Friday, May 31, 2013

Medium Fighter untuk TNI-AU

Menarik mencermati langkah AU India pada saat memutuskan untuk membeli Pesawat Tempur buatan Prancis,Rafale. Dengan pembelian sebanyak 189 unit jet tempur, menjadikan AU India sebagai negara pertama dan operator terbesar Jet Tempur Rafale, di luar AU dan AL Prancis. Tentunya kita maklum dan masih ingat, kalau AU India juga menggunakan Jet Tempur Mirage-2000 buatan Prancis untuk mendampingi Su-27/30MKI Flanker menjadi Squadron Komposit. Dengan nilai kontrak sebesar 12 -15 Milliar Dollar Amerika, India mendapatkan kesempatan untuk merakit Jet Tempur tersebut melalui pabrikan pertahanan India, Hindustan Aeronautics Ltd (HAL).
Keinginan AU India untuk untuk membeli Pesawat Jet Tempur Rafale kemudian menyandingkannya dengan Pesawat Su-27/30 MKI Flanker merupakan langkah yang sangat tepat dan strategis untuk mengimbangi dominasi AU Cina dan AU Pakistan dalam menghadapi Konflik Regional di Asia bagian Selatan. AU India yang menganut konsep Heavy - Medium - Low Fighter, di mana Heavy Fighter di isi dengan kehadiran Su-27/30 MKI Flanker, Medium Fighter dilengkapi dengan Mig-29 Fulcrum dan Mirage 2000 sedangkan Low Fighter dilengkapi dengan Mig-21,Mig-27 dan Jaguar. Pesawat Tempur Rafale yang  hadirnya belakangan akan melengkapi di formasi Medium Fighter. Lantas bagaimana dengan TNI-AU ?…

Drama Rudal S 300 Suriah


Sistem Pertahanan Udara S 300 (Photo AP)
Sistem Pertahanan Udara S 300
Tindakan Israel yang telah dua kali menyerang wilayah Suriah membuat geram Presiden Suriah Bashar al- Assad. Israel mengklaim, serangan itu bukan ditujukan kepada pemerintahan Suriah, melainkan kepada pengiriman rudal dari Suriah untuk Hezbullah di Lebanon. Namun alasan penyerangan Israel itu tidak bisa diterima Presiden Assad.

Assad pun mengontak Moskow, untuk segera mengirim pembelian sistem pertahanan anti udara S 300  yang tertunda pengirimannya tahun 2010, akibat tekanan Israel.

Detail Tank Pindad Indonesia Dan FNSS Turki


 

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Indonesia dan Turki sepakat bekerja bersama membangun medium tank. Penandatanganan MoU kerja sama itu sendiri sudah dilakukan pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal mei lalu. 
Disebutkan pula, masing-masing negara akan berpartisipasi sebanyak 50%-50% dalam hal pembiayaan dan pembuatan prototipe. Skema produksi bersama sendiri nantinya akan meniru proses pembuatan CN-235 antara IPTN (sekarang PT.DI-red) dan CASA.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...