Friday, August 24, 2012

TNI AL Kirim KRI Frans Kaisiepo-368 Ikuti Latma Kakadu 2012



23 Agustus 2012, Surabaya: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI ) Frans Kaisiepo-368. Hari ini, Kamis (23/8) diberangkatkan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono SH. M.Hum dari atas geladak KRI Diponegoro-365 yang bersandar di dermaga Madura,Koarmatim,Ujung, Surabaya. Untuk mengikuti latihan Multilateral Kakadu tahun 2012 yang diikuti oleh 8 negara Asia Pasifik di Darwin, Australia.

Kapal perang dari Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (Satkor Koarmatim) Sigma Class buatan Belanda itu di lepas oleh Pangarmatim di dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Kapal perang canggih Indonesia ini pernah menunaikan tugas sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia di Lebanon Maritime Task Force (MTF) UNIFIL.

Latihan Multilateral yang diikuti oleh Indonesia ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik. Bagi TNI AL kesempatan latihan ini merupakan ajang komparasi profesionalitas prajurit dalam menguasai berbagai problem latihan yang dilaksanakan serta kemampuan alutsista yang dimiliki dihadapkan pada alutsista peserta lainnya.

Pada latihan 2 tahunan kali ini, TNI Angkatan Laut mengirimkan KRI Frans Kaisiepo – 368 dan Heli BO – 105 untuk turut serta dalam latihan bergengsi yang diikuti 8 negara, ke 8 negara itu antara lain Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Singapura dan Thailand. Indonesia ditunjuk sebagai participantships dalam latihan Kakadu 2012 yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy (RAN).

Latihan Kakadu 2012 akan diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus s/d 14 September 2012. Latihan Kakadu 2012 merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan dan tindakan dalam menghadapi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah perairan laut negara masing-masing pada umumnya dan di Asia Pasifik pada khususnya.

Sumber: Dispenarmatim

Australia Ubah 12 Super Hornet Menjadi Growler


Gambar artis EA-18G Growler AU Australia.

23 Agustus 2012, Jakarta: Australia mengumumkan membeli sistem anti-peperangan elektronik Growler untuk jet tempur Super Hornet senilai 1,5 milyar Dolar Australia. Akuisisi sistem Growler akan meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata Australia melakukan jamming sistem elektronik pesawat tempur dan radar darat serta sistem komunikasi.

Sistem Growler mampu juga melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian. Amerika Serikat dan Australia saja yang mengoperasikan sistem Growler pada pesawat tempur Super Hornet.

Australia memiliki 24 F/A-18 Super Hornet, dimana 12 unit akan dikonversi menjadi EA-18 Growler.

Pembelian perangkat ini diberdasarkan sistem United States Foreign Military Sales. Growler dijadwalkan dioperasikan 2018.

Sumber: Australia DoD

Menuju Macan Asia



Lima tahun itu tidak lama dan lima tahun dari tahun ini sama dengan tahun 2017 saat dimana pertumbuhan dan pertambahan alutsista TNI telah menjadi fakta jelas.  Adalah Presiden Yudhoyono yang memberikan spirit ber alutsista ketika memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi di Mabes TNI Jakarta tanggal 9 Agustus 2012 di hadapan petinggi Kemhan dan TNI sekalian berbuka puasa bersama, lima tahun lagi kita akan menjadi macan Asia.  Spirit militer yang lain adalah pernyataan orang nomor satu di negeri ini yang menyatakan jangan menggurui Indonesia dalam soal HAM ketika bertransaksi bisnis alutsista karena penjajah adalah pelanggar HAM terbesar.  Negeri yang disindir jelas Belanda karena ketika kita ingin mendapatkan Leopard dengan transaksi jual beli tetapi disangkutkan dengan kondisi HAM di tanah air.
Kalau melihat luasnya teritori negara ini yang harus dijaga maka memperkuat pengawal republik yang bernama TNI itu merupakan sebuah keniscayaan dan rukunnya wajib banget.  Berpuluh tahun  kita hanya bisa menyaksikan  secuil jet tempur yang bernama F16 dan F5E berupaya terbang ala kadarnya sekedar membuktikan nafas angkatan udara masih ada.  Selama itu pula berbagai pelecehan teritori dilakukan oleh mereka yang mengaku bersahabat dengan negeri ini.  Insiden Bawean tahun 2003 ketika konvoy kapal induk AS melintas di laut Jawa, klaim Ambalat dengan provokasi angkatan laut Malaysia tahun 2005, juga pelanggaran udara oleh jet tempur Hornet Australia ketika krisis Timor Timur tahun 1999. Sebagai anak bangsa rasanya kok sesak amat ya menyaksikan burung pengawal kedirgantaraan kita terseok-seok mengibaskan sayapnya dan armada laut kekurangan kapal berkualifikasi striking force.
Heli Bell 412EP sebagian sudah mengisi alutsista TNI 
Lima tahun ke depan ekonomi Indonesia akan melaju secara meyakinkan dengan asumsi ceteris paribus, tidak terjadi pergolakan di Timur Tengah. Prediksi pertumbuhan ekonomi berkisar antara 6,8% sampai dengan 7%.  Kekuatan belanja tahunan (Purchace Power Years) atau yang disebut APBN akan menembus 2.000 trilyun dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 14 di dunia, terbesar di ASEAN. Sejalan dengan itu belanja militer diprediksi akan menembus 100 trilyun per tahun. Pada saat yang sama kita sudah memiliki sedikitnya 3 skuadron F16, 2 skuadron Sukhoi, 2 skuadron F5E, 1 skuadron T-50, 1 skuadron Super Tucano, 2 skuadron Hawk.  Sementara kehadiran 50 jet tempur IFX sudah diambang pintu. 
Demikian juga dengan angkatan laut yang sudah memliki 3 armada tempur dengan kekuatan minimal 190 KRI termasuk 5 kapal selam. Tak ketinggalan pula penguasaan teknologi rudal anti kapal dan rudal serang darat yang digelar di wilayah perbatasan sudah menjadi kenyataan.  Angkatan darat sudah dilengkapi dengan ratusan MBT, Heli serang dan rudal arhanud jarak sedang.  Dengan belanja militer sesuai renstra MEF (Minimum Essential Force) pertumbuhan dan pertambahan alutsista akan terus berlanjut menuju kekuatan getar dan gentar.
Howitzer 155 mm Caesar sedang ditunggu kedatangannya
Sejujurnya kita berada dalam perjalanan itu dan kemajuan ekonomi kita sejauh ini memberikan nilai tambah pada sentuhan pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa serta nilai bursa saham yang menjadi indikator penting. Tetapi pertumbuhan dan pertambahan ini tak menjadi perhatian media, utamanya jendela rumah yang bernama layar kaca.  Televisi swasta yang menyandang predikat TV News hanya menampilkan sisi oposisi dan kritik yang melewati batas-batas kepatutan.  Yang disiarkan dan di live kan hanya pendapat mereka yang “dia pikir dia pintar”.   Meminjam sebuah anekdot tentang orang yang kalau botak di depan kepala selalu dianggap pemikir, lalu kalau botaknya di belakang kepala dianggap orang pintar.  Maka kalau botaknya di depan dan di belakang kepala, dia pikir dia pintar.
Namun rakyat sudah mampu memilah mana yang sampah mana yang buah, sehingga kelayakan pendapat dan argumen yang didasarkan sentimen negatif dan politisasi sudah mampu dipilah.  Biar anjing menggonggong, perjalanan pertumbuhan ekonomi jalan terus.  Yang jelas pendapat dan analisis dari lembaga ekonomi dan keuangan internasional misalnya Bank Dunia, IMF dan ADB memberikan nilai plus untuk kemajuan ekonomi RI.  Itu pendapat yang obyektif dan jauh dari bias politisasi untuk keuntungan opini pembenaran.  Bahkan dengan IMF kita mampu menegakkan kepala setelah melunasi utang kepda IMF berkaitan dengan krisis ekonomi 1998, kita mampu memberikan pinjaman US$ 1 milar kepadanya.
Kebutuhan alutsista perlu disesuaikan dengan perkembangan situasi kawasan yang dinamis.  Oleh sebab itu tidak tertutup kemungkinan akan ada kejutan dalam hal pengadaan alutsista strategis kita.  Misalnya kapal selam dan jet tempur.  Sangat terbuka kemungkinan pertambahan paralel dari yang sudah kita pesan seperti yang tersirat dalam pernyataan Menhan Purnomo pertengahan Agustus 2012. Boleh jadi kita akan kembali menambah kapal selam dari jenis lain selain Changbogo atau Sukhoi dari jenis yang terkini teknologinya seperti Su35BM.  Semua tergantung kondisi di lapangan dan yang terpenting adalah ada kemauan dan kemampuan untuk memperolehnya.
UAV pesawat intai yang mengisi skuadron di Pontianak
Spirit beralutsista dalam bingkai semangat kebangsaan perlu selalu didengungkan untuk memberikan kebanggaan dalam berbangsa dan bernegara.  Dalam kondisi kita yang sedang membangun kekuatan militer sesuai renstra MEF, negara tetangga sudah banyak yang berbaik hati dan menyapa dengan tata krama.  Australia berupaya mengambil hati dengan menunjukkan  cara pandang yang berbeda seperti yang ditunjukkan dalam Pitch Black 2012.  Malaysia sudah mulai tahu diri dan bersopan sikap.  Singapura meskipun tak menampakkan mimik kekhawatiran tapi sesungguhya mereka mulai berhitung ulang dalam strategi pertahanan sarang lebahnya.  Belum lagi puluhan negara yang punya industri alutsista berkunjung ke Jakarta untuk menjual senyum mengambil hati dan mengharap dapat order pengadaan alutsista.
Sehubungan dengan itu kita tidak bisa lagi bermain di wilayah inkonsistensi dalam urusan pertahanan negara terutama ketika terjadi pergantian kepemimpinan kenegaraan.  Oleh sebab itu perjalanan pertumbuhan alutsista harus tetap berada dalam barisan yang rapat dan seia sekata untuk terus menambah dan mengembangkan alutsista produk dalam negeri dan joint product disamping beli jadi.  Negeri ini harus punya militer dengan kemampuan berkelahi yang berteknologi tinggi, tidak lagi sekedar masuk dulu baru gebuk, sebelum masuk ya digebuk sekalian, itu yang paling tepat.  Dan kita meyakini satu saat kelak, tak lama lagi milter kita akan memiliki kemampuan pukul dan membanting.
Sebagai bangsa besar dengan teritori luas, kepemilikan milter yang kuat dengan beragam alutsista berteknologi tinggi merupakan salah satu cara untuk mewibawakan kedaulatan NKRI dari gangguan berbagai bentuk. Lebih dari itu dengan kekuatan militer yang andal dan diperhitungkan, menjalankan diplomasi untuk kepentingan nasional dan regional akan menjadi lebih mudah karena kehormatan dan kewibawaan harga diri ada di dalam bingkainya.  Sejauh ini yang sangat membanggakan adalah dukungan mayoritas rakyat Indonesia dan DPR untuk perkuatan milter kita.  Ini mencerminkan nilai kedewasaan dan kebersamaan sikap manakala menyangkut harkat dan martabat bangsa.  Bahwa semangat nasionalis itu masih tetap terjaga ketika berhadapan dengan dinamika kawasan dan pelecehan teritori NKRI. 

********
Jagvane

Marinir siapkan pasukan ke Ambalat


Surabaya (ANTARA News) - Korps Marinir TNI AL menyiapkan prajuritnya untuk dikirim ke daerah penugasan di wilayah Ambalat, Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, sebagai pasukan penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Sebanyak 130 orang yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Ambalat XV dengan Komandan Satgas Kapten Marinir Hendro Paat itu disiapkan melalui latihan Pra Tugas di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AL Grati, Pasuruan," kata pimpinan latihan, Mayor Marinir Nioko, di Surabaya, Rabu. Didampingi staf Penerangan Pasmar-1 Sertu Mar Kuwadi, ia menjelaskan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XV itu telah menerima pembekalan-pembekalan sebelum berlatih di Puslatpur Grati. "Pembekalan yang diberikan berkisar tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, dan pengetahuan hukum laut internasional," katanya. Selain itu, pengetahuan tentang situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan dan pengetahuan agama, adat istiadat, dan bahasa yang dipakai masyarakat Pulau Sebatik. Menurut dia, latihan di Puslatpur Grati itu digelar mulai tanggal 22 hingga 28 Agustus 2012 dengan tujuan menyiapkan personel yang tergabung dalam satuan tugas untuk melaksanakan penugasan operasi, baik operasi tempur maupun operasi teritorial. Materi latihan meliputi patroli tempur, patroli penyelidik, Navigasi darat, pengetahuan GPS, menembak, isyarat legan dan tangan, dan pertolongan pertama di lapangan. Selain itu, prosedur komunikasi, teknik menggunakan alat komunikasi, renang laut, exersisi perahu karet, dayung, motoris dan SAR laut. "Satgasmar Ambalat XV ini disiapkan untuk menggantikan Satgasmar Ambalat XIV yang saat ini berada di daerah penugasan Pulau Sebatik," tegasnya. Selama ini, Satgas Ambalat bertugas di wilayah perbatasan Indonesia dengan negeri jiran selama 8--12 bulan. (E011/Z003) sumber antara

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...