Saturday, April 07, 2012

5 Pasukan Elit Terbaik Di Dunia


Dalam suatu negara, Pasukan keamanan yang biasanya terdiri dari dari Tentara nasional dan polisi tak akan bisa mengatasi semua masalah keamanan yang terjadi di negara tersebut, apalagi jika masalah keamanan yang sedang dihadapi negara tersebut bersifat khusus atau sering disebut pasukan khusus (teroris,penyelundupan,dll). karna polisi dan tentara biasa biasanya hanya dilatih untuk menangani masalah yang bersifat universal. Oleh karna itu negara perlu membentuk suatu pasukan khusus yang hanya menangani satu sisi masalah keamanan, dan Hampir semua negara di dunia sudah mempunyai pasukan khusus, termasuk indonesia dengan kopasus dan densus 88 nya.
Tapi tahukah anda 5 pasukan khusus yang dianggap terkuat di Dunia ?
1. England SAS (Special Air Service)
sas iraq 2 5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia
Adalah resimen pasukan khusus dalam Angkatan Darat Inggris yang pernah menjadi model bagi pasukan khusus dari negara-negara lain. SAS membentuk bagian signifikan Pasukan Khusus Kerajaan Inggris Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Pasukan Special Support Group (SFSG).
Beladiri : Gon-Ryu Karate
Alumni : Bear Grylls ( ada di acara discovery channel Survival expert)
Note : Konon SAS kalo lagi perang gerilya, boker nya ampe di bawa ama mereka supaya ga ketauan ada yg tinggal disitu.
2. Mossad Israeli
mossad 5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia
The Mossad (HaMossad leModi’in uleTafkidim Meyuchadim)
Mossad bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi-operasi rahasia termasuk kegiatan paramiliter. Ini adalah salah satu entitas utama dalam Komunitas Intelijen Israel, bersama dengan Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan internal), tetapi direktur melapor langsung kepada Perdana Menteri. Peran dan fungsi yang sama dengan Central Intelligence Agency (CIA) dan Secret Intelligence Service (SIS).
Beladiri : Israeli Krav Maga
Alumni : Eitan Rafi (Sekarang beliau udah jadi salah satu pasukan perdamaian dunia)
Moto : “Cegah serangan pertama, netralkan lawan, buatlah mereka melihat mimpi buruk akan hal yang mereka perbuat.” -Ron Radjik
3. Indonesian KOPASSUS
1 219644236l 5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia
Kopassus adalah pasukan khusus Angkatan Darat Indonesia. kelompok yang melakukan misi operasi khusus bagi pemerintah Indonesia, seperti tindakan langsung: konvensional perang, sabotase, kontra-pemberontakan: kontra-terorisme, dan pengumpulan intelijen. Kopassus ini didirikan pada tanggal 16 April 1952. dan satuan khusus paling ditakuti adalah Den 81 Gultor. sayang satuan ini kurang populer dari pada satuan Densus 88 milik kepolisian di Indonesia, padahal den 81 Gultor adalah salah satu satuan paling ditakuti di dunia. seorang pasukan Den 81 Gultor sama dengan kemampuan 5 tentara biasa.
Dalam survey banyak yang bingung mengapa satuan ini masuk dalam daftar top 5 sedangkan satuan amerika tidak masuk. itu semua adalah dari segi penilaian kemampuan pasukannya. Navy Seals boleh saja mengerahkan semua peralatan tempur canggihnya untuk mengatasi suatu peristiwa, tapi Kopassus mendapatkan poin yang sama dengan Navy Seals namun dengan peralatan seadanya dan lebih mengutamakan kemampuan individu pasukan.
Pernah dalam sebuah latihan bersama antara Kopassus dan Navy Seals, seseorang meminta mana yg lebih baik, dan akhirnya mereka melucuti segala peralatan pendukung yang hanya menyisakan senjata Uzi di tangan masing2. Hasil akhir latihan mudah ditebak. Kopassus sukses membuat para Navy Seals tak ubahnya sekumpulan bocah pramuka. karena itulah kami menempatkan Kopassus di daftar ke 3 Pasukan elit terbaik dunia
Beladiri : Merpati Putih
Alumni : 3 terbaik dari KOPASSUS telah dijadikan pasukan perdamaian dunia.
Moto : Berani, Benar, Berhasil.
4. Russian Spetsnaz
11asbu 5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia
Pasukan khusus Rusia tersebut dapat secara khusus mengacu ke setiap elit atau unit Spetsnaz di bawah subordinasi Dinas Keamanan Federal (FSB) atau Rusia Pasukan Internal Departemen Dalam Negeri, dan unit dikontrol oleh dinas intelijen militer GRU.
Beladiri : Russian Sambo
Moto : “hahaha Betapa bodoh nya mereka yang ingin membunuh kami dengan cara mereka, mereka hanya tidak tahu bahwa darah yang akan bertumpahan nantinya berasal dari mereka sendiri. Mereka hanya tidak tahu… itu saja.”
5. French GIGN
gignnngk9 5 Pasukan Elit Terbaik di Dunia
Intervensi Gendarmerie Nasional Group, biasa disingkat GIGN (bahasa Perancis: Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale), adalah elite Gendarmerie Perancis Operasi Khusus kontra-terorisme dan penyelamatan sandera unit; itu adalah bagian dari kekuatan militer yang disebut Gendarmerie. Bahkan jika para anggotanya milik militer, mereka sekarang dituntut dengan tugas-tugas polisi urbanised di luar daerah. Dengan demikian unit GIGN ditingkatkan lebih dekat dengan tim SWAT daripada unit militer murni seperti tentara Inggris SAS. Para operator akan dilatih untuk mengikuti peraturan polisi dan mencakup negosiasi dan penyelidikan spesialis.
Semuanya tergantung penilaian anda.

Indonesia borong pesawat canggih milik Rusia dan AS







Indonesia akan membeli alat utama sistem senjata (Alutsista) dalam beberapa tahun mendatang. Tidak tanggung-tanggung, Indonesia akan membeli pesawat-pesawat canggih.

"Perkembangan teknologi berkembang dengan sangat cepat. Teknologi yang 10 tahun lalu up to date, belum tentu sekarang update, begitu juga dengan 10 tahun mendatang," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat di Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (7/4).

TNI Angkatan Udara telah menyiapkan rencana membeli Alutsista hingga 2014. Diantaranya adalah pembelian enam pesawat Sukhoi dari Rusia. Jika enam Sukhoi itu dibeli, total Indonesia mempunyai 16 unit Sukhoi.

"Untuk Sukhoi butuh dana tidak sedikit, memang untuk udara tidak murah. Harga sukhoi berkisar antara 50 hingga 60 juta dolar per unit," terangnya.

Selain Sukhoi, TNI juga berencana membeli pesawat jenis T50 sebanyak 15 unit dari Korea Selatan. Tidak itu saja, TNI juga akan membeli 24 unit jet tempur jenis F16.

Tidak hanya pesawat tempur, TNI juga membeli pesawat angkut pengganti F 27 sebanyak 9 unit. Helikopter 2 unit jenis Super Puma, 6 unit Helikopter jenis Kombat, dan 16 unit pesawat latihan pengganti Bravo.

"Termasuk kami akan menambah kemampuan rudal, di antaranya rudal anti pesawat udara," lanjut Sufaat.

Menurut Sufaat, semua pengadaan Alutsista sudah dirinci dengan cermat. Hitungan itu dilakukan untuk menyesuaikan anggaran yang diberikan pemerintah.

"Kami sudah menghitung sangat cermat, karena anggaran alokasi ke Angkatan Udara sangat terbatas," jelasnya.


sumber : merdeka.com

Indonesia Pesan 3 Kapal Selam Korea Selatan


Diperkirakan awal 2015 kapal selam buatan negeri ginseng itu masuk dalam armada TNI AL.









VIVAnews - Untuk memperkuat armada tempur TNI Angkatan Laut, Kementerian Pertahanan telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Saat ini, TNI AL hanya memiliki dua kapal selam. 

Diperkirakan awal tahun 2015 kapal selam buatan negeri ginseng itu masuk dalam jajaran armada TNI AL. 

"Awal tahun 2015 satu kapal selam sudah masuk dan tahun berikutnya kapal selam yang kedua," jelas Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno usai penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis 4 April 2012.

Dia menambahkan, untuk kapal selam yang ketiga diharapkan pembuatannya bisa dikerjakan di Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan.

Dia berharap, dengan kehadiran kapal selam tersebut akan meningkatkan kualitas alat utama sistem senjata utama (alutsista) yang dimiliki TNI AL. Daya tempur dan daya tangkal TNI AL juga akan semakin kuat.

Untuk pengadaan alutsista, TNI AL juga mengembangkan produk dalam negeri untuk pembuatan kapal perang taktis ukuran 40 hinga 70 meter. Dengan menggunakan teknologi serta sistem persenjataan yang modern. Saat ini, TNI AL sedang mempersiapkan kapal setingkat fregat.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo dan Kasad Jend TNI Pramono Edhie Wibowo mendapat brevet kehormatan Hiu Kencana dari Satuan Kapal Selam TNI AL. 

Penyematan brevet berlangsung di dalam kapal selam KRI Nanggala 402 yang menyelam di perairan Selat Sunda sedalam 30 meter. Penyematan brevet Hiu Kencana disaksikan oleh  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

TNI akan tempatkan pesawat tempur di Papua









Timika (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Udara merencanakan menempatkan sejumlah pesawat tempurnya di wilayah Papua.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada wartawan di Timika, Senin, mengatakan, rencana penempatan sejumlah pesawat tempur tersebut dalam rangka menjaga kedaulatan udara nasional.

"Kami ada rencana seperti itu ke depan. Sementara ini pesawat-pesawat yang ke Papua hanya untuk mengenal medan sekaligus melatih operasional suatu pangkalan," jelas KSAU Imam Sufaat usai meresmikan Satuan Radar 243 Timika.

Ia mengatakan, Bandara Mozes Kilangin Timika layak untuk didarati pesawat tempur. Namun pesawat tempur tidak bisa dioperasikan dari Pangkalan TNI AU Timika karena terkendala ketersediaan bahan bakar mengingat pesawat tempur setelah terbang 1,5 jam harus mengisi kembali bahan bakar.

"Ini yang menjadi kendala. Kami berharap Pertamina bisa masuk ke Timika sehingga nantinya pesawat tempur kita bisa dioperasikan dari Timika. Hal itu tidak berarti kondisi di Timika tidak aman, tetapi untuk penerbang sendiri harus tahu kondisi di suatu tempat," jelas orang nomor satu di jajaran TNI AU itu.

Sejauh ini baru tiga Bandara di Papua yang bisa didarati oleh armada pesawat tempur yaitu Biak, Jayapura dan Merauke.

Marsekal TNI Imam Sufaat pada Senin pagi meresmikan Satuan Radar 243 Timika yang berlokasi di Kampung Kamoro Jaya-SP1 Timika, Papua.

Bersamaan dengan itu, KASAU juga melantik Letkol Lek Sudirman sebagai Komandan Satuan Radar (Satrad) 243 Timika.

KSAU yang didampingi sejumlah perwira tinggi dari Mabes TNI AU tiba di Timika sejak Minggu (4/3) menggunakan pesawat Boeing TNI AU. Pada Minggu malam, KSAU dan rombongan menggelar tatap muka dengan jajaran Pemkab Mimika dan manajemen PT Freeport.

Setelah meresmikan Satuan Radar 243 Timika, KSAU bersama rombongan langsung kembali ke Jakarta. 

Wamenhan Ungkap Prioritas Kebutuhan Belanja Alutsista TNI Hingga Tahun 2014



JAKARTA – Wakil Menteri Pertahanan yang juga menjabat Ketua High Level Comitte (HLC), Sjafrie Sjamsoeddin, bersama anggota Komisi I DPR RI, Senin (26/3) kemarin juga membahas rencana Modernisasi Alutsista dalam rangka kebutuhan TNI 2014 dengan menggunakan Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) atau Pinjaman Luar Negeri (PLN).

Ketua HLC pada kesempatan Raker tersebut mengatakan hingga tahun 2014 didalam proyeksi Minimum Esential Force khususnya modernisasi untuk Alutsista bergerak, Kemhan dan TNI ingin melengkapi postur kekuatan pertahanan di setiap Angkatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kemhan juga memiliki rencana kebutuhan belanja alutsista (Shoping List) bergerak prioritas hingga tahun 2014 akan mempergunakan pinjaman pemerintah dari luar negeri.

Kebutuhan Tiap Angkatan

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan, untuk Mabes TNI hingga 2014 memerlukan kendaraan taktis dan kendaraan angkut amunisi 5 ton dengan jumlah besar yang menurut jumlah pagu mencapai 110 juta Dolar.

Sementara untuk Angkatan Darat, terdapat empat prioritas yang ingin dicapai, diantaranya Helikopter serang dan serbu termasuk persenjataan sebanyak 24 Unit, kendaraan tempur Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2A6 sebanyak 44 Unit, ME Armed 155 Howitzer, Rudal MLRS dan Rudal Arhanud.


Model miniatur kapal PKR TNI AL

Sedangkan untuk proyeksi kebutuhan modernisasi Alutsista untuk Angkatan Laut, Kapal Pemukul dengan jenis Klas Korvet, Kapal Pendukung, pesawat Udara jenis CN-235 MPA dan Helikopter AKS, Tank Amfibi BMP-3F serta Panser Ambfibi BTR 80 A. untuk penawaran baru yakni 3 kapal Selam dan 2 Unit PKR namun bisa dikirim setelah tahun 2014 dan 3 unit Fregat (MRLF) namun juga masih dalam proses pengusulan anggaran.

Untuk Angkatan Udara, Shoping list ini tertuju kepada pengadaan SU-30 MK2 dan dukungannya, pengadaan pesawat angkut CN-295 sebagai pengganti pesawat F-27. Ditambah lagi pengadaan Helikopter Full Combat SAR Mission, pengadaan pesawat latih sebagai pengganti AS-202 & T-34C. Totalitas pagu yang di butuhkan untuk bisa memenuhi kebutuhan khusus untuk alutsista bergerak pioritas mencapai 3,741 juta Dollar.

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq, pada akhir raker itu mengatakan, Komisi I DPR RI mendukung daftar pengadaan Alutsista TNI TA. 2010-2014 yang sumber pembiayaannya di alokasikan dari Alokasi Pinjaman Pemerintah (APP) Kemhan/TNI TA. 2010-2014.

Proyeksi Pengadaan

Dalam pertemuan ini Komisi I DPR RI memberikan beberapa saran, antara lain agar dapat mengupayakan dilakukannya amandemen terhadap daftar State Loan Agreement Tahun 2007 antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Federasi Rusia, sehingga pengadaan 6 unit Sukhoi SU-30 MK2 dapat menggunakan skema pembiayaan State Credit.

Memperhitungkan dengan cermat kondisi dan spesifikasi, dislokasi serta proyeksi biaya pemeliharaan dan perawatan dalam pengadaan MBT Leopard 2A6. Memperhatikan dengan serius dampak penggunaan pesawat intai tanpa awak (UAV) terhadap kerahasiaan pertahanan dan keamanan RI. Memastikan kelayakan pembelian 3 unit kapal perang kelas Fregat (MRLF) oleh TNI AL.

Dikatakan Mahfudz Siddiq, Komisi I DPR RI mendesak Kemhan/TNI untuk terus melakukan pembenahan terhadap sistem adminstrasi dalam pengadaan Alutsista TNI. Menurut dirinya Komisi I DPR RI akan menyelesaikan pembahasan terkait permohonan pencabutan dana bertanda bintang untuk pengadaan barang/jasa melalui PHLN/KE, sebelum penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2011 – 2012.

Forum Raker pembahasan tentang rencana modernisasi alutsista ini juga dihadiri oleh Para Kepala Staf Angkatan, Sekjen Kemhan dan sejumlah pejabat di jajaran Kemhan dan TNI.

Sumber : DMC

TNI AU Jajaki Pengadaan Simulator Jet Tempur Sukhoi

JAKARTA - Indonesia berencana melengkapi skuadron Sukhoi dengan membeli simulator jet tempur tersebut. Namun hingga saat ini belum ditentukan dari negara mana simulator tersebut dibeli.

"Kita beli simulator tahun ini untuk meningkatkan kemampuan penerbang dan mengefisienkan pengeluaran," kata KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, usai gladi resik HUT TNI AU di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (7/4).

Imam menyebutkan TNI AU masih terus menjajaki tiga negara penyedia simulator tersebut. "Simulator kami jajaki dari Rusia, China dan Kanada. Kami cari yang terbaik, dengan pertimbangan manual bahasanya dimengerti," paparnya.

Ia menyebutkan, dasar utama pembelian simulator tersebut yakni untuk mengasah kemampuan setiap penerbang. Menurut Imam, apabila pilot diberi latihan di luar negeri, calon lawan bakal mengetahui dengan mudah skill setiap penerbang.

"Padahal di sini skill penerbanglah yang menentukan ketimbang kemampuan pesawatnya. Dengan adanya simulator, kita bisa mencetak pilot handal tanpa diketahui kemampuannya," ungkap Imam.

"Setidaknya, TNI AU bisa berhemat, karena dana yang harus diperlukan untuk 1 jam pengoperasian Sukhoi mencapai Rp.500 juta," ujarnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

PT Pindad Siap Bangun MBT



JAKARTA - Kepala Divisi Persenjataan PT Pindad, Ade Bagja, menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan membeli 100 tank Leopard dari Pemerintah Belanda.

Namun, jelas Ade, Pindad juga sanggup apabila nantinya diinstruksikan memproduksi alutsista kesenjataan jenis tank tempur utama (Main Battle Tank) tersebut. ”Apakah sanggup buat Leopard? maka jawabannya harus karena itu tantangan dan kami harus menjawab tantangan tersebut,” ujar Ade di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/4).

Keyakinan itu menurut Ade, berkaca dari keberhasilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang industri pertahanan itu memproduksi kendaraan lapis baja periode 2003-2004 lalu. Ade menyatakan, saat itu banyak yang meragukan kemampuan Pindad membuat kendaraan lapis baja. ”Banyak yang bilang dari sisi teknologi sumberdaya manusia, kami tak bisa memproduksi kendaraan lapis baja. Tapi nyatanya dengan kerja keras dan kerja cerdas, kami membuktikan bahwa kami bisa,” katanya.

Ade menilai, rencana pembelian 100 tank Leopard sesuai dengan kebutuhan peralatan pertahanan nasional saat ini. ”Setiap peralatan pertahanan itu ada peruntukannya. Jadi kenapa harus tank Leopard? Pasti hal itu sudah melewati pertimbangan matang sesuai kebutuhan saat ini,” katanya.

Kementerian Pertahanan telah mengganggarkan dana hingga US$280 juta untuk pembelian tank Leopard buatan Jerman yang digunakan militer Belanda. Anggaran pembelian diambil dari alokasi dana bidang pertahanan tahun anggaran 2010-2014.

Namun parlemen Belanda sampai saat ini masih belum menyetujui niat Pemerintah Indonesia yang ingin membeli 100 tank Leopard. Ini lantaran parlemen Negeri Kincir Angin itu khawatir Leopard nantinya akan digunakan dalam aktivitas militer yang berpotensi menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM.

Sumber : JURNAS.COM

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...