Wednesday, January 29, 2014

Analisis : Australia, Mengapa Harus Panik Dan Berkeringat

ANALISIS : Kepanikan PM Australia dengan pergerakan angkatan laut dan udara Indonesia di depan Darwin sangat terlihat ketika dia dalam sebuah wawancara dengan Independent Australia mengatakan akan memanggil pulang seluruh kapal perang yang sedang bertugas di luar negeri dan menunjuk seorang menteri urusan pertempuran.  Dalam ruang pandang diplomatik ini merupakan langkah overdosis yang justru akan mentertawakan kualitas kepemimpinan Abbott yang selalu umbar pernyataan emosional dan kepanikan.  Kenyataan memang begitu, uji cerdas cermat dan intelektual kepemimpinan dari unsur partai Liberal kalah kualitas jika ditandingkan dari unsur partai Buruh.  Karena mata pelajaran yang tak diajarkan kepada Tony Abbott selama kuliah di kampus partai Liberal adalah mata pelajaran kesantunan dan budi pekerti.

PM Australia ini mesti berhati-hati dengan model arogansi pertetanggaannya.  Jika buruknya hubungan ini tidak dikelola dengan hati nurani dan kualitas intelektual kepemimpinan maka kerugian lebih besar akan ditanggung negeri itu.  Kerugian paling fatal dari semua akibat gaya kepemimpinan yang sok jagoan itu adalah dibukanya kartu truf diplomatik yang selama ini disimpan di lemari pendingin Kemenlu.  Yaitu merapatnya Indonesia ke Cina dan Rusia. Jika ini terjadi maka sesungguhnya negeri aborigin itu sudah terisolasi dari mata rantai utama Asia Pasifik, dan benarlah  kata Gus Dur waktu itu, Australia menjadi negeri usus buntu.

Tank Armata Akan Dilengkapi Dengan Radar Sukhoi T-50

MOSCOW : Kendaraan lapis baja Rusia akan dilengkapi dengan radar yang sama dengan teknologi yang digunakan pada pesawat tempur generasi kelima PAK FA T-50. Menurut publikasi dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia, kendaraan tempur lapis baja baru yang berflatform "Armata" akan dilengkapi dengan perangkat tersebut pada tahun 2015.

Armata, yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Uralvagonzavod adalah flatform universal dari kendaraan tempur dengan tujuan penggunaan yang berbeda. Terdiri dari tank tempur utama, kendaraan recovery, kendaraan jembatan dan kendaraan-kendaran pendukung tempur lainnya. Tujuan dibuatnya flatform Armata adalah untuk menjadikan kemampuan tempur tank menjadi lebih baik lagi, yaitu juga sebagai pertahanan udara, rudal dan senjata artileri.

Armata akan dilengkapi dengan radar Ka-band (26,5-5,40GHz) yang berdasarkan radar active phased array (AESA). Merupakan radar yang sama yang digunakan untuk T-50 (radar sementara T-50), pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh Sukhoi. Radar tersebut akan membantu Armata dalam tugas defensif dan ofensif.

Indonesia Jajaki Pembelian Dua Kapal Selam Kilo Dari Rusia

JAKARTA : Kepala Satuan Angkatan Laut Laksamana Marsetio berencana membeli kapal selam kelas Kilo dari Rusia.

"Kami akan melihat dulu dua kapal selam yang ditawarkan itu," kata Marsetio ketika ditemui di acara penyerahan tank amfibi di Situbondo, Jawa Timur, pada Selasa, 28 Januari 2014.

Saat ini Indonesia sudah memiliki dua unit kapal selam tipe 209/1300 buatan Jerman. September 2013 lalu, Indonesia memesan dua unit kapal selam tipe U-209 yang kini dalam proses pembuatan di Korea Selatan. Meski demikian, kebutuhan kapal selam untuk mempertahankan teritorial maritim Indonesia masih dianggap kurang.

"Idealnya kita butuh 12 unit kapal selam, jadi masih kurang lima unit lagi," kata Marestio.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan proses peninjauan kapal selam yang ditawarkan Rusia akan dilakukan pada Februari mendatang.

Rocket Launcher 6x6 RHAN 122 Produksi PT AIU



JAKARTA : 2014  PT Alam Indomesin Utama menampilkan produksinya berupa kendaraan 6x6 angkut Alutsista Rhan 122 produksi Lapan. PT AIU ini bukan lagi asing dikalangan TNI, beberapa waktu lalu, PT AIU ikut mendesain/turut dalam pembuatan kendaraan militer TNI yang dikenal dengan nama Garda 4x4, lalu berubah nama menjadi Rantis 4x4. selain itu juga sudah berpengalaman dalam perbaikan mesin maupun upgrade kendaraan lain dikalangan TNI.
Kendaraan Angkut terbaru PT AIU ini menurut situs PT Alam Indomesin Utama menggunakan Mercedes Benz Engine w/ 6x6 Drive Train chassis.

Dalam diskusi forum militer Indonesia, di sebutkan bahwa desain awal kendaraan ini merupakan hasil dari Pindad, PT AIU mengaplikasikan mesin maupun body kendaraan ini menjadi nyata. Karena PT AIU sendiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang mesin. Betul atau tidak nya, kita nantikan berita resmi dari TNI atau PT yang bersangkutan.

PT. PAL Siapkan Kapal Perang Untuk Filipina

MANILA : Tepat pukul 17.00 waktu Filipina Kesepakatan antara PT PAL INDONESIA (Persero) dengan kementerian pertahanan (Department of National Defence) Filipina telah disepakati dalam pembuatan 2 unit Strategic Sealift Vessel (SSV). 

Penunjukkan ini merupakan hasil pemenangan tender PT PAL INDONESIA (Persero) pada proses lelang yang juga diikuti oleh beberapa perusahaan galangan kapal di dunia. 

Setelah melaksanakan uji adminstrasi, teknis dan komersiil oleh panitya lelang pada akhir tahun 2013, maka PAL INDONESIA mendapatkan kepercayaan sebagai pelaksana pekerjaan proyek pembangunan Kapal SSV ini. 

Pesawat Su 35 Tergantung Kemenhan

http://static1.businessinsider.com/image/51f180fe69bedd213f000022-1200/the-su-35-is-produced-by-russian-aerospace-company-sukhoi.jpgJakarta : TNI mengusulkan pesawat tempur Sukhoi (SU)-35 menjadi generasi pengganti F-5 Tiger. Namun, perlu ada proses kajian lebih lanjut soal kecocokan dan risiko penggunaan teknologi canggih tersebut.

Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko mengatakan, generasi SU-35 memang menjadi tipe pilihan pengganti pesawat lama. Namun sejumlah prosedur teknis memang harus dilalui. TNI sudah menerima hasil kajian AU, tinggal memproses pertimbangan kemenhan.

"Memang kajian secara bottom up mulai dari TNI AU, Mabes baru ke kemenhan. Sekarang tinggal bagaimana kementerian mempertimbangkan risiko penggunaan teknologi canggih itu." kata Moeldoko di Jakarta, Selasa (28/1).

Indonesia – Australia, Hard to Handle

JAKARTA : Pemerintah RI merealisasikan niat untuk memperketat wilayah perairan yang berbatasan dengan Australia. TNI Angkatan Laut mulai mengerahkan beberapa kapal perang termasuk kapal rudal dan torpedo ke wilayah perbatasan.

KRI Yos Sudarso -353

Harian Guardian, 24 Januari 2014 melansir informasi itu dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati. Untung membenarkan ada beberapa kapal perang yang dipindahkan ke dekat perbatasan perairan yang dekat dengan Australia. Selain kapal peluncur rudal dan torpedo, ujar Untung, ternyata TNI AL turut mengerahkan kapal perang corvette dan pesawat perbatasan air.

“Semua kapal itu telah bergerak menuju ke perbatasan dan berpatroli di sana,” kata dia tanpa menyebut jumlah kapal yang telah dikerahkan.

Selain mengerahkan kapal dari TNI AL untuk menjaga perbatasan, TNI Angkatan Udara (AU) juga mengerahkan beberapa pesawat. Menurut Juru Bicara TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, apabila ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara di Makassar siap membantu mengamankan.

Seperti diketahui, Pangkalan Udara Sultan Hassanudin di Makassar, adalah pangkalan bagi 16 pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 buatan Rusia. Dengan menggunakan pesawat itu, hanya butuh waktu satu jam mencapai Australia.

Fighter SU 35 Game Changer Indonesia


Sukhoi SU 34 Rusia JKGR : Salah satu kandidat pengganti pesawat tempur F 5 Tiger Indonesia adalah Sukhoi SU 35. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dalam beberapa kesempatan, mengatakan tentang ketertarikan TNI terhadap pesawat tempur Su 35.  
Gayung bersambut, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia juga mengatakan,  Sukhoi SU 35 menempati prioritas pertama dari empat kandidat pesawat tempur pengganti F 5 Tiger, yang akan dipensiunkan.

Keberadaan fighter semacam Su-35 sangat penting untuk mengawal Kapal Selam Kilo, Amur yang akan dibeli oleh TNI. Pasalnya, sekalinya kapal selam ini menembakkan missile Klub-S, pesawat pencari kapal selam akan dengan mudah melacak lokasi asal-usul rudal itu ditembakkan. Apalagi, MQ-4C Triton, versi naval dari RQ-4 Global Hawk yang akan dimiliki Australia, sanggup terbang sehari lebih (30 jam). 
Cukup efektif meronda laut. Siapa tahu tiba-tiba muncul Klub-S dari tengah lautan, Triton akan bisa menganalisis asal-usulnya. Triton kemudian melapor ke pesawat MPA (P8 Poseidon, dan lain-lain) dan kapal perang, akhirnya bisa dengan cepat menemukan keberadaan kapal selam dan menghancurkannya.

Monday, January 27, 2014

37 BMP-3F dari Pemerintah Rusia Diserahterimakan di Situbondo

Situbondo : Upaya meningkatkan kecanggihan dan modernisasi peralatan tempur TNI terus dilakukan. Sebanyak 37 unit Tank Ampibi BMP-3F kembali akan diterima pemerintah dari Pemerintah Rusia. Penyerahan tank buatan Kurganmashzavod Rusia itu akan dilakukan di Titik Tinjau T-12 Puslatpur Marinir Karangtekok, Situbondo.

Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro akan memimpin langsung upacara penyerahan tank Ampibi BMP-3F dari Rusia. Berikutnya, tank modern produksi Rusia itu secara resmi akan diserahkan kepada Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

TNI Angkatan Udara Pilih Sukhoi Gantikan F-5 Tiger



TNI Angkatan Udara Pilih Sukhoi Gantikan F-5 Tiger
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 fighter dengan mesin jet terbaru mengangkasa di bandara Le Bourget, menjelang pembukaan pameran dirgantara Paris Air Show ke-50, di Perancis (15/6). REUTERS/Pascal Rossignol
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tempur F-5 Tiger milik TNI Angkatan Udara akan memasuki masa pensiun dan segera dikandangkan tahun ini. Meski begitu, TNI Angkatan Udara maupun Kementerian Pertahanan belum memutuskan pesawat pengganti Tiger. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia mengatakan baru membuat kajian soal opsi-opsi pesawat pengganti.

"Kajian tersebut sudah saya kirim ke Menteri Pertahanan dan Markas Besar TNI. Nanti akan diputuskan di sana," kata Putu Dunia kepada wartawan di Markas Besar TNI Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 27 Januari 2014.

Dalam kajian tersebut, TNI Angkatan Udara merekomendasikan sejumlah pesawat tempur canggih pengganti F-5 Tiger. Antara lain pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia, F-16 Fighting Falcon di atas blok 24 buatan Amerika Serikat, F-15 Strike Eagle buatan Amerika Serikat, atau SAAB Gripen buatan Swedia.

TNI Angkatan Udara juga membuat peringkat dari pesawat-pesawat tersebut sesuai kebutuhan mereka. Pada urutan pertama adalah Sukhoi SU-35, disusul SAAB Gripen, dan terakhir adalah F-15 Strike Eagle. Dengan kata lain, pesawat tempur bikinan Rusia menjadi pilihan utama pengganti F-5 Tiger.

Sunday, January 26, 2014

Australia, Menepuk Air Di Dulang Tepercik Muka Sendiri


ANALISA :Tanpa banyak cakap, militer Indonesia mengerahkan berbagai kapal perang ke perairan halaman belakang rumahnya dimana di pagar halaman seberang itu ada Darwin, satu-satunya kota yang ada di Australia Utara, tak lebih besar dari kota Kupang di NTT.  Gerakan angkatan laut RI dengan menyebar kapal perang korvet, fregat, kapal cepat rudal dan kapal cepat torpedo dengan dukungan jet tempur Sukhoi dan 4 radar militer canggih yang baru dipasang menyadarkan Australia bahwa Indonesia sangat serius menyikapi sikap kepala batu pemerintahan Australia yang dipimpin si cowboy Tony Abbott.


Gaya keras kepala si Abbott ini sudah terlihat ketika masa kampanye dia tahun lalu untuk mengejar kursi Aussi One.  Dia bilang akan menempatkan sejumlah intelijen di Indonesia untuk memantau pergerakan manusia perahu, membeli perahu, membayar sejumlah sipil Indonesia untuk memberikan informasi tentang posisi manusia perahu yang hendak ke negeri selatan itu.  Ini saja sejatinya sudah menyinggung harkat dan martabat kita, emangnya negeri ini tak bertuan. Pernyataannya itu meski untuk konsumsi kampanye pemilihan umum jelas meremehkan pemerintah Indonesia.  Dia menang dan jadi Perdana Menteri salah satunya karena pernyataannya itu.  Tapi sekarang dia terjebak dengan jaring yang dia tebar sendiri.  Celakanya sebagian besar rakyatnya pun berbalik menghujat dia.
Embarkasi pasukan, sudah terbiasa

Potensi Ancaman Indonesia

Rudal Yakhont  Frigate OWA-354
Rudal Yakhont Frigate OWA-354
Potensi ancaman bagi Indonesia dalam keutuhan wilayah NKRI, pencaplokan sumberdaya Indonesia dan penyerangan moral masyarakat Indonesia agar tetap dalam cengkraman asing sering kita diskusikan dalam tulisan tulisan saya terdahulu.
Kali ini kita mengupas bagaimana Potensi ancaman Indonesia bila dilihat dari sudut militer, konflik LCS dan perebutan pengaruh dan kepentingan asing terhadap geopolitik kawasan dalam perebutan sumberdaya alam.
Dengan beruntunnya gesekan antara Indonesia dan Australia semakin menyadarkan kita bahwa potensi ancaman di sekitar wilayah Indonesia sangatlah besar. Dengan terungkapnya skandal penyadapan dan disambung insiden masuknya 3 kapal RAN ke wilayah teritori Indonesia adalah sebagai “Wake up Call” agar kita tidak menyepelekan segala potensi ancaman yang ada.

Ukroboronprom Won the Tender for the Supply of BTR-4 to Indonesia



BTR-4 recovery vehicle series (all photos : survincity)

DHZP "Spetstehnoeksport", which is part of the SC "Ukroboronprom" won the tender of the Ministry of Defence of Indonesia to supply for the needs of the Indonesian Navy Party BTR-4 in the amount of 5 units.

It is expected that a contract will be signed in the first quarter of this year.

In August 2013 a delegation of the Ministry of Defence of Indonesia during his official visit to Ukraine acquainted with the challenges of BTR-4 at a Ukrainian landfills.

Indonesia Siagakan Kapal Perang Dan Sukhoi Dekat Perbatasan Australia

Indonesia memindahkan kapal perangnya mendekat ke perbatasan dan menyiagakan pesawat tempur untuk menggagalkan kemungkinan kapal Australia masuk ke perairan Indonesia dalam operasi menyetop para pencari suaka.
CANBERRA  : Pekan lalu, Canberra mengakui bahwa kapal-kapal angkatan laut mereka telah melanggar teritorial Indonesia, ketika menggelar operasi menghalau kapal-kapal yang membawa para pencari suaka agar tidak memasuki Australia.

Sejumlah kapal perang Indonesia telah dikerahkan dan empat radar pertahanan udara telah diprogram untuk memonitor dari dekat perbatasan maritim, demikian diungkapkan harian The Jakarta Post yang mengutip juru bicara militer Indonesia.

“Jika kami mengetahui ada pelanggaran perbatasan, pangkalan udara kami di Makassar akan siap,“ kata juru bicara angkatan udara Komodor Udara Hadi Tjahjanto.

Kogabwilhan TNI Dan Ancaman Luar Negeri

Tank Leopard 2A4 TNI AD
Tank Leopard 2A4 TNI AD
JAKARTA : Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai mendaptkan ancaman yang meningkat dari negara lain, sehingga TNI mempercepat usahanya dalam memperkuat daya tangkal dengan merombak struktur agar bisa lebih cepat menggelar dan menempatkan pasukan, termasuk mengembangkan korps marinir serta pengadaan persenjataan ofensif jarak jauh.

Tindakan ini akan menjadi salah satu terobosan kebijakan militer Presiden Susilo Yudhoyono, yang aturannya akan diterapkan Juni 2014, untuk pembentukan formasi komando gabungan wilayah pertahanan regional yang disingkat Kogabwilhan.

Rencana ini akan mengintegrasikan kekuatan regional: Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara ke dalam kelompok pertahanan terpadu, yang akan diposisikan di flashpoint pertahanan tertentu, untuk menjaga integritas teritorial dan kedaulatan negara.

“Tapi fungsi Kogabwilhan tidak sebatas hal itu. Kogabwilhan juga berfungsi memberikan deterrence/ daya gentar terhadap negara-negara lain karena perintah komandonya fleksibel, dan memiliki sumber daya untuk dengan cepat menggerakkan pasukan”, ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

KASAD : TNI AD Akan Diperkuat 8 Helikopter Tempur

JAKARTA :   Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengatakan, TNI AD akan diperkuat dengan delapan helikopter tempur AH-64 Apache yang akan didatangkan secara bertahap mulai tahun 2015. "Secara bertahap helikopter tersebut akan kita datangkan mulai 2015 hingga 2017. Helikopter canggih buatan Boeing ini akan dioperasikan oleh para penerbang Angkatan Darat (Penerbad)," katanya di Samarinda, Kamis (23/1).

Ia mengatakan, TNI AD tengah menyiapkan sejumlah titik untuk menjadi pangkalan senjata berawak ini. Menurut KSAD, salah satunya adalah di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kabupaten paling utara Provinsi Kaltim itu selain helikopter Apache, juga akan menjadi pangkalan heli tempur Agusta dan berbagai jenis pesawat lain.

"Indonesia membeli varian terbaru dari helikopter serbu tersebut, yaitu versi AH-64E. Sejak 2013, model ini oleh Amerika Serikat, negara pembuatnya, mulai dipakai untuk menggantikan AH-64D Longbow, yang di ASEAN dimiliki oleh Singapura.

TNI AL Telah Pesan 3 Kapal Selam Dan 5 Fregat

JAKARTA : TNI Angkatan Laut telah memesan kapal perang yang saat ini tengah dibangun, diantaranya adalah tiga buah kapal selam, di mana dua kapal selam sedang dibangun di Korea Selatan dan satu kapal dibangun di PT PAL Surabaya. Selain itu dua kapal Perusak Kawal Rudal jenis Frigat 105 meter, serta tiga kapal fregat jenis Multi Roll Light Frigate (MRLF) dari Inggris.

Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio saat memberikan pengarahan kepada para peserta Apel Komandan Satuan (AKS) Tahun 2014, bertempat di gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB), Kobangdikal, Surabaya, Kamis (23/1/2014). “Dua kapal MRLF akan tiba pada bulan April dan September tahun 2014, sehingga pertanggungjawaban TNI Angkatan Laut tentang pembangunan kekuatan yang telah diberikan negara, akan kita tunjukkan kepada rakyat dan bangsa kita, melalui Sailing Pass pada HUT TNI Oktober nanti,” tegas Kasal.

TNI AU Kebut Persiapan Skuadron Tempur UAV

JAKARTA : Panglima Komando Operasi Angkatan Udara Satu Marsekal Muda Muhammad Syaugi mengaku tidak sabar untuk segera memiliki skadron khusus pesawat tanpa awak yang rencananya berlokasi di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Karena itu, Angkatan Udara saat ini sedang mempercepat persiapan infrastruktur pendukung skadron tersebut.

"Targetnya tahun ini jadi," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Komando Operasi Angkatan Udara Satu, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 24 Januari 2014.

Selain infrastruktur, TNI AU juga mempersiapkan sisi teknologinya. Para teknisi TNI AU sudah mulai mempelajari teknologi dan seluk-beluk pesawat tanpa awak. "Ternyata tak mudah, kami pun mempelajari (teknologi) tersebut dari negara tetangga yang sudah bisa," kata dia. "Tak perlu malu, yang penting kami belajar."

Mengawal Pembangunan PKR 10514

ARC : Pertengahan Januari lalu, PT.PAL dan Damen Naval Schelde Shipyard telah melakukan pemotongan baja pertama pembangunan kapal pertama jenis PKR 10514. Pemotongan plat pertama ini juga dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI AL Laksamana DR Marsetio KSAL dan CEO Damen Schelde Naval, Mr. Hein Van Amaiden Shipbuilding (DSNS). Disebutkan pula kapal pertama nantinya akan selesai pada akhir 2016 atau awal tahun 2017.

Sekedar menyegarkan ingatan, dalam kerja sama produksi ini, PT.PAL kebagian membuat 4 dari 6 modul Sigma 10514. Kecuali modul 5 dan 3, modul lainnya dikerjakan di PT.PAL. Dan nantinya ke-6 modul akan diintegrasikan serta diuji di fasilitas PT.PAL di Surabaya. Untuk lebih lengkapnya, simak diagram dibawah ini. Tertulis jelas bahwa PT.PAL membuat modul 1,2,4 dan 6 mulai tanggal 15 Januari. Sementara galangan DSNS di Rumania akan mulai mengerjakan modul 3 pada bulan mei 2014. Lalu pada Juni 2014, giliran modul ke 5 dikerjakan oleh galangan DSNS di Belanda. 

Wednesday, January 22, 2014

China Bangun Kapal Induk Kedua



China dikabarkan membangun kapal induk kedua. Diperkirakan pembangunan kapal induk ini akan memakan waktu hingga enam tahun.

Negeri Tirai Bambu ini dikabarkan bertujuan untuk membangun setidaknya empat kapal induk. Pembangunan kapal induk tersebut, menandakan ambisi China untuk memperkuat kekuatan lautnya demi menjaga kepentingan ekonomi mereka.
 
Sebelumnya China sudah memiliki satu kapal induk yang diberi nama Liaoning. Kapal tersebut dibeli dari Ukraina pada 1998 lalu dan baru saja merampungkan uji pelayarannya.
 

10 Rudal Anti Tank Terbaik Di Dunia

ARTILERI : Rudal-rudal anti tank memberikan militer kemampuan untuk melumpuhkan tank lapis baja berat. Rudal anti tank dapat diluncurkan dari pesawat udara, kendaraan darat, kapal laut dan bahkan bisa diluncurkan hanya dengan dipanggul seorang personel (man portable). Berikut 10 rudal anti tank terbaik yang digunakan dan dikembangkan militer dunia saat ini.



Rudal anti tank NLAW
Seorang tentara Angkatan Darat Inggris memanggul NLAW.

NLAW (Next Generation Light Anti-tank Weapon)



NLAW dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics yang bermarkas di Swedia, adalah rudal anti tank jarak pendek yang dioperasikan prajurit secara individu. NLAW digunakan oleh Angkatan Darat Swedia, Inggris, Finlandia, Luksemburg dan TNI AD.



Berat unit peluncurnya adalah 12,5 kilogram dan baik dioperasikan seorang tentara dalam ruang gerak terbatas. Rudal NLAW mencapai target dengan bantuan predicted line of sight (PLOS). Mode overfly top attack (OTA) untuk menghancurkan tank dan target lapis baja lainnya, sedangkan modus direct attack (DA) untuk menyerang target non-lapis baja.



Hulu ledak tunggal dari rudal NLAW dirancang untuk mengalahkan MBT (tank tempur utama) modern yang dilengkapi dengan pelindung ERA (explosive reactive armour). Peluncuran NLAW hanya membutuhkan waktu lima detik sejak persiapan. Jangkauan tempur NLAW antara 20 meter hingga 600 meter.

Kapal Baru TNI AL Siap Dijemput

Nakhoda Ragam Class TNI AL
Nakhoda Ragam Class TNI AL
SURABAYA : Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut (AL) di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya- Jawa Timur Senin (20/1/2014).

Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.

Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya. Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.

TNI AD Dan Lapan Akan Mengembangkan Rudal Jarak Jauh


SOLO : Kasad Jenderal TNI Budiman menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Drs. Bambang S. Tejasukma, di Mabes TNI AD, Selasa (21/1/2014). Salah satunya, Lapan dan TNI AD akan bekerjasama dalam pengembangan rudal jarak jauh.
MOU dibuat terkait perjanjian kerjasama antara Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dengan Lapan tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. “Itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, dan sains atmosfir untuk mendukung program pembangunan pertahanan negara,” jelas Budiman.
Untuk kerjasama dengan Lapan ini, TNI AD mengeluarkan anggaran sebesar 3,5 miliar rupiah. Dia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki Lapan dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, dan monitoring pengamanan wilayah. Untuk teknologi roket, Lapan membantu pengembangan rudal jarak jauh.

Renstra I Modernisasi Alutsista TNI AD Habiskan Anggaran Rp. 15 T


JAKARTA : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Senin 20 Januari 2014, berharap alat utama sistem persenjataan (alutsista) jenis Meriam Artileri Medan kaliber 155 milimeter, tahun ini sudah datang semua. Persenjataan berat TNI-AD ini datang secara bertahap.
 

"Mudah-mudahan tahun ini, 80 persen sudah datang semua," kata Budiman di Jakarta.



Alutsista TNI-AD yang akan datang, selain meriam kaliber 155 mm adalah Tank Leopard serta persenjataan tempur lainnya.



Budiman mengungkapkan, pembelian alutsista untuk TNI-AD menghabiskan dana negara hingga belasan triliun rupiah. Pengadaan ini masuk dalam rencana strategis (Renstra) pertama alutsista TNI.

Saturday, January 18, 2014

Australia, Harga Sebuah Kata Maaf

cegat perahu
(ABC)
Jakarta Hubungan bilateral Indonesia- Australia yang merenggang selama tiga bulan terakhir ini semakin terasa panas dengan sikap arogansi negeri eropa yang terdampar di benua selatan itu. Australia telah melanggar batas perairan Indonesia tanggal 6 Januari 2014 ketika mengusir manusia perahu yang hendak “berkunjung tetap” ke negeri kanguru itu. Kapal angkatan laut mereka telah masuk sampai 7 mil dari batas garis pantai pulau Rote NTT ketika mendepak pencari suaka sekalian menghina TNI yang dikatakan tak sanggup menjaga wilayahnya sendiri.

Perlakuan Australia yang bergaya cowboy termasuk menyiksa manusia perahu yang memang sudah tersiksa dinegeri asalnya, dinilai sangat keterlaluan. Dunia yang memberi penilaian itu. PBB bahkan sudah memperingatkan Australia akan konsekuensi hukum internasional atas perlakuan tidak manusiawi dan mengabaikan keselamatan pengungsi politik itu yang hendak mencari kehidupan baru di negeri selatan itu. Australia akhirnya dipermalukan sendiri oleh tindakan semena-mena aparat militernya yang justru menampar wajah diplomatiknya di dunia internasional.

Missile Defense Strategy of Vietnam Covers Spratly Islands




Redut 4K44 mobile coastal defense missile (all photos : BaoMoi) 

With a range of over 400 km, covering the whole of the Spratly Islands Vietnam, combined REDUT-M missile defense strategy archipelago Vietnam.


Orders alarm rang ... In less than 5 minutes, the vehicle missile launchers rumbled out into combat positions. Missile launch tubes longer than 10m rapid rise into the air direction. Officers shoot driver in the lead car quickly deploy equipment directive nosing search target, the crew informed of rang loudly determine coordinates, the target location is key enemy ships are currently marine area infringe on the sovereignty of Vietnam. Startup fuel hissed sharply blown rock grouting rear platform, P-35 missile is ready to receive commands ... " Zoom ".

Armada Kombatan TNI AL Tahun '60-an : Strong and Lethal



KRI Irian kapal kombatan terbesar yang pernah dimiliki Indonesia, sebelumnya waktu masih berdinas di Angkatan Laut Uni Sovyet bernama Ordzhonikidze (photo : Indoflyer)

Klasifikasi kapal angkatan laut secara umum dibedakan menjadi 3 yaitu satuan tempur pemukul (Combat), satuan tempur patroli (Patrol) dan satuan tempur pendukung (Auxillary). Seiring dengan peran yang semakin penting untuk memproyeksikan kekuatan amfibi maka beberapa kalangan memisahkan kategori kapal tersebut sehingga menjadi empat dengan tambahan pada satuan amfibi (Amphibious).

Terkait dengan kategori kapal kombatan (Combat) termasuk di dalamnya adalah kapal jenis Carrier, Cruiser, Destroyer, Frigates, Corvettes, Fast Attack Craft Missile/Torpedo, Mine Hunter dan Submarine. Sama-sama menangani ranjau, untuk Kapal Pemburu Ranjau (Mine Hunter) masuk kategori Combat, namun Kapal Penyapu Ranjau (Mine Sweeper) masuk kategori Auxillary.


Pada tahun 1960-an TNI AL (waktu itu bernama ALRI - Angkatan Laut Republik Indonesia) dalam rangka operasi Dwikora untuk pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda mengakuisisi kapal kombatan dalam jumlah besar. Kekuatan armada kombatan tersebut akhirnya dapat mencegah perang terbuka antara Indonesia dan Belanda dan Irian Barat dapat kembali ke pangkuan Republik Indonesia.

China Konfirmasi Uji Coba Rudal Hipersonik

Departemen Pertahanan Nasional China mengkonfirmasi telah melakukan uji coba rudal hipersonik pekan lalu, namun menyangkal bahwa itu ditujukan untuk AS.


Ilustrasi rudal hipersonik

Seperti yang diketahui, pekan lalu militer China berhasil menyelesaikan uji coba penerbangan pertama wahana rudal hipersonik. Uji coba ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Free Beacon, yang mengutip pernyataan pejabat dari Departemen Pertahanan AS.

Pada hari Kamis, China Daily melaporkan: "Departemen Pertahanan Nasional China pada hari Rabu mengeluarkan pernyataan yang membantah laporan media bahwa uji coba penerbangan wahana rudal hipersonik baru-baru ini ditujukan untuk mengirimkan hulu ledak ke AS dengan menembus sistem pertahanan rudal."

Kutipan pernyataan dari Departemen Pertahanan Nasional China mengatakan: "Sudah menjadi hal biasa bagi China untuk melakukan percobaan ilmiah sesuai rencananya. Uji coba tidak ditujukan untuk menargetkan bangsa atau target tertentu". China sendiri tidak mengkonfirmasi keberhasilan uji coba ini.

Upaya Alih Teknologi Alutsista Indonesia China

BEIJING : Suasana Selasa pagi itu agak tegang. Delegasi Indonesia dan China, masih belum sepakat tentang beberapa poin dalam kerja sama industri pertahanan.

Padahal, agenda pagi itu adalah penandatanganan kesepakatan kedua pihak untuk memantapkan kerja sama industri pertahanan kedua negara, termasuk percepatan alih teknologi peluru kendali C-705.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik pada ajang Zhuhai Airshow ke-7 tahun 2008. Misil itu merupakan pengembangan dari C-704, dan bentuknya lebih menyerupai miniatur C-602.

Dibanding generasi sebelumnya, C-705 hadir dengan beberapa peningkatan, seperti pada elemen mesin, hulu ledak, dan sistem pemandu.

Australia Akui Langgar Wilayah Laut RI

JAKARTA : Pemerintah Australia hari ini mengakui bahwa kapal militernya beberapa kali melanggar batas maritim Indonesia. Langkah ini, ungkap Canberra, beberapa kali terjadi saat berupaya menghalau datangnya kapal-kapal pengangkut imigran gelap yang masuk ke perairan Australia.

Menurut kantor berita Reuters, pengakuan itu dilontarkan Menteri Imigrasi Scott Morrison. Dia mengaku awal pekan ini mendapat informasi soal "pelanggaran yang kurang berhati-hati" itu. Namun, pihak berwenang Australia langsung menginformasikannya kepada militer Indonesia, dalam hal ini TNI Angkatan Laut.

"Kami sangat menyesal akan hal itu dan telah menyampaikan maaf," kata Morrison kepada para wartawan. "Namun pemerintah Australia tetap berkomitmen melanjutkan kebijakan menghentikan kapal-kapal [pembawa imigran gelap] itu," lanjut Morrison

Langkah Baru Kerja Sama TNI AL Dan AL Inggris Dimulai

JAKARTA : Kehadiran kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Daring-D32, di Jakarta, Jumat, untuk kunjungan selama empat hari, menandakan babak baru kerja sama dengan TNI AL untuk menjamin stabilitas dan kemakmuran bersama. 

Pada 2010, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Indonesia dan Kerajaan Inggris dalam kerja sama pertahanan. Salah satu pokoknya, menempatkan kerja sama TNI AL dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, pada posisi strategis. 

"Ini momentum strategis bagi TNI AL untuk mewujudkan angkatan laut yang modern. Kami punya persepsi sama tentang stabilitas dan mempertahankan hal itu," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di geladak helikopter HMS Daring-D32.

Dia menyambut kehadiran kapal perang kelas destroyer berpeluru kendali itu, bersama kehadiran koleganya, Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Admiral Sir George Zambellas. Ini adalah kehadiran pertama seorang First Sea Lord and Chief of Naval Staff Royal British Navy (gelar resmi jabatan Zambellas) ke Indonesia selama berpuluh tahun. 

Indonesia Kirim 2 KRI Fast Patrol Dan 1 Fregat Ke Perbatasan Australia

Australia meminta maaf kepada Indonesia, melalui media massa, karena kapal militernya memasuki perairan Indonesia. Namun, Indonesia masih menunggu permintaan maaf secara resmi dari Pemerintahan negeri kanguru itu.

Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Marsekal Muda TNI Agus Barnas menyatakan, Indonesia sebetulnya sudah tahu Australia melanggar batas maritim. "Kita kan ada radar TNI AU di Kupang," katanya kepada wartawan di kantor Kemenpora, Jumat 17 Januari 2014.

Untuk mengamankan kedaulatan wilayah dari Australia, Indonesia sudah mengirim dua KRI tipe Fast Boat Patrol ke perbatasan. Kemudian akhir bulan ini, RI juga akan mengirim 1 unit KRI tipe fregat yang disimpan di Kupang ke perbatasan.

 

Thursday, January 16, 2014

Patent analysis shows how PAK-FA differs from F-22 in air combat philosophy

The designers at Sukhoi have opted for a blend of stealth and super maneuverability, rather than going for a totally invisible aircraft.



The PAK-FA patent document published by Russia’s Federal Service for Intellectual Property shows the fifth generation stealth aircraft’s design is heavily influenced by low radar visibility requirements. At the same time, the Russians are prepared to sacrifice some stealth in their quest for super maneuverability and excellent flight characteristics.

The aim of the invention, say the patent papers, is to provide an aircraft having low radar visibility, super maneuverability at high angles of attack (close to an astounding 90 degrees), and simultaneously preserving high aerodynamic efficiency at subsonic speeds.

Creating an aircraft that is capable of performing tasks in a wide range of altitudes and flight speeds and also has a low radar signature is a technical challenge, the Russians admit. “All these requirements are contradictory, and the creation of an airplane that meets these requirements represents a

Redesign Dan Bahan Baku Klewang Batch 2 Telah Disetujui Kemhan

BANYUWANGI: Pembuatan Kapal Republik Indonesia Klewang kedua oleh PT Lundin Industry Invest hingga kini belum jelas kapan akan dimulai. Kapal pertama yang dibuat perusahaan itu terbakar habis tahun lalu. 

"Saya belum tahu kapan mulai dan selesainya," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi, Letnan Kolonel (P) Edi Eka Susanto, Jumat, 19 Juli 2013.
 

Menurut Edi, PT Lundin baru saja menyerahkan perencanaan desain dan bahan baku KRI Klewang kedua kepada Kementerian Pertahanan. Klewang kedua, kata dia, akan dibuat dengan bahan berbeda yang lebih tahan api. "Kabarnya sudah disetujui," kata dia.
 

Indonesia Purchases Air Defense System From Thales


LONDON  : The Indonesian Army has turned to the British arm of Thales to plug a gap in its short-range air defenses with a deal to purchase its Forceshield integrated system of vehicle-mounted missiles and radars.

Under the deal, Thales operations in Britain and France will equip five Indonesian Army batteries with Starstreak missiles, ControlMaster200 radars and weapon coordination systems, lightweight multiple launchers and RapidRanger weapon launchers, said David Beatty, vice president for advanced weapon systems at Thales UK.

Beatty said that although there are no options in the contract for additional deliveries, “once we show we can deliver our solution and the customer likes it, we hope to develop good relations for follow-on orders from the Indonesian authorities.”

The purchase is the latest in a string of orders aimed at modernizing the Indonesian Army. The military is adding main battle tanks, 155mm artillery, infantry fighting vehicles, and other weapons to its inventory.

PAL Laksanakan Steel Cutting PKR-10514

SURABAYA : Pemotongan plat besi pertama ataufirst steel cutting kapal jenis perusak kawal rudal (PKR) dilakukan di bengkel Fabrikasi Kapal Perang, Rabu (15/1/2014). 

Firmansyah Drektur Utama PT PAL pada wartawan mengatakan, ceremony ini begitu penting mengingat kapal perang pesanan TNI AL jenis PKR ini merupakan pengembangan proyek nasional dan menjadi salah satu andalan dalam mengawal keamanan wilayah laut perairan Indonesia.
 

"Kapal PKR-105 m ini merupakan kapal pertama dari 4 kapal yang pesanan TNI AL," kata dia.
 
Pemenuhan kebutuhan kapal ini, lanjut dia, diharapkan akan terus mendorong dan mempercepat terwujudnya cita-cita kemandirian alutsista negara sebagai hal esensial dalam mempertahankan NKRI," ujar dia.
 

Desain Pesawat Tempur Siluman KF-X

Korea Selatan Perkenalkan Desain KFX C103-iA
JKGR ; Masa depan Fighter KF-X siluman Korea Selatan berbentuk seperti F-22, rongga senjata dirancang di dalam tubuh pesawat (internal weapon bay) dan dilengkapi dengan sistem radar AESA.

Media Korea Selatan untuk pertama kali memperkenalkan dokumen rencana desain KFX-C103-iA pada bulan Agustus 2013 – sebuah proyek bersama untuk mengembangkan pesawat tempur siluman KF-X. Rencana rinci KFX-C103-iA dirancang atas dasar disain 103 C- Pusat Penelitian dan Pengembangan General CRDC Korea.

Rencana terbaru menunjukkan pejabat Korea Selatan melepas opsi Fighter C-203 dengan canard (pilihan lain dalam proyek KFX) dan melanjutkan pengembangan model C-103 sebagai pesawat tempur generasi siluman.

Indonesia Berencana Bikin 6 Unit PKR




SURABAYA :  PT PAL Indonesia
(Persero) mulai Rabu
(15/1/2014) membuat kapal
jenis Perusak Kawal Rudal
(PKR) 105 meter atau Guide Missil Escort /Frigate nomor 1.

Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro didampingi Kepala
Staf TNI AL (Kasal) Laksamana
TNI Marsetio, Direktur Utama
PT PAL Indonesia, Firmansyah
Arifin, dan CEO Damen Schelde
Naval Shipbuilding (DSNS)
Belanda HJ Van Ameijden serta
Soemarjono, Ketua Tim
Pelaksana KKIP, melakukan
first steel cutting atau
pemotongan pertama baja
sebagai bahan baku pembuatan
kapal.

Tuesday, January 14, 2014

7 Pesawat Pembom Terbaik di Dunia

Secara historis, pesawat pembom atau pesawat bomber digunakan untuk misi-misi strategis dan rahasia, namun seiring waktu pesawat pembom sekarang juga dioptimalkan untuk melaksanakan berbagai misi penyerangan. Berdasarkan jangkauan dan kapasitas muatannya, Artilerimengurutkan 7 pesawat pembom terbaik yang masih beroperasional saat ini.

 Xian H-6
Xian H-6M Angkatan Udara China terbang di Changzhou. (Gambar: Kevin McGill)

Xian H-6


Xian H-6 (Hong-6) adalah pesawat pembom strategis yang dioperasikan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) China dan merupakan varian China dari pesawat pembom Tupolev Tu-16. Angkatan Laut China juga mengoperasikan H-6 versi pembawa rudal.

Pembom H-6 pertama yang dibangun China dioperasikan oleh PLAAF pada tahun 1969. Internal weapon bay pada H-6 dapat menampung hingga 9.000 kilogram bom dari berbagai jenis atau sebuah bom nuklir. Pembom ini juga dipersenjatai dengan dua senjata 23 mm dan rudal anti kapal dan anti permukaan.

H-6 memiliki kecepatan jelajah lebih dari 796 km/jam dengan jangkauan sejauh 6.000 kilometer.Pada Juni 2013, PLAAF menerima versi upgrade dari H-6 yaitu H-6K. Versi H-6K dilengkapi dengan mesin turbofan baru.

Pameran fotografi dan alutsista TNI AL sedot pengunjung Grand City

Pameran fotografi dan alutsista TNI AL sedot pengunjung Grand City - Tertarik lihat persenjataan - Pengunjung Grand City Mall nampak memadati pameran alutsista TNISurabaya : Pembukaan pameran fotografi dan alutsista yang diselenggarakan Armatim dalam rangka menyambut HUT Dharma Samudera 2014 di Atrium Grand City Mall, Selasa (14/1/2014), mampu banyak menyedot perhatian masyarakat

Selain memamerkan karya hasil foto prajurit TNI AL, juga banyak karya foto masyarakat umum yang memperlihatkan anggota TNI memamerkan alutsista seperti senapan serbu dan peralatan selam.

Fitur Stealth / Siluman Tidak Lagi Manjur ?

Lockheed Martin F-35 Lightning II
Lockheed Martin F-35 Lightning II
Pendahuluan

Prototipe pesawat siluman YF-22 mulai terbang tahun 1991 dan USAF berencana membeli total 650 pesawat. Model produksi F-22 Raptor mulai terbang tahun 1997 dan produksi pertama kali diserahkan ke Nellis Air Force BaseNevada, pada Januari 2003. Pada 6 April 2009, MenHan Amerika Gates mengusulkan penghentian produksi pada tahun 2011, dengan total produksi tinggal 187 pesawat, minus yang jatuh/ rusak, antara lain alasannya adalah untuk mempercepat produksi F-35. Estimasi biaya per unit pada tahun 2011 adalah 411 jt USD.

Lockheed Martin F-35 Lightning II adalah keluarga dari kursi tunggal, bermesin tunggal, pesawat tempur generasi kelima multirole yang sedang dikembangkan untuk melakukan serangan darat, pengintaian dan misi pertahanan udara dengan kemampuan siluman. F -35 memiliki tiga model utama, yaitu F-35A adalah varian lepas landas dan mendarat konvensional, F-35B adalah varian take-off pendek dan vertikal dan F-35C sebagai varian berbasis kapal induk. Program F-35 Lightning II telah mengalami sejumlah pembengkakan biaya dan keterlambatan perkembangan.

Semua pesawat di atas adalah yang disebut pesawat tempur generasi ke-5, atau pesawat siluman/ stealth, atau “VLO”, yang tidak bisa/ sangat sulit dideteksi oleh radar lawan, atau dengan kata lain anti-radar. Dunia (termasuk kita) kagum dengan pesawat siluman/ stealth dan menobatkannya sebagai jagoan yang selalu tak terkalahkan dibandingkan dengan pesawat tempur generasi sebelumnya gen 4 dan 4+ atau pesawat non-siluman. F-22 Raptor praktis menjadi benchmark pesawat tempur dunia.

Apakah memang demikian ?.  Tulisan ini, sebuah diskusi akademik yang disarikan dari berbagai sumber, mencoba mencari tahu jawabannya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...