Monday, September 30, 2013

Jenderal AS: China Tantangan Utama Kekuatan Udara AS


Armada kapal selam kelas Song China

Sebagaimana China telah meningkatkan teknologi dan peralatan militernya, Komando Pasifik Angkatan Udara AS (PACAF) harus meresponnya, bahkan meskipun bukan karena China, Komandan PACAF mengatakan pada Rabu, 18 September lalu.

"Mungkin kita belum berhadapan dengan China, namun kita akan berhadapan dengan barang-barang (alutsista yang) mereka (jual pada negara lain)," kata Jenderal Herbert Carlisle saat presentasi di konferensi tahunan Asosiasi Angkatan Udara AS di National Harbor, Maryland, AS.

Carlisle, yang sudah lebih satu tahun mengambil alih tampuk komando "teater" Pasifik, mengatakan "bahwa musuh dan musuh potensial telah melihat apa yang bisa dilakukan Angkatan Udara AS dan mereka bertujuan untuk mencegah agar kita menjauh sejauh yang mereka bisa."

Tidak hanya Carlisle yang memunculkan momok bahwa China akan menjadi tantangan utama AS.

Kapal Selam Lada: Dirancang untuk Bertahan dan Menang


Kapal selam diesel-listrik kelas Lada dirancang oleh Rusia untuk menghadapi kapal selam dan kapal permukaan, mempertahankan jalur dan pangkalan angkatan laut, serta untuk misi pengintaian.

Amur 1650
Kapal selam Lada next generation "Amur-1650" (Foto:one half 3544/wiki)
Yury Dolgoruky, kapal selam pertama dari kelas Borey saat ini sudah dioperasikan Angkatan Laut Rusia, dan kapal-kapal selam dari kelas yang sama yaitu Alexander Nevsky dan Vladimir Monomakh dijadwalkan akan dikirimkan pada akhir tahun depan. Ketiga kapal selam tersebut bertenaga nuklir, mengapa Rusia masih membutuhkan kapal selam non-nuklir seperti kapal selam kelas Lada?

Dalam kerangka program persenjataan Rusia, ada rencana untuk membangun dua puluh kapal selam diesel-listrik pada tahun 2020. Empat belas diantaranya adalah modifikasi dari kapal selam kelas Lada sebelumnya dan sisanya merupakan proyek kapal selam diesel-listrik baru.

Lada terbaru adalah Lada generasi keempat yang dikembangkan oleh Biro Desain Rubin Rusia. Ini menjadi wujud pengalaman panjang yang diperoleh selama pengembangan dan perbaikan kapal selam Lada generasi kedua dan ketiga, yang notabene sudah menjadi kapal selam best-seller di pasar persenjataan laut global.

Saturday, September 28, 2013

Sederet Kekuatan TNI AD Hingga EMF Tahap I


Helikopter serang Apache AH-64E Guardian, MI-35, MBT Leopard-2 serta Pesawat Tempur Anti Gerilya Super Tucano, merupakan kombinasi maut untuk sebuah peperangan di wilayah Indonesia yang berbukit dan berhutan. Helikopter Apache AH-64 E Guardian mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran dari jarak jauh baik untuk lapis baja maupun infanteri. Apache AH 64E termasuk kategori heli serang berat yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang lebih cepat dibanding Apache D Block II.

Apache AH-64E Guardian yang akan dimiliki TNI AD
Apache AH-64E Guardian yang akan dimiliki TNI AD (photo: US Army)

Apache AH-64E Guardian juga dilengkapi pengendalian pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpit sehingga meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur. AH-64 E Guardian mampu terbang tinggi dan menembak dari jarak jauh, sehingga sulit untuk ditembak oleh rudal jarak pendek (SAM) yang dibawa infanteri atau kendaraan lapis baja lawan.

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec


Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Sejumlah prajurit Detasemen Anti Teror Kopaska melakukan patroli di perairan Nusa Dua menjelang KTT APEC 2013, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9).

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Sedikitnya 15 kapal perang telah merapat dan bersiaga di perairan Bali untuk menjaga keamanan dan kelancaran even internasional itu.(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pasukan Teror Kopaska Lakukan Patroli Keamanan Apec

Mendandani Sang Macan


Tak menunggu waktu lama, sang macan Leopard 2A4 TNI-AD segera berdandan diri untuk nantinya dihadapkan ke publik di hari jadi TNI. Proses pengecatan kamuflase Leopard sendiri saat ini sudah selesai. Dan inilah tampang sang Macan saat ini.


Untuk mendandani sang macan, memang bukan perkara mudah. Segenap upaya dikerahkan jajaran TNI-AD mulai dari Pussenkav, Bengpuspalad, hingga kalangan sipil. Desain corak monster lapis baja ini sendiri merupakan karya dari kalangan sipil. Hal ini membuktikan keterbukaan dari TNI-AD untuk merangkul semua golongan demi kemajuan pertahanan dalam negeri. Sementara proses pengecatan dilakukan oleh Bengpuspalad, dan dilakukan disebuah tempat yang dirahasiakan dengan supervisi dari Pussenkav. Tidak seperti kamuflase Anoa, perpaduan kamuflase kali ini menggunakan 2 warna saja, seperti kamuflase helikopter Nbell-412. ARC sendiri mengikuti detik demi detik proses pengecatan.

Indonesia Masih Pertimbangkan Hibah 10 Kapal Selam Rusia




 Jakarta:Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

Pengamat : Indonesia Harus Tegas Terhadap Australia

JAKARTA : Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana berharap agar Pemerintah Indonesia tidak "menjual" Indonesia dan tunduk pada kepentingan Pemerintah Australia.

"Menjelang kedatangan PM Tony Abbot pada 30 Oktober mendatang, Presiden hendaknya tidak `menjual` Indonesia dan tunduk pada kehendak PM Tony Abbott yang membawa suara dan kepentingan rakyat Australia," kata Hikmahanto di Jakarta, Kamis.

Presiden, kata dia, tentu harus bersikap sopan sebagai tuan rumah namun tetap harus tegas dan tidak menenggang rasa ketika ada permintaan Abbott yang bersinggungan dengan Konstitusi dan Kedaulatan Indonesia.

Friday, September 27, 2013

Turki Lebih Memilih Sistem Pertahanan Rudal Buatan China


FD-2000 (HQ-9)

Negara anggota NATO, Turki, memilih sebuah perusahaan China yang telah terkena sanksi AS untuk membuat sistem pertahanan rudal jarak jauh senilai US$ 4 miliar, menyingkirkan tawaran dari Rusia, perusahaan-perusahaan Eropa lainya dan Amerika Serikat sendiri, Reuters melaporkan.
Menteri Pertahanan Turki mengumumkan keputusan untuk memberikan kontrak kepada China Precision Machinery Import and Export Corp (CPMIEC) pada hari Kamis kemarin dalam sebuah pernyataannya. Namun tidak disebutkan biaya sebesar US$ 4 miliar tersebut untuk berapa sistem pertahanan rudal.

Pada bulan Februari lalu, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada CPMIEC karena melanggar sanksi yang diberikan kepada negara-negara yang diberi sanksi seperti Iran, Korea Utara dan Suriah. Tidak jelas apa yang telah dilakukan oleh CPMIEC sehingga harus mendapatkan sanksi dari AS. Sebelumnya CPMIEC juga terkena sanksi AS. Pada tahun 2003, Washington mengatakan pihaknya memperpanjang sanksi pada CPMIEC untuk penjualan senjata kepada Iran. Menurut Reuters, pejabat dari CPMIEC sendiri tidak bisa dihubungi perihal sanksi Amerika Serikat ini.

Tsunami Aceh Jadi Momentum Kebangkitan Militer Indonesia


JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 menjadi momentum kebangkitan militer Indonesia.

Ia mengungkapkan, saat terjadi tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004, TNI tak mampu mengevakuasi para korban karena keterbatasan peralatan akibat embargo. Saat itu, TNI tidak hanya tidak mampu melakukan mobilisasi, tetapi juga tidak membangun fasilitas kesehatan.

"Saat terjadi tsunami di Aceh, perlu evakuasi (korban). Tapi tak ada satupun pesawat kita yang mampu mengevakuasi," ujar Sjafrie, saat mengisi Simposium Ketahanan Nasional, di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Penentang Tank Leopard Minta Uang

Mantan KSAD yang ikut konvensi itu tampil di Universitas Paramadina.

Leopard 2A4 TNI AD
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo menjadi salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang paling gencar berkampanye. Hari ini, Kamis 26 September 2013, dalam diskusi di Universitas Paramadina Jakarta, Pramono menyinggung keberhasilannya saat memimpin TNI AD.

Sebagai KSAD, ketika itu dia memutuskan untuk membeli tank Leopard dari Jerman. Menurutnya, sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista). Namun, ujar Pramono, upayanya untuk memodernisasi alutsista TNI ditentang sekelompok orang.

“Rencana awal beli 44 tank, kemudian yang datang 150 tank dengan harga yang lebih murah namun dengan perlengkapan lebih lengkap. Tapi saya disalahkan oleh sekelompok orang. Mereka dulu idealis tapi sekarang minta bagian uang,” kata Pramono tanpa menyebut jelas siapa sekelompok orang yang ia maksud itu.

Modernisasi pertahanan, ujar ipar Susilo Bambang Yudhoyono itu, penting karena alutsista Indonesia sudah tertinggal dari negara lain. “Kita kelasnya Bajaj, yang lain Pajero. Bagaimana bisa menjaga kedaulatan kalau kita tidak kuat? Alhamdulillah, tahun 2014 nanti modernisasi alutsista sudah 70 persen dari rencana,” ujar Pramono.

Modernisasi alutsista itu dipandang Pramono sebagai salah satu bentuk nasionalisme yang ia praktikkan ketika menjabat sebagai KSAD. Ia lantas mengritik mantan aktivis mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang kehilangan idealismenya setelah menjadi pejabat publik. “Tetaplah idealis. Jangan setelah menjabat lupa idealismenya, dan jangan setelah duduk lupa berdiri,” kata dia.

Pramono juga mengeluhkan ketika ia pernah bertemu dengan sekelompok pemuda yang menggadaikan idealisme demi segelintir keuntungan. “Semua dihitung dengan uang. Berat kalau sudah begitu. Padahal kalau kita tulus dalam berusaha, Tuhan akan memberi jalan keluar,” ujarnya.(kd)
  sumber :  Vivanews  

Indonesian Firm Is Lone Bidder For P800-M PAF Plane Contract

  MANILA : An Indonesian aircraft manufacturer was the only firm to bid for a Department of Defense contract to supply the Philippine Air Force with two medium-lift transport planes worth more than P800 million.
 
This was first revealed by reliable military sources and later confirmed by Defense Undersecretary Fernando Manalo who, when asked, said in a text message that the “big is (still) being evaluated.” 

He did not elaborate.

Kapal Angkut Tank Produksi Dalam Negeri Selesai 2014



Kapal angkut tank rancangan PT Dok Kodja. (Foto: Berita HanKam)
27 September 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan satu unit Landing Shift Tank (LST) atau kapal pendarat tank untuk mengangkut tank besar yang akan dimiliki Indonesia. Kapal pengangkut tank itu kini sedang dibangun oleh industri pertahanan dalam negeri.
"PT PAL yang membuatnya," kata Sjafrie seusai berbicara di Simposium Ketahanan Nasional di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 26 September 2013.
LST bikinan PT PAL, kata Sjafrie, disebut mampu mengangkut 10 unit tank besar seperti Leopard 2A4 sekali jalan. Dengan kemampuan itu, Kementerian Pertahanan yakin 42 Leopard 2A4, 61 unit Leopard Ri, dan 50 unit Marder--tank ukuran menengah--mampu didistribusikan secara lancar ke beberapa wilayah Indonesia. "Akhir 2014 kapal bikinan PT PAL sudah siap," kata Sjafrie.

Pesawat Tempur T-50i Terbang Perdana di Lanud Iswahjudi


Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Wastum, mengacungkan jempol sebagai tanda sukses setelah terbang perdana dengan pesawat T-50i, Kamis (26/9). (Foto. Pentak Lanud Iswahjudi)

26 September 2013, Magetan: Komandan Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, melaksanakan terbang perdana dengan pesawat tempur T-50i Golden Eagle, di area terbang Lanud Iswahjudi, Kamis (26/9).

Terbang perdana dilaksanakan Komandan Skadron Udara 15 Letnan Kolonel Pnb Wastum, dengan menggunakan pesawat T-50i Golden Eagle TT 5003, bersama penerbang dari Korean Aerospace Industries (KAI), Letkol (Ret) Khang Cheol, sedangkan Mayor Pnb Marda Sarjono bersama Letcol (Ret) Dong Kyu Lee, menggunakan pesawat T-50i TT 5004.

Thursday, September 26, 2013

Sukhoi Resmi Diserahkan dan 2 Pesawat T-50i Kembali Tiba


Menhan Purnomo Yusgiantoro menyaksikan secara simbolis penyerahan enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia, kepada TNI AU di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 26 September 2013.

Prosesi Pelangi untuk serah terima Sukhoi Su-30MK2
Prosesi Pelangi saat serah terima Sukhoi Su-30MK2, Lanud Hasanuddin, Makassar, Rabu (25/9)
(Foto: Antara/Dewi Fajriani/vg via MetroTVNews)
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dalam hal ini Kepala Baranahan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis secara simbolis menerima logbook (miniatur) pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 ini dari pihak Pemerintah Rusia yang diwakili oleh Dubes Rusia untuk Indonesia HE Mikhail Galuzin. Selanjutnya enam pesawat tempur ini kemudian diserahkan kepada TNI yang diterima oleh Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo. Sebelum penyerahan secara simbolis, acara ini dimulai dengan prosesi pelangi (penyemprotan air dengan water canon) pesawat Su-30MK2.

Dalam sambutannya Menhan menjelaskan bahwa pengadaan Su-30MK2 sebanyak 11 unit dan Sukhoi sebelumnya Su-27SKM sebanyak 5 unit ini merupakan bagian dari program pembangunan pertahanan RI periode 2010-2014. Su-27SKM dan Su-30MK2 akan memperkuat jajaran TNI AU khususnya Skuadron 11 Koopsau II. Penambahan kekuatan Skuadron 11 ini didasarkan pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam dalam upaya menjaga dan melindungi kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara dan juga penegakan hukum di wilayah udara NKRI.

Enam unit Su-30MK2 yang tiba pada tahun ini melengkapi 10 unit Sukhoi yang telah dimiliki TNI AU dan berada di Lanud Hasanuddin sehingga Lanud Hasanuddin, Makassar memiliki satu skuadron yang berjumlah 16 pesawat tempur Sukhoi.

Rusia Mulai Bangun Dua Frigat Pesanan AL Vietnam


Frigat kelas Gepard

Kazan, Rusia - Galangan kapal Zelenodolsk Rusia pada hari Selasa lalu memulai pengerjaan dua kapal frigat pesanan Angkatan Laut Vietnam, pihak berwenang Zelenodolsk mengatakan kepada kepada RIA Novosti.

Adalah kapal frigat kelas Gepard (Cheetah), kapal perang ini dibeli oleh Vietnam untuk digunakan dalam misi patroli, dan penjagaan perbatasan dan zona ekonomi eksklusif negara, memerangi penyelundupan, perburuan dan pembajakan di laut sekaligus sebagai kapal bantuan dalam situasi bencana. Kapal ini dipersenjatai dengan rudal dan sistem artileri modern.

Dua frigat pesanan Vietnam saat ini merupakan pesanan kedua, sebelumnya kontrak dua frigat sejenis ditandatangani pada tahun 2005, dan masuk layanan Angkatan Laut Vietnam pada tahun 2011, galangan kapal Zelenodolsk yang berbasis di Kazan, Rusia, dalam pernyataannya.

China: J-31 Khusus untuk Diekspor


J-31

BEIJING : J-31, prototipe kedua pesawat tempur "siluman" generasi kelima China, yang dirancang oleh Shenyang Aircraft Corporation China, cuma akan diproduksi untuk pasar ekspor, bukan untuk dipakai Angkatan Udara atau Angkatan Laut China, laman People's Daily mengutip pernyataan Laksamana Zhang Zhaozhong dari Angkatan Laut China.

Hal ini berbeda dengan pemberitaan-pemberitaan (termasuk disini) yang menyebutkan bahwa J-31 dipotensikan China untuk menjadi pesawat tempur siluman masa depan yang berbasis kapal induk bagi Angkatan Laut China.
Zhang menegaskan bahwa J-31 tidak akan menjadi pesawat berbasis kapal induk China. Berbeda dengan prototipe pesawat tempur generasi kelima China pertama "J-20" yang dirancang oleh Chengdu Aircraft Industry Group, program pengembangan J-31 tidak pernah ditujukan untuk militer China, kata Zhang.

Tentara Cyber Indonesia Memiliki Kekuatan Penyerangan dan Pertahanan


Rencana pemerintah membentuk cyber army semakin bulat, untuk menangkis segala serangan cyber yang setiap saat bisa mengganggu pertahanan kedaulatan RI.

Tentara Cyber Indonesia Memiliki Kekuatan Penyerangan dan Pertahanan
 
JAKARTA : Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, jika nantinya terbentuk, tim cyber army ini memiliki dua kekuatan mendasar untuk menjaga kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yakni menyerang dan bertahan dalam dunia cyber.

Menurutnya, cyber army ini juga memiliki tugas khusus untuk menelusuri siapa saja yang mencoba mengoyak cyber di Tanah Air, dan menguak motif penyerangan tersebut.


"Potensi gangguan saat ini sudah ada, tapi kadang-kadang tidak kita rasakan," kata Purnomo Yusgiantoro di Makodam VII/Wirabuana, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 25 September 2013.

Menhan Akan Bangun Pangkalan Militer Baru di Belang Belang Mamuju


Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro meninjau pelabuhan Belang Belang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka membangun daerah pertahanan di daerah itu

Menhan Akan Bangun Pangkalan Militer Baru di Belang Belang Mamuju

MAMUJU : Menhan didampingi Panglima TNI, Jendral Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Udara, serta Kepala Staf Angkatan Laut mengunjungi pelabuhan Belang Belang Mamuju, Rabu didampingi Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju, Drs Suhardi Duka MM, dan karateker Bupati Mamuju Tengah (Mateng), Junda Maulana


Menhan mengatakan, Sulbar merupakan daerah berkembang, karena pendapatan masyarakatnya tinggi sehingga butuh dibangunkan daerah pertahanan di Pelabuhan Belang Belang Mamuju

Berita Foto : Serah Terima Sukhoi TNI AU

 
MAKASAR  : Skadron 11 TNI AU yang bermarkas di Lanud Sultan Hasanuddin hari ini diadakan acara penyerahan resmi pesawat-pesawat Sukhoi Su-30MK2 dan Su-27SKM yang merupakan pesanan pemerintah Indonesia pada tahun 2007. 
Dengan penyerahan resmi ini maka jumlah pesawat tempur Sukhoi menjadi lengkap 16 pesawat. 6 Pesawat Su-30MK2, merupakan pesanan pelengkap, setelah sebelumnya Ska-11 mengoperasikan 10 unit Su-27 dan Su-30. 
Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala staf tiga angkatan berada diantara yang hadir. Hadir juga para pejabat dari Komisi 1 DPR RI, Bappenas, Kementerian Keuangan, Gubernur Sul-Sel, Pangkoopsau II, Pangdam Wirabuana dan Kapolda Sulselbar. Termasuk diantara undangan adalah Pangkosekhanudnas II, Komandan Lantamal VI, Komandan Lanud Hasanuddin, Muspida Sul-Sel serta awak media yang ikut serta meliput acara serah terima resmi ini. 

Kasau : Sukhoi Kini Dilengkapi Persenjataan Bom Dan Rudal


MAKASAR : Dengan lengkapnya pesawat ini, bersamaan juga telah diproses dengan pengadaan persenjataanya. “persejataan sebagian sudah datang  dan dalam waktu kedepan akan terus dilengkapi”. Jadi keberadaan Skadron Udara 11 akan lengkap dengan persejataan, baik bom maupun rudalnya.
 
Demikian dikatakan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, usai penyerahan pesawat Sukhoi SU-30MK2, di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (25/9).

Dikatakan, terkait dengan arahan Menhan RI untuk menggati pesawat F-5 Tiger yang sudah perlu penggatian, diharapkan penggantinya memang pesawat yang lebih canggih yang didapatkan dan tentunya itu memerlukan kajian dari segala aspek.

DPR-Kemhan Meksiko Jalin Kerja Sama Pertahanan


JAKARTA : Komisi I DPR RI menjalin kerjasama dengan Kementerian Pertahanan Meksiko dalam bidang pembangunan industri pertahanan.

Selain itu, rencana tukar-menukar siswa sekolah Staf dan Komando setiap angkatan antara kedua Negara.

“Naskah agreement kerjasama tersebut telah diteken antara pihak Komisi 1 DPR RI dengan pejabat Kemenhan Meksiko dalam kunjungan rombongan anggota Komisi 1 DPR RI ke negara tersebut,” kata anggota Komisi I DPR-RI, Marsdya (Purn) TNI M.Basri Sidehabi dari Meksiko, Kamis (26/9/2013).

Analisis : Merajut Dan Menggemuruhkan Aceh

ANALISIS : Aceh sejatinya adalah formula naluri dan kecerdasan akal budi religi yang ingin menajamkan harkat dan martabat karena sudah dibuktikan dalam perjalanan panjang sejarahnya.  Ketika hampir semua daerah kolonial yang lain di Hindia Belanda sudah takluk,  Aceh justru belum mampu ditaklukkan Belanda.  Jendral Kohler pun harus meregang nyawa di Kutaraja manakala mencoba menyerbu Aceh tahun 1873.  Aceh baru takluk tahun 1904, itu artinya daerah terakhir yang jatuh ke tangan kolonial.  Hanya 40 tahun saja sebelum Belanda akhirnya takluk di tangan Jepang. Harkat dan martabat itu sesungguhnya merupakan nilai keistiqomahan Aceh jika kita merenungi sejarah kepahlawanan Sultan Iskandar Muda, Malahayati, Teuku Umar dan Tjut Nyak Dien.
Dalam perjalanan berbangsa, salah satu bentuk penghargaan pada nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan Aceh bisa kita lihat dari penamaan kapal perang (KRI).  Aceh mendapat porsi lebih banyak dalam alokasi penamaan kapal perang RI.  Ada KRI Sultan Iskandar Muda, ada KRI Malahayati, ada KRI Teuku Umar, ada KRI Cut Nyak Dien, juga ada KRI Rencong.  Semua kapal perang itu berkualifikasi striking force.  Sementara untuk kapal perang kelas LPD yang modern dari 4 KRI LPD yang dimiliki TNI AL salah satunya bernama KRI Banda Aceh.  Bandingkan dengan Sumut dan Sumbar yang hanya mendapat “jatah” 1 nama KRI striking force yaitu KRI Oswald Siahaan untuk Sumut dan KRI Imam Bonjol untuk Sumbar. 

KASAU : 2024 Sedikitnya Indonesia Punya 8 Skuadron Tempur

MAKASAR : Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, berharap, hingga 2024, Indonesia sudah memiliki sedikitnya delapan skuadron pesawat tempur. Satu skuadron akan diisi sebanyak 16 pesawat tempur.
 
"Kita harapkan tahun 2024 sudah ada delapan skadron pesawat tempur," kata Kasau usai serah terima enam pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (25/9)

Pesawat tempur tersebut, antara lain pesawat tempur Sukhoi yang ditempatkan di Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Super Tucano di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh (Malang), pesawat F-16 ditempatkan skadron udara 16 di Pekanbaru (Riau).

Iran Produksi Massal Kapal Selam Ringan


Kapal selam ringan Iran
Kapal selam ringan (mini) Iran. Tampak pula (belakang) Hovercraft Tondar buatan Iran
TEHERAN : Iran telah memproduksi kapal selam ringan secara massal, seorang Panglima Angkatan Laut Iran mengumumkan pada hari Selasa, sembari menambahkan bahwa negara itu saat ini juga berhasil membangun kapal selam medium.




"Iran memproduksi massal kapal selam ringan," kata Panglima Angkatan Laut Zona 4 Laksamana Khordad Hakimi mengatakan kepada FNA di pelabuhan utara kota Anzali, Selasa, 23 September 2013. Hakimi juga menyinggung kemajuan lain yang dicapai Angkatan Laut Iran saat ini dengan mengatakan bahwa kapal selam medium sekarang sedang dibangun di selatan Iran.

Lebih lanjut Hakimi menjelaskan bahwa Angkatan Laut Iran adalah kekuatan strategis, dan mengatakan bahwa kekuatan dan kemampuan Angkatan Laut Republik Islam Iran telah memainkan peran besar dalam melindungi kepentingan Iran baik di dalam maupun di luar negeri.


Laksamana Hakimi juga mengatakan bahwa pusat pelatihan Angkatan Laut Iran telah dilengkapi dengan teknologi buatan sendiri yang di-upgrade terus menerus. "Pusat-pusat pelatihan Angkatan Laut Iran adalah (pusat pelatihan) unik di Timur Tengah, Angkatan Laut Iran telah meningkatkan dan memperbanyak armadanya," ujar Hakimi sembari menambahkan bahwa semua peralatan berkualitas yang dibutuhkan oleh Angkatan Laut Iran telah mampu disediakan oleh ilmuwan-ilmuwan dalam negeri.

Kemenhan Serahkan Enam Unit Sukhoi Su-30 ke TNI AU


(Foto: DMC)

26 September 2013, Makasar: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (26/9), menyaksikan secara simbolis penyerahan enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 dari Rusia, kepada TNI AU di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dalam hal ini Kepala Baranahan Kemhan Laksda TNI Rachmad Lubis secara simbolis menerima logbook (miniature pesawat) pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 ini dari Pihak Pemerintah Rusia yang diwakili oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mikhail Galuzin. Selanjutnya enam pesawat tempur ini kemudian diserahkan kepada TNI yang diterima oleh Aslog Panglima TNI Mayjen TNI Joko Sriwidodo.

Hadir dalam acara penyerahan enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 ini Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, para Kepala Staf Angkatan, Anggota Komisi I DPR RI, Gubernur Sulawesi Selatan, Pejabat Bappenas dan Kemkeu. Sebelum penyerahan secara simbolis, acara ini dimulai dengan prosesi pelangi pesawat Su-30 MK2.

Wednesday, September 25, 2013

Besok, Menhan Hadiri Serah Terima Sukhoi Rusia di Lanud Hasanuddin


Besok, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro dijadwalkan akan menghadiri serah terima pesawat sukhoi dari Rusia ke TNI-AU RI, Rabu (25/9/2013).

 MAROS -  Besok, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro dijadwalkan akan menghadiri serah terima pesawat sukhoi dari Rusia ke TNI-AU RI, Rabu (25/9/2013).

Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin, Mayor Mulyadi, pada tribun-timur.com, Selasa (24/9/2013) mengatakan seremoni tersebut akan digelar menyusul jumpa pers untuk awak media.

Maka dengan lengkapnya satu skadron/16 sukhoi yang dimiliki lanud Hasanuddin akan bertugas menjaga keamanan negara di seluruh Indonesia.

Meneropong Kekuatan Rudal Malaysia


http://i205.photobucket.com/albums/bb63/balibilabong/Stride1.jpg
KUALA LUMPUR : Dari segi kekuatan militer, tampak postur kekuatan militer Malaysia berada dibawah Singapura, meski demikian, dari segi eskalasi konflik, justru Malaysia yang paling dominan bergesekan di lapangan dengan Indonesia. Mulai konflik perebutan pulau Sipadan - Ligitan pada tahun 2002, kemudian berlanjut pada memanasnya hubungan antar dua negara terkait batas wilayah di blok Ambalat, Kalimantan Timur. Bahkan masih ada persoalan lain pada patok perbatasan di darat.

Dengan potensi konflik yang besar, sejak beberapa tahun lalu Malaysia mulai menggenjot kemampuan tempurnya. Dari segi alutsista, yang cukup mencolok adalah pengadaan jet tempur MiG-29 N/NUB dari Rusia tahun 1995, dilanjutkan dengan pengadaan F/A-18D Hornet pada tahun 1997. Saat itu, boleh dibilang arsenal jet tempur Malaysia sudah lebih unggul dari Indonesia. Seolah mengikuti jejak TNI AU yang membeli Sukhoi, maka TUDM (Tentara Udara Diraja Malaysia) juga membeli 18 unit Sukhoi Su-30MKMs yang sudah datang sejak 2007 silam.

Jet Tempur F-16 Lepas Landas Tanpa Pilot




Liputan6.com, Florida: Pabrik pesawat Boeing menguak uji coba terbaru, yang mengubah jet tempur yang tak lagi digunakan di medan perang menjadi pesawat tanpa awak (drone)

Salah satu armada F-16 bikinan Lockheed Martin telah melakukan penerbangan perdana dengan kokpit kosong, pekan lalu, dengan rute dari pangkalan udara di Florida menuju Teluk Meksiko. Kendali dilakukan oleh 2 pilot Angkatan Udara AS yang ada di darat.

Boeing mengatakan, inovasi tersebut bisa digunakan untuk membantu pelatihan pilot, juga menyediakan 'musuh' untuk jadi sasaran tembak dalam latihan.
Jet tempur yang digunakan -- yang sebelumnya teronggok di Arizona selama 15 tahun -- terbang di ketinggian 40 ribu kaki atau 12,2 kilometer, dengan kecepatan Mach 1.47 atau 1.800 km/jam.

India-Malaysia Perkuat Hubungan Militer


Rudal Brahmos versi peluncuran udara

NEW DELHI : India dan Malaysia akan berdialog untuk memperkuat hubungan militer mereka. Hal ini akan dilakukan saat kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut India Laksamana DK Joshi selama lima hari ke Kuala Lumpur mulai Senin, 23 September 2013, Press Trust of India (PTI) melaporkan.

Sebagai bagian upaya kebijakan "Look East," India telah meningkatkan hubungan strategis dengan negara-negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang, Vietnam, Malaysia dan termasuk Indonesia. (Baca juga India Siap Transfer Teknologi Alustsista ke Indonesia)

Selama kunjungannya, Joshi akan bertemu dengan pemimpin tertinggi militer Malaysia termasuk bertemu timpalannya Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Jaafar untuk mendiskusikan berbagai isu bilateral terkait kerjasama pertahanan, kata seorang pejabat Angkatan Laut India.

Vietnam "Menimbun" Sukhoi Su-30


Su-30

HANOI : Vietnam resmi membeli dua belas pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia dengan harga masing-masing lebih dari AS$ 46 juta (sekitar Rp 500 miliar). Sebelumnya Vietnam telah memiliki 24 Su-30MK2 yang mereka beli dari Rusia dalam delapan tahun terakhir, dan kedepan artinya Vietnam akan memiliki 36 Sukhoi Su-30MK2.

Versi MK2 dari Sukhoi Su-30 dilengkapi dengan perangkat elektronik canggih yang memungkinkan penggunaan rudal anti-kapal. Pesanan Vietnam ini baru akan dikirimkan pada tahun 2015 nanti. Disamping Su-30MK2, Vietnam juga telah memiliki 10 Sukhoi Su-27.

Sebagian besar dari total 400 pesawat tempur Vietnam adalah buatan era 60-70-an yaitu MiG-21 (200+ aktif) dan Sukhoi Su-22 (145 aktif) untuk serangan darat. Walaupun secara kuantitas memang banyak, tapi melihat umur dan teknologinya, Vietnam tampaknya memang butuh upgrade dengan pesawat yang lebih modern.

Pesawat Neo N-250 Terbang Tahun 2016

Pesawat N-250 buatan IPTN - sekarang PT DI (photo; PT DI)
Pesawat N-250 buatan IPTN – sekarang PT DI.
BANDUNG : NAM Air, Maskapai Group Sriwijaya Air berencana memakai pesawat R80 (Neo N-250) yang saat ini dikembangkan PT Regio Aviasi Industri. Menurut Direktur Utama Sriwijaya Air Chandra Lie, pihaknya yakin dengan peswat R80 yang merupakan produk dalam negeri dan ingin menjadikan NAM sebagai maskapai pertama yang menggunakannya.
“Pada saat launching NAM Air besok, kita juga akan menandatangani kontrak pemesanan 50 pesawat R80 plus 50 pesawat lagi sebagai opsi tambahan,” ujar Chandra.
Selain berkomitmen mendukung produksi dalam negeri, Sriwijaya Air juga berkomitmen untuk melatih sendiri para pilot dan kru kabinnya dengan cara hampir semua lulusan NAM Flying School langsung diserap oleh Sriwijaya Air.

Analisis : Membangun Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Sistem Pertahanan Udara S-300 MPU
Sistem Pertahanan Udara S-300 MPU
 JKGR  : Beberapa hari sebelum Tim Kementerian Pertahanan, TNI AL dan TNI AU berangkat ke Rusia untuk melihat rencana hibah 10 kapal selam Rusia, Tim Kemenhan dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. 
Pertemuan Kementerian Pertahanan dengan Pemerintah Provinsi Jakarta, untuk membahas strategi pertahanan ibu Kota Negara. Wakil Menteri Pertahanan meminta rencana pembangunan ruang bawah tanah di kawasan Monas, diintegrasikan dengan strategi pertahanan ibukota.
Apakah urusan pembangunan sistem pertahanan Jakarta, akan menjadi bagian pembicaraan di Rusia ?.
Usulan membangun sistem pertahanan Indonesia yang lebih baik dan terintegrasi sebenarnya telah disampaikan Rusia pada tahun 2012. Pada event Indo Defence 7 November 2012, Rusia menawarkan kerjasama pembangunan sistem pertahanan udara advance, karena sistem pertahanan udara Indonesia saat ini masih sistem rudal dan senjata jarak pendek.

Korea Selatan Publikasikan GPS Guided Bomb Untuk Pesawat KFX


Defense Sciense Institute Korea Slatan atau disebut juga ADD (Agency for Defense Development) telah mengembangkan bom JDAM dengan menggandeng LIG Nex1 yang diberi namaKorean GPS Guided Bom(KGGB).Bom ini rencananya akan digunakan pada pesawat tempur generesi baru korea selatan KFX yang kini masih dalam tahap pembangunan.

Bom GPS-Guided Korea (KGGB) merupakan bom udara ke permukaan yang dapat dilepaskan dan dipandu melalui GPS dari pesawat tempur. Sistem navigasinya menggabungkan sistemGPSKitAdapterWingdenganInertial Navigation System (INS).Jarak janggau maksimum dari sistem bom ini adalah 100 km.

KGGB dapat dipasang pada bom seberat 225kg, memungkinkan untuk secara tepat mencapai target tertentu. Sebuah pesawat tempur yang dilengkapi KGGB mampu memukul sasaran baik pada siang hari atau malam hari bahkan ketika target diblokir oleh gunung.

Indonesia Peringatkan Australia

NEW YORK : Pemerintah Indonesia memperingatkan Australia untuk tidak mengambil kebijakan yang melanggar kedaulatan Indonesia menyangkut penanganan masalah manusia perahu.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan sikap Indonesia itu ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Senin waktu setempat.

Marty dan Bishop bertemu satu hari sebelum pembukaan Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-68.

"Kita tegaskan bahwa Indonesia tidak bisa menerima kebijakan apa pun dari Australia yang sifatnya melanggar kedaulatan Indonesia," kata Marty kepada wartawan usai serangkaian pertemuan multilateral dan bilateral.

Tuesday, September 24, 2013

F-35, Pesawat Generasi Kelima namun Menggunakan Ban Generasi Pertama?


F-35B

Pengembang F-35 "Lockheed Martin Corp" mengakui bahwa F-35 adalah puncak teknologi dari lima dekade pengembangan pesawat tempur. F-35 berteknologi siluman terbaru, berkecepatan supersonik, kelincahannya ekstrim dan dilengkapi dengan perlengkapan radar yang tercanggih saat ini. Namun tampaknya para pengembang lupa dengan ban yang dipakai F-35.

Seorang petinggi Angkatan Udara Amerika Serikat, Letnan Jenderal Christopher Bogdan, yang juga mengawasi program Joint Strike Fighter (F-35) dari Departemen Pertahanan AS, pekan lalu mengatakan bahwa beberapa bagian dari F-35 seringkali mengalami kerusakan. Ketika reporter menanyakannya, Bogdan menjawab: "contohnya ban."

"Ban-ban tersebut terlalu sering rusak," kata Bogdan dalam sebuah konferensi di National Harbor, Maryland, 17 September 2013.

Menurut Joe Dellavedova, juru bicara dari program F-35 di Pentagon, masalah ban yang sering rusak ini hanya terjadi pada F-35 untuk Korps Marinir, yang dikenal sebagai F-35B. Berbeda dengan cara lepas landas dan mendarat F-35A untuk Angkatan Udara atau F-35C untuk Angkatan Laut, F-35B lepas landas dari landasan pacu konvensional dan pendek, dan mendarat dengan vertikal. Proses ini mengakibatkan tekanan yang besar pada ban, Dellavedova.

Leopard Tiba, Daya Gempur Baru untuk TNI AD


Leopard

JAKARTA : Dua unit tank tempur utama (MBT) Leopard 2A4 dan dua unit tank tempur infanteri (IFV) Marder pesanan TNI AD tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu malam, 21 September 2013. Proses bongkar muat berjalan rahasia dan tertutup karena Leopard dan Marder termasuk alutsista strategis.

Kedua jenis tank tersebut diangkut dari Jerman menggunakan kapal Isolde dari Rheinmettal Industries Jerman. Leopard ini sendiri bukan tank baru, melainkan bekas pakai yang di-refurbish. Tank itu dibuat Jerman pada durasi tahun 1985 hingga 1992. Karena Jerman over produksi (2.125 unit Leopard 2A4), maka Leopard tipe ini dijual ke berbagai negara. Tercatat negara-negara pemakainya adalah Austria, Polandia, dan Turki. Khusus Asia, baru Singapura (96 unit) dan Indonesia yang mengoperasikan tank ini.

Selain Leopard, Marder juga bukan produk anyar. Prototipe awalnya dirancang pada 1960-an dengan produksi perdana pada 1971. Saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sudah akan digantikan generasi yang lebih baru, yaitu Puma. Tank Marder berfungsi sebagai tank tempur infanteri yang dilengkapi meriam otomatis kaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202.

Leopard Meningkatkan Daya Tempur TNI AD


jakarta : Kekuatan TNI Angkatan Darat (AD) bertambah. Untuk pertama kali dalam sejarah kavaleri TNI-AD, Indonesia memiliki main battle tank (MBT) atau tank kelas berat. Dua buah MBT Leopard tipe 2A4 dan dua buah Infantry Fighting Vehicle  (IFV) Marder tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu malam (21/9).
 
"Tank sudah tiba dengan selamat dan lancar. Proses loading dan persuratan juga hampir selesai," ujar seorang perwira TNI-AD yang mengurusi proses kedatangan tank itu pada Jawa Pos kemarin.

Karena tank Leopard dan tank Marder merupakan alat utama persenjataan strategis, maka proses bongkar muat rahasia dan tertutup.

Dua buah tank Leopard dan dua buah tank IFV Marder itu diangkut menggunakan kapal Isolde dari Rheinmetal Industries di Jerman. Pembelian main battle tank atau tank kelas berat pernah memicu perdebatan antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan DPR hingga berbulan-bulan. Banyak kalangan menilai tank Leopard tidak sesuai dengan medan geografis di Indonesia. Selain bobotnya yang berat (sekitar 62 ton), ancaman terhadap Indonesia dinilai belum perlu dihadapi dengan main battle tank.     

Kementerian Pertahanan akan bentuk satuan tentara siber


http://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/01805/cyberattack_1805164b.jpg
Jakarta : Kementerian Pertahanan (Kemhan) segera membentuk satuan khusus tentara siber (Cyber Army) untuk menangkal serangan di dunia siber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara.

"Kami berencana membentuk Cyber Army. Setiap tahun kami lakukan kompetisi cyber dan ada yang dikhususkan bertahan maupun menyerang," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro, setelah menutup pendidikan pelatihan bela negara Kementerian Pertahanan 2013 di Rindam Jaya, Jakarta, Selasa.

Pembentukan Cyber Army merupakan bagian dari pembangunan pertahanan sistem komunikasi siskom) dan sistem informasi (sisinfo) Kementerian Pertahanan.

Seputar Sejarah Marder 1A3 Jerman

ARC : Rusia punya BMP, AS punya M2A2 Bradley, dan Jerman, mendahului Amerika, punya Marder. Dari pihak Barat, Marder merupakan kendaraan tempur (ranpur) pertama (yang operasional) dari Negara NATO, mendahului kehadiran Bradley 15 tahun lebih awal dan memantapkan konsep gerak terpadu antara kavaleri dan infantri mekanis.

Bundeswehr memang memberikan nama yang kurang gahar, Marder (Marten, sejenis tupai pohon) kepada ranpur pertama dari negeri Barat ini. Namun, janganlah tertipu. Marder memiliki kapabilitas sebagai kendaraan tempur dan merupakan pionir dalam jenisnya. 

Sebelumnya, tidak ada yang mengenal konsep kendaraan pengangkut pasukan yang memiliki daya gempur memadai untuk terus mendampingi gerak maju kavaleri. Yang ada hanya kendaraan angkut pasukan (ranpas) yang dipersenjatai sekedarnya. Yang penting adalah mengantarkan infantri ke garis depan, atau menjemputnya kembali. Tidak ada ceritanya ranpas didapuk untuk dapat berhadap-hadapan dengan ranpur lawan.

Alasan Berdirinya Angkatan Bersenjata di Indonesia


Hal ini terkait dengan keunggulan militer yang memiliki struktur komando dan pengendalian dengan hirarki yang tegas serta dukungan sumber daya yang dapat dimobilisasi dengan cepat. 
Jakarta : KEBERADAAN suatu angkatan bersenjata tidak terlepas dari struktur formal negara. Terkait dengan hal tersebut Thomas Hobbes, ahli teori kenegaraan ternama, menyatakan bahwa tujuan pendirian negara utamanya adalah untuk memberikan rasa aman. Demi mewujudkan keamanan dan kenyaman negara, maka dibentuknya angkatan bersenjata untuk menjaga keamanan dan kedaulatannya.
Perkembangan globalisasi ber-efek pada batas wilayah sebuah negara. Banyak terjadi sengketa pada perbatasan. Sejatinya diperkuat Angkatan Laut yang handal dalam menjaga kekayaan negara di laut dari kapal bendera asing.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...