Wednesday, July 24, 2013

ADAPTIV, Sistem Kamuflase Tank Baru BAE Systems


Bayangkan jika ada tank yang dilengkapi dengan perangkat selubung yang mampu mengecoh sistem inframerah kendaraan musuh, tentu saja tank-tank seperti ini akan bertahan lebih lama di medan perang. Kedengarannya memang seperti adegan dalam film Harry Potter, tapi BAE Systems, perusahaan pertahanan multinasional Inggris, membuatnya mungkin.
ADAPTIV pada CV90
Kendaraan tempur infanteri CV90 yang dilengkapi dengan ADAPTIV (Foto : BAE Systems)

BAE Systems mengembangkan sistem kamuflase unik yang disebut ADAPTIV, yang menjadikan tank/kendaraan militer membaur dengan lingkungannya, tidak akan terdeteksi oleh sistem pendeteksi panas (thermal imaging).

"Indonesia Perlu Tentara Kuat dan Modern"


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan kehadiran tentara yang kuat dan modern untuk bisa menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Untuk bisa membentuk tentara yang kuat, diperlukan alat utama sistem senjata (alutsista) yang modern.

"Kedaulatan adalah harga mati. NKRI tidak bisa kita kompromikan. Maka, Indonesia perlu tentara kuat dan modern," kata Presiden Yudhoyono pada acara peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (22/7).

China dan Indonesia Sumber Utama Cyber Attack


China dan Indonesia memimpin daftar 177 negara yang disebut sebagai sumber serangan Internet, sebuah survei keamanan mengatakan pada Selasa.

Survei dari perusahaan keamanan AS Akamai, menemukan China tetap di puncak daftar dalam kuartal pertama 2013, tetapi pangsanya dari semua serangan turun menjadi 34 persen dari 41 persen pada kuartal keempat 2012, lapor AFP.

Kalimantan Menjadi Perhatian Khusus TNI



Kasus kekerasan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, masih menjadi perhatian menarik jajaran TNI. Selain Wilayah Papua, daerah perbatasan yang masih rawan rawan konflik adalah wilayah kalimantan. 
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyebutkan 10 daerah di Pulau Kalimantan masih rawan konflik perbatasan atau outstanding boundary problems (ODP), beberapa waktu lalu. Dia mengatakan konflik-konflik di perbatasan umumnya dipicu oleh persoalan batas wilayah dan itu memerlukan upaya bersama untuk mengatasinya.

Indonesia’s Submarine Doctrine Explained



Earlier this week I wrote a piece outlining the submarine forces of the three countries that sit atop the Malacca Strait— Singapore, Malaysia, and Indonesia. In discussing Indonesia’s expanding submarine force in that article, I quoted liberally from an interview I did with Koh Swee Lean Collin, an Associate Research Fellow at the RSIS Military Studies Program, and an expert on all things naval (particularly naval modernization) among ASEAN nations (see here and here, for instance).

The whole exchange is really worth reading, however, and so, with Collin’s permission, I’ve published it below. Enjoy!

Indonesia dan Rusia Jajaki Kerjasama Renovasi Kapal Selam


(Foto: DMC)

24 Juli 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/7) menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, di Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Adapun maksud kunjungan Dubes Rusia kepada Menhan ini adalah untuk membicarakan beberapa hal yang menyangkut kerjasama teknik militer antara kedua negara. Diantaranya adalah kerjasama Angkatan Laut kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi untuk Kapal Selam.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...