Monday, March 04, 2013

MENCERMATI PAPUA


(analisis): Pulau besar di timur Indonesia itu kembali menjadi headline berita dengan gugurnya 8 prajurit TNI di hari yang sama pada dua tempat yang berbeda.  Serangan tanggal 21 Februari 2013 di Tingginambut yang berjarak 20 km dari kota Mulia Puncak Jaya dan lokasi lain yang berdekatan yaitu Sinak, sekitar 40 km dari Tingginambut dikenal sebagai sarang sipil bersenjata yang melakukan perlawanan.  Serangan itu merupakan pancingan serius untuk TNI namun sejauh ini Cilangkap tidak terpancing dan tetap mengedepankan tertib sipil di Papua.
Namun yang lebih menyakitkan justru pernyataan Ketua Bidang Pemantauan dan Pelanggaran HAM pada KOMNAS HAM Natalius Pigai sehari kemudian yang sama sekali tidak mencerminkan seorang pegiat HAM.  Kalimat komentarnya yang sangat tajam itu menyebutkan wajar saja TNI ditembak mati dan tidak melanggar HAM, karena kerjanya hanya tidur dan nongkrong.  Meski pada akhirnya orang ini minta maaf kepada Mabes TNI dihadapan petinggi TNI di Cilangkap tanggal 26 Februari 2013 tetapi sesungguhnya pernyataannya itu cermin dari sikap antipatinya atas kehadiran tentara di Papua.

Kunjungi Jerman, SBY Ingin Bangun Kerjasama 5 Plus 3



 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan delegasi melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman dan Hungaria. Dalam kunjungan ke Jerman, pemerintah Indonesia akan mempererat hubungan kerjasama di 5 bidang plus 3.

"Kedua negara (RI dan Jerman) akan fokus pada lima bidang, yaitu bidang ekonomi, bidang pendidikan, bidang riset dan teknologi, bidang kesehatan, dan kelima bidang industri pertahanan. Sementara plus tiga adalah bidang ketahanan pangan, energi dan transportasi. Jadi saya sebut kerjasama 5 plus 3," ujar Presiden SBY dalam jumpa pers sebelum terbang menuju Jerman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (3/3/2013).

SBY mengatakan kunjungan ini memiliki tujuan dan kepentingan bagi Indonesia. Menurutnya, hubungan bilateral Indonesia dengan Jerman terus meningkat. Pentingnya Jerman bagi Indonesia, mengingat Jerman adalah ekonomi terbesar di Eropa, dan nomor 4 di dunia. Sementara Indonesia terbesar di Asia Tengara dan nomor 15 di dunia.

Seragam militer Arie Setya terkenal hingga Eropa



 Siapa yang menyangka seragam militer buatan Indonesia ternyata menarik minat tentara-tentara dari negara-negara di benua Eropa hingga Amerika. Terlebih pembuatnya cuma seorang mahasiswa. Tapi seperti itulah kenyataanya.

Bermula dari usaha kecil-kecilan menjual kacamata air softgun lewat internet, kini Arie Setya Yudha mampu melebarkan sayap bisnisnya dengan menjual seragam militer melalui dunia maya. Pelanggannya beragam mulai dari lokal hingga mancanegara mulai dari Italia, Swedia, Irlandia, Canada, Brasil, Uni Emirat Arab, hingga negeri Sakura, Jepang.

Sebagai mahasiswa perantauan dari Pekan Baru, Kalimantan, Arie, demikian dia akrab disapa, merasa keteteran memenuhi segala kebutuhan hidup semasa kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Meski biaya kuliah tidak pernah telat, tapi dia kerap menunggak biaya membayar kosan. Uang kiriman orang tua sebesar Rp 2 juta sebulan belum cukup memenuhi biaya sewa kosan, makan dan jajan.

China Siap Jadi Pengimpor Pertama S-400 Rusia

S-400
China mungkin akan menjadi pengimpor pertama sistem rudal permukaan-ke-udara baru Rusia S-400 Triumf (Triumph), menurut seorang pejabat tinggi di lembaga perdagangan senjata pemerintah Rusia, mengatakan beberapa waktu lalu. Hal ini terkait minat China untuk mengakuisisi sistem pertahanan rudal tersebut.
Sistem pertahanan rudal S-400 memang telah membangkitkan minat besar bagi negara-negara di dunia, ujar Vyacheslav Dzirkaln, wakil direktur Dinas Federal untuk Kerjasama Teknologi Militer Rusia, mengatakan kepada IIntervax-AVN saat pameran persenjataan internasional IDEX di Uni Emirat Arab.

Tidak ada Negara yang Berani Menyerang Iran

Tidak ada negara yang berani melancarkan serangan di wilayah Iran karena kemampuan pertahanan yang tinggi negara Persia itu, inilah pernyataan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Mayor Jenderal Hussein Saadi Hassani pada Senin lalu.

"Selama perang 'Holy Defense' delapan tahun (Irak yang memaksakan perang terhadap Iran antara tahun 1980 dan 1988), musuh telah melihat kemampuan pertahanan Iran yang baik. Mereka sekarang juga mempertimbangkan prestasi militer yang dicapai negara Persia saat ini dan takut akan konsekuensinya jika melakukan agresi terhadap Iran , "kata Saadi.

Pada saat yang sama, Komandan Amy Derrick-Frost dari Armada 5th AS yang berbasis di Bahrain mengatakan pada hari sebelumnya bahwa Angkatan Laut AS mengerahkan kapal induk kedua ke Teluk Persia di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran karena program nuklirnya.

Indonesia Malaysia Menghangat Di Ambalat


TNI mengerahkan tujuh unit kapal perang di wilayah blok Ambalat yang perbatasan langsung dengan Malaysia. Kesiapsiagaan itu setelah sebelumnya sempat terjadinya gesekan antara kapal perang TNI dengan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) di sekitar perairan tersebut.
"Ada tujuh unit kapal perang TNI siaga di sana (Ambalat), kita akan tetap menjaga perbatasan laut Ambalat. Sebelumnya sempat KRI kita bersenggolan dengan kapal perang TLDM," kata, Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia SSos, Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Hidros) di Mako Lantamal I Belawan, Sabtu (2/3).

Aan menyebutkan, insiden di perairan Ambalat itu sudah ditangani. Kapal perang berbendera Malaysia yang berada di perairan sengketa itu juga sudah dihalau."Apapun niatnya, kalau masuk ke teritorial tentunya kita halau. Artinya kita tetap mengedepankan upaya penyelesaian secara diplomatik," ujarnya.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...