Monday, November 18, 2013

TNI AL Persiapkan Pembentukan Divisi Marinir di Sorong

TNI Angkatan Laut sedang mempersiapkan kelengkapan sarana untuk pengembangan pasukan Korps Marinir divisi ketiga di Sorong, Papua untuk menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini. Secara bertahap 15 ribu prajurit Marinir ditempatkan di Sorong, untuk mendukung keamanan dan pertahanan komando wilayah laut timur.



“Kita akan membangun sebuah divisi ketiga Korps Marinir di Sorong. Saat ini tengah disiapkan sarana dan prasarananya,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio usai peringatan HUT Korps Marinir ke-68, di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

TNI AL masih mempersiapkan kebutuhan alutsistanya berikut pangkalan, termasuk markas divisi, brigade, dan batalyon bagi pasukan Koprs Marinir. “Sebagian sudah jadi. Mudah-mudahan pada 2014 sudah mulai efektif,” tegas Marsetio.


Alutsista yang akan disiapkan untuk pengembangan Korps Marinir di Sorong, antara lain: tank amfibi BMP-3F dari Rusia yang rencananya tiba pada akhir 2013 ini, Kendaraan lapis baja dari Korea Selatan tahun 2014, Panser BTR-4, MLRS serta kendaraan perintis untuk kelengkapan batalyon lain yang berada di jajaran Marinir.

Kapal Jelajah Bertenaga Nuklir Rusia Menuju Mediterania


Moscow : Kapal jelajah bertenaga nuklir Armada Utara Rusia, Pyotr Veliky, membawa gugus tugas angkatan laut permanen negara menuju Mediterania.

"Kapal jelajah rudal bertenaga nuklir Pyotr Veliky telah bergabung dengan kapal perang Rusia di gugus tugas Mediterania timur dan kini memimpin kelompok," kata Juru Bicara Armada Utara Rusia, Kapten Pertama Vadim Serga, Senin (11/11).

Menurut pejabat itu, markas besar komando operasional gugus tugas yang mencakup kapal perang dari empat armada Rusia dipindahkan ke Pyotr Veliky dari kapal jelajah rudal Laut Hitam Moskva pada Minggu (10/11).

Moskva telah menyelesaikan misi di Mediterania dan akan kembali ke markasnya di Sevastopol pada 15 November, demikian seperti dilansir kantor berita RIA Novosti.

Jerman Luncurkan UAS Sagitta Pada 2015


 
UAS Sagitta
Munchen  : Setelah pengembangan dan pengujian elemen inti dari "Sagitta", UAS (Unmanned Aerial Systems) desain Jerman, kini program memasuki tahap integrasi dan pengujian selama dua tahun, yang puncak uji terbangnya akan terjadi pada 2015. 
Proses pengintegrasian berlangsung di Cassidian Military Air Systems Center Manching, dekat Munich, Jerman. Selanjutnya, penelitian akan terfokus pada sayap terbang berekornya yang memiliki lebar 12 meter. Demonstrator (purwarupa) Sagitta pertama kali dibangun dalam skala yang lebih kecil yaitu 1:4 dan ujian pertamanya menembus angin telah berhasil dilewati. 

Setelah 2 tahun mengerjakan desain secara intens, bagian pertama dari struktur serat karbonnya yang sangat ringan sekarang dalam produksi, dan perakitan komponen avionik dan peralatan lainnya juga sudah dimulai. Proses integrasi kemungkinan akan memakan waktu 1 tahun, dan akan selesai pada akhir 2014 untuk selanjutnya uji coba terbang.
 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...