Wednesday, January 22, 2014

China Bangun Kapal Induk Kedua



China dikabarkan membangun kapal induk kedua. Diperkirakan pembangunan kapal induk ini akan memakan waktu hingga enam tahun.

Negeri Tirai Bambu ini dikabarkan bertujuan untuk membangun setidaknya empat kapal induk. Pembangunan kapal induk tersebut, menandakan ambisi China untuk memperkuat kekuatan lautnya demi menjaga kepentingan ekonomi mereka.
 
Sebelumnya China sudah memiliki satu kapal induk yang diberi nama Liaoning. Kapal tersebut dibeli dari Ukraina pada 1998 lalu dan baru saja merampungkan uji pelayarannya.
 

10 Rudal Anti Tank Terbaik Di Dunia

ARTILERI : Rudal-rudal anti tank memberikan militer kemampuan untuk melumpuhkan tank lapis baja berat. Rudal anti tank dapat diluncurkan dari pesawat udara, kendaraan darat, kapal laut dan bahkan bisa diluncurkan hanya dengan dipanggul seorang personel (man portable). Berikut 10 rudal anti tank terbaik yang digunakan dan dikembangkan militer dunia saat ini.



Rudal anti tank NLAW
Seorang tentara Angkatan Darat Inggris memanggul NLAW.

NLAW (Next Generation Light Anti-tank Weapon)



NLAW dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics yang bermarkas di Swedia, adalah rudal anti tank jarak pendek yang dioperasikan prajurit secara individu. NLAW digunakan oleh Angkatan Darat Swedia, Inggris, Finlandia, Luksemburg dan TNI AD.



Berat unit peluncurnya adalah 12,5 kilogram dan baik dioperasikan seorang tentara dalam ruang gerak terbatas. Rudal NLAW mencapai target dengan bantuan predicted line of sight (PLOS). Mode overfly top attack (OTA) untuk menghancurkan tank dan target lapis baja lainnya, sedangkan modus direct attack (DA) untuk menyerang target non-lapis baja.



Hulu ledak tunggal dari rudal NLAW dirancang untuk mengalahkan MBT (tank tempur utama) modern yang dilengkapi dengan pelindung ERA (explosive reactive armour). Peluncuran NLAW hanya membutuhkan waktu lima detik sejak persiapan. Jangkauan tempur NLAW antara 20 meter hingga 600 meter.

Kapal Baru TNI AL Siap Dijemput

Nakhoda Ragam Class TNI AL
Nakhoda Ragam Class TNI AL
SURABAYA : Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio, meresmikan Kesatuan Persiapan Pengambilan Kapal (KPPK) TNI Angkatan Laut (AL) di Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Kolatarmatim, Ujung, Surabaya- Jawa Timur Senin (20/1/2014).

Menurut Laksamana Marsetio, pengambilan kapal dari proyek pengadaan kapal dalam dan luar negeri, diperlukan penyiapan personel pengawak yang memenuhi standar kemampuan, cakap dan profesional. Penyiapan personel tersebut dilaksanakan melalui program pelatihan di Kolat Koarmada.

Program pelatihan tersebut ditujukan untuk memberikan pembekalan tentang fungsi, peran, prosedur, pengoperasian peralatan, baik secara individu maupun terintegrasi, bagi para calon pengawak sesuai kapalnya. Dengan demikian, para pengawak nantinya mampu mengoperasikan kapalnya sesuai dengan Standard Operating Procedure yang ditetapkan.

TNI AD Dan Lapan Akan Mengembangkan Rudal Jarak Jauh


SOLO : Kasad Jenderal TNI Budiman menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Drs. Bambang S. Tejasukma, di Mabes TNI AD, Selasa (21/1/2014). Salah satunya, Lapan dan TNI AD akan bekerjasama dalam pengembangan rudal jarak jauh.
MOU dibuat terkait perjanjian kerjasama antara Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dengan Lapan tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. “Itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, dan sains atmosfir untuk mendukung program pembangunan pertahanan negara,” jelas Budiman.
Untuk kerjasama dengan Lapan ini, TNI AD mengeluarkan anggaran sebesar 3,5 miliar rupiah. Dia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki Lapan dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, dan monitoring pengamanan wilayah. Untuk teknologi roket, Lapan membantu pengembangan rudal jarak jauh.

Renstra I Modernisasi Alutsista TNI AD Habiskan Anggaran Rp. 15 T


JAKARTA : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Senin 20 Januari 2014, berharap alat utama sistem persenjataan (alutsista) jenis Meriam Artileri Medan kaliber 155 milimeter, tahun ini sudah datang semua. Persenjataan berat TNI-AD ini datang secara bertahap.
 

"Mudah-mudahan tahun ini, 80 persen sudah datang semua," kata Budiman di Jakarta.



Alutsista TNI-AD yang akan datang, selain meriam kaliber 155 mm adalah Tank Leopard serta persenjataan tempur lainnya.



Budiman mengungkapkan, pembelian alutsista untuk TNI-AD menghabiskan dana negara hingga belasan triliun rupiah. Pengadaan ini masuk dalam rencana strategis (Renstra) pertama alutsista TNI.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...