Thursday, March 07, 2013

Perbandingan Sistem Pertahanan Udara : S-400 Vs MEADS

istem pertahanan udara dan pertahanan rudal yang canggih tidak hanya merupakan bagian integral untuk menjaga kemananan negara, melindungi sebuah negara dari pesawat musuh dan rudal, tetapi juga sebagai alat pencegah (efek deterrence). Efektivitas serangan dan hasil perang sangat tergantung pada karakteristik dan kinerja dari rudal SAM (surface-to-air / permukaan-ke-udara) yang digunakan.
Dalam beberapa kasus, adanya alutsista ini akan memaksa lawan untuk merevisi rencana mereka, namun terkadang keberadaan alutsista seperti ini juga menjadi penyebab gesekan antara kedua negara. Hampir semua negara, besar atau kecil, mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk melindungi wilayah mereka. Dan sistem pertahanan udara seperti ini menjadi sangat penting bagi negara-negara yang memiliki nuklir.
Kompleks sistem pertahanan udara S-400
Kompleks sistem pertahanan udara S-400 (Foto : Warfare.ru)
Amerika Serikat dan Rusia adalah pemimpin dalam industri sistem pertahanan rudal semacam ini. Sebagai contoh, S-400 Triumf (Triumph) dikembangkan oleh Rusia, dan MEADS (Medium Extended Air Defense System) dikembangkan oleh AS, Jerman dan Italia. Perbedaan menonjol dari kedua sistem ini terletak pada jangkauan, daya tahan, dan pengoperasian. S-400 Rusia adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh dan MEADS yang buatan Amerika-Eropa adalah sistem pertahanan udara kisaran menengah.
Persaingan dalam alutsista jenis ini sudah ada sejak dulu bahkan pada saat Perang Dingin, yaitu persaingan antara S-300 Rusia dan Patriot AS. Sistem-sistem pertahanan rudal baru kedua negara tersebut (S-400 dan MEADS) untuk menggantikan sistem lama, jadi cukup logis untuk membandingkan langsung S-400 dengan MEADS dan THAAD (juga sistem pertahanan udara canggih buatan AS).

Separatis pun Bermain di Dunia Maya

Beberapa waktu lalu, penulis pernah mengemukakan opini tentang Sudah Waktunya TNI Memiliki Tentara Dunia Maya atau Cyber Army (http://www.kompasiana.com/darah.pribumi). Mengingat, internet telah mencipta-kan dunia baru dengan segala kemudahan dan pengaruh besarnya, yakni dunia maya atau cyberspace yang merupakan sebuah dunia komunikasi berbasis komputer dan menawarkan realitas berbentuk virtual (secara tidak langsung dan tidak nyata).
Pengaruh besar dari pemanfaatan dunia maya sebut saja diantaranya, kala Timor Leste bergolak menuntut dilaksanakannya referendum, melakukan penggalangan opini masyarakat internasional melalui dunia maya. Kala itu, Agustus 1997, dengan bantuan hackers dari Portugal, berhasil merubah (defaced) tampilan situs resmi dari Mabes ABRI (sekarang Mabes TNI). Mereka melakukan perubahan terhadap isi dari situs tersebut (defaced) serta meluncurkan opini dan pernyataan yang menyudutkan ABRI (TNI) dengan tujuan akhir politisnya kemerdekaan bagi Timor Timur (east timor)

Malaysia Gelar Serangan Fajar


Pertempuran antara pasukan Malaysia dan gerilyawan Kesultanan Sulu asal Filipina benar-benar tidak seimbang. Untuk menghadapi kelompok bersenjata yang tak sampai 300 orang, Malaysia mengerahkan tujuh batalyon tentara (sekitar 7.000 personel) yang mulai menyerbu dini hari Selasa (5/3). Serangan itu juga didukung kendaraan lapis baja dan jet-jet tempur dari udara.
Pesawat tempur Malaysia mulai meraung-raung di angkasa sebelum pukul 07.00 waktu Sabah melakukan serangan besar ke Kampung Tanduo, Lahad Datu. Dimulai dengan serangan bom dari jet tempur F-18 dan disusul dengan pesawat Hawk. Untuk memborbardir gerilyawan Sulu, Angkatan Udara Malaysia mengerahkan tiga pesawat F-18 dan lima Hawk. Tak hanya dari udara, bombardir juga diikuti tembakan artileri dari darat.

TNI Dan ABDB Lanjutkan Kerjasama Militer


 TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan ABDB (Angkatan Bersenjata Diraja Brunei) terus melanjutkan kerjasama militer kedua negara dalam kerangka kemitraan komprehensif yang di dalamnya memuat sejumlah bidang penting.
Demikian sepenggal amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., usai penandatangan “The Joint Understanding Between Indonesian National Defence Forces and The Royal Brunei Armed Forces on BRUNESIA High Level Committee” dengan Panglima ABDB Yang Mulia Dato Paduka Seri Mejar Jeneral Haji Aminuddin Ihsan Bin Pehin Orang Kaya Saiful Mulok Dato Seri Paduka Haji Abidin di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (4/3/2013).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...