Wednesday, April 10, 2013

Mengenal Oto Melara 76 mm, naval gun TNI AL


KRI Karel Satsuit Tubun 356 - salah satu fregat kelas Van Spijk TNI-AL yang dibekali meriam Oto Melara

Meriam Oto Melara 76 mm terhitung sebagai meriam yang banyak di gunakan sebagai meriam utama di berbagai jenis pada kapal perang, meriam yang di produksi oleh perusahaan Otobreda Italia ini walaupun mempunyai kaliber yang tidak begitu besar namun bisa diandalkan, sehingga banyak dipercaya oleh produsen kapal perang di dunia untuk di pasang di atas kapal perang produksi mereka, mulai dari jenis kapal patroli, korvet hingga fregat.

Phalanx CIWS

   Senjata Close In Weapon System ini dikembangkan dari konsep pertahanan kapal yang dulu menggunakan AAA gun yang digunakan untuk menangkal serangan udara dari musuh, akan tetapi karena terus berkembangnya teknologi persenjataan terutama dari rudal, dalam teknologi pertahanan sekarang, rudal sudah bisa menenggelamkan sebuah kapal, ini terbukti ketika mesir dengan kapal cepatnya menenggelamkan sebuah kapal israel dalam perang melawan mesir, oleh karena itulah dibutuhkan sebuah senjata yang mampu menangkal serangan dari rudal tersebut, angin segar datang ketika M61 diproduksi, awalnya M61 digunakan hanya untuk persenjataan pesawat saja akan tetapi pada dekade'70-an senjata ini dikembangkan untuk melindungi kapal dari serangan rudal.dan akhirnya berhasil, lalu muncul-lah konsep CIWS sebagai bagian dari perlindungan kapal, senjata ini juga dapat dimasukkan ke dalam sistem AEGIS untuk sistem komputer misil. senjata ini mempunyai tinggi 4.7m dan berat 5.700 kg, dengan kecepatan tembak 2.000 peluru/menit, senjata ini mampu berelevasi dari  - 25 derajat - +85 derajat. kapasitas peluru di senjata ini sampai 1.550 peluru, senjata ini dilengkapi dengan radar ku band untuk mendeteksi arah datangnya serangan rudal musuh. senjata ini mulai terkenal sejak perang teluk dimulai sebagai senjata pelindung kapal, pada tahun 1996, pada saat latihan bersama antara JMSDF dan USN, senjata CIWS dari salah satu kapal destroyer jepang menembak jatuh sebuah pesawat A-6 Intruder, kemungkinan disebabkan oleh human eror 

Indonesia Sambut Positif “Pesan Perdamaian” China





Indonesia menyambut positif “pesan perdamaian” dari China yang mengajak seluruh negara Asia bekerja sama, memelihara serta membangun stabilitas keamanan dan kemakmuran regional dan global
"Apa yang disampaikan Presiden Xi Jinping pada Boao Forum 2013, patut kita sambut positif dengan ikut aktif dalam memperkuat arsitektur kawasan yang bertumpu pada ASEAN+1 dan ASEAN+3," kata Duta Besar Indonesia untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan di Beijing, Senin (8/4).
Dubes Imron yang hadir mewakili Indonesia dalam Boao Forum for Asia 2013, mengatakan dalam pidato pembukaannya Presiden Xi menekankan tiga prinsip utama untuk mengatasi perbedaan pilihan politik, yaitu diskusi, konsultasi dan negosiasi damai.

Alutsista Baru TNI AU Terus Berdatangan



Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Indonesia akan semakin komplet. Sebab, pesawat-pesawat pertahanan TNI AU dari berbagai jenis akan berdatangan.

"Sampai 2014 ini akan datang banyak pesawat yang melengkapi TNI AU, ada F 16, ada Boeing, ada pesawat angkut, Hercules, helikopter, Fokker kemudian pesawat latih termasuk kelengkapan persenjataan," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia kepada wartawan usai menghadiri HUT ke-67 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4/2013).

Atasi Ancaman Korut, Jepang Siapkan Rudal Patriot

Sistem rudal Patriot Jepang

Sistem rudal Patriot Jepang

Pasukan Bela Diri menempatkan peluncur Rudal Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) di depan Kementerian Pertahanan, di Tokyo, Jepang. Penempatan sistem pertahanan rudal itu sebagai respon serius atas ancaman Korea Utara yang akan menyerang Korea Selatan dan para sekutunya. Selain sistem pertahanan rudal Patriot, Kementerian Pertahanan Jepang juga menyiapkan kapal perusak dilengkapi senjata anti-rudal yang mampu menjangkau serangan rudal Korut.

KRI Cakra-401 Uji Coba Torpedo

Torpedo KRI Cakra-401
 
Militer yang kuat dapat meningkatkan nilai tawar terhadap kedaulatan dan batas teritorial suatu negara. Akhir-akhir ini perkembangan teknologi militer negara-negara di kawasan Asia Pasifik menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Menyikapi hal tersebut Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) melaksanakan Uji Coba Penembakan Torpedo Kapal Selam, di sekitar Perairan Selat Bali, Jum'at, 5 April 2013 lalu.

Uji coba ini sangat penting bagi pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL, sekaligus wahana penelitian untuk memodernisasi sistem persenjataan strategis guna menciptakan senjata bawah air yang ampuh dan handal. Torpedo merupakan jenis senjata bawah air yang memiliki fungsi sebagai senjata pamungkas bagi kapal selam.

Boeing Luncurkan Konsep Baru Jet Tempur Generasi Keenam

Jet tempur generasi keenam
Boeing meluncurkan versi terbaru dari konsep jet tempur generasi keenam F/A-XX pada saat pameran Navy League's Sea-Air-Space di Washington minggu ini.

Jet tempur siluman "tak berekor" dan bermesin ganda ini dikonsep oleh Boeing untuk Angkatan Laut AS dalam dua jenis, yaitu yang berawak dan tidak berawak. Jet tempur ini akan memiliki inlet supersonik yang mengingatkan kita pada F-35 Joint Strike Fighter (JSF).

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...