Saturday, September 21, 2013

Vietnam Beli 12 Pesawat Tempur Sukhoi Su-30MK2V Dari Rusia


http://sohanews2.vcmedia.vn/2013/1360030755522.jpg

Rusia telah menandatangani kesepakatan untuk menjual 12 pesawat tempur Sukhoi-30 multirole kepada Vietnam senilai lebih dari 600 juta dolar AS (450 juta euro). Direncanakan ke 12 pesawat tersebut mulai dikirim pada akhir tahun 2013 ini.

Pesawat tempur yang dapat melakukan perjalanan dua kali kecepatan suara itu akan dikirim pada 2014 dan 2015 berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pekan lalu, menurut sumber diplomatik militer yang dikutip oleh Interfax.

Menhan Yakin di 2014 TNI akan Lampaui 30 Persen MEF


http://jhonlennon20.files.wordpress.com/2013/02/rencana-belajna-alutsista-tni-hingga-2014.jpg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan keyakinannya bahwa kekuatan persenjataan Tentara Nasional Indonesia akan melebihi target 30% kekuatan pokok minimum (minimum essential forces). Pemerintah mempunyai agenda untuk memperkuat alustsista TNI mencapai MEF pada 2024.

Hal itu disampaikan Purnomo saat menyerahkan empat pesawat latih ke Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Udara (AU). Acara serah terima itu berlangsung di hanggar Skuadron Pendidikan 101 Landasan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Jumat (20/9). “Lima tahun pertama (hingga 2014), cita-cita pemerintah kekuatan alutsista mencapai 30%, kita yakin melebihi MEF,” ujar Purnomo.

Ia mencontohkan, untuk kekuatan udara, akan segera datang ke Indonesia, beberapa persenjataan tempur. Misalkan, enam pesawat Sukhoi SU-30 dan SU-27, Kamis (26/9), sehingga melengkapi menjadi satu squadron Sukhoi. Kemudian, menerima kembali CN-295, pesawat angkut ringan pengganti Fokker-27, juga akan mendapatkan satu squadron penuh.

Pesawat Latih Grob G120TP-A Alutsista Baru TNI AU


4 Pesawat Latih Grob G120TP-A, tiba di Lanud Adisucipto (photo:Kemhan)
4 Pesawat Latih Grob G120TP-A, tiba di Lanud Adisucipto (photo:Kemhan)
Empat dari 18 pesawat latih Grob G120TP-A yang dipesan pemerintah Indonesia telah tiba di Yogyakarta. Empat pesawat tersebut diserahterimakan dari Kementerian Pertahanan kepada TNI AU di Lanud Adisucipto Yogyakarta, Jumat (20/9/2013). Pesawat buatan Jerman ini untuk mengganti pesawat latih sebelumnya yang menggunakan AS-202B Bravo dan T-34C Charlie.
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan, 18 pesawat datang secara bertahap, saat ini 4 pesawat, kemudian akhir tahun 2013 datang 6 pesawat dan awal 2014 datang 8 pesawat. Tahun 2014, sebelum kabinet sekarang berakhir, TNI AU telah memiliki 18 pesawat latih Grob G 120TP-A.
“Pesawat ini bagian dari program pembangunan kekuatan TNI yang dirancang dalam waktu 15 tahun. Akhir kabinet nanti akan disaksikan tambahan kekuatan TNI AU yang cukup signifikan,” ujar Purnomo Yusgiantoro, saat serah terima pesawat Latih Grob G 120TP-A kepada TNI AU di Lanud Adisucipto Yogyakarta.

Serah Terima Pesawat Grob G120TP-A



Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri) didampingi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menggelar jumpa pers setelah acara serah terima pesawat Grob G120TP-A di Hanggar Skadron Didik 101, Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/9/2013). Kementerian Pertahanan memesan 18 pesawat yang diproduksi perusahaan Grob Aircraft, Jerman, tersebut untuk menggantikan Pesawat Latih Mula AS-202 Bravo dan Pesawat Latih Dasar T-34C.


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan) didampingi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia meninjau pesawat Grob G120TP-A pada acara serah terima pesawat tersebut di Hanggar Skadron Didik 101, Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (20/9/2013). Kementrian Pertahanan memesan 18 pesawat yang diproduksi perusahaan Grob Aircraft, Jerman, tersebut untuk menggantikan Pesawat Latih Mula AS-202 Bravo dan Pesawat Latih Dasar T-34C.

Bandara Kertajati Pengganti Husein Sastranegara

 
Maket Bandara Kertajati Majalengka, Pengganti Bandara Husein Sastranegara, Bandung
Maket Bandara Kertajati Majalengka, Pengganti Bandara Husein Sastranegara, Bandung
Manajemen PT Angkasa Pura II berencana membangun bandara baru di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, sebagai pengganti Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Direktur Pengembangan Banda Udara & Teknologi PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi menyatakan, master plan bandara baru telah selesai dan pembangunannya sudah disepakati oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Tinggal penandatanganan saling kesepahaman (MoU), antara PT Angkasa Pura II dengan Pemprov Jawa Barat,” ungkapnya.
Kerja sama dengan Pemrov Jawa Barat ini akan mengadopsi model pembangunan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara,yang merupakan pengganti Bandara Polonia, Medan. “Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pengelolaan dan pembangunan bandara, mesti ada tender. Tetapi karena bandara di Kertajati, Majalengka, merupakan bandara pengganti, maka tidak perlu tender,” tegasnya. Bandara baru itu akan mengadopsi model Bandara Jeddah.

F 35 Produk Gagal Yang Dijual Mahal



Tak lama setelah Pentagon merilis laporan tahunan tentang kemajuan pesawat stealth F-35, Turki mengumumkan penundaan pembelian terhadap Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighters.

Kenapa? “Biaya produksi tinggi” namun kemampuan tempur “tidak pada tingkat yang diinginkan”. Singkatnya, F-35 tidak bekerja dan terlalu mahal.

Reaksi Turki ini hanyalah puncak gunung es untuk program pengadaan militer paling mahal dalam sejarah.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana sikap mitra lain yang tergabung dalam proyek pembelian F 35. Apakah mereka akan pernah mendapatkan apa yang awalnya dijanjikan ?. Turki yang pertama membuka lembar keraguannya.

Lockheed Martin membangun prototipe X-35 yang terbang pertama tanggal 24 Oktober 2000. Sekarang, lebih dari 12 tahun sejak penerbangan pertama, sekitar 65 pesawat F-35 telah dibuat meski ujicoba terhadap pesawat-pesawat itu jauh dari komplit.

Rusia dan AS Berlomba Pikat Indonesia Soal Jual-Beli Senjata


Indonesia sendiri tidak mau bergantung kepada satu pihak.

Pameran Alutsista TNI AD beberapa waktu lalu
VIVAnews - Rusia bertekad semakin aktif menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang pertahanan. Kerjasama ini tidak sebatas jual-beli alat-alat utama sistem pertahanan (alutsista), namun juga latihan militer bersama dan rencana membuat proyek patungan industri alutsista.

Saat masih berbentuk Uni Soviet (USSR), Rusia menjual persenjataannya ke Indonesia tidak lama setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik pada 1950. Di tahun-tahun awal, banyak pula personel angkatan laut dan udara Indonesia dikirim ke Uni Soviet untuk menempuh pendidikan.

Namun, hubungan itu terganggu di pertengahan dekade 1960an karena alasan-alasan politis. Kedua negara kembali melanjutkan hubungan di awal dekade 1990an, walau baru berjalan erat satu dekade kemudian karena saat itu masih terhalang beberapa faktor.

Contohnya, pembicaraan soal jual-beli jet tempur Rusia Sukhoi-30 ke Indonesia sudah berlangsung sejak 1997. Namun jual-beli itu baru disepakati pada 2003.

Jet Tempur F-15SG Singapura Resmi Operasional


Jet tempur F-15SG multiperan baru milik Angkatan Udara Singapura (RSAF) resmi operasional secara penuh. Hal ini ditandai dengan sebuah upacara yang diresmikan oleh Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen di Pangkalan Udara Paya Lebar, Rabu, 18 September 2013.

F-15SG RSAF
F-15SG RSAF (Foto:(U.S. Air Force photo/ Airman 1st Class Renishia Richardson))
F-15SG, yang dioperasikan oleh Skuadron 149, adalah salah satu varian tercanggih dari jet tempur F-15. Angkatan Udara Republik Singapura menerima pesawat ini pada tahun 2009. Sejak saat itu, para pilot, petugas sistem senjata dan kru pemeliharan telah menjalani latihan secara intensif untuk mengoperasikan dan memelihara pesawat. Pesawat ini juga telah ikut serta dalam beberapa latihan tempur besar.

Pesawat Tempur J-15 China Kemungkinan Sudah Diproduksi Massal


Sejumlah pemberitaan terbaru dari media-media China menunjukkan bahwa pesawat tempur multiperan J-15 yang berbasis kapal induk telah mulai diproduksi secara massal.

J-15
J-15 dengan warna baru
Shenyang J-15 nama lengkapnya (dijuluki dalam bahasa China sebagai Hiu Terbang) adalah pesawat tempur berbasis kapal induk (untuk dioperasikan dari kapal induk). Pesawat ini disebut-sebut adalah hasil kloning China dari pesawat tempur Sukhoi Su-33 yang rekayasanya diperoleh China dari Ukraina.

Kabar juga menyebutkan bahwa J-15 dilengkapi dengan sebagian senjata, avionik dan fitur lain buatan China sendiri yang diklaim akan meningkatkan kemampuannya. Untuk mesin, J-15 menggunakan mesin turbofan Taihang (WS-10) yang juga buatan China sendiri.

Prototipe J-15 pertama kali uji terbang pada bulan Agustus 2009. Pada November tahun lalu diumumkan bahwa pilot Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) telah berhasil melepaslandas dan mendaratkan J-15 pada kapal induk China, Liaoning, dengan menggunakan salah satu pesawat J-15 khusus uji coba. Sepanjang 2013 ini, PLAAF intens melakukan latihan lepas landas dan mendarat di kapal induk dengan menggunakan pesawat J-15. Beberapa hari lalu Xinhua juga melaporkan bahwa J-15 sudah berhasil di ujicoba bersama kapal induk Liaoning mulai dari ujian mudah hingga ujian tersulit.

Sistem THAAD 4 Miliar Dolar untuk AS dan UEA


Peluncur sistem THAAD

Pentagon mengatakan pada Jumat kemarin bahwa telah menyelesaikan kontrak senilai AS$ 4 miliar dengan Lockheed Martin untuk memasok sistem pertahanan rudal ke Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab (UEA), Reuters melaporkan.

Kesepakatan kontrak tersebut adalah untuk penyediaan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD), sistem pertahanan rudal buatan Lockheed Martin yang dirancang untuk mencegat rudal balistik di udara.

"Kontrak ini mencerminkan tumbuhnya kepercayaan dan permintaan (dunia) untuk sistem pertahanan rudal (THAAD/buatan Amerika Serikat)," kata Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal nir-laba.

AS Akan Meningkatkan Produksi Senjata Baru


Jenderal bintang tiga yang mengepalai Komando Operasi Khusus Rahasia Angkatan Udara AS, menekan para produsen senjata untuk mempercepat pengembangan senjata baru dan meningkatkan standardisasi pesawat dan alat sensor.
 

Sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (20/9), Letnan Jenderal Eric Fiel mengatakan, konferensi tahunan Asosiasi Angkatan Udara AS akan dimulai pekan ini.

 

"Kita membutuhkan waktu sembilan tahun untuk mengirim manusia ke bulan. Kita bahkan tidak bisa menciptakan sistem senjata utama dalam waktu kurang dari itu," katanya dalam wawancara yang jarang terjadi dengan seorang perwira senior di salah satu unit paling rahasia Angkatan Udara AS. "Mengapa masalah itu perlu waktu yang lama?"

Upaya Peningkatan Kerjasama Pertahanan Indonesia Amerika


JBertempat di gedung Urip Sumoharjo Kemhan RI,  pertemuan bilateral antara pemerintah AS dan Pemerintah Republik Indonesia berlangsung. Pertemuan yang dihadiri  Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel beserta rombongan diterima oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro.
 
Pada kesempatan tersebut, hadir pula sejumlah undangan, diantaranya Kepala Staf Angkatan Darat, Panglima Kostrad, Wakil Menhan RI, Danjen Kopassus, dan  Staf Ahli Menhan RI. Sedangkan perwakilan dari prajurit diwakili oleh beberapa prajurit Kostrad diantaranya Letkol Inf Kristomey Sianturi dan Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono.

Kemhan Kunjungan Ke DSME Dan KAI


Dalam rangka realisasi kontrak pengadaan 3 (tiga) unit Kapal Selam Diesel Elektrik Klas DSME209 diperlukan kehadiran Tim Inspeksi dan Stell Cutting Ceremony ke Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co., Ltd. (DSME) dan kunjungan ke Korea Aerospce Industry Ltd. (KAI) Korea, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Ka Baranahan) Kemhan Laksamana Muda TNI Ir. Rachmad Lubis mendampingi Laksamana (Purn) Agus Suhartono sebagai Ketua Tim beserta Kasal, Asrenum Panglima TNI, Irjenal. ( 16 s.d 18 September 2013 ).

Kunjungan Kehormatan ke Menhan Republik Korea Mr. Kim Kwan-jin dilaksanakan dalam rangka mempererat hubungan pertahanan antara kedua negara, kunjungan ke DSME meninjau persiapan pembangunan kapal selam kelas DSME 209 dan kunjungan ke KAI meninjau pelaksanaan produksi pesawat terbang T-50i LIFT.

TNI AU Resmi Diperkuat Pesawat Latih Grob G120TP-A Jerman


Di Hanggar Skadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto, empat pesawat Grob G120TP-A buatan pabrik Grop Aircraft Tussenhausen Mattsies Federasi Jerman, diserah terimakan ke Pemerintah Indonesia Jumat (20/09/2013). 

Selanjutnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyerahkan pesawat ini kepada Kabaranahan Kemhan Laksamana Muda TNI Rahmat Lubis dan selanjutnya, diserahkan kepada Aslog Panglima TNI yang diwakili Wa Aslog Panglima TNI kemudian diserahkan kepada Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom.

Pesawat Grob G120TP-A dipastikan akan menggantikan pesawat-pesawat generasi sebelumnya yaitu Pesawat AS 202 Bravo dan T 34 Charlie yang akan disesuaikan silabus pendidikan mendatang. Pesawat ini memiliki kecepatan maksimum 439 km/jam (237 knot) dan bermesin turbo prop menggunakan mesin Roll Roys tipe 250-B17F dengan lima baling-baling,"

Skuadron Sukhoi TNI AU Sudah Lengkap


(Foto: Kedubes Federasi Rusis)

20 September 2013, Yogyakarta: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia telah menerima enam unit pesawat Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 dari Rusia. Tambahan enam unit pesawat ini membuat kapasitas jet tempur Sukhoi Indonesia genap satu skuadron atau 16 unit.

Saat ini keenam pesawat baru itu sudah tiba di Skuadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. "Pekan depan kami akan serah-terima ke TNI AU," kata Purnomo kepada wartawan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Jumat, 20 September 2013.

Purnomo mengaku gembira dengan lengkapnya satu skuadron pesawat Sukhoi campuran tipe SU-27 SKM dan SU-35 MK. Sebab, pesawat tempur buatan Rusia ini dinilai andal menjaga wilayah udara Indonesia. Bentuk pesawat yang besar dan punya tangki bahan bakar jumbo membuat Sukhoi mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Kemhan Serahkan Empat Unit Pesawat Latih Grob ke TNI AU


(Foto: Pentak Lanud Adisutjipto)

20 September 2013, Yogyakarta: Kementerian Pertahanan secara resmi menyerahkan empat unit pesawat latih Grob G-120TP-A untuk TNI Angkatan Udara. Empat unit pesawat latih tersebut merupakan bagian dari 18 pesawat latih Grob G-120TP-A yang dipesan oleh Kemhan dari perusahaan Grob Aircraft, Jerman pada tahun 2011.

Keempat pesawat dengan nomor registrasi LD 1201, LD 1202, LD 1203 dan LD 1204 diserahkan secara simbolis melalui penandatanganan naskah berita acara serah terima oleh Kepala Badan Saran Pertahanan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis kepada Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo, selanjutnya diserahkan kepada Aslog Kasau Marsekal Muda TNI Ida Bagus Anom Manuaba, Jum’at (20/9) di Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta. Sebelumnya, dilaksanakan penyerahan dari pihak Grob Aircraft kepada Kemhan yang dilaksanakan secara simbolis berupa penyerahan Log Book pesawat latih Grob G-120TP-A.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...