Saturday, September 08, 2012

Ini Senjata Canggih Pabrikan Pindad




PT Pindad memproduksi sejumlah alutsista para penegak hukum.


Senapan Serbu atau SS1 produksi PT Pindad
Senapan Serbu atau SS1 produksi PT Pindad


VIVAnews - Irak dan Uganda memesan senjata buatan Indonesia. Salah satu perusahaan yang akan memasok kebutuhan dua negara tersebut adalah PT Pindad.

Dalam situs resmi perusahaan pelat merah tersebut, sejumlah senjata hasil pabrikannya diurai satu persatu, mulai dari pisau komando, senapan mesin, sniper, hingga senapan serbu.

Berikut beberapa senjata api yang diuraikan dalam situs tersebut:
P2 dan P3 Pindad
Keunggulan unit ini adalah bentuk yang kompak, berkemampuan dan daya tahan yang tinggi. Pistol jenis ini  jadi preferensi dari berbagai kalangan pengguna. Amunisi yang digunakan adalah cal 9 x 19 mm.

Pindad juga memproduksi P3 atau pistol double action yang dirancang dengan bentuk yang ergonomik dan menggunakan intercept notch dan hammer block yang memungkinkan akurasi tinggi dalam menembak.
Pindad menjamin P3 dibuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi untuk menjamin ketepatan dan akurasi, kedua pistol tersebut dapat digunakan baik untuk single maupun double action.

Dilengkapi asesoris alat bidik, red dot, laser sight dan tactical light. Tersedia 2 tipe yaitu tipe P2 dengan caliber 9 x 19 mm untuk militer dan tipe P3 dengan caliber 7,65 x 17 mm untuk penegak hukum dan perlindungan pribadi.

Senjata Jagawana

Senjata ini khusus didesain untuk kepentingan polisi hutan. Pindad membuatnya berdasarkan senjata PM1 yang disesuaikan dengan kebutuhan aparat penegak hukum di lingkungan kehutanan.

RevolverRevolver R1 memiliki silinder dengan kapasitas 6 peluru. Terbuat dari bahan baja paduan yang menjamin kehandalan. R1 juga dilengkapi dengan pengaman penembakan.

Unit ini dapat ditembakan dengan single dan double action, serta mempunyai bentuk yangcompact dan ringkas sehingga mudah bagi pengguna untuk membawanya sehari-hari. Tersedia dalam 2 tipe masing-masing dengan dengan panjang laras 2 " dan 4. "

Revolver ini sesuai untuk aparat penegak hukum yang memerlukan kehandalan, ketetapan, dan kekuatan.  Ringkas, ringan, daya tahan dan ketepatan dari senjata ini menjadikannya ideal untuk digunakan untuk penegak hukum.

SAR-2Senapan laras licin SAR-2 digunakan untuk menembakan amunisi gas air mata maupun karet kaliber 38 mm. Pindad telah mengembangkan berbagai produk khusus penegak hukum, khususnya untuk anti huru-hara dan alat pelindung diri bagi penegak hukum, meliputi senapan laras licin SAR-1 dan SAR-2, pistol isyarat P1, adapter pelontar granat PGT, borgol, helm tongkat, tameng, dan rompi.

Hotgun Professional MagnumSenjata penegak hukum dengan kecepatan dan ketepatan tinggi. Senjata ini memiliki bobot 2,85 kilogram.

Senapan Mesin

Jenis ini ada dua tipe, yakni SPM2-V1 Kal. 7.62 x 51 mm dan SPM2-V2 Kal. 7.62 x 51 mm.

SPM2-V1
Senapan mesin sedang SPM2-V1 dengan inovasi desain laras beratur mampu tahan hingga lebih 3575 tembakan tanpa dibersihkan. Kehandalan bahan laras EN 26 dengan prosesswaging dan bagian dalam dilapisi hard chroom membuat umur pakai lebih lama dibanding senjata sejenis lainnya. Dilengkapi tripod yang mampu memutar sebaran hingga 64 dan sebaran dalam +7,5 hingga -7,5 dibuat dengan konstruksi yang ringan, mudah dioprasikan.

SPM2-V2
Senapan mesin ringan SPM2-V2 dengan inovasi desain laras beralur mampu tahan hingga lebih 3600 tembakan tanpa dibersihkan. Umur pakai unit ini pun tergolong lama dibandingkan jenis lain.

Pelontar Geranat

SPG1 dirancang khusus dengan tampilan laras lebih pendek dan sangat cocok untuk tugas tugas penyamaran. Senapan pelontar Granat SPG1 kal. 40 mm dengan daya dobrak tinggi untuk sasaran area. Rumah mekanik terbuat dari alumunium pilihan dengan prosesmachining menjadikan senjata ringan. Laras unit ini diproses hard anodaizing untuk menambah kekuatan umur pakai. Cara bongkar pasang yang cukup mudah.

Senapan Serbu (SS1 dan SS2)SS1 adalah senapan serbu kaliber 5,56 x 45 mm yang memiliki akurasi tinggi dan handal dengan menggunakan popor lipat sehingga fleksibel untuk digunakan sesuai kebutuhan di segala medan.

Senjata ini dapat dilengkapi dengan berbagai aksesoris, antara lain silencer, telescope, sangkur, berbagai tipe pelontar granat, dan lain-lain. Senapan ini juga telah dikembangkan menjadi berbagai tipe sesuai dengan medan operasi, yaitu tipe standar, marinized, danraider, baik untuk laras panjang, karaben maupun laras pendek.
Tipe Marinized dikembangkan khusus untuk marine condition dan swap condition, sedangkan tipe raider dikembangkan untuk medan tempur khusus.

Pindad juga mengembangkan generasi terbaru dari senapan serbu dengan nama SS2. Kaliber peluru unit ini sama dengan pendahulunya, 5,56 x 45 mm dengan laras kisar 7".

Ringan, handal, dan memiliki akurasi tinggi, dengan menggunakan popor lipat sehingga fleksibel untuk digunakan sesuai kebutuhan. Senjata ini dapat menggunakan mechanicalmaupun optical sight. Senapan ini juga telah dikembangkan menjadi berbagai tipe laras panjang dan laras pendek, baik dengan menggunakan mechanical maupun optical sight, sesuai dengan kebutuhan operasi. (eh)


© VIVA.co.id 

Prediksi Kedatangan Alutsista TNI sampai dengan Tahun 2014




 10 Pesawat angkut Hercules type H
 16 Pesawat tempur coin Super Tucano ( 4 sudah datang)
 16 Pesawat latih Grob G120TP
   6 Pesawat latih KT1 Wong Bee
 16 Jet tempur T50 Golden Eagle
 16 Jet tempur F5E
   6 Jet tempur Sukhoi SU30  bersama paket rudal
   1  Simulator Sukhoi
 24 Jet tempur F16 Blok 52 upgrade  batch 1
   6 Jet tempur F16 untuk suku cadang
 14 Jet tempur F16 Blok 52 upgrade  batch 2
 10 Pesawat angkut CN295
 26 Heli angkut bell 412 EP ( 6 sudah diserahkan)
   6 Heli combat EC 725 Cougar
   8 Heli serang Apache
   5 Heli serbu Mi35 (tambahan)
   6 Heli angkut Mi17 (tambahan)
 11 Heli anti kapal selam
   4 Pesawat patroli CN235 MPA
   8 UAV
100 MBT Leopard
100 Panser Anoa Batch 3
300 Rantis 2,5 ton 4x4
400 Truck Angkut Pasukan
900 Roket R-Han
  34 Tank Amfibi BMP3F
  20 Panser Amfibi BTR80A
  18 MLRS Astross II
  10 MLRS RM Grad
  60 Armed 155mm Caesar
  80 Rudal Arhanud jarak pendek
  60 Rudal C705
  16 Rudal Yakhont
  12 Rudal Exocet blok 3
  18 Rudal Maverick
  36 Rudal AMRAAM
    3 Kapal Light Fregat Nachoda Ragam Class
    4 Kapal Cepat Rudal Trimaran ( 1 sudah diluncurkan)
    6 Kapal Cepat Rudal KCR40 ( 2 sudah diserahkan)
    6 Kapal Cepat Rudal KCR60
    4 Kapal Landing Ship Tank (LST)
    2 Kapal Bantu Cair Minyak (BCM)
    1 Kapal Bantu Oceanografi
    1 Kapal Latih Layar pengganti Dewaruci
    3 Kapal selam jenis Changbogo (datang mulai tahun 2015)
    1 Kapal Perusak Kawal Rudal PKR10514  (selesai tahun 2017)
******
Jagvane

Frigate KRI John Lundin



Kapal Trimaran KRI Klewang
Fantastis… Kata kata ini layak diberikan kepada KRI Klewang 625 yang dibuat oleh PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi Jawa Timur. Masih sedikit negara di dunia yang memiliki kapal perang trimaran seperti KRI Klewang. Bahkan Amerika Serikat pun masih bereksperimen dengan kapal perang Trimaran.
Model kapal perang Trimaran Indonesia lebih menyerupai kapal Trimaran USS Independece Amerika Serikat. Terlihat cantik, futuristik dan gagah. Untuk negara Asia Tenggara, Indonesia merupakan satu-satunya pengguna dan pembuat kapal perang Trimaran. Betapa berkah yang begitu besar diberikan kepada negara Indonesia.
KRI Klewang yang dibuat John Lundin CS, sedang diujicoba TNI AL. Jika performanya dianggap baik, akan dilanjutkan dengan produksi 3 trimaran berikutnya. John Lundin menjanjikan produksi Kapal Trimaran selanjutnya, akan lebih cepat.
Optimisme TNI AL terhadap performa KRI Klewang cukup besar. Hal itu terlihat dengan ditempatkannya Kapal Cepat Rudal Trimaran KRI Klewang 625 di Armada Timur, yang memiliki laut ganas. “Operasinya bisa di kawasan barat atau timur sesuai dengan kebutuhan”, ujar Wakil Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama Sayyid Anwar.

Kapal perang Trimaran akan dilengkapi empat peluru kendali. Sejauh ini Kementerian Pertahanan merencanakan persenjataannya kepada produk China. Rudal C-705 daya jangkau 120 km, serta Close-in Weapon System CIWS 730. Kapal seharga Rp 114 miliar per unit ini, memiliki panjang 63 meter dan lebar 15 meter mampu melesat dengan kecepatan maksimal 35 knot.
Dengan menggunakan serat karbon dan cat khusus, KRI Klewang diklaim memiliki teknologi stealth, tidak dapat dideteksi radar. Teknologi stealth diadopsi dari Selandia Baru dan Amerika Serikat. Sementara serat karbon sebagian besar diimpor dari China.
PT Lundin membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk melakukan riset ke berbagai negara dan 2,5 tahun sisanya untuk pembuatan.
“Ini mimpi saya dan rakyat Indonesia yang menjadi kenyataan”, ujar John Lundin saat launching KRI Klewang ke laut Banyuwangi- Jawa Timur.

KRI Klewang
Konsep Trimaran ini memang unik. Ada dua lubang di sisi kiri dan kanan kapal yang bertujuan memecah ombak, agar bisa bermanuver dengan kecepatan tinggi di laut dengan ombak 6 meter lebih.
Kedepannya Trimaran akan dilengkapi persenjataan 8 rudal C705, rudal anti kapal selam RBS dan Exocet. Untuk combat management systemnya CMS, KRI Klewang memadukan teknologi CSOC dan CPMIEC China bekerjasama dengan PT LEN Indonesia.
Trimaran Berkah Buat Negara Ini
Berurusan dengan orang seperti John Lundin, gampang-gampang susah. Darah daging John Lundin adalah laut serta pembuatan kapal, yang ia peroleh turun temurun. Ketika ayahnya sakit, Pemerintah Swedia salah memperlakukan orang pintar tersebut. Kredit yang diminta John Lundin untuk galangan kapalnya dipersulit. Padahal ayahnya sudah terbukti membuat berbagai kapal trimaran untuk Patroli Maritim dan Polisi Laut Swedia.
Di tengah keputusasaannya, John pun pergi mencari negara maritim yang membutuhkan keahliannya. Beruntunglah Indonesia, karena John memilih Bali dan kini bolak balik ke perusahaan kapalnya di Banyuwangi.
John Lundin ingin membuktikan kepada kreditur dan pemerintah Swedia bahwa kemampuannya tidak perlu diragukan lagi dan seharusnya kreditnya tidak ditolak.
Untuk pembuktian itulah John Lundin dan temannya rela tinggal berbulan-bulan di Selandia Baru, demi mempelajari kapal Trimaran tercanggih. Setelah mendapat ilmu yang cukup, dia kembali ke Banyuwangi untuk mewujudkan mimpinya. Tidak semua orang memiliki mental baja seperti John Lundin. Pembuktian diri menjadi kata kunci mengapa John seteguh itu.

What’s Next John ?
Kini John Lundin telah mewujudkan mimpinya, lalu apa selanjutnya yang dia lakukan ?
Orang seperti John Lundin tidak akan silau bekerja di sebuah perusahaan bonafid serta memperoleh pendapatan yang besar. Orang seperti John selalu ingin membuat pencapaian-pencapaian yang belum dibuatnya atau orang lain.
Selama pencapaian itu belum selesai dia akan menetap di perusahaan itu. Namun begitu selesai dan dianggap tidak lagi memiliki tantangan, maka dia akan hengkang mencari tantangan di tempat lain.
John Lundin telah menyelesaikan kapal Trimarannya. Produksi kapal sejenis produksi 3 kapal trimaran berikutnya, bukan lagi kategori “pencapaian” bagi John Lundin. Dan saat ini John Lundin tentu sedang berpikir, pencapaian apa lagi yang akan dia lakukan.
Jika TNI AL atau Kemenhan tidak memiliki rencana yang lebih besar bagi John Lundin, maka siap-siaplah bersalaman dengan pria asal Swedia itu.
Dengan bekal kapal trimaran yang telah dia buat, tentu sangat mudah bagi John Lundin untuk mencari investor lain untuk mewujudkan tantangan berikutnya.

“Dato…saya sudah membuat kapal perang trimaran KRI Klewang untuk Indonesia dan ingin membuat kapal yang lebih hebat”, ujar John Lundin seumpama disampaikan kepada Pemerintah Malaysia. Kira-kira, apa jawaban pihak Malaysia. Tentu kita sudah tahu jawabannya.
Hingga kini proyek Korvet Nasional tidak jelas. Rencana membuat Frigate Nasional dengan teknologi dari Damen Schelde Naval Shipbuilding Belanda, masih jauh dari kenyataan.
Dengan prestasi John Lundin, sudah waktunya ia diberi kesempatan yang lebih besar. Perlu dipikirkan agar proyek pembuatan Frigate Nasional diserahkan kepada John Lundin. Sebuah frigate trimaran yang memiliki hanggar untuk helikopter.
Saat ini kapal perang modern Indonesia KRI Diponegoro lass tidak memiliki hanggar. Begitu juga dengan 3 light frigate Nakhoda Ragam yang akan datang.
Sudah waktunya John Lundin diberi tantangan membuat frigate trimaran yang memiliki helipad dan hanggar. Budget pembuatan dari Frigate Trimaran bisa diambil dari anggaran pembuatan Frigate Nasional yang belum jelas jalan ceritanya.
Kalau itu terwujud, maka Indonesia akan memiliki kapal perang modern yang benar benar siap Combat Duty dalam menghadapi ancaman dari bawah laut, permukaan dan udara.
Jika frigate trimaran itu terwujud, bisa diberinama KRI John Lundin, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia tidak pelit menghargai orang yang layak dipuji.
Kapal Trimaran merupakan konsep kapal perang modern yang juga sedang didisain oleh Rusia untuk kapal perang masa depan. Trimaran dianggap bisa membawa persenjataan yang lebih komplit. Jangan sampai ujicoba pembuatan Trimaran dilakukan di Indonesia, namun kapal yang sempurnanya dinikmati oleh negara lain.

Frigate Triton Trimaran Inggris melaut 2013
Seharusnya 5- 10 tahun lagi kita akan mendengar: “Jangan coba-coba dengan Angkatan Laut Indonesia. Kapal perang Trimarannya sangat mematikan”.
Moto harus berubah: “Kau yang memulai, kau juga yang mengakhiri”. Jangan sampai seperti yang lalu-lalu: “Kau yang memulai, orang lain yang mengakhiri”. (JKGR).

Australia Pastikan Hibahkan 4 C-130H Hercules, Proses Pembelian 6 Hercules Belum Dimulai



Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro (kiri), berbincang bersama Menteri Perhubungan Indonesia EE Mangindaan (kedua kanan) dan Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith (kedua kiri) serta Menteri Infrastruktur dan Transportasi Anthony Albanese (kanan) usai upacara penyambutan di Gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta, Selasa (4/9). Kunjungan Menteri Australia tersebut dalam rangka menjalin kerja sama pertahanan dan program di bawah Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP). (Foto: ANTARA/Zabur Karuru/mes/12)

5 September 2012, Jakarta: Pemerintah Australia memastikan akan menghibahkan empat pesawat Hercules jenis C-130 kepada pemerintah Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Australia, Stephen Francis Smith usai pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (5/9).

Terkait hibah, Menhan Purnomo terima kasih kepada Pemerintah Australia melalui Menteri Pertahanan. Sedangkan enam Hercules lainnya dari Australia, menurut Purnomo, bukan digratiskan, melainkan dijual.

“Meskipun empat Hercules itu dihibahkan tentu kita perlu biaya untuk up grading atau dibuatkan sesuai keinginan kita,” katanya. Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsuddin mengatakan Hercules akan digunakan untuk transportasi udara dan untuk bantuan kemanusiaan.

Pengadaan Hercules transportasi dan pengangkutan bantuan kemanusiaan, dinilai Sjafrie, sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Sjafrie: Proses Pembelian 6 Hercules dari Australia Belum Dimulai

Wakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsuddin, mengatakan, rencana pembelian enam Hercules dari Australia harus melewati proses, baik proses administrasi, proses politik maupun proses pembelian. “Ketiga-tiganya itu belum implementasi,” kata Sjafrie Sjamsuddin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (5/9).

Untuk mengimplementasikan rencana pembelian itu, menurut Sjafrie, Kemhan akan mengajukan proses administrasi yang bersamaan waktunya dengan mengajukan proses politik dengan DPR. Kemhan juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan soal alokasi anggarannya. “Setelah itu baru semuanya bisa jalan ke proses pembelian,” katanya.

Seluruh armada C-130H Hercules RAAF akan dipensiunkan tahun ini, digantikan tipe C-130J Hercules dan C-17. Pesawat telah berusia lebih 30 tahun akan dihibahkan 4 unit ke pemerintah Indonesia sedangkan sisanya direncanakan dibeli oleh Indonesia.

Proses pembelian yang disepakati, kata Sjafrie, adalah Army Military Self Office (AMSO), satu bentuk baru Departemen Pertahanan Australia, sama dengan proses Foreign Miliatry Sales (FMS) di Amerika Serikat. “Jadi itu bentuk linearnya adalah proses government to Government,” katanya.

Menurutnya, seandainya proses administrasi, proses politik dan proses anggaran bisa dilakukan maka pembeliannya melalui AMSO.

Sjafrie juga menjamin, proses pembelian alutsista berjalan secara transparan dan akuntabel. Karena proses pengadaan harus terlebih dahulu mendapatkan supervisi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan dikonsultasikan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Biasanya pembelian selalu berpikir prevention. Artinya, prosesnya bisa dilakukan atau tidak. Jika tidak, apa yang mesti diperhatikan,” katanya.

Sjafrie mencontohkan, pembelian Main Battle Tank seperti Tank Leopard dari Jerman, semuanya masuk di boks akuntabilitas terlebih dahulu, baru dilakukan pembelian. “Jadi kalau ada pengamat yang mengkritik, itu bagian dari upaya bagaimana meningkatkan ketelitian dalam proses pembelian,” katanya.

Sumber: Jurnas

Pemerintah Menyetujui Penjualan Senjata ke Irak dan Uganda



Anoa Ambulance, Pindad Indonesia. (Foto: Berita HanKam)

5 September 2012, Jakarta: Kementerian Pertahanan menyepakati penjualan alat utama sistem persenjataan oleh PT Pindad Persero dengan Irak dan Uganda. Meskipun begitu, penjualan ini masih dalam penjajakan dan tahap memperkenalkan produk buatan industri pertahanan Indonesia.

"Baru pada tahap introduksi, tapi yang paling penting adalah proses setelahnya," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 5 September 2012.

Proses pengenalan produk alutsista oleh PT Pindad nanti akan dilakukan bersama tim dari Kementerian Pertahanan. Tim bersama PT Pindad akan berangkat ke Uganda pada September ini. "Sekitar minggu ketiga," ujar Sjafrie.

Materi yang akan dibicarakan, kata Sjafrie, terutama mengenai penawaran produk alutsista dan non-alutsista dari Indonesia. "Utamanya senjata serbu, panser anoa, dan juga akan mengenalkan sejumlah pesawat buatan Indonesia," ujarnya.

Di lain pihak, pengadaan alutsista dengan Irak diawali dengan pertemuan dengan delegasi tinggi Irak. Pada awal Oktober mendatang, Irak akan mengirim wakil menteri pertahanan mereka ke Indonesia. "Dalam pertemuan itu, salah satu agenda kami menerbangkan delegasi dengan pesawat produksi dalam negeri ke Bandung, Surabaya, dan Solo," ujar Sjafrie.

Sebelumnya, Direktur Utama Pindad Adik Avianto mengatakan Irak akan meninjau pabrik Pindad sekaligus melihat proses pembuatannya. Kunjungan direncanakan bakal berlangsung pada 6 Oktober 2012. Irak kabarnya membutuhkan rompi tahan peluru, helm, sepatu lars, dan seragam. Irak juga tertarik dengan Panser Anoa.

Sumber: TEMPO

BATALYON MARINIR BATAM DIHARAPKAN BERDIRI 2014


Batalyon Marinir di Batam, Provinsi Kepulauan Riau diharapkan sudah berdiri pada 2014, kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.

"Pembentukan Marinir di Setokok, Batam masih dalam proses perencanaan. Kita sangat berharap sudah siap pada 2014," katanya saat meninjau Latihan Gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Ranai, Natuna, yang digelar Selasa hingga Jumat (4-7 September 2012).

Panglima mengatakan, TNI saat ini terus melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepri dan BPN terkait pematangan lahan yang dialokasikan untuk markas Batalyon Marinir Setokok.

"Pematangan lahan dalam artian lahan yang dialokasikan untuk bangunannya telah resmi dihibahkan oleh pemerintah daerah kepada TNI. Selain itu, kita juga sedang menyiapkan proses penganggaran untuk pembangunan itu," ucapnya.

Menurut Panglima, keputusan memilih Setokok sebagai pangkalan Marinir karena posisinya dekat dengan Selat Singapura, Selat Philips dan Selat Malaka.

"Kita tidak ingin situasi damai di Selat Singapura dan Selat Malaka yang sudah kita lakukan dan tekan selama ini kembali berkembang seperti dulu, atau yang lebih buruk lagi," ucapnya.

Oleh karena itu, katanya, TNI perlu melakukan penambahan kekuatan untuk lebih mendekatkan pasukan pada daerah-daerah yang rawan.

"Memang selama ini kondisi di Selat Philips juga relatif aman dan stabil dengan dijaga oleh pasukan yang telah ada di wilayah tersebut serta pasukan dari Jakarta yang ditugaskan di sana. Dengan adanya penambahan pasukan melalui batalyon yang akan dibangun, maka tidak ada lagi penambahan pasukan dari Jawa," tuturnya.

Panglima berharap dengan pendirian Batalyon Marinir di Batam akan memberi reaksi yang lebih cepat, lebih responsif terhadap ancaman stabilitas keamanan di perbatasan.

"Terpenting adalah mempercepat reaksi penangkalan terhadap para perompak yang ingin melakukan kegiatan di sana," katanya. 


Sumber : Antara

PERTAMA DALAM SEJARAH MARINIR INDONESIA, DANKORMAR BINTANG TIGA


 :Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 57 / TNI / Tahun 2012 tanggal 29 Agustus 2012, tentang kenaikan pangkat ke/dalam Golongan Pati TNI, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin naik pangkat menjadi Letnan Jenderal TNI (Mar). 

Dankormar bersama Perwira Tinggi TNI lainnya bertempat di Ruang Hening Gedung Sudirman Mabes TNI Cilangkap melaksanakan laporan kenaikan pangkat kepada Panglima TNI (5/9). Laporan kenaikan pangkat kepada Panglima TNI tersebut juga disaksikan KASAD, KASAU,KASAL dan seluruh Pejabat Teras Mabes TNI.

Bersama dengan Letjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin, Perwira Tinggi Marinir lainnya yang juga naik pangkat satu tingkat adalah Brigjen TNI (Mar) Chaidier Patonnory menjadi Mayjen TNI (Mar). Sedangkan dari 


TNI AD
 
1. Mohammad Nasir, Mayjend TNI, Danpussenif TNI AD
2. Abdul Chasib Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Strategi Lemhanas RI
3. M Nasir Majid Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhanas RI
4. Syafril Mahyudin Mayjend TNI Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ilpengtek Lemhanas RI
5. Hartind Asprin Mayjend TNI Staf Ahli Bidang Keamanan Kemhan RI
6. Benny Indra Puji Hastono Brigjend TNI Waaspam Kasad
7. George Elnadus Supit Brigjend TNI Waasops Kasad

TNI AU
 
1. Suroso Marsda TNI Pa Sahli Tk.III Bidang Ekkudag Panglima TNI
2. B Jhon D Sembiring SE Marsda TNI Pa Sahli Tk.III Bidang Jahrit Panglima TNI
3. Agus Ruchyan B Marsma TNI Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi Informasi & Aparatur Kemenko Polhukam RI
4. ZAinal Arifin HS Marsma TNI Pa Sahli Tk.II KAwasan Aspas Bidang Hubint PAnglima TNI
5. Yadi Indrayadi Marsma TNi Assistent Deputi Koordinasi Stategi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam RI

Setelah Laporan Kenkant dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dari Panglima TNI, KASAD, KASAL, KASAU dan Para Pejabat Teras Mabes TNI. 


Sumber : Kormar

IRAN PERINGKAT 39 DUNIA NEGARA PRODUSEN TEKNOLOGI TINGGI


:Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Iran mengatakan, "Dari 80 negara produsen produk-produk dengan teknologi tinggi, Iran berada di peringkat 39."
 
Mehdi Ghazanfari, Menteri Industri, Pertambangan dan Perdagangan Republik Islam di acara penutupan Festival dan Pameran "Az Ilm Ta Amal" (dari ilmu hingga aplikasi) Jumat (7/9) di Musalla Imam Khomeini mengatakan, "Nilai ekspor produksi dengan teknologi tingggi di Iran mengalami pertumbuhan luar biasa. Angka pertumbuhan ekspor Iran dari 2,3 juta dolar di tahun 1375 Hs telah meningkat menjadi hampir 1 miliar dolar di tahun 1390 Hs."
 
Mehdi Ghazanfari memprediksi nilai ekspor produk-produk ini akan mencapai angka 2 miliar dolar di tahun 1394 Hs.
 
"Peningkatan ini berarti jaminan bagi nilai devisa negara dan jawaban lunak atas segala bentuk sanksi dan ancaman," ujarnya.
 
Menteri Ghazanfari menyatakan pasar produk-produk semacam ini di Timur Tengah sebesar 45 miliar dolar dan mengatakan, "Besarnya nilai produk-produk dengan teknologi tinggi dapat menjadi medan luas bagi pemasaran barang-barang produksi Iran."
 
Sekaitan dengan adanya dua harga mata uang asing antara harga acuan standar pemerintah dan harga acuan pasar Ghazanfari menjelaskan, "Patut disesali harga mata uang asing di pasar memiliki perbedaan yang jauh dengan harga acuan standar. Tapi dapat dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun paling baik untuk memperluas ekspor. Artinya, sebagian barang-barang produk Iran dapat diterima dengan baik di pasar-pasar timur Tengah dan pada saat yang sama sebagian dari kebergantungan negara dari ekspor migas dapat diisi oleh barang-barang produksi dalam negeri. 



Sumber : Irib

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...