Monday, March 19, 2012

Dahlan Sarankan Pabrik Gula Pakai Listrik


Dahlan sat di PG Djombang barudjombang.com - Pemerinta harus ekstra keras mengantipasi kenaikan harga BBM kali ini. Tidak hanya kerawanan penimbunan dan gejolak masyarakat. Namun beberapa BUMN pun harus siap melakukan langkah antisipasi terkait penggunaan BBM. Terkait itu  Menteri BUMN, Dahlan Iskan wacanakan pabrik gula gunakan listrik pemerintah. Penggunaan listrik pemerintah ini bisa menghemat hingga 50 persen dari penggunaan tenaga uap yang dimiliki pabrik gula. Apalagi untuk tenaga uap ini masih menggunakan genset yang menggunakan bahan bakar minyak.
Wacana ini disampaikan oleh Dahlan  saat melakukan inspeksi mendadak di pabrik gula Djombang Baru. Dahlan meninjau seluruh mesin penggilingan tebu peninggalan belanda yang sebagian bahannya sudah berkarat dan berusia tua.
Dahlan mengatakan mensiasati kenaikan bahan bakar minyak ini pagrik gula bisa menggunakan listrik pemerintah untuk menghemat penggunaan BBM. "Selama pabrik gula menggunakan sistim uap untuk menjalan mesin tersebut, penggunaan tenaga uap atau steam ini dilakukan oleh Belanda karena saat ini listrik  belum ada seperti saat ini, "kata Dahlan, (18/03).
Untuk penggunaan listrik pemerintah ini, menurut Menteri bisa menghemat biaya hingga separoh lebih penggunaan BBM.  Asumsinya untuk listrik umum / PLN menjualnya dengan harga Rp 650 per kwh. Sedang untuk industri, PLN menjualnya Rp 1.200 per kwh. "Harga ini lebih ringan jika dibandingkan pabrik gula memproduksi listrik sendiri dengan biaya diatas Rp 4000 per kwh, "jelas menteri.
Untuk itu, Dahlan meminta jajaran PTPN pabrik gula untuk menghitung ulang pemanfaatan listrik pemerintah dibandingkan  dengan memproduksi tenaga listrik sendiri.
Usai melakukan sidak, mantan Dirut PLN ini berkunjung ke pondok pesantren Al Aziziyah Denanyar. Dipondok ini dahlan berkesempatan memberikan bantuan sembako secara simbolik untuk fakir miskin dan anak yatim piatu.

Indonesia: Negara Pertama ASEAN yang Miliki Radar & Pelampung Pendeteksi Bencana


RADAR INA Triton di indonesiaproud wordpress comBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Japan Agency for Marine Earth Science and Technology (JAMSTEC) meluncurkan Multi Parameter Radar (MPR) dan INA TRITON Buoypada 12 Maret 2012 di Jakarta sebagai bagian dari upaya antisipasi bencana.
“Radar ini bisa memberi peringatan dini(early warning system), bila terjadi bencana. Parameternya mencakup dua hal yaitu angin dan curah hujan. Dari dua parameter tersebut kita bisa memperoleh empat atau lima data,” ujar peneliti utama BPPT, Fadly Syamsudin.
Radar ini dapat dipindahkan sesuai kebutuhan. Adanya radar juga membantu dalam perekaman data cuaca, yang memantau berbagai parameter cuaca mulai dari kecepatan angin, partikel hujan, suhu, tekanan, hingga abu vulkanik dan asap kebakaran hutan sampai sejauh 200 km.
“Data ini sangat penting. Kita memprediksi apa yang terjadi di waktu mendatang melalui data sebelumnya. Termasuk bagaimana siklus hujan berulang, kekuatan hujan, dan amterial hujan. Sehingga ke depannya kita bisa menghindari siklus banjir dan kekeringan yang kerap terjadi,”ujar Tomoyuki Tada, perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Selain radar, BPPT juga meluncurkan Ina Triton Buoy. Bentuk alat ini mirip seperti pelampung. Fungsinya adalah memantau perubahan unsur cuaca di atas dan bawah laut.
Hal ini terkait hasil penelitian, perubahan iklim akan menampakkan tanda awal di permukaan laut. Misalnya adalah badai yang didahului suhu permukaan laut lebih tinggi. Akibatnya tekanan menjadi rendah dan massa udara mengalir dari bawah ke atas permukaan.
“Buoy triton ini akan dipasang di perairan Pasifik dekat Papua, tepatnya di nol derajat lintang (ekuator) dan 138 Bujur Timur pada Juni 2012,” kata Dr Muhammad Sadly, Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT.
“Dengan memasang buoy ini berarti Indonesia menjadi negara yang turut andil dalam komunitas dan sistem pemantauan bumi (Global Earth Observation System of Systems atau GEOSS) di mana AS dan Jepang telah memasang sejumlah buoy pemantau iklim di berbagai titik di lautan,” katanya.
Soal pembuatan buoy, menurut dia, Indonesia sudah berpengalaman karena selama ini BPPT sudah beberapa kali membuat buoy sistem peringatan dini tsunami yang formatnya tidak banyak berbeda dengan buoy triton seharga Rp1 miliar ini.
INA Triton Buoy memiliki jangkauan di atas laut sampai sepuluh meter, sedangkan bawah laut sampai lima ratus meter. Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang memiliki pelampung pendeteksi (buoy).
“Sampai saat ini, yang punya teknologi buoy adalah Amerika dan Jepang. Amerika memanjang dari tengah sampai timur di samudra Pasifik , sedangkan Jepang di Pasifik barat. Indonesia adalah negara ASEAN pertama,” ujar Fadly.

TNI AL Terus Tambah Arsenalnya Untuk Mencapai MEF



JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
terus melakukan revitalisasi pada alat utama sistem
senjata untuk menjaga wilayah laut dari segala
ancaman karena peralatan yang ada sudah berusia di
atas 30 tahun yang fungsinya mulai berkurang.
"Secara kuantitas, alutsista TNI sebenarnya sudah
mencapai kekuatan pokok minimal (minimum essential
forces/MEF). Namun, karena usianya yang sudah tua,
fungsi alutsista TNI AL masih jauh dari MEF. Oleh
karena itu, saat ini kita sedang gencar mendatangkan
alutsista baru," kata Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana TNI Soeparno di Monumen KRI Harimau,
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat.
Kasal Laksamana Soeparno mengatakan, selain
menambah alutsista baru, strategi TNI AL ke depan
adalah memelihara semua alutsista yang ada,
merevitalisasi kemampuan alutsista yang sudah lama,
merelokasi alih fungsi sesuai kebutuhan alutsista dan
menghapus alutsista yang sudah tua.
"Prioritas pengadaan alutsista kami adalah produk
dalam negeri," ujarnya.
Kekuatan alutsista TNI AL sendiri saat ini terdiri atas
kapal perang sebanyak 151 unit, pesawat sebanyak 54
unit, dan kendaraan tempur sebanyak 339 unit.
Sementara alutsista yang saat ini sedang dipesan
adalah tiga kapal selam diesel elektrik buatan Korea
Selatan. Pengadaan kapal selam ini diperkirakan akan
selesai pada 2015 dan 2016.
"TNI AL juga akan memesan kapal selam dari PT PAL,"
katanya.
Selain itu, lanjut Soeparno, TNI AL juga akan membeli
empat kapal perusak kawal rudal dari PT PAL. Pesanan
dari industri dalam negeri berikutnya adalah 16 kapal
cepat rudal (KCR) dengan panjang 40 meter dan
empat unit kapal cepat rudal Trimaran.
"KCR 40 meter diperkirakan akan selesai akhir 2014,"
ujarnya.
TNI AL juga telah memesan 15 kapal cepat rudal
dengan panjang 60 meter, dua kapal survei, kapal latih
pengganti KRI Dewaruci yang diharapkan tiba sebelum
5 Oktober 2014 dan 12 kapal angkut tank (LST).
Tak hanya itu, TNI AL juga memesan 11 helikopter
antikapal selam, enam helikopter antikapal
permukaan, helikopter angkut dan 54 tank amfibi.
Bahkan, TNI AL juga akan mendapat hibah kendaraan
angkut personil (Armor Personel Carrier/APC) 10 unit
dari Korea Selatan.
"Kita berharap ada tambahan hibah sebanyak 25
unit," katanya seraya menambahkan TNI AL juga akan
mengajukan pengadaan tiga kapal "multi role light
frigates" dari Inggris

Teknologi Hankam Dalam Negeri Roket R-Han 122 Siap Uji Coba






Dalam upaya meningkatkan kemandirian bangsa terutama dalam hal pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis yang termasuk dalam konsorsium mendukung Kementerian Pertahanan dalam mengembangkan Roket R-Han 122.

Tujuan lain dari pengembangan roket R-Han 122 dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan riset anak bangsa serta industri pertahanan dalam negeri. 

Roket R-Han 122 adalah roket hasil karya anak bangsa yang merupakan hasil kerjasama ini diwujudkan melalui penelitian yang dilakukan berbagai institusi diantaranya PT.Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT.Dahana yang didukung penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

Kementerian Pertahanan berencana kembali melakukan uji coba R-Han 122 dengan pengembangan terbarunya pada 28 Maret 2012 mendatang. Uji coba roket yang akan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan rencananya dihadiri langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi, sejumlah anggota DPR RI dan para undangan lainnya. 

Persiapan uji coba yang akan dilaksanakan tersebut agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka pada tanggal 15 Maret 2012 bertempat di PT.Pindad diadakan rapat koordinasi dengan agenda pembahasan segala kesiapan peralatan dan personil serta bagaimana teknis mobilisasi keduanya yang akan diberangkatkan ke Baturaja. Sampai saat ini, roket yang rencananya akan diluncurkan sebanyak 50 buah dan peralatan pendukung sebagian telah siap diuji coba.

Masing-masing stakeholder yang terlibat didalam uji coba peluncuran mempunyai peran, seperti, PT. DI berperan dalam penyiapan roket, adapun PT. PINDAD mengembangkan launcher dan firing system menggunakan platform GAZ dan Nissan yang sudah dimodifikasi dengan laras 16. Selain itu, dalam sistem pendukung peluncuran roket ini BMKG akan mendukung dengan menyediakan alat untuk menentukan posisi jatuh roket dan ITB juga akan mendukung dalam uji coba sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar saat roket sampai dilokasi target sasaran.

RI-Jepang akan bangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung





Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang berencana membangun jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung sepanjang 144 kilometer.

"Investasi pembangunan infrastruktur jalur kereta api tersebut diproyeksikan sekitar Rp56,108 triliun, yang akan dibiayai melalui skema Public Privat Partnership(PPP)," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tundjung Inderawan di sela seminar "Prafeasibility Study of The Jakarta-Bandung High Speed Railway PPP Project" di Jakarta, Senin.

Menurut Tundjung, MLIT menunjuk Japan Railway Technical Service dan Yachiyo Engineering untuk menyiapkan "prafeasibility study" (pra-studi kelayakan) untuk disampaikan kepada pemerintah Indonesia. Prestudi kelayakan meliputi berbagai aspek, seperti konstruksi, penyediaan tanah, perpajakan, aspek lingkungan, rute atau jalur KA, kondisi topografi, lalu lintas pengguna bus, kereta api, termasuk proyeksi harga tiket.

Sesuai dengan skema PPP, diutarakan Tundjung, pemerintah akan membiayai proyek tersebut dari APBN, dengan melibatkan investor swasta.

Sementara itu, perwakilan MLIT Kenji Endo menuturkan infrastruktur kereta Jakarta-Bandung tersebut dapat menggunakan kereta super cepat dengan kecepatan hingga 210 km per jam.

Sementara, untuk tahap awal diutarakan, dari total investasi Rp56,108 triliun tersebut, sebesar Rp46 triliun atau lebih dari 90 persen akan digunakan untuk konstruksi, meliputi pekerjaan sipil dan pembangunan jalur (track), pembangunan stasiun, penyediaan armada, pengoperasian dan perawatan. Sementara, sekitar 10 persen digunakan untuk biaya konsultasi, pajak, administrasi, dan pengalihan lahan.

Direktur Kerja Sama Pemerintah Swasta Bappenas, Bastari Pandji Indra mengatakan pemerintah akan memprioritaskan proyek tersebut, selain rutenya lebih pendek dan biayanya lebih kecil dibanding pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya

PT Dahana Bentuk Institute Explosive



BANDUNG - PT Dahana (Persero) mengantongi 15 paten atas penemuan perangkat maupun sistem produksi "enerjikan material" yang menjadi salah satu keunggulan perusahaan BUMN strategis itu.

"Hingga saat ini sudah ada 15 paten atas penemuan perangkat, mesin dan sistem produksi enerjikal material yang kami lakukan. Sejauh ini mendukung dan menjadi keunggulan Dahana," kata Kepala Litbang PT Dahana, Waspodo Kurniadi di Bandung, Minggu (18/3).

Menurut Waspodo paten itu diperoleh dari hasil pengembangan kreasi dan inovasi produk, terutama dalam mengembangkan mesin produksi yang memiliki kehandalan dan efektivitas dalam menghasilkan produk enerjikal material.

Peluang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan inovasi industri yang memproduksi bahan peledak itu makin terbuka menyusul relokasi pabrik dari Tasikmalaya ke Subang yang luasnya mencapai 600 hektar.

"Inovasi perangkat dan sistem produksi itu memberikan nilai lebih bai Dahana. Pengembangan ke depan akan diperluas dengan membentuk Institute Explosive yang merupakan wadah berkumpulnya ahli dan tenaga yang bekecipung di sektor enerjikal material," kata Waspodo.

Sementara itu, pabrik baru di Subang akan menjadi pabrik enerjikal material terbesar di Asia Tenggara dan dipastikan bisa meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan produk lainnya.

"Pembangunan pabrik baru itu sudah mencapai 90 persen, termasuk gedung Energical Material Center (EMC) yang akan menjadi pusat perkantoran PT Dahana di pabrik baru itu," katanya.

Pabrik yang didesain dengan "industri hijau" itu, nantinya akan terletak di kerimbunan pepohonan di lahan bekas perkebunan keret itu.

"Lokasi itu akan dibagi ke dalam dua ring yakni ring I untuk produksi dan ring II untuk perkantoran dan fasilitas lainnya non produksi," tambahnya.

Sumber : ANTARANEWS.COM

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...