Thursday, November 22, 2012

SSE Pakci APC, Kembalinya si Anak Hilang



Dua kali penyelenggaraan IndoDefence tidak hadir, nama PT. SSE nyaris tenggelam digulung waktu. Penghasil rantis dari Karang Mulya - Tangerang ini sempat membuat gebrakan dengan mengekspor rantis P2 APC ke Srilangka pada tahun 2006. Namun setelah itu tak pernah ada berita lagi, termasuk situs resminya pun sudah tak dapat di akses.

Tak disangka dalam pameran ke-5 IndoDefence yang baru saja berlalu, PT. SSE kembali membuat kejutan dengan meluncurkan rantis baru Pakci APC. Yang unik, rantis baru ini menyandang nama seperti pendahulunya P1 Pakci yang dioperasikan oleh Satuan Gultor Kopassus. Dan bila dibandingkan dengan pendahulunya P2 versi APC maka rantis baru ini memiliki dimensi jauh lebih besar.


Desain Pakci APC tidak kalah dengan produk luar, tongkrongannya terlihat kokoh dan finishing pengerjaannya yang rapih. Hingga usai pameran, belum diketahui apakah rantis ini telah memperoleh pesanan pasti, namun yang pasti selama pameran berlangsung stand SSE selalu ramai dikunjungi. Selain Pakci APC, SSE juga menghadirkn truk taktis Acmat VLRA dengan payload 2,5 ton buatan Perancis.

Spesifikasi Pakci APC:
·    Awak                    : 2+8
·    Panjang                : 5.5 m
·    Lebar                   : 2.2 m
·    Tinggi                   : 2.2 m
·    Wheel Base          : 3.4 m
·    Berat kosong        : 5.5 ton
·    Berat Tempur       : 7 ton
·    Mesin                  : Diesel 180 Hp
·    Jarak Tempuh      : 800 km
·    Armor Protec.      : Level III
·    Air Transport        : C-130

© ARC

Sudah Saatnya Indonesia Kirim TNI Ke Palestina


Komisi I DPR RI mendesak pemerintah mengirimkan TNI ke Gaza, Palestina untuk menjaga perdamaian di kawasan tersebut. 

"Sudah saatnya (pengiriman TNI). Militer observer yang sudah bisa ke luar negeri, sudah biasa," kata Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (19/11). 

Menurut TB Hasanuddin, pengiriman pasukan TNI ke Gaza, Palestina di bawah PBB. "Yang pasti di bawah PBB," ujarnya. Kata politisi PDIP ini, pengiriman pasukan TNI ke Gaza, Palestina merupakan upaya Indonesia menjalankan amanat pembukaan UUD 45, menjaga perdamaian dunia. 

Selain itu, ia juga berharap Presiden SBY menjadi inisiator bagi negara-negara ASEAN untuk mengutuk secara keras serangan Israel terhadap Palestina. "Berharap SBY membuat statemen bersama, kemudian menyampaikan kepada PBB," pungkasnya. 

© Itoday

IFV Marder 1A3 Alutsista TNI AD Terbaru



IFV Marder 1A3. (Foto: Berita HanKam)

20 November 2012, Solo: Bersamaan dengan pembelian 103 buah tank temput berat Leopard 2 dari varian Leopard 2A4 dan varian Leopard MBT Revolution, TNI AD juga mendapat jatah setidaknya 50 buah tank bersenjata pengangkut personel Marder, yang juga buatan pabrikan Jerman, Rheinmetall.

Kalau dilihat dari riwayat hidupnya, Marder ini sebenarnya bukan produk yang anyar gres. Prototipe awalnya saja dirancang tahun 1960-an, dengan produksi perdana pada 1971, yang dilanjutkan dengan sejumlah varian pengembangan hingga tahun 1990-an. Bahkan saat ini sebagian Marder varian awal di Jerman sana sudah akan digantikan oleh generasi yang lebih baru yaitu Puma.

Meski begitu, kehadiran Marder di tanah air tetap akan mengubah kekuatan TNI AD. Soalnya boleh dibilang inilah kali pertama TNI AD mengoperasikan kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel yang punya daya gebuk jauh lebih baik dari yang selama ini dimiliki. Memang, dari segi pengategorian, Marder ini tergolong apa yang diistilahkan di dunia militer Barat sebagai infantry fighting vehicle (IFV), yaitu kendaraan pengangkut personel infantri, namun dengan kemampuan tempur yang mencukupi untuk melakukan gempuran terbatas atau bela diri.

Bagian belakang IFV Marder 1A3. (Foto: Berita HanKam)

Salah satu ciri khas IFV seperti Marder adalah adanya kanon atau meriam berkaliber kecil, yang untuk Marder dari kaliber 20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202. Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis, artinya peluru tidak perlu diisikan satu demi satu. Peluru yang dipergunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive (HE) alias berdaya ledak tinggi. Hal ini jelas tidak dimiliki oleh kendaraan angkut personel yang selama ini dioperasikan TNI AD yaitu AMX VCI serta Alvis Stormer, yang hanya dibekali senapan mesin berat kaliber 12,7 mm atau 7,62 mm.

Sebagai senjata tambahan, pada bagian kiri kubah kanon terpasang sejajar senapan mesin 7,62 mm. Kubah senjatanya busa diputar 360 derajat, sementara kanonnya bisa digerakkan vertikal dari -17 derajat hingga +65 derajat dengan kecepatan 40 derajat per detik. Sebagai tambahan peranti bela diri ada tujuh pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.

Desain interior Marder tak banyak beda dengan kendaraan tempur asal Eropa sejenisnya. Pengemudi duduk di sisi kiri depan, sementara mesin berada di sebelah kanannya. Di bagian tengah terdapat tempat untuk dua awak di bawah kubah meriam, di mana komandan kendaraan duduk di kanan dan juru tembak di kiri. Di bagian belakang terdapat ruang pengangkut enam personel infantri yang duduk beradu punggung, bukan berhadapan.

Marder ditenagai mesin disel MTU MB Ea-500 enam silinder berpendingin cairan yang mampu menggelontorkan 600 tenaga kuda. Pada varian awal Marder, mesin ini mampu membuat kendaraan dipacu hingga 75 km per jam di jalan mulus. Namun pada varian berikutnya di mana sudah ada sejumlah modifikasi yang membuat bobot kendaraan bertambah signifikan hingga mencapai sekitar 35-an ton, kecepatan maksimalnya pun turun jadi sekitar 65 km per jam saja.

Sumber: Solo Pos

Indonesia Kirim 1169 Prajurit TNI ke Lebanon



Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyalami Prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian di Lebanon dalam misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (21/11). Sebanyak 1.169 Prajurit TNI itu akan bertugas selam satu tahun di Lebanon. (Foto: ANTARA/Kadispenum Puspen TNI-Kolonel Cpl Minulyo Suprapto/HO/Koz/Spt/12)

21 November 2012, Jakarta: Sebanyak 1.169 prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) siap diberangkatkan ke Lebanon untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian dalam misi UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Hal itu terungkap ketika Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono melepas 1.169 prajurit TNI itu dengan upacara militer di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/11).

Prajurit yang akan diberangkatkan pada akhir November 2012 dan akan bertugas selama setahun di Lebanon itu, terdiri dari : 850 personel Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G yang dipimpin Mayor Inf Lucky Avianto, 75 personel Military Police Unit (MPU) Konga XXV-E dipimpin Letkol Cpm Subiyakto.

Sebanyak 150 personel Force Protection Company (FPC) Konga XXVI-E2 dipimpin Mayor Inf Yuri Eliyas, 50 personel Satgas Force Headquarter Support Unit (SFQSU) Konga XXVI-E1 dipimpin Kolonel Inf Karmin Suharna, enam personel Satgas CIMIC TNI Konga XXXI-C dipimpin Letkol Inf Ilyas, 18 personel Satgas Military Community Outtreach Unit (MCOU) Konga XXX-C dipimpin Mayor Inf Nasrul, sembilan personel Satgas Level 2 Hospital XXIX-E dipimpin Letkol Kes dr Paulus Supriyono dan 11 personel Milstaf Seceast dipimpin Kolonel Inf Rezerius.

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, dalam amanatnya mengatakan, Dewan Keamanan PBB pada 23 September 2012 telah memperbaharui mandat bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon hingga tahun 2013, dengan tujuan untuk memastikan pencapaian stabilitas di Lebanon dan memastikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi terhadap pasukan sementara PBB di Lebanon-United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL.

Dipahami bahwa pembaharuan mandat PBB tersebut terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya dampak dari konflik yang telah terjadi selama 17 bulan di wilayah tetangga Lebanon, yaitu Suriah, katanya.

Melihat dari kondisi dan perkembangan situasi Lebanon dan Timur Tengah, Panglima TNI menyampaikan beberapa perhatian dan harapan untuk diperhatikan secara seksama sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas prajurit, yakni memahami dan menguasai secara benar aturan pelibatan dan prosedur tetap.

Selain itu, prajurit juga diimbau untuk mencermati setiap perkembangan situasi di wilayah penugasan dan melaksanakan analisa secara cerdas dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat serta menghormati etika sosial, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat setempat dengan berpedoman pada "delapan wajib TNI".

"Prajurit harus menjaga dan tingkatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit TNI dan tingkatkan komunikasi dengan prajurit megara lain yang mengemban misi PBB yang sama," tuturnya.

Panglima TNI mengingatkan, bahwa keberadaan prajurit Konga di daerah operasi adalah sebagai duta TNI dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh prajurit berkewajiban menjaga nama baik bangsa Indonesia dan TNI dengan tetap memegang teguh norma-norma keprajuritan yang dilandasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.

Sumber: Investor

RUSIA BUAT RUDAL BALISTIK 100 TON UNTUK HADAPI PERTAHANAN RUDAL NATO




Militer Rusia mengumumkan pembuatan rudal balistik antarbenua canggih dengan bobot 100 ton. Program itu diluncurkan untuk melawan sistem pertahanan rudal NATO di Eropa Timur.
 
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa kebijakan itu diambil untuk melawan penempatan perisai rudal NATO dan Amerika Serikat di garis perbatasan barat Rusia. Kantor berita RIA Novosti, Rabu (21/11) melaporkan.
 
Panglima Satuan Rudal Strategis Militer Rusia, Jenderal Sergei Karakaev mengatakan program produksi rudal-rudal balistik antarbenua dengan bobot 100 ton ada dalam agenda kerja Moskow.
 
Produksi rudal-rudal super berat itu sejalan dengan program Rusia untuk melengkapi militer dengan peralatan perang modern termasuk, sistem pertahanan rudal. Rudal itu diyakini cukup untuk menghancurkan fasilitas pertahanan rudal AS dan NATO di beberapa wilayah di Eropa. Rudal ini akan menggantikan rudal Voyevoda R-36M2 Satan ICBM.
 
Menurut keterangan Karakaev, selain produksi rudal-rudal berat pada tahun ini, Rusia juga akan memodernisasi unit-unit militernya.
 
Penempatan sisem perisai rudal NATO di Eropa Timur ditentang keras oleh Rusia dan negara itu berjanji akan menempatkan sistem sejenis di dekat negara-negara Eropa. 





Sumber : Irib

DPR : HANYA TNI YANG PALING PAHAM APA DAN BAGAIMANA ALUTSISTA




Dipo Dinilai Hambat Modernisasi Alutsista TNI
 
Pembekuan anggaran pertahanan yang bermula dari surat Seskab Dipo Alam ke Kementerian Keuangan dinilai hambat modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Langkah Dipo membuat kalangan Komisi I DPR kecewa.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan,sejak 2010 sampai 2013 anggaran Kemhan dan TNI terus meningkat, termasuk penambahan anggaran di APBN Perubahan melalui dana optimalisasi sektor pertahanan dan keamanan. ”Semua dana optimalisasi yang diperjuangkan Komisi I untuk belanja alutsista sesuai ajuan TNI.Jadi,tidak benar celotehan Dipo bahwa itu digunakan belanja non-alutsista. Sejak kapan Dipo lebih paham soal alutsista ketimbang TNI,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta kemarin.

Dia mengakui pihaknya menemukan cukup banyak hal yang harus dibenahi dalam sistem perencanaan,penganggaran, dan pengadaan alutsista di Kemhan dan TNI. ”Namun, langkah kami adalah mendukung sambil mengkritisi secara positif.Kecuali Dipo Alam memang punya agenda menghambat atau menggagalkan program modernisasi alutsista TNI yang telah disusun dalam tiga tahap renstra,”paparnya.

Mahfudz menyarankan Menhan dan Panglima TNI segera menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memaparkan program dan anggaran TNI, termasuk yang dibintangi Menkeu atas perintah Dipo Alam.Jika ini tidak dilakukan, dia khawatir opini publik akan mengamini pernyataan Dipo dan pada gilirannya membuat DPR, khususnya Komisi I menarik diri dari sikap mendukung program modernisasi alutsista TNI. Komisi I selama ini mendukung penuh upaya pembangunan TNI.Namun, gara-gara langkah Dipo itu semuanya bisa berubah.

”Langkah Dipo bisa membuat Komisi I mempertimbangkan ulang dukungan tersebut,”ujarnya. Dia menerangkan, Panitia Kerja Alutsista Komisi I DPR yang dipimpin Tubagus Hasanuddin sejauh ini sangat intens dan dinamis membahas program pengadaan alutsista TNI. Bahkan, kata dia, sikap kritis panja banyak menghasilkan efisiensi anggaran. Dia mencontohkan, pengalihan rencana pembelian tank berat (MBT) Leopard dari Belanda ke Jerman selaku produsennya. Juga rencana pembelian Sukhoi dari Rusia yang semula ada pihak ketiga diubah jadi antar negara (G to G). Komisi I, lanjut dia, juga berinisiatif mendorong TNI Angkatan Laut membeli tiga light fregat dari Inggris dengan harga yang sangat ekonomis.

Untuk mendorong efisiensi, Komisi I mengirim tim kecil ke Belanda, Jerman, dan Inggris untuk ikut berbicara dengan pihak-pihak terkait. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Kolonel Kav Bambang Hartawan sebelumnya menuturkan, seyogianya pembekuan anggaran memang dilakukan setelah melalui rapat yang melibatkan DPR dan Kemhan. Sedangkan untuk yang saat ini, pihaknya justru tidak diajak membahas. Saat ini pihaknya menunggu penjelasan dari Kemenkeu terkait pemberian tanda bintang anggaran optimalisasi 2012 itu.

”Kita sudah proses sampai pengajuan. Mekanismenya,pengajuan dari user ke angkatan kemudian diteruskan ke mabes TNI, diteruskan lagi ke Kemhan, dan Kemhan mengajukan ke DPR. Kalau DPR sudah setuju, baru ditindaklanjuti Kemenkeu,” jelas Bambang. 




Sumber : Sindo

US DRONE SUBMARINE-HUNTERS TO PATROL OCEANS




 We know about unmanned drone aircraft in the skies, but how about drone subs patrolling the oceans?

The United States Department of Defense is in the initial stages of creating unmanned drone submarines that will navigate the oceans, tracking and following enemy subs for months at a time.
The Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), which is responsible for developing new military technologies, started the project because “the growing number of adversaries able to build and operate quiet diesel electric submarines is a national security threat that affects US and friendly naval operations around the world,” according to a statement on the DARPA website.

Normally, anti-submarine warfare has been conducted by US Navy captains at the helm of ships, but humans will never board these drones, also known as a “Continuous Trail Autonomous Vessels,” according to Discovery News.

The subs will be able to patrol the US coastline for up to 80 days at a time covering thousands of kilometers using non-conventional sensor technologies that “achieve robust continuous track of the quietest submarine targets over their entire operating envelope,” DARPA stated on its website.

The vessel’s main task will be to patrol the waters for enemy submarines and then chase them away if located. The sub will also gather information deemed necessary by the US government, which will then be sent to US naval commanders up above on land, according to Discovery News.
The only time humans are needed to operate the unarmed drones will be to navigate the robot subs through crowded harbors.

In August, DARPA awarded a $58 million contract to Science Applications International Corporation (SAIC), which is now responsible for designing, constructing and creating a prototype of the vessel.






Source : Rian

TNI AU DAPAT TAMBAHAN SATU PESAWAT LATIH KT-1B




Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, mendapat tambahan satu pesawat latih baru jenis KT-1BWong Bee buatan Korea Selatan yang dirakit PT Dirgantara Indonesia, Bandung.

"Dengan penambahan pesawat tersebut diharapkan program pembinaan penerbang TNI AU dapat lebih baik," kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Abdul Muis, di Yogyakarta, Rabu.

Dengan demikian, menurut dia, kebutuhan penerbang dapat terpenuhi secara ideal dan berlanjut. Hal ini juga merupakan upaya pimpinan TNI AU dalam penyediaan sumber daya manusia penerbang yang profesional dan andal dalam setiap pelaksanaan tugas.

"Di Sekolah Penerbang di sini, pesawat jenis itu dipakai sehari-hari untuk kegiatan latih lanjut dan digunakan Jupiter Aerobatic Team (JAT) karena keandalannya," katanya.

Ia mengatakan kedatangan pesawat itu merupakan realisasi pemesanan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Korea Selatan dalam hal ini Korean Aerospace Industries.

"Kedatangan pesawat KT-1B itu merupakan tahap terakhir pada 2012. Pesawat itu diterbangkan Komandan Skuadron Pendidikan102, Letnan Kolonel Penerbang Dedy Susanto, dari perusahaan yang merakitnya PT Dirgantara Indonesia, Bandung," katanya.

Menurut dia, sejak 2003 Korsel mengekspor pesawat KT-1B, yang merupakan modifikasi KT-1, kepada TNI AU dan perakitannya dipercayakan kepada PT Dirgantara Indonesia.

Pesawat KT-1B merupakan pesawat kecil dengan baling-baling bermesin turbo, cukup lincah, dan bisa bermanuver dalam banyak formasi. Pesawat itu lebih besar dari pesawat Maserati.

"Korsel mengirimkan beberapa unit pesawat KT-1B ditambah komponennya ke Indonesia. Pada 2003 TNI AU telah mendapat tujuh pesawat, selanjutnya pada 2007 memperoleh lima pesawat, dan pada 2012 mendapatkan lima pesawat," katanya.






Sumber : Antara

WILAYAH LAUT INDONESIA BERTAMBAH 4.209 KM2




 Wilayah laut Indonesia bertambah 4.209 km2 setelah sidang pleno klaim Indonesia terhadap Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB melalui Commission on the Limits of Continental Shelf (CLCS) dapat menerima submisi Indonesia atas hak kedaulatannya di dasar laut di wilayah di luar 200 mil laut. Wilayah baru yang menjadi bagian yurisdiksi Indonesia adalah di bagian Barat Aceh.

"Wilayah laut seluas 4.209 km2 yang tadinya tidak bertuan, kini menjadi secara sah telah menjadi milik Indonesia. Ini adalah prestasi bangsa Indonesia yang patut dibanggakan. Sebuah kado untuk Ibu Pertiwi," kata Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), Asep Karsidi, pada acara seminar nasional ke-6 Akunting Sumber Daya Alam dan Deklarasi Perluasan Sumber Daya Kelautan RI oleh BIG, di Jakarta, Selasa (20/11).

Menurut Asep, masih ada beberapa wilayah yang berpotensi untuk pengembangan landas kontinen, yakni sebelah selatan Bengkulu, selatan Sumba, utara Papua, dan sebelah utara Halmahera. Sebagai negara yang telah meratifikasi hukum laut internasional (UNCLOS) 1982, Indonesia berhak mengajukan landas kontinen di luar batas 200 mil laut. Landas kontinen adalah kawasan yuridiksi negara pantai yang terkait dengan pengelolaan dasar laut dan tanah di bawahnya. 





Sumber : KoranJakarta

MESIR BELI 10 ANKA UAV PRODUKSI TURKI


 Mesir akan menjadi negara pertama yang membeli pesawat tanpa awak dari Turki, harian Today's Zaman, Selasa (20/11) melaporkan.
 
Keputusan itu diambil setelah kunjungan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan ke Kairo pekan lalu ketika Turki dan Mesir menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama, beberapa meliputi industri pertahanan.
 
Negara Afrika Utara itu diperkirakan akan memperoleh 10 Anka dari Turki. Laporan itu mengatakan pihak berwenang Mesir telah berhubungan erat dengan mitra-mitra mereka di Turki untuk pembelian Anka.
 
Dengan lebar sayap 56 kaki, kemampuan terbang dengan kecepatan 75 knot per jam dan mencapai ketinggian 30.000 kaki (9.144 meter), pesawat tanpa awak tersebut mampu terbang selama 24 jam pada suatu waktu. 





Sumber : Irib

TNI AL - UI KEMBANGKAN ROBOT KAPAL TANPA AWAK




TNI AL terus mengembangkan dan memperbaharui kemampuan tempurnya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Salah satunya adalah mengembangkan proyek kapal tanpa awak yang diberi nama SEA GHOST Project.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Selasa (20/11/2012), TNI AL bekerja sama dengan Mahasiswa UI yang terdiri dari mahasiswa Teknik Perkapalan (M Hary Mukti/2009, Aditya Meisar/2009), Teknik Mesin(Ricky/2012), Teknik Elektro (Novika Ginanto/2008, Irvan JP Elliika/2008) dan Ilmu Komputer (M Anwar Ma’sum/2009).

Konsep Road Mapnya adalah tentang Cyber Warfare dalam pertahanan Indonesia, dimana nantinya kapal tanpa awak ini akan dikendalikan melalui komunikasi satelit. Kapal ini digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap kapal penyusup.

Jika kapal tanpa awak ini terkena serangan hacker atau virus dalam komunikasi datanya oleh penyusup yang menjadikan gerakan kapal tanpa awak ini menjadi kacau atau tak terkendali, maka PUSINFOLAHTA – Mabes TNI akan melakukan perlawanan terhadap virus atau serangan hacker sehingga kapal tanpa awak ini dapat dikendalikan kembali dan memulai penyerangan terhadap kapal musuh/penyusup kembali.

Prototipe kapal tanpa awak yang dikerjakan oleh para mahasiswa UI ini ditampilkan di stand Mabes TNI pada acara Indo Defence 2012 yang diselenggarakan di Jakarta International EXPO-Kemayoran pada 7-10 November 2012 yang lalu. Kapal tanpa awal yang diberi nama Makara-02 ini sebelumnya telah meraih penghargaan desain terbaik se-Indonesia dan berhasil melampaui 4 rintangan secara otomatis (fully autonomous) tanpa kendali dibandingkan peserta lain pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak 2012 Kategori Autonomous yang dilaksanakan di Pantai Kartini-Jepara melalui bimbingan Dosen Perkapalan (Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc) dan Dekan FTUI (Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, M.Eng).



Makara-02 merupakan robot kapal tanpa awak yang dikembangkan dari Makara-01, yaitu robot kapal tanpa awak sebelumnya yang dilombakan di Amerika Serikat, Robot kapal tanpa awak ini berdimensi 4.94ft x x 2.96ft 0.73ft dengan sistem kendali otomatis berdasarkan sensor kamera (image processing). Aspek kunci dari desain Makara-02 adalah desain berteknologi tinggi yang memperhatikan aspek stabilitas dan hambatan yang sangat rendah merupakan perpaduan antara SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) dan teknologi Wave Piercing sehingga kapal jauh memiliki nilai inovasi yang tinggi.

Robot kapal tanpa awak MAKARA-02 ini nantinya akan digunakan sebagai model untuk uji towing tank untuk memprediksi hambatan pada SEA GHOST yang berukuran FLEET CLASS yaitu memiliki panjang kurang lebih 10 m dan memiliki payload lebih dari 2 ton, sehingga stabilitas kapal sangat baik ketika dilengkapi persenjataan dan sistem komunikasi yang canggih. Perkembangan Kapal tanpa awak ini berkembang pesat di Amerika Serikat, Israel dan bahkan telah digunakan di Singapura.






Sumber : Detik

CHINA TEROBSESI BUAT KAPAL INDUK SENDIRI




China State Shipbuilding, satu galangan kapal terbesar di China berharap negaranya bisa segera membuat sendiri kapal induk. Ambisi China menjadi kekuatan maritim besar dunia semakin nampak, apalagi klaim sepihak atas Laut China Selatan memerlukan dukungan arsenal laut secara masif. 

Harian China Daily, Selasa, melaporkan tentang seruan agar China menyeimbangkan pengaruh globalnya dengan peralatan militer baru setelah pada September lalu Beijing meresmikan kapal induk pertamanya, Liaoning, yang dibeli dari Ukraina.

Peresmian kapal induk itu dinilai sebagai capaian simbolik bagi peningkatakan kekuatan militer China di tengah kekhawatiran kawasan terkait kemunculan Beijing.

Hal itu juga memicu berbagai spekulasi terkait kapan China berkeinginan untuk membangun kapal induknya sendiri.

Direktur perusahaan pembuat kapal China State Shipbuilding, Hu Wenming, mengatakan perusahaannya siap untuk membangun markas pesawat tempur di tengah laut, seperti dilaporkan China Daily.

"Kita harus meningkatkan kemampuan senjata secara mandiri dan perlengkapan riset serta kapasitas produksi seiring pengaruh China di dunia, serta secara mandiri membangun kapal induk sendiri," katanya, kepada harian resmi milik pemerintah itu, di sela kongres Partai Komunis, yang berakhir pada akhir pekan lalu.

CSSC melepas Liaoning di pelabuhan timur laut Dalian, setelah dirombak selama satu dekade lamanya.

Menurut laporan media resmi pemerintah beberapa waktu lalu, kapal induk sepanjang 300 meter (990 kaki) itu bersiap untuk menjalani percobaan lepas landas dan melakukan perlayaran perdananya.

Kepala intelijen Taiwan sebelumnya pada awal tahun ini mengatakan bahwa China telah memutuskan untuk membangun dua kapal induk. Meskipun kabar tentang pengerjaan kapal yang dimaksud itu terus beredar, masih belum ada bukti tentang upaya mereka untuk membangun kapal induk di dalam negeri.

Setelah kongres pekan lalu, Partai Komunis China memperkenalkan pemimpin baru yaitu Wakil Presiden, Xi Jinping, yang akan menggantikan Hu sebagai presiden pada Maret tahun depan.
 
 
 
 
 
Sumber : Antara

ALL ABOUT JAVELIN MISSILE




 FGM-148 Javelin merupakan rudal antitank berpemandu sekali pakai pertama yang diterima oleh 75th Ranger Regiment, US Special Forces, dan kesatuan khusus Tier 1 didalam USSOCOM. Dengan sifatnya yang unik, Javelin merupakan penambahan dan bukannya penggantian terhadap roket antitank seperti RAWS.

Rudal yang dikembangkan dalam proyek AAWS-M (Andvanced Anti-Tank Weapon System-Medium) pada tahun 1986 ini mengantarkan militer AS kedalam generasi ketiga rudal antitank yang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan pendahulunya seperti TOW maupun M47 Dragon. Satu fitur yang bermanfaat adalah fitur soft launch, dimana rudal akan meluncur keluar tabung hanya dengan propelan pendorong, dan baru menyalakan motor roketnya pada jarak 1 meter dari titik luncur, sehingga Javelin bisa ditembakkan dengan aman dari dalam bangunan.

Didesain dengan hululedak tandem HEAT, Javelin didesain untuk mampu mengalahkan MBT, bahkan yang dilengkapi dengan lapisan ERA generasi pertama sekalipun. Javelin memiliki kemampuan untuk melakukan serangan top attack, dimana rudal akan menanjak terlebih dahulu sampai ke ketinggian 160 meter, terbang mendatar, lalu menukik tepat keatas sasaran. 

Profil terbang misil ini dikendalikan secara autopilot dimana misil menyesuaikan jarak, arah, kecepatan dan simpangan angin berkat keempat sirip yang bisa diatur sudut-sudut kemiringannya. Serangan top attack memiliki probabilita tinggi untuk melumpuhkan MBT karena bagian atas MBT biasanya memiliki proteksi yang lebih tipis dibandingkan dengan bagian frontal atau samping. Apabila diinginkan, Javelin juga bisa diluncurkan dalam moda direct attack, dimana rudal akan menanjak sedikit lalu meluncur langsung ke sasarannya, cocok untuk menghajar fortifikasi atau ranpur yang berada pada jarak dekat.
 

 
Kemampuan Javelin untuk meluncur secara pintar ini adalah berkat sistem pemandu pintar yang tersimpan pada modul CLU (Command Launch Unit) yang bisa dilepaskan dari tabung peluncurnya. CLU yang merupakan passive infra red sight memiliki tiga macam magnifikasi yaitu day field of view (4x), Wide Field of Fiew (thermal, 4x), Narrow Field of View (9x), dan akhirnya Seeker Field of View (9x). 

Saat memasuki mode SFV, secara otomatis CLU mengirimkan input data jarak pada misil ke Launch Tube Assembly yang menjadi rumah bagi misil sehingga sasaran sudah mulai bisa dikunci, rudal ditembakkan dan penembak segera beralih begitu rudal meluncur keluar karena Javelin menganut sistem fire and forget. 

Satu hal yang menjadi keunggulan Javelin adalah CLU yang memiliki fitur setingan kontras dan kecerlangan sehingga nyaman digunakan, masih ditambah lagi dengan unit pendingin yang mendinginkan sensor sehingga pengenalan termal pada objek sasaran dapat dilakukan CLU secara lebih baik dibandingkan dengan optik NOD monocular yang menjadi standar pasukan AS. 

CLU pun hanya ditenagai dengan satu baterai litium BA-5590U yang juga sekali pakai sehingga terhindar dari problem baterai drop. Banyak personil yang melepas CLU dan menggunakannya sebagai teropong observasi, sehingga boleh dibilang CLU saat ini adalah teropong malam infantri terbaik dalam AD AS.

75th Ranger sebagai kesatuan pertama dalam AD AS menerima Javelin mulai 1996 dan mengalokasikannya ke 3rd Battalion/75th Ranger Regiment. 

Rudal ini terbukti mampu memberikan daya tembak berlipat ganda yang memberikan kemenangan menentukan bagi pasukan yang kekuatannya lebih kecil. 

Dalam salah satu kontak tembak dalam operasi Iraqi Freedom, Satu tim Ranger yang melaksanakan misi patrol pengintaian dengan Humvee di sebelah barat Irak melihat dua buah tank, kemungkinan T-55, yang bersembunyi dalam posisi dug-up (dilindungi bunker pasir sehingga hanya kubah yang nampak). Posisi Ranger lebih unggul karena mereka ada diatas bukit, dan pasukan Irak belum mengetahui keberadaan mereka.

Tim tersebut, yang beranggotakan Sgt. Jason Witmer, Cpl. Jeremy Mumma, Spc. Matthew Pickell, dan Spc. Michael Kithcart memutuskan bahwa mereka mengambil kesempatan dengan mencoba menghancurkan tank tersebut dengan Javelin yang mereka bawa. Dari jarak 1.800 meter, Cpl. Mumma yang menjadi penembak mengunci salah satu tank dengan Javelinnya, meluncurkan rudal, dan segera berganti ke tabung kedua bahkan sebelum rudal menghantam sasarannya. Tank kedua juga dikunci, dan tidak punya kesempatan bereaksi dan meledak tak lama setelah tank pertama dihancurkan.


Pada tahun 2003, dalam pertempuran Debecka Pass ODA (Operational Detachment Alpha/ A-Team) 391 dan 392 bertahan dari serangan Divisi ke-34 Irak yang dilengkapi dengan T-55 dan ranpur MT-LB dengan mengandalkan Javelin. Dengan menembakkan selusin Javelin, ODA 391 dan 392 mampu bertahan dan bahkan menghancurkan sejumlah tank dan ranpur dengan hit ratio diatas 80%. 

Dengan keputusan TNI untuk mempertimbangkan pembelian FGM-148 Javelin yang kita harapkan akan terwujud, maka TNI-AD akan menjadi salah satu negara yang mengoperasikan rudal berpemandu terbaik yang ada saat ini, dipadukan dengan sistem roket pintar NLAW yang dibuat oleh Thales Defense.

FGM-148 Javelin
 
Pabrikan        : Texas Instrument/ Raytheon/ Lockheed Martin
Desain           : Juni 1989
Bobot             : 22,3 kg (misil 11,8kg)
Panjang          : 1,2m
Jarak efektif    : 75-500m
Hululedak        : HEAT (High Explosive Anti Tank)






Sumber : ARC

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...