Wednesday, March 20, 2013

Korsel Rekrut Pemuda untuk Atasi Serangan Cyber Korut


Korsel Rekrut Pemuda untuk Atasi Serangan Cyber Korut

Cheon Joon-Sahng mungkin tidak tampak seperti seorang prajurit elit, namun pemuda pemalu ini adalah siswa dari South Korean High School yang dididik untuk tugas pertempuran dunia maya garis depan di masa mendatang dengan Korea Utara.

Cheon, 18 tahun, merupakan salah satu dari 60 ahli komputer muda yang direkrut pada bulan Juli tahun lalu dari sekian banyaknya pelamar untuk program pemerintah Korea Selatan yang memberikan pelatihan spesialis analisis kerentanan, forensik digital dan cloud-computing security.

Pada awal bulan ini, dalam sebuah upacara oleh Institut Penelitian Teknologi Informasi Korea (KITRI) di selatan ibukota Seoul, Cheon dan 5 siswa lainnya menerima sertifikat "Best of the Best" dan hadiah uang sebesar 20 juta won (18 ribu dolar).

Program pelatihan ini diluncurkan karena keprihatinan yang semakin meningkat terhadap serangan cyber ke Korea Selatan. Sebelumnya ada dua serangan cyber besar yang terjadi di Korea Selatan, yaitu pada tahun 2009 dan 2011 yang Korea Selatan menuduh Korea Utara sebagai pelakunya.

SBY Bertemu Dengan Xanana Gusmao & Tony Blair Hari Ini

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menerima kunjungan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, di Istana Merdeka Jakarta Pusat pada siang nanti.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Kepresidenan, Rabu (20/3/2013), Presiden SBY bertemu Xanana pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, Presiden SBY juga akan menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di Kantor Presiden pada pukul 15.30 WIB.

Belum diketahui pasti apa agenda pembahasan yang akan dilakukan Presiden dengan dua tokoh tersebut.

SEKILAS Tontaipur KOSTRAD TNI AD

TAHAPAN-TAHAPAN LATIHAN TEMPUR YANG HARUS DILAKUKAN TONTAIPUR KOSTRAD

Mereka harus melakukan sejumlah tahap pelatihan, yang memakan waktu cukup lama, yakni hampir 7 bulan. Fase demi fase harus mereka lalui, yang tidak semua prajurit mampu lolos menempuh kualifikasi sebagai prajurit yang memiliki kemampuan peleton pengintai tempur ini. Karenanya, walaupun sudah hampir 4 kali angkatan, prajurit Tontaipur belum banyak jumlahnya. Setiap angkatan hanya mampu meloloskan hampir 500 prajurit TNI AD yang memiliki kualifikasi Tontaipur.

Memang mereka bukanlah prajurit biasa. Para prajurit yang dilatih dalam Peleton Intai Tempur ini nantinya akan menjadi prajurit TNI yang memiliki kualifikasi khusus, dengan kemampuan Tri Matra, yakni baik kemampuan darat, laut, maupun udara. Bukan main! Para anggotanya direkrut dari satuan-satuan Kostrad, yang masih harus menempuh sejumlah seleksi ketat. Mereka yang tak mampu mengikuti poerjalanan dalam seleksi itu, mustahil akan bisa ikut pendidikan Tontaipur. Karenanya, hanya mereka yang benar-benar mampu secara fisik, kesehatan, karakter, mental, dan ketrampilan militer saja yang bisa mengikuti latihan ini.

Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista RI



PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyiapkan pembiayaan hingga Rp 1 triliun untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia yang diproduksi oleh PT Pindad (Persero).

"Untuk alutsista, di Pindad ada beberapa proyek itu ada Rp 1 triliun tahun ini. Sebelumnya sudah, ada pada 2010," ungkap Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN BRI Asmawi Syam dalam keterangannya seperti dikutip detikFinance, Selasa (19/3/2013).

Tabir Kapal Selam Indonesia

kapal-selam-kilo-indonesia1.jpg
March 19, 2013 at 6:58 pm
Memang ini bahasan yang menarik dan benar-benar membuat penasaran. Tapi agaknya penasaranku sedikit berkurang (atau malah bertambah penasaran. Hehehe.) Awal cerita tadi siang pas waktu makan siang, aku sama temen2 sama bos2 makan siang bareng. Yah biasalah makan siang sambil ngobrol2. Awalnya sih ngobrolin djoko susulo terus si susno terus ngobrolin menantu bos (kebetulan polis) sampai pada tentara. Awalnya saat tentara ngobrolin masalah arogannisme (contohnya sodaranya os. Hadeh ==’) Eh sampai juga bahas masalah disiplin (contohnya tetangga si bos yang jadi ABK kapal selem). Katanya sih istri nya sering ngobrol sama istri bos (maklum ibu2 sering ngerumpi).

Mengenal sekilas Yontaifib Marinir TNI AL


Indonesian Marines Corps Reconnaissance Battalion


Batalyon Intai Para Amfibi Korps Marinir TNI AL


Satuan khusus dari Korps Marinir TNI – AL ini berdiri pada 13 Maret 1961 dengan nama KIPAM (KOMANDO INTAI PARA AMFIBI) berdasarkan Surat Keputusan Komandan KKO AL No.47/ KP / KKO / 1961 tanggal 13 Maret 1961. Saat itu Korps Marinir masih menggunakan ama KKO ALRI (Korps Komando). KIPAM berdiri sebab dirasakan perlunya data-data intelejen, serta pasukan khusus yang terlatih dan mampu melaksanakan kegiatan khusus yang tidak dapat dikerjakan oleh satuan biasa dalam rangka keberhasilan tugas.

Pada tanggal 13 Maret 1961 KIPAM berdiri dibawah Yon Markas Posko Armatim - I, para perintis berdirinya KIPAM adalah Bpk Sumardi, Bpk.Untung Suratman, Bpk.Moelranto Wiryohuboyo, dan Bpk. Ali Abdullah. Pada tanggal 25 Juli 1970 KIPAM berubah menjadi Yon lntai Para Amfibi. Tanggal 17 November 1971 Yon lntai Para Amfibi berubah menjadi Satuan lntai Amfibi , pada akhirnya berubah menjadi Batalyon lntai Amfibi atau disingkat Yon Taifib Mar dibawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir. Seiring dengan perkembangan Korps Marinir dengan peresmian Pasmar I Skep. Kasal No. Skep / 08 / 111 / 2001 tanggal 12 Maret 2001 tentang Yon Taifib Marinir tidak lagi dibawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir (Menbanpurmar) akan tetapi langsung berada dibawah Pasmar.
Melihat lingkup penugasan serta kemampuannya maka akhirnya Taifib secara resmi disahkan menjadi Pasukan Khusus TNI AL. Hal ini sesuai dengan Skep Kasal No. Skep/1857/XI/2003 tanggal 18 Nopember 2003 tentang Pemberian Status Pasukan Khusus kepada Intai Amfibi Korps Marinir.

Indonesia - Belarus Sepakat Produksi Remote Weapon System



RWS Adunok buatan KB Display Belarusia dalam pameran Interpolitex 2011 (photo : Militaryphotos)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.

Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta, Selasa.

"Yang barusan itu ''joint production'' (produksi bersama) ''remote weapon system (RWS)'' untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.

Indonesia dan Belarusia Jajaki Kerjasama Pertahanan




19 Maret 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan Ketua Komite Militer dan Industri Negara Republik Belarus Sergei Gurulev, Selasa (19/3) di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam kunjungan ini, dibicarakan upaya peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara khususnya penjajakan kerjasama bidang industri pertahanan.

Kunjungan Ketua Komite Militer dan Industri Negara Republik Belarus kepada Menhan RI dilaksanakan dalam sela-sela kunjungannya sebagai Delegasi Belarus mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Belarus Alexander Lukashenko ke Indonesia tanggal 18 sampai dengan 20 Maret 2013.

SIPRi Report : Transfer Persenjataan Di Dunia

Transfer Persenjataan ke Indonesia 2012

 Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) adalah lembaga independen internasional yang didedikasikan untuk penelitian konflik, persenjataan, pengawasan senjata dan perlucutan senjata . Organisasi ini didirikan tahun 1966, dan sekarang bermarkas di Solna, Swedia.

Laporan SIPRI yang diterbitkan pada triwulan pertama tahun 2013 memuat juga mengenai transfer persenjataan baik baru maupun second, laporan didasarkan pada Trade Register United Nations, sebagaimana diketahui semua negara anggota PBB diwajibkan melaporkan transaksi/transfer persenjataan ke negara lain sehingga perdagangan senjata secara ilegal dapat diminimalisir.

Berikut ini adalah transfer persenjataan yang terdaftar khusus untuk kawasan ASEAN dan Oceania. Disajikan secara serial. Hal-hal khusus akan diberikan tambahan artikel.

Pembelian Rudal Udara dari Rusia

SIPRI melaporkan bahwa Indonesia telah memesan sejumlah rudal udara untuk melengkapi skadron pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 yang dimilikinya.

Pembelian paket persenjataan rudal udara ini meliputi rudal AAM R-77/AA-12 Adder,  ASM Kh-29/AS-14 Kedge, Kh-31/AS-17 dan Kh-59/AS-18 Kazoo dan ARM Kh-31P. Uniknya dalam paket pembelian ini adalah pada rudal udara ke udara hanya satu versi rudal yang dibeli yaitu rudal jarak jauh/BVR AAM.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...