South Korean media is reporting that the Republic of Korea Armed Forces
have awarded a 3.2 billion wong contract to S&T Motiv (formerly
Daewoo), for procurement of new K14 sniper rifles. 3.2 billion wong
translates to roughly $3 million U.S. dollars, and there is no
indication yet of just how many rifles are to be delivered.
According to the poorly translated source, the specifications of the
rifle seem somewhat underwhelming compared to current international
standards. Chambered in 7.62×51 NATO, the source claims an effective
range of 800 yards and an accuracy guarantee of 1 minute of angle, or
one inch groupings at 100 yards. The rifle has been in development for
two years and underwent a one year evaluation by the ROK military before
adoption.
Dalam
dunia militer, senapan mesin Gatling Gun dianggap sebagai pelopor
senapan mesin pertama di dunia. Keganasan senjata pembunuh ini telah
teruji pada saat perang saudara Amerika pada abad ke-18. Uniknya, orang
yang menciptakan senjata mematikan ini bukan dari kalangan ilmuwan atau
saintis, tetapi seorang dokter gigi yang bernama Richard Jordan Gatling.
Richard Jordan Gatling lahir 12 September 1818 di Hertford County,
sebelah utara Carolina, AS. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga
petani dan inovator. Selain ahli di bidang pertanian, ayahnya juga
termasuk orang yang kreatif dalam bidang penemuan.
Sejarah Gatling gun dan perkembanganya
Tahun 1861, Dokter Richard Gatling mempatenkan Gatling Gun, enam laras
senjata yang mampu menembakkan 200 peluru per menit.Gatling gun adalah
Senapan mesin pertama yang dapat diandalkan,senjata ini memiliki
kemampuan untuk beberapa tembakan peluru yang secara terus menerus.
Bell AH-1Z Super Cobra dipertimbangkan kandidat pengganti Apache. (Foto:
U.S. Navy/Mass Communication Specialist 2nd Class Matthew R. White)
28 April 2013, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI
Pramono Edhie Wibowo mengatakan, dalam waktu dekat tim khusus
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD akan dikirim untuk
merealisasikan rencana pembelian heli serbu Apache.
''Saat ini, prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim
khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam. Dari TNI AD tim khusus
ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin oleh Sekjen
Kemenhan,'' katanya usai memberi pengarahan kepada pasukan latihan
gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi perdamaian di Darfur,
Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (27/4).