Wednesday, December 12, 2012

RCWS DEFNDER TO DEFEND ANOA PINDAD




Kualitas Panser Anoa 6x6 produksi Pindad sejauh ini sudah lumayan baik. Akan tetapi, berbagai penyempurnaan terus dilakukan, baik oleh PT.Pindad sendiri maupun 'user'nya yaitu TNI Angkatan Darat. 

Salah satu penyempurnaan yang dilakukan adalah mengawinkan Sistem Senjata Remot (RCWS) ke Panser Anoa. Dan seperti diketahui, PT.Pindad sendiri saat ini sedang menyeleksi berbagai tipe RCWS produk luar.


Salah satu kandidat kuat adalah RCWS DeFNder lansiran raksasa senjata FN Herstal. Bahkan sistem senjata DeFNder ini telah diujicoba  beberapa bulan lalu, serta disaksikan pejabat TNI-AD dari berbagai satuan seperti Dislitbangad, Batalyon mekanis serta Batalyon Kavaleri.


Dalam uji coba tersebut, digunakan Anoa 'pinjaman' batalyon mekanis TNI-AD. Untuk memasang DeFNder ini mudah saja ternyata, dan tidak memerlukan modifikasi khusus. Hanya saja, jika nantinya benar-benar dibeli, jalur kabel dari sistem senjata ke pengendali perlu diperhatikan dan dirapihkan.

Tipe RCWS yang diuji coba adalah DeFNder medium yang cocok dipasangkan dengan Senapan Mesin Berat type M2HB atau M3 kaliber 12,7mm. Jika cocok dengan SMB kaliber 12,7mm, maka menggabungkan sistem senjata kaliber lain seperti 7,62 atau AGL 40mm bukan hal yang sulit. Hasil uji tembak pun berlangsung dengan baik dan tepat mengenai target.

 Uji coba juga berlangsung secara intensif dengan berbagai kondisi termasuk penembakan di malam hari. Istimewanya DeFNder adalah berbagai modul pembidikan bisa dipasang dan dilepas sesuai kebutuhan. Untuk penembakan malam, tentu yang sangat dibutuhkan adalah pembidik infra merah. Dan lihatlah bidikan DeFNder ditengah malam gelap. Hasil tangkapan kameranya sungguh terlihat jelas.

Bukan hanya uji tembak, uji ketahanan pun dilakukan. RCWS DeFNder dilepas dan disimulasikan terkena hujan, angin dan pasir. Namun, DeFNder bisa lolos uji itu dengan baik.Dan sebagai ganjaran dari semua uji coba yang berlangsung sukses, Dislitbang TNI AD mengeluarkan sertifikat lolos uji. Apakah Anoa nantinya akan bersenjatakan DeFNder?? kita lihat saja nanti.





Sumber : ARC

TNI AU TAMBAH 102 ALUTSISTA BARU


Jakarta,  TNI Angkatan Udara akan menambah 102 alat utama sistem senjata (alutsista) baru pada rencana strategis pembangunan TNI AU tahun 2010-2014, seperti pesawat tempur F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500, dan radar.

"Hal ini akan menumbuhkan rasa kebanggaan sekaligus sebagai tantangan dalam upaya menyusun kekuatan TNI Angkatan Udara," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat pada pembukaan Rapat Kerja Teknis Logistik yang dihadiri seluruh jajaran logistik TNI Angkatan Udara di Mabesau, Cilangkap, Rabu.

Namun demikian, kata Kasau, "The First Class Air Force" yang dicita-citakan tidak akan dapat dicapai hanya dengan pengadaan alutsista baru, tanpa kemauan kuat yang dilandasi dengan profesionalisme dan pembinaan logistik yang tepat.

Oleh karena itu, Kasau menekankan kepada seluruh personel jajaran logistik agar mengedepankan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya sehingga tidak menyalahi aturan maupun ketentuan yang telah ditetapkan.

"Personel logistik harus mampu mengoperasikan dan merawat semua alutsista dengan manajemen yang lebih baik serta memperhatikan norma dan aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan logistik terutama dalam pengadaan barang dan pemeliharaan," kata Imam.

Di tempat terpisah, Komandan Pangkalan Udara Iswahjudi Marsekal Pertama TNI M Syaugi dalam menerima kunjungan wartawan di Lanud Iswahjudi, Madiun, Rabu, mengatakan sejumlah pesawat tempur yang berada di lanud tersebut berusia cukup tua, seperti pesawat tempur Hawk MK-53 dari tahun 1977, F-5 dari tahun 1980, dan pesawat tempur F-16 dari tahun 1989.

"Namun, batas pemakaian pesawat tempur tidak bisa dilihat dari usia, melainkan dilihat dari jam terbang. Walaupun usianya sudah cukup tua, namun jam terbangnya masih ada, maka masih layak pakai," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap industri pertahanan dalam negeri bisa memproduksi pesawat tempur karena selama ini Indonesia sangat tergantung pada alutsista produk luar negeri.

"Saya berharap Komisi I DPR juga dapat menyetujui anggaran alutsista TNI agar kita bisa mencapai kemampuan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) pada 2025 nanti," katanya.



Sumber : Antara

Peringatan Hari Armada 2012


 Dalam rangka memeriahkan peringatan hari Armada RI 2012, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar Naval Base Open Day (NBOD) yang diselenggarakan pada hari Minggu 9/12/12. 
Acara yang diperuntukan bagi masyarakat umum di Surabaya dan sekitarnya ini tidak hanya memamerkan alutsista-alutsista yang dimiliki TNI AL. Tetapi juga digelar berbagai acara lain diantaranya funbike, bazaar, open ships, panggung hiburan dan lain-lain. Berikut sedikit oleh-oleh dari Adi Suseno rekan ARC Surabaya yang kebetulan hadir ke acara open day tersebut.
Sumber : ARC

TNI AL Dan AU Bekerjasama Tingkatkan Pengamanan Laut


 TNI Angkatan Laut terus meningkatkan pengamanan wilayah laut yang berpotensi terhadap segala ancaman kejahatan dengan mempererat kerja sama dengan matra yang lain, salah satunya TNI Angkatan Udara.

"Menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin berat dan kompleks, menuntut adanya kesiapsiagaan alutsista dan prajurit-prajurit profesional. TNI AL harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk menghimpun operasi, mampu bergerak cepat dan dinamis, serta memiliki efek deterrence dan mampu berperan lebih besar dalam kancah internasional," kata Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan.

Dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Teknis Operasi (Rakernisops) II TNI AL Tahun Anggaran 2012 dihadapan 250 peserta di Gedung R. Mulyadi, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Surabaya, Senin, ia mengatakan, oleh karena itu, perlu peningkatan pelatihan dengan angkatan lain.

Bahkan, kata dia, pada 2013 nanti direncanakan latihan bersama antara TNI AL dan TNI AU, dengan komando pengendali berada di tangan Panglima Koarmatim.
 
" Untuk menambah efektifnya kegiatan upaya pencegahan dan mengantisipasi kekuatan asing, TNI AL juga akan melaksanakan operasi intelijen yang diharapkan dapat menjadi 'interface' dan mensinergikan satuan-satuan intelijen yang ada," katanya.

Rakernisops II TNI AL TA 2012 yang berlangsung dua hari hingga tanggal 11 Desember 2012 digelar dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan operasi dan latihan tahun anggaran 2012 dan merancang kegiatan operasi dan latihan Tahun 2014 yang akan menjadi masukan ke komando atas.

Dalam kesempatan itu, Didit menyebutkan, kerja sama dalam bentuk latihan bersama dengan negara sahabat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan menghadirkan unsur-unsur TNI AL terutama alutsista baru untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan "bilateral exercise" maupun "multilateral exercise".

Kegiatan dalam rangka kerja sama bilateral diwujudkan dalam Navy To Navy Talks (NTNT) dengan beberapa negara sahabat antara lain Singapura, India, Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, Australia dan Philipina. Ke depan akan berubah Navy To Navy Conference (NTNC)," ujarnya.

Sedangkan dalam bentuk latihan bersama maupun pertukaran perwira dan pendidikan dengan negara-negara lain di kawasan maupun beberapa negara dilaksanakan dalam dalam kerangka Western Pacifik Naval Symposium (WPNS) maupun Indian Ocean Naval Symposium (IONS).

Kegiatan yang diikuti oleh unsur operasi dari seluruh Satuan, Komando Utama, serta Pangkalan Angkatan Laut ini mengangkat tema, Dengan Kesiapsiagaan Operasional Alutsista dan Profesionalisme Prajurit Matra Laut Kita Optimalkan Pelaksanaan Operasi dan Latihan Guna Mendukung Terwujudnya TNI AL yang Handal dan Disegani. 
Sumber : Investor

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...