Sunday, October 21, 2012

Pemerintah Siapkan Roadmap Pembangunan Kapal Perang





                                                         Kapal Perang Patroli Kawal Rudal 

SURABAYA –Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menyiapkan roadmap pembangunan kapal perang untuk mendorong industri pertahanan alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri. Kapal perang yang hendak dibangun mulai dari kapal cepat rudal (KCR) ukuran 40 meter,KCR-60 meter hingga kapal perusak kawat rudal (PKR)-105. 

Ketua KKIP yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, dalam rapat KKIP kali ini ada dua isu utama yang dibicarakan. Pertama,membahas soal Rancangan Undang- Undang (RUU) Industri Pertahanan. Kedua,menyiapkan aturanaturan turunan sebagai implementasi dari RUU tersebut. ”Saat ini,kami fokus pada pembangunan alutsista.Termasuk menyusun roadmap pembangunan kapal.Pembangunan kapal ini dilakukan secara bertahap,” ujarnya seusai sidang pleno KKIP di PT PAL Indonesia kemarin.

RUU Industri Pertahanan ini direncanakan disahkan pada Agustus mendatang. Diketahui, untuk menunjang pengamanan perairan Indonesia, Kemenhan menargetkan pembangunan 14 KCR berukuran 40–60 meter di berbagai daerah hingga 2014. Dalam rencana strategis ini, Kemenhan menargetkan jumlah KCR mencapai 44 unit pada 2024. Untuk pengadaan satu unit KCR diperkirakan menelan anggaran Rp74 miliar.

Dana itu sudah termasuk kelengkapan alutsista berteknologi tinggi di dalam kapal. DalamrapatKKIP VIinijuga ditekankan perihal penyelesaian blue print Program Nasional Riset Pertahanan dan Keamanan. Blue printini akan diajukan kepada Presiden pada 10 Agustus 2012 mendatang, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di Bandung. Nantinya juga akan diadakan riset oleh Dewan Riset Nasional (DRN) untuk mendukung industri pertahanan.” Keberadaan KKIP ini ingin mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri,” tandasnya.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta dalam kesempatan ini menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan riset guna menunjang pengembangan teknologi, khususnya alutsista. Riset ini penting untuk menciptakan produk-produk alutsista yang canggih. Sedapat mungkin mayoritas komponen untuk memproduksi alutsista ini berasal dari dalam negeri.”Kemudian alih teknologi sebisa mungkin akan kami percepat, ”imbuhnya.

Rapat KKIP yang digelar di perusahaan galangan kapal pelat merah ini juga dihadiri Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana,dan Wakil Menhan Syafrie Syamsudin selaku sekretaris KKIP. Komite ini dibentuk untuk mendorong peningkatan produksi industri pertahanan dalam negeri melalui kebijakan makro.

Komite ini diketuai Menhan dan dibantu sejumlah menteri teknis lainnya. KKIP dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 42/2010 dan bertugas membangun industri pertahanan dengan mengutamakan produksi dalam negeri.

Pangdam VI Mulawarman : Perbatasan Akan Dijaga Tank Leopard 2A6 Dan Satu Skuadron Heli Tempur







Balikpapan - Selain akan dijaga dengan tank-tank Leopard 2A6, perbatasan Indonesia-Malaysia juga bakal dilengkapi satu skuadron heli tempur Bell AH-1W Super Cobra, kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Subekti. 

“Kami akan tempatkan di Berau dan Nunukan,” ujarnya  di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Saat ini Kodam VI Mulawarman sedang menyiapkan basis bagi skuadron heli tersebut. “Kami gunakan anggaran antara Rp17 miliar hingga Rp19 miliar untuk persiapan pangkalan skuadron heli tempur tersebut,” katanya.
Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, Amerika Serikat (AS), dan pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Persenjataannya senapan mesin Gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.
“Super Cobra ini adalah pilihan utama. Namun demikian, kami punya pilihan lain yang lebih bersahabat dengan keuangan, yaitu heli serbaguna Agusta Westland,” ujar mantan Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) tersebut.
Heli tempur buatan Bell itu senilai sekira 11,3 juta dolar AS (setara Rp96 miliar) per unit. Untuk komplet satu skuadron dengan 16 pesawat, maka pemerintah RI menyediakan tidak kurang dari Rp1,53 triliun. Harga tersebut belum termasuk persenjataannya.
Super Cobra berkemampuan jelajah hingga 510 km pada kecepatan maksimum 277 km per jam, kecepatan menanjak 8,2 meter per detik, dan bisa mengambang di udara pada ketinggian 3.720 meter.
Dengan berpangkalan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, maka SuperCobra hanya perlu beberapa menit untuk sampai di perbatasan dan menyelesaikan misinya.a
Adapun helikopter Agusta Westland nilainya lebih murah. Heli tempur Agusta Westland AW 109LUH harganya 9 juta dolar AS (setara Rp76,5 miliar) per unit, atau total Rp1,22 triliun untuk satu skuadron.
Selanjutnya, Kodam Mulawarman akan dilengkapi tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 km, serta sistem peluncur roket serentak (multiple launch rocket system/MLRS) Astros II buatan Brazil.
“Dengan amunisi roket aslinya, jarak tembaknya bisa mencapai 300 km, atau 70 km dengan amunisi roket lain,” jelas Subekti.
Bersama satuan tank Leopard,a mak seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai 2012. Menurut dia, akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan dengan negara-negara tetangga Indonesia, terutama yang berbatasan langsung di Kalimantan.
“Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi, setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser,” demikian Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Subekti.(Sumber : Antara)

kalo daku presiden 2014-2019

Kalau gua jd next President ane pengen nambah Alutsista berdasar asumsi ane ndiri seperti berikut :

TNI AU ( High Priority ):
1. 1 Skuadron SU 35BM + armament
2. 1 Skuadron SU 30 + armament
3. 1 Skuadron Rafale + armament
4. Pengadaan SAM Medium - Long range ( S300 )
5. Penambahan radar untuk area Indonesia Barat dan Timur.
6. Penambahan pesawat angkut medium ( CN295/AN235 dari PTDI )
7. Pengadaan pesawat latih ( free choice ..)

TNI AL ( High Priority ) :
1. Pengadaan Fregat ( Italy (Maestrale) atau German (Sachsen) )
2. Pengadaan 3 Kapal selam ( Improved Kilo class )
3. Penambahan KCR dan Trimaran Class produk dalam negeri
4. Penambahan Helikopter AKS ( Sea King/Agusta EH101 type)
5. Penambahan CN235 MPA
6. Penambahan tank ampibi (BMP3F)
TNI-AD :
1.Penambahan 1 skuadron Heli serang (1ska MI28)
2.Penambahan MLRS ( ASTROS II / HIMARS )

Itu menurut daku....mungkin ada tambahan atau yg perlu direvisi dari daftar tersebut??

KEKUATAN TNI AL


logo-tni-al.gif
logo TNI AL
bendera-kapal-tni-al.png
bendera kapal perang TNI AL

Pada postingan kali ini ane mau ngasih gambaran seputar peta kekuatan TNI AL yang sekarang lagi gencar gencarnya melakukan modernisasi.
Kekuatan armada laut TNI AL dapat dibagi menjadi 3 kekuatan yaitu :
Kekuatan Pemukul ( Striking Force )
Terdiri dari 41 KRI yang memiliki persenjataan strategis diantaranya :
  • 2 kapal selam kelas Cakra
  • 6 Fregat kelas Ahmad Yani
  • 3 Fregat kelas Fatahillah
  • 1 Fregat kelas Ki Hajar Dewantara
  • 4 Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach)
  • 15 Korvet anti kapal selam kelas Parchim
  • 4 Kapal Cepat Rudal (KCR) kelas Mandau
  • 2 kapal cepat torpedo (KCT) kelas Ajak
  • 2 Kapal Cepat Rudal (KCR) buatan Fasharkan TNI AL kelas Clurit
  • 2 kapal (hibah dari Brunei) kelas Salawaku
  • 2 kapal buru ranjau (BR) kelas Pulau Rengat
Kekuatan Patroli (Patrolling Force)
Jumlahnya sebanyak 50 KRI yang terdiri dari :
  • 10 kapal FPB buatan PT. PAL kelas Pandrong
  • 25 kapal Fiber buatan FasharkanTNI AL kelas Boa
  • 15 kapal PC kelas Sibarau
Kekuatan Pendukung (Supporting Force)
berjumlah 48 KRI terdiri dari :
  • 7 kapal angkut tank (AT) kelas Teluk Langsa
  • 4 kapal angkut tank (LST) kelas Teluk Semangka
  • 2 kapal angkut tank (LSTM) kelas Teluk Banten
  • 14 kapal angkut tank (AT) Kelas Frosch
  • 2 kapal angkut tank kelas NSU dan KPG
  • 4 kapal Landing Platform Dock (LPD) Kelas Makassar
  • 1 kapal markas (MA) kelas Multatuli
  • 6 kapal penyapu ranjau (PR) kelas kondor
  • 5 kapal bantuan cair minyak (BCM): ARN, SRG, SGG, SMB,BPP
  • 1 kapal Bantuan Rumah Sakit (BRS) Kelas dr. Suharso
  • 2 kapal bantu tunda (BTD) Kelas Soputan
  • 4 kapal bantu umum (BU) : KMT, MTW,NTU, WGO
  • 1 kapal bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Kambani
  • 2 kapal bantu angkut personel (BAP) kelas Tanjung Nusanive
  • 3 kapal bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Pulau Rondo
  • 1 kapal bantu hidrooseanografi (BHO) kelas Dewa Kembar
  • 2 kapal latih
Selain Kapal perang TNI AL juga memiliki Pesawat udara berjumlah 82 unit.
Sedangkan untuk jenis kendaraan tempur (Ranpur) TNI AL mempunyai 437 unit.
Data di atas mungkin sekarang udah ada penambahan dari jumlah dan jenisnya,mengingat sampai saat ini upaya modernisasi msh terus berlangsung.

Militer Indonesia peringkat 18 Dunia




Peringkat militer indonesia di dunia
Tahun ini Situs Global Fire Power memberikan penilaian secara obyektif untuk menunjukkan peta kekuatan militer negara - negara di seluruh dunia. Penilaian ini memberikan Peringkat atau Ranking berdasarkan uji data yang mendukung kekuatan militer Negaranya seperti :
  • Jumlah Personnel
  • Weapon Systems
  • Naval Power
  • Logistical
  • Resources ( Oil Production, Oil Consumption, Oil Proven Reserves )
Sedangkan untuk posisi Militer Indonesia berada pada urutan ke 18 turun 4 peringkat dimana sebelumnya Indonesia berada pada urutan 14, tetapi untuk di kawasan ASEAN, Militer Indonesia masih bertengger di urutan pertama, mengungguli kekuatan Militer Australia yang berada di posisi ke 24 di dunia.
Berikut Urutan 1 sampai 20 ranking kekuatan militer negara - negara di dunia :
  1. Amerika Serikat
  2. Rusia
  3. China
  4. India
  5. Inggris
  6. Turki
  7. Korea Selatan
  8. Perancis
  9. Jepang
  10. Israel
  11. Brasil
  12. Iran
  13. Jerman
  14. Taiwan
  15. Pakistan
  16. Mesir
  17. Italia
  18. Indonesia
  19. Thailand
  20. Ukraina
Ranking negara ASEAN yang lain adalah :
  • Filipina ( posisi ke 23 )
  • Malaysia ( posisi ke 27 )
  • Singapura ( posisi ke 41 )

Sukhoi Ikuti Latihan Angkasa Yudha 2012


(Foto: Lanud Halim)

19 Oktober 2012, Jakarta: Pesawat tempur TNI Angkatan Udara jenis Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makasar yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung Suropati, tepat pukul 9.30 WIB, Jumat (19/10) mendarat dengan mulus di Landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma.

Kedatangan pesawat Tempur Sukhoi disambut langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, bersama Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Aditya Permana.

Menurut Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung, setelah mendarat, satu Flight Sukhoi akan berada di Halim Perdanakusuma selama satu pekan dalam rangka mengikuti Latihan Puncak TNI Angkatan Udara Tahun 2012 dengan sandi Angkasa Yudha.

Sumber: Jurnas

TNI Gelar Latgab 2012 Diikuti 11.693 personel



Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL mempersiapkan materiil tempur disela-sela upacara pembukaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10). Latgab tersebut bertujuan untuk untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme Operasi Gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/nz/12)

20 Oktober 2012, Surabaya: Sejumlah persenjataan TNI dari tiga matra digunakan dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2012 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Sabtu (20/10).

Beberapa persenjataan yang digunakan diantaranya, 1 unit Radar Giraffe, 5 unit Meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) Rhenmetal 20 mm, 4 unit Rudal Robot Bofors Sistem (RBS-70) dari Yon Arhanudri-2 Kostrad, 4 pucuk Mortir 8 Tampela, 4 pucuk Mortir 60 RR dan 4 pucuk Senapan Mesin Sedang dan Berat.

Persenjataan lainnya adalah 4 unit Tank Amfibi jenis Palawa Tanka (PT) 76-M dari Menkav-1 Marinir. Selain itu, 2 BTR 50-PM, 2 BTR 50 PK dan 3 BTR 50 P, 4 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa) dari Menkav-1Marinir Surabaya. Juga 4 pucuk Meriam Howitzer 105 mm dan 2 unit kendaraan roket RM-70 Grad, 2 kendaraan tempur Sea Rider milik Satuan Kopaska Koarmatim dan 2 Helikopter Kolibri dari TNI Angkatan Udara.

Beberapa peralatan tempur yang berada di jajaran Koarmatim juga terlibat dalam latihan akbar ini. Diantaranya 3 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Perusak Kawal Rudal, 1 KRI klas Sigma, 1 Kapal Patrol Ship Killer (PSK), 1 Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan 1 Kapal Fast Patrol Boat.

Dalam gladi tempur tersebut juga bergabung unsur kapal perang dari Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla).

Menurut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, pada abad ke-21, bentuk perang berubah menjadi perang modern multi kompleks. Oleh karena itu, mengharuskan adanya doktrin militer yang kuat. Karena tanpa doktrin tersebut, perang modern dapat dipastikan akan menuju kekalahan. Bahkan perang gerilya sekalipun tidak akan dapat mencapai kemenangan.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan penetapan doktrin pertahanan kepulauan dan doktrin militer nasional yang komperhensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan strategi militer nasional dan perumusan pembangunan kekuatan demi tercapainya postur TNI.

Dalam konteks konsep Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum, Laksamana Agus mengatakan perlu konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan komando gabungan yang memiliki interoperability tinggi.

“Pemilihan alutsista yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim.

Laksamana Agus mengatakan, tujuan Latihan Gabungan TNI tahun ini adalah meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi.

Dalam pembukaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012, bertindak sebagai Inspektur Upacara Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dengan Komandan Upacara Pagdiv-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, yang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Latgab TNI.

Pada upacara pembukaan, hadir tiga Kepala Staf Angkatan, Pangkostrad Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono dan para Pangkotama TNI sewilayah Surabaya. Sedangkan pasukan upacara terdiri dari satu Batalyon pasukan gabungan TNI AD, AL dan AU serta satu Kompi gabungan Pasukan Khusus TNI.

Usai upacara, Panglima TNI meninjau Markas Latihan Posko (Latposko) yang berada di Mako Komando Latihan (Kolat) Koarmatim. Saat peninjauan, Panglima TNI menerima paparan dari Direktur Olah Yudha (DOY) Brigjen TNI Siburian mengenai rencana garis besar dan konsep umum latihan.

Sumber: Jurnas

MARINIR GELAR PERSONEL DAN MATERIAL PERSIAPAN LATGAB TNI 2012




:Pasmar-1 melaksanakan gelar kesiapan personel dan material dari Pasukan Pendarat yang akan dilibatkan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012 di Sangatta, Kalimantan Timur.

Gelar kesiapan itu disidak Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) R. Gatot Suprapto di Kesatrian Marinir Supraptono, Semarung, Surabaya, Kamis.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Dedi Suhendar itu bertujuan mengecek kesiapan personel maupun material yang akan mengikuti Latgab TNI 2012 .

Dalam Latgab TNI 2012 itu, Pasmar-1 melibatkan 880 prajurit dan sejumlah material tempur Korps Marinir.

Material tempur yang disiapkan, yakni lima unit Tank Amfibi, 20 unit BTR 50, empat unit KAPA, empat unit BVP-2, dua unit Roket Multi Laras RM 70 Grad, dan tiga pucuk Howitzer 105 Mm.

Sebelumnya (15/10), Wakil Direktur Latihan (Wadirlat) Marsekal Pertama TNI Anang Murdianto mewakili Direktur Latihan Mayor Jenderal TNI Djumadi membuka Penataran Wasdal Latihan Posko Latgab TNI 2012 di Mako Kolat Armatim Surabaya.

Dalam Latihan Posko yang diikuti 120 orang dari Mabes TNI dan Angkatan itu, Direktur Latihan dalam sambutan tertulis mengatakan TNI sebagai komponen utama yang bertugas menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, telah menggelar kekuatan sesuai kebutuhan pengamanan dan pertahanan wilayah nasional.

Kegiatan gelar kekuatan itu juga sebagai upaya deteksi dini dan kesiapsiagaan dalam rangka menindak serta menggagalkan setiap bentuk ancaman kekuatan asing yang berada di wilayah Indonesia.

Menurut dia, tugas pengamanan dan pertahanan tersebut menuntut kemampuan dan kesiapsiagaan serta Sistem Pertahanan Nasional yang memadukan kekuatan dan kemampuan unsur Darat, Laut dan Udara dalam rangka menghadapi kontijensi yang mungkin timbul di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk itu diperlukan penyelenggaraan latihan untuk menguji Rencana Operasi dan Doktrin-Doktrin Pertahanan masing-masing matra dalam rangka mengukur kesiapsiagaan operasional baik aspek personel, materil, perangkat lunak serta alutsista yang siap sewaktu-waktu digunakan menghadapi berbagai ancaman.

Setelah pembukaan itu, Brigadir Jenderal TNI Hinsa Siburian selaku Deputy Olah Yudha memberikan pembekalan terkait materi Latgab TNI 2012, Pengertian-pengertian, Operasi Gabungan TNI Matra Terpadu, Konsep Kampanye Militer, Dasar Penyelenggaraan Latihan dan Materi Latihan yang dikembangkan.




Sumber : Antara

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...