtu, 7 September 2013.

Tank Armata
Desain Tank Armata (Foto via Asian Defence)
 "Prototipe (tank Armata) akan diresmikan saat pameran (persenjataan) di Nizhny Tagil, dan uji coba akan dimulai dalam waktu satu atau dua bulan (kedepan), saya yakin akan hal ini," kata Shevchenko kepada radio Echo Moskvy.

Pameran persenjataan ini akan dilaksanakan pada 25 hingga 28 September nanti. Ini menurut pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin yang mengatakan pada bulan Juli lalu bahwa negara Rusia akan menampilkan tank baru saat pameran tersebut.

Tank tempur utama Armata versi turret (kubah) tak berawak juga akan diluncurkan, kata Shevchenko.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...