Thursday, September 27, 2012

Grippen untuk TNI AU ? Alternatif Rafale



Saat ini di dunia mungkin 2 pesawat ini yg paling gencar ditawarkan dengan segenap kelengkapan teknologinya yaitu JAS-39 dan Rafale. Jika Rafale menganut prinsip medium maka Jas 39 lebih bersifat light aircraft namun memiliki kemampuan setara pesawat medium dengan harga relatif murah yaitu sekitar 60-65 juta dollar dan jika ditambah Tot spares kita cuma menambah 20 juta dollar per pesawat jadi jika kita hendak membeli 60 unit maka dana yang dikeluarkan setara 48T-50T (60 x USD 80-85 juta).
Satu hal yang menarik adalah selain sudah dilengkapi radar AESA (Selex galileo).

Jika melihat paket yg ditawarkan ke Belanda di tahun 2008 adalah 85 Grippen NG dihargai dengan E 4, 8 Milyar, mkn setara dengan 60T, itupun sudah termasuk biaya maintenance selama 30 tahun !
http://www.jsfnieuws.nl/wp-content/S...nNG_170409.pdf

Selain harga yang jauh lebih murah dari Rafale , pesawat memiliki biaya operasional yang sangat murah , menurut AU Thailand bahkan hanya separuh dari F-16. Keunggulan lainnya adalah mesin menggunakan GE F-404 yang sama dengan mesin T-50 yang tentunya akan mempermudah pengenalan dan pendidikan bagi teknisi kita.

Selain mesin , Grippen NG sudah menggunakan radar AESA plus memiliki RCS yang lebih kecl dari rafale .

Hanya dengan kelebihan tersebutt bukan berarti Griipen tak memiliki kelemahan . Kelemahannya adalah di daya angkut senjata yang hanya 4 ton (seri A-D) dan 5.3 ton (seri NG) dan daya jangkau yg lebih pendek dari Rafale. Dan itu pun masih belum diuji dengan muatan penuh berapa jarak yang dapat dijangkau terutama untuk misi antikapal atau serang darat.

Tentunya murahnya operational cost grippen setidaknya ditunjukkan karena pesawat ini telah dipilih oleh negara Eropa timur yang berkantong cekak sebagai pesawat tempur mereka.


total 70 pesawat yang sudah diekspor
Sekarang tentunya keputusan berada di atas Grippen atau Rafale

Spek Grippen

General characteristics

* Crew: 1 (2 for JAS 39D)
* Payload: 5,300 kg ()
* Length: 14.1 m (46 ft 3 in), two-seater: 14.8 m (48 ft 5 in)
* Wingspan: 8.4 m (27 ft 7 in)
* Height: 4.5 m (14 ft 9 in)
* Wing area: 30.0 m² (323 ft²)
* Empty weight: 6,800 kg[152] (12,600 lb)
* Loaded weight: 8,500 kg (18,700 lb)
* Max. takeoff weight: 14,000 kg (31,000 lb)
* Powerplant: 1 × Volvo Aero RM12 afterburning turbofan
o Dry thrust: 54 kN (12,100 lbf)
o Thrust with afterburner: 80.5 kN (18,100 lbf)
* Wheel track: 2.4 m (7 ft 10 in)

Performance

* Maximum speed: Mach 2 (2,204 km/h, 1,372 mph) at altitude
* Combat radius: 800 km (500 mi, 432 nmi)
* Ferry range: 3,200 km (2,000 mi) with drop tanks
* Service ceiling: 15,240 m (50,000 ft)
* Wing loading: 283 kg/m² (58 lb/ft²)
* Thrust/weight: 0.97

Armament

* Guns: 1 × 27 mm Mauser BK-27 Revolver cannon with 120 rounds (only available on single-seat A/C model)
* Hardpoints: 8 (three on each wing and two under fuselage) and provisions to carry combinations of:

Pangkalan TNI AL Bakal Dibangun di Teluk Batang


 
 
EKSPOS: Bupati Kayong Utara Hildi Hamid (kiri) pada ekspos percepatan pembangunan Lanal Teluk Batang di Balai Praja Sukadana, Rabu (26/9). Tampak Bupati bersama Pasminlog Lanal Pontianak Mayor Laut (T) Rudy Salam, didampingi Kapten (L) Bambang Budi Raharjo. M SURIMIK UNTUK PONTIANAK POST
SUKADANA – Markas Besar (Mabes) TNI-AL berencana menaikkan Pangkalan TNI AL (Lanal) Pontianak, menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal). Syaratnya, provinsi ini harus memiliki dua Lanal, di antaranya akan dibangun di Teluk Batang. Demikian salah satu ekpos perwakilan TNI AL ke jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kayong Utara, bertempat di Balai Praja Sukadana, Rabu (26/9) pagi.
Ekspos tersebut dihadiri  Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, Anggota DPRD Abdul Zamad M Amin, para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Camat Teluk Batang Idrus, dan undangan-undangan lain. “Pangkalan sebagai salah satu komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT), merupakan pendukung yang memberikan bermacam dukungan kepada unsur-unsur persenjataan armada lainnya, baik kapal, pesawat udara (pesud), maupun marinir,” ungkap Mayor Laut (T) Rudy Salam ST, perwira Administrasi dan Logistik (Pasminlog) Lanal Pontianak, didampingi Kapten (L) Bambang Budi Raharjo.

Dikatakannya, rencana pembangunan Lanal Teluk Batang ini memiliki fasilitas 5 R yakni refuel, replenishment, repair, rest, and recreation. Di dalamnya, diungkapkan dia, terdapat fasilitas labuh, pemeliharaan dan perbaikan, pembekalan, perawatan personel, dan fasilitas pembinaan pangkalan. “Tugas pokok Lanal Teluk Batang, menyelenggarakan dukungan administrasi dan logistik bagi unsur-unsur TNI AL, seperti kapal, pesawat udara, dan marinir.

Kemudian melaksanakan patroli di wilayah kerja Lanal. Melaksanakan pemberdayaan potensi maritim dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki pangkalan sendiri, maupun sarana dan prasarana instansi terkait. Tugas tambahan, menyelenggarakan dukungan bagi kesatuan non TNI AL sesuai fungsi dan kebutuhan,” ungkap perwira yang pernah bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) sekitar delapan tahun dan menjadi staf hampir 2 tahun ini.

Lanal Teluk Batang, sambungnya, memiliki fungsi penguatan keamanan laut dan pemberdayaan matra laut. Fasilitas umum di Lanal ini, direncanakan memberikan dukungan perkantoran, sarana, dan prasarana dalam memperlancar kegiatan-kegiatan di pangkalan. Seperti bangunan representatif, instalasi sarana komunikasi, air minum, gas, listrik, dan telepon. Termasuk tandon air dan saluran pengisian BBM dari Pertamina.

“Lanal Teluk Batang juga direncanakan mampu memberikan dukungan angkutan barang maupun angkutan personel dan pos melalui darat dan laut. Lahan bangunan juga harus mampu memberikan pertahanan dan pengamanan terhadap ancaman dari darat, laut, dan udara secara terbatas. Berupa serangan udara, penerobosan kapal selam, sabotase dari pasukan katak serta ancaman berupa kegiatan-kegiatan lain dari darat. Karenanya akan dilengkapi dengan pagar tembok dan kawat berduri, pos-pos penjagaan, penerangan di sekitar pagar, sistem pencegahan bahaya kebakaran, serta fasilitas pertahanan udara dan pantai bila diperlukan,” tuturnya.

Fasilitas labuh dermaga, imbuhnya, direncanakan panjangnya 150 meter dengan lebar jalan 8 meter. Jadi panjang dermaga labuh ini mampu menampung sepuluh kapal perang sekaligus. Sedangkan fasilitas Harkan Lanal direncanakan kurang lebih 1 hektar, fasilitas pembekalan sekitar 1,5 hektar, perawatan personel 14 hektar, dan fasilitas pembinaan pangkalan mencapai 3,5 hetar. Total lahan untuk Lanal Teluk Batang direncanakan mencapai 20 hektar.

“Pembangunan Lanal Teluk Batang juga untuk menyikapi dan mengantisipasi perkembangan konflik di wilayah perbatasan di Kalbar. Menjaga segala bentuk kemungkinan ancaman. Peningkatan pengawasan dan pengamanan perairan Karimata dan sekitarnya serta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, perlu dilakukan langkah strategis pembangunan kekuatan pertahanan dengan peningkatan pangkalan TNI AL di Kalbar,” paparnya.

Penambahan dan peningkatan fasilitas pangkalan, lanjutnya, tetap diperlukan agar memenuhi standarisasi sesuai klasifikasi pangkalan yang akan dibentuk, khususnya di Kabupaten Kayong Utara. Mengingat syarat umum dan syarat operasional sesuai standarisasi pangkalan bisa dibangun atau dibentuk sesuai kebutuhan pangkalan.

“Lokasi lahan untuk pembangunan Pangkalan TNI Angkatan Laut di KKU mohon segera disiapkan dan ditentukan. Harapannya dapat mempercepat usulan pembentukan pangkalan kepada Pemimpin TNI AL, guna meningkatkan pengawasan dan pengamanan perairan Karimata, serta ALKI I. Karenanya sosialisasi kepada instansi terkait ihwal rencana percepatan pembentukan Lanal Teluk Batang di KKU,” ucapnya.  

Pelabuhan Murah di Kayong UtaraPara pengusaha pelayaran Uni Eropa yang bermarkas di Rotterdam (Belanda), Tiongkok, Korea, dan Jepang (Asia), mengeluhkan mahalnya biaya lewat dan berlabuh di Pelabuhan Singapura. Rotterdam dan Tiongkok bahkan menginginkan Kabupaten Kayong Utara membangun sebuah pelabuhan internasional murah di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.

“Kita sudah dipanggil Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) di Jakarta, kalau negara-negara Uni Eropa, kemudian dari Asia seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang, mengeluhkan mahalnya kalau melewati Singapura. Para pengusaha Uni Eropa dan Asia Timur Raya sudah muak dengan mahalnya cukai melintasi Singapura. Jadi mereka mengharapkan ada pelabuhan internasional murah di Selat Karimata dan sebagian perairan itu ada Kayong Utara, rencana yang dibidik di
Pulau Pelapis,” ungkap H Hildi Hamid, Bupati Kayong Utara di Balai Praja Sukadana, Rabu (26/9).

Dikatakannya, peminat pertama berasal dari konsorsium Rotterdam. Namun dalam perkembangannya, disayangkan Bupati bahwa investor Tiongkok yang lebih intens merayu Jakarta, untuk membangun pelabuhan murah di Kayong Utara. Tiongkok sendiri, disebutkan dia, saat ini menjadi pemain nomor dua pada perdagangan internasional, setelah Amerika Serikat. Bahkan, dia menyebutkan pada tahun 2010 pernah menjadi nomor satu karena krisis keuangan Uni Eropa dan Amerika Serikat, disusul Jepang serta Jerman.

“Meningkatnya perdagangan barang menggunakan kapal laut yang muat lebih banyak dan lebih murah daripada pesawat udara saat ini di Asia Timur Raya, menjadikan selat Melaka menjadi perairan tersibuk di dunia. Dan mereka kesal dengan Singapura yang bagaikan menguasai lalulintas laut selat Melaka. Kalau ALKI I mampu menjadikan Karimata rute alternatif yang lengkap tapi murah, diyakini perairan kita menjadi salah satu jalur utama perdagangan dunia,” tegas Hildi. (mik)

15 Ribu Marinir Ditempatkan di Sorong




SORONG – Dalam pengembangan korps Marinir TNI-AL, di Sorong nantinya akan menjadi Divisi III Marinir yang diperkuat sekitar 15-an ribu personil untuk mendukung keamanan dan pertahanan di komando wilayah laut timur yang direncanakan berada di Sorong. Divisi III Marinir nantinya dipimpin panglima berpangkat bintang dua yang disebut Pangkowilatim. Demikian dikatakan Danlanal Sorong, Kolonel Laut (P) Irvansyah kepada wartawan usai meletakkan batu pertama pembangunan markas komando (Mako) Divisi III Mariniri di Km 16 Sorong, Rabu (26/9).

Selain pembangunan markas komando, di kompleks Km 16 ini lanjut Danlanal, juga akan dibangun barak-barak mariner, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya. Pembangunan Mako Divisi III Marinir ini diestimasikan rampung tahun 2013 mendatang, dan secara bertahap akan mulai dilakuakn pergeseran pasukan hingga nantinya mencapai 15 ribuan personil.

“Saat pembangunan selesai sesuai jadwal tahun 2013 nanti, secara bertahap akan ada pergesaran pasukan. Tahap awal mungkin satu bataliyon dulu atau sekitar 1000-an personil,” terang Danlanal sembari mengatakan, saat ini personil Marinir yang ditempatkan di Sorong sekitar 60-an personil yang bertugas untuk pengamanan asset.

Ditanyai mengenai pembinaan personil untuk menghindari gesekan antar sesama aparat seperti yang terjadi baru-baru ini di salah satu tempat hiburan malam, Danlanal menegaskan jika pembinaan personil menjadi perhatian utama pihaknya di Lanal Sorong, dengan terus menerus melakukan pembinaan terhadap anggotanya, baik itu dari Satuan Tugas (Satgas) Mariniri yang saat ini masih dibawah komando Lanal Sorong, maupun terhadap anggota TNI-AL lainnya yang bertugas di Lanal Sorong.

”Untuk pembinaan, saat ini kan Satgas pengamanan aset di-BKO-kan di Lanal Sorong, kita lakukan pembinaan sama seperti anggota lainnya, baik itu mengenai penekanan kedisiplinan, penindakan pelanggaran, termasuk kesejahteraan juga kita perhatikan,” tandasnya.

Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Mako Divisi III Marinir ini dilakukan oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec Lamberthus Jitmau, disaksikan tamu undangan yang kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Danlanal Sorong.(ans)

Wamenhan Kunjungi Pabrik Pembuat Rompi Anti Peluru di Cinere dan Galangan Kapal di Babelan


Jakarta, DMC- Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan) Laksdya TNI Sumartono kembali mengunjungi perusahaan industri strategis  dalam negeri Non Alutsista khususnya pembuat rompi anti peluru.
Kali ini, Wamenhan mengunjungi PT. Persada Aman Sentosa, Senin (21/5)  di Cinere, Depok, Jawa Barat. Turut pula mendampingi Wamenhan dalam kunjungan tersebut Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Sunaryo serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan.
Saat kunjungan ke PT. Persada Aman Sentosa, Wamenhan diterima oleh Direktur Utama PT. Persada Aman Sentosa, Irwan Wardianto. Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan dan rombongan melihat secara langsung proses produksi pembuatan rompi anti peluru. Selain memproduksi rompi anti peluru yang merupakan pesanan dari TNI, PT. Persada Aman Sentosa juga memproduksi helm anti peluru.
Usai kunjungan ke PT. Persada Aman Sentosa, Wamenhan selanjutnya mengunjungi Perusahaan Galangan Kapal, PT. Tesco Indomaritim di  Babelan, Kab. Bekasi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya ke PT. Tesco Indomaritim, Wamenhan yang juga didampingi Wakasal Lakdya TNI Marsetio diterima oleh Direktur Utama PT. Tesco Indomaritim, DR. Jamin Basuki.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan meninjau secara langsung proses pembuatan kapal pesanan Kemhan dan TNI AL. Selain mengerjakan beberapa kapal pesanan TNI AL, PT. Tesco Indomaritim juga mengerjakan beberapa kapal Pilot Boat 15 Meter pesanan dari PT. Palindo II (Persero).
PT. Tesco Indomaritim merupakan perusahaan galangan kapal swasta nasional yang didirikan pada tahun 1989, memiliki kegiatan membangun Kapal Cepat yang terbuat dari material Plat Aluminium dilengkapi dengan Sistem Penggerak Propeller atau Waterjet.
PT. Tesco Indomaritim telah mengerjakan beberapa kapal pesanan dari TNI AL diantaranya Landing Craft Vehicle & Personel 12 Meter, Fast Patrol Boat 28 Meter dan Landing Carrier Utilities 24 Meter

Israel Gempur Nuklir Iran Awal November Mendatang?


Johannes Sutanto de Britto



Benjamin Netanyahu dan Leon Panetta (Foto:Ist)

Jika Obama kemungkinan terpilih, Israel serang Iran jelang pemilu AS .

TEL AVIV, Jaringnews.com - Usai menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan mengambil keputusan tentang kapan dan bagaimana harus menyerang fasilitas nuklir Iran di tengah laporan bahwa aksi militer Israel ditentang sejumlah kalangan.

Netanyahu menambahkan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. "Hal-hal yang mempengaruhi nasib kita, eksistensi kita, tidak bisa kita percayakan pada orang lain, bahkan tidak pada teman terbaik kita," tegasnya.

Seperti diketahui, rencana Israel melakukan aksi militer ke Iran ditentang para pejabat pertahanan senior, termasuk kepala staf militer Benny Gantz dan Mossad Pardo. Mereka menentang tindakan sepihak Israel tersebut. Namun Netanyahu menambahkan, "Saya belum mengambil keputusan."

"Dalam negara demokrasi setiap pembuat keputusan adalah eselon politik dan pelaksananya adalah eselon profesional," katanya.

Mengacu pada keputusan mantan Perdana Menteri Menachem Begin pada tahun 1981 untuk mengebom reaktor nuklir di Irak, Netanyahu mengatakan, "Jelas bahwa eselon politik yang mengambil keputusan karena itu tanggungjawab utamanya. Prinsipnya tetap sama."

Setelah masa dimana ada spekulasi mengenai serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang, kini muncul perpecahan politik antara lembaga politik dan lembaga keamanan atas manfaat dari tindakan sepihak tersebut.

Tidak hanya itu saja, kini pun ada spekulasi bahwa Israel akan memilih untuk bertindak menjelang pemilu AS awal November, terutama jika kemungkinan Barack Obama terpilih kembali.
(Deb / Deb)


http://jaringnews.com/internasional/...ber-mendatang-

Maliki to visit Russia to supply Iraq with warplanes and military equipments


Shafaq News / An official source revealed on Wednesday that the Prime Minister, Nuri al-Maliki held an agreement with Russia to supply Iraq with warplanes and military equipments worth of an estimated $ 5 billion in to be visit conducted next month at the head of a senior delegation.
The source told "Shafaq News", that "the Defense Minister, Saadoun al-Dulaimi will visit Russia next month to put the final touches to the military contracts valued at $ 5 billion."
“Signing these contracts will be during the Prime Minister , Nuri al-Maliki’s visit to Moscow on the tenth of next October," noting that " senior Russian officials will be present in the meeting and it is possibly to discuss the Syrian crisis file."
The source said that "the military contracts will include Sukhoi and MiG aircrafts and Russian Mi helicopters as well as military equipments."
U.S. officials revealed earlier that Iraq will receive the first batch of American fighters, "F - 16" in September 2014.
Kurds leaders led by president of Kurdistan region, Massoud Barzani say that Maliki is awaiting the U.S. aircraft deal of F-16 to strike the Kurds, but Maliki denied this and said that Iraq doesn’t think of internal wars and will not allow firing one shot on the Kurds.
Barzani launched an attack last April on al-Maliki, saying that he did not commit to any promise made for the Kurds, noting at the same time that the Kurdistan informed Washington that it refuses to receive the F16 aircrafts as long as al-Maliki is in power.
Iraq has paid the first installment last December in the agreement to purchase the first group of warplanes worth about three billion dollars.

Iran Increases Armed Forces' Mobility with New Military Vehicles


TEHRAN (FNA)- Iran on Monday unveiled a light armored vehicle and an armored personnel carrier as part of its broader plan for increasing mobility of its armed forces.


The light armored vehicle, Howeize, and Talaeiyeh armored infantry carrier were officially unveiled in a ceremony attended by Iranian Defense Minister Brigadier General Ahmad Vahidi.

Speaking to reporters, Vahidi said that the newly unveiled vehicles produced by the Defense Industries Organization were a "great step" in increasing mobility and operational movement of the armed forces.

As regards the features of Howeize armored vehicle, Vahidi said that in addition to different military missions, the vehicle can be used at border posts and in anti-narcotic operations.

On Friday, the Iranian Armed Forces displayed the country's latest home-made military tools, weapons and equipments in large military parades in Tehran.

During the parades, the Iranian armed forces displayed different weapons and military tools and equipment, including different kinds of fighters, choppers, drones, ground-to-ground missiles, air-to-ground missiles, surface-to-surface missiles, tactical and armed vehicles, surface and underwater vessels, electronic and telecommunication equipment, light and mid-light weapons, different kinds of artillery and mortar-launchers, air defense systems and engineering and logistic equipment.

The Iranian Armed Forces have recently test-fired different types of newly-developed missiles and torpedoes and tested a large number of home-made weapons, tools and equipments during massive military drills.

Defense analysts and military observers say that Iran's wargames and its advancements in weapons production have proved as a deterrent factor, specially at a time of heightened threats by the US.

PT DI Merawat Helikopter Skuadron Udara 45



26 September 2012, Bandung: Kesiapan operasionalisasi helikopter kepresidenan di Skuadron Udara 45 harus berada selalu dalam keadaan prima. Mereka memiliki sejumlah helikopter NAS-332 Super Puma berkelir abu-abu dan putih. Untuk merawat itu, dipercayakan kepada PT Dirgantara Indonesia. ”Kami selalu menjadikan helikopter-helikopter milik Sekretariat Negara itu berkondisi seperti baru guna menjamin tingkat keselamatan setinggi-tingginya," kata Joko Budi Rustanto, Kepala Divisi Sales Marketing, Jasa Perawatan Pesawat (Aircraft Services) PT DI kepada media di Bandung, Rabu. Budi mengemukakan, helikopter-helikopter angkut menengah itu ditujukan untuk "orang sangat penting" alias VIP yang khusus dalam terminologi Indonesia dinamakan VVIP (walau di dunia internasional, istilah itu tidak dikenal). Tiga NAS-332 Super Puma bernomor registrasi H-3203, H-3205 dan H-3206, helikopter kepresidenan, dirawat di fasilitas pemeliharaan PT Dirgantara Indonesia itu. Dukungan perwakilan teknis juga disediakan PT DI untuk pekerjaan di luar Bandung, seperti halnya bilamana pekerjaan perawatan dilakukan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma (Skadron Udara 45) dan Pangkalan Udara Atang Senjaya, Bogor (Skuadron Teknik 024). Penyerahan material suku cadang biasanya dilaksanakan dalam tiga tahapan untuk kontrak kerjasama dengan Setneg yang memiliki nilai strategis karena setiap tahun selalu diperbaharui. Selain melakukan perawatan, PT DI juga diminta melakukan modifikasi berupa penambahan peralatan peringatan tabrakan TCAD (Traffic/Collision Alerting Device) guna meningkatkan keselamatan penerbangan. Pemasangan TCAS (Traffic/Collision Avoidance System) wajib pada semua pesawat sipil yang dioperasikan di Indonesia berdasarkan ketentuan Ditjen Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan, merujuk kepada peraturan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (Civil Aviation Safety Regulation) Internasional part 135 dan 25. Selain itu, PT DI saat ini berencana menambah kapasitas dan kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi agar dapat melakukan perawatan dua NAS-332 L2 (helikopter versi NAS-332 VVIP yang didatangkan Sekretariat Negara dari Aerospatiale, Perancis, kini bagian dari Eurocopter). Potensi project yang akan dilakukan oleh ACS PTDI sampai Desember 2012 adalah termasuk perawatan rutin helikopter Pusat Penerbangan TNI AD (tujuh unit BO-105, tiga unit Bell-205, dua unit Bell-412). Termasuk pula perawatan rutin satu unit C212-200 dan satu unit AS-332 milik TWA (Trans Wisata Airline) serta modifikasi untuk pemasangan FDR (Flight Data Recorder) pada tiga unit pesawat C212-200 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sumber: ANTARA News 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...