Saturday, January 12, 2013

RADAR CANGGIH MONITOR PERAIRAN KALIMANTAN


Sistem monitor radar IMSS
Sistem monitor radar IMSS. Foto : ANTARA
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan kawasan strategis dan padat lalu lintas kapal. Mulai kapal yang keluar masuk melalui ALKI I (Selat Malaka), ALKI II (Selat Makassar), hingga perairan Papua yang akan diproyeksikan sebagai ALKI III.

Untuk kepentingan strategis tersebut, Kementerian Pertahanan RI bersama TNI AL menempatkan peranti khusus di berbagai titik pantau strategis. Salah satunya di Tanjung Mangkalihat, bagian paling timur dari Pulau Kalimantan.



Peranti tersebut dinamakan IMSS (Integrated Maritime Surveillance System) atau Sistem Pengawasan Maritim Terpadu. IMSS merupakan suatu sistem pengawasan maritim yang terintegrasi antara Coastal Surveillance Station (CSS) atau stasiun pengawas di darat dengan sentra pengawasan lainnya.

MASIH EFEKTIFKAH CANON DAN RUDAL JARAK PENDEK...???




Menurut sejarah pertempuran udara, senjata udara ke udara jarak pendek berupa kanon dan rudal jarak pendek merupakan suatu perlengkapan standar pesawat tempur.  
Namun perkembangan teknologi rudal udara ke udara serta sistem radar udara canggih telah menggeser senjata utama pesawat ke rudal dengan jangkauan lebih jauh. Jadi, pertanyaan masihkah senjata udara ke udara jarak pendek kita butuhkan? Jawabannya memerlukan analisis mendalam tentang  sejarah duel udara, prinsip perang udara modern, kemajuan teknologi rudal jarak jauh modern, serta prediksi yang akurat tentang bagaimana situasi pertempuran udara masa depan. 

Meskipun perkembangan teknologi makin memungkinkan penembakan senjata jarak jauh diluar jarak pandang (Beyond Visual Range) serta teknologi siluman (stealth) antiradar, namun masa depan akan didominasi konflik intensitas rendah yang secara politis akan dibatasi aturan bertempur (Rules Of Engagement) yang cukup ketat. Pembatasan ini akan mengurangi keunggulan dari teknologi siluman dan rudal BVR. Sehingga akan memaksa penerbang bertempur dalam jarak dekat, di mana lawan terpaksa  dibidik secara visual dan mengakibatkan  senjata udara jarak pendek lebih praktis digunakan.

ALUSTSISTA TNI SEMAKIN MODERN




Kementerian Pertahanan makin percaya diri memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) karena mendapatkan anggaran belanja lebih banyak tahun 2013 ini.

“Tahun ini meningkat jadi Rp81 triliun,” sebut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Kamis (10/1).
 
Ia berharap, peningkatan anggaran tersebut mampu membuat rencana strategis (renstra) pengadaan minimum essential force (MEF) menjadi hanya dua tahun saja. Semula diperkirakan pengadaan minimum baru tercapai setelah tiga tahun.“Itu dapat membantu pembangunan alutsista yang sifatnya baru,” kata Purnomo.

PAPARAN PERSIAPAN PERESMIAN KRI BELADAU 643




Komandan Pangkalan Utama Angkatan laut (Danlantamal) IV Tanjung Pinang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Agus Heryana menerima paparan peresmian KRI Beladau 643 dari Komandan Pangkalan Angkatan laut (Danlanal) Batam Kolonel Laut (P) Nurhidayat, S.H di ruang rapat Markas Komando (Mako) Lantamal IV Tanjung Pinang Jalan Yos Soedarso No.1 Batu Hitam Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (10/1).

Komisi I: Harapkan Kemhan Kaji Mendalam Rencana Pembelian Apache


Helikopter serbu Boeing AH-64D. (Foto: Boeing)

11 Jurnal 2013, Jakarta: Komisi I DPR RI berharap Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI AD dapat mengkaji lebih mendalam lagi rencana pembelian heli serbu dari Amerika Serikat, Apache. Kajian dilakukan dari segi anggaran, urgensi, dan manfaatnya dalam kondisi saat ini.

Kepada JurnalParlemen, Jumat (11/1), Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, pembelian itu sejauh ini akan menggunakan anggaran reguler TNI AD. "Anggarannya akan dibebankan ke belanja rutin TNI AD. Sehingga itu akan sangat mengganggu pemenuhan kebutuhan operasional rutin TNI AD sendiri, karena jumlahnya besar," ujarnya.

Kemhan Kebut Belanja Alutsista


MBT Leopard pesanan Indonesia dipamerkan di Indo Defense 2012. (Foto: Berita HanKam)

10 Januari 2013, Jakarta: Kementerian Pertahanan mengaku mendapatkan anggaran belanja lebih banyak tahun ini. Dengan jumlah dana yang meningkat, Kementerian bermaksud untuk mempercepat rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan.

“Tahun ini meningkat jadi Rp 81 triliun,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Kamis, 10 Januari 2013.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...