Thursday, May 09, 2013

Latihan Gabungan TNI 2013


latgab1
Sebanyak 16.745 prajurit TNI melakukan latihan gabungan tingkat Divisi mulai 15 April 2013 dengan medan operasi: Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta; Asem Bagus, Jawa Timur; Bima, Nusa Tenggara Barat dan Sangatta, Kalimantan Timur.
Materi latihan gabungan berupa proses pengambilan keputusan militer, kesiapan dan latihan, hingga komando pengendalian kampanye militer dan operasi gabungan. Latihan gabungan ini juga melakukan operasi pengintaian udara, operasi intelejen taktis, operasi pasukan khusus, dukungan udara, operasi perebutan pengendalian panggkalan udara, operasi laut gabungan, operasi amfibi, lintas udara, pendaratan administrasi, teritorial dan operasi darat gabungan.
Kepala Staf Umum TNI, Marsekal Madya TNI Daryatmo menjadi Direktur Latihan dengan Panglima Kostrad, sementara Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir, sebagai Panglima komando dan staf gabungan latihan mandala.
Menurut Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, Latihan Gabungan 2013 ini termasuk pengujian beberapa doktrin baru, terkait sistem persenjataan baru yang dimiliki TNI. Kehadiran sistem kesenjataan baru ikut mengubah sebagian atau keseluruhan doktrin tempur dan perang yang ada dan akan diuji di lapangan dalam latihan gabungan.
Dia mencontohkan, sebagian kapal-kapal pendarat pasukan TNI AL merupakan generasi baru. Kecepatannya bisa lebih tinggi ketimbang kapal pendarat tank (LST – Landing Ship Tank). “Jadi kapal pengangkut pasukan pendarat tidak usah lagi terlalu dekat ke pantai kawasan yang akan direbut dan diduduki karena bisa menambah resiko.
Dari sisi pertempuran udara, sekarang ada EMB-314 Super Tucano yang dipersenjatai. Kegunaannya hampir sama dengan OV-10F Bronco dari generasi sebelumnya yang digantikan. Fungsinya adalah untuk pengintaian udara dan serbu udara-darat jarak dekat serta payung udara pasukan infantri.

RI Segera Miliki 164 Tank dari Jerman

Tank Leopard Jerman (Foto: Bundeswehr)

Pemerintah Jerman akhirnya menyetujui penjualan tanknya ke Indonesia. Indonesia akan membeli 164 tank dari perusahaan militer Jerman, Rheinmetall.

Seperti dilansir Duetsche Welle, Rabu (8/5/2013). Penjualan itu terdiri dari 104 Tank Leopard, 50 Kendaraan Tempur Infanteri Marder 1A2, empat tank khusus pegunungan, tiga mobil pembuat jembatan dan tiga buldoser bersenjata.

Indonesia awalnya berusaha membeli Tank Leopard dari Belanda. Namun upaya tersebut digagalkan Parlemen Belanda yang khawatir dengan rekam jejak pelanggaran HAM dari militer Indonesia.

Ekonom Bersenjata

Para ekonom mengajak militer untuk mengawal pembangunan ekonomi Orde Baru.


OLEH: HENDRI F. ISNAENI

PAGI hari, 1 Oktober 1965, Presiden Lyndon Johnson di Gedung Putih menerima laporan singkat dari Central Intelligence Agency (CIA) mengenai perkembangan situasi di Indonesia: “Pergeseran kekuasaan yang mungkin punya dampak luas sedang terjadi di Jakarta.”

Penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan penyusutan kekuasaan Sukarno mengubah tataran hubungan Indonesia-Amerika Serikat (AS). Bagi Soeharto dan sekutu militernya, tugas penting mereka bersifat politis: menyingkirkan Sukarnois dari pemerintahan, mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia, melanjutkan serangan terhadap sisa-sisa PKI, dan memperkuat cengkeraman tentara atas kekuasaan.

Approves Sale of Tanks to Indonesia


  'Spiegel Online': Government approves sale of tanks to Indonesia 

 MBT Leopard 2 Revolution
The Federal Government has approved the controversial sale of German battle tanks to Indonesia.

This is for information of "Spiegel Online" from a response to a request by the Federal Government of the Green MPs Katja Keul out. Then the company Rheinmetall have received from the secret, which meets Federal Security Council authorization of exports of 104 Leopard 2 battle tank, four mountains and three bridge-laying tanks and pioneer in Indonesia.

Jerman Pastikan Jual 164 Tank ke Indonesia


Pemerintah Jerman, Rabu (8/5/2013), sepakat untuk menjual 164 buah tank ke Indonesia, setelah parlemen Belanda menolak penjualan tank ke Indonesian karena masalah pelanggaran HAM.

Pemerintahan Kanselir Angela Merkel telah memberikan lampu hijau untuk produsen senjata Rheinmetall AG yang berada di Duesseldorf untuk menjual tank ke Indonesia.

Penjualan itu termasuk 104 unit tank Leopard 2 dan 50 unit kendaraan tempur infantri Marder 1A2s. Selain itu, kesepakatan ini juga meliputi 10 tank lain, termasuk kendaraan tempur untuk pegunungan, dan sejumlah kendaraan militer lainnya.

TU-16 Pesawat Pembom Super Yang Pernah Dimiliki Indonesia


Bila predikat Angkatan Udara terkuat di Asia Tenggara kini di pegang oleh Singapura, maka di era tahun 60-an kekuatan angkatan udara negeri kita boleh dibilang menjadi “singa”, tak cuma di Asia Tenggara, bahkan di kawasan Asia TNI-AU kala itu sangat diperhitungkan. Bahkan Cina maupun Australia belum punya armada pembom strategis bermesin jet. Sampai awal tahun 60-an hanya Amerika yang memiliki pembom semacam(B-58 Hustler), Inggris (V bomber-nya, Vulcan, Victor, serta Valiant) dan Rusia.

Putra Papua Sang Pengaman Presiden


Paspampres : Setia Sampai Mati
Usianya masih muda, namun tanggung jawab yang dia emban tidaklah ringan, menyangkut keselamatan orang nomor satu di negara ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia adalah Letnan Satu Artileri Pertahanan Udara (Arh) Daud Yanggroseray, pria kelahiran Jayapura 8 Desember 1986 yang mendapat kepercayaan menjadi anggota Pengamanan Pribadi (Pampri) Presiden Yudhoyono sejak 2013.

Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Perkembangan Pembelian Astros


Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan Presiden Direktur Avibras Brazil Mr. Sami Youssef Hassuani beserta rombongan di Markas Besar Angkatan Darat, Rabu (8/5/2013).
Kunjungan Presdir Avibras adalah untuk membahas mengenai perkembangan pembelian produk Alutsista dari Avibras, Brazil, yaitu produk Multi Launcher Rocket System (MLRS) Astros II. 

Mengagumkan CN-235 Pesanan TNI AL


Jujur saja, ketika pertama kali redaksi ARC menerima foto CN-235 patroli maritim pesanan TNI-AL langsung dari PT.DI, hanya satu kata terlintas, cantik. Berbalur cat berwarna biru ke abu-abuan, pesawat ini tampak sudah siap mengudara mengamankan perairan nusantara. Informasi tambahan yang didapat ARC, pesawat pertama dari 3 pesanan TNI-AL ini akan diserahterimakan medio Juli-Agustus.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...