Tuesday, June 18, 2013

FGM JAVELIN 148, GAMBARAN DETAIL SENJATA PEMBUNUH TANK CANGGIH YANG AKAN DIMILIKI INDONESIA


Foto FGM 148 Javelin.
Dalam waktu dekat TNI akan dilengkapi dengan sebuah senjata anti tank yang sangat canggih dari negeri paman sam, tak ayal senjata ini sangat efektif di gunakan untuk melumat habis segala macam tank modern yang dipastikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, bahkan karena kaakurasianya  diklaim inilah senjata sniper untuk membunuh tank.

Rudal yang dikembangkan dalam proyek AAWS-M (Andvanced Anti-Tank Weapon System-Medium) pada tahun 1986 ini mengantarkan militer AS kedalam generasi ketiga rudal antitank yang memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan pendahulunya seperti TOW maupun M47 Dragon.
momosergeidragunov.com
Rangkaian FGM Javelin  Lengkap dengan CLU dan Round

 
Javelin dikembangkan oleh oleh Raytheon dan Lockheed Martin secara patungan. Raytheon di tugaskan untuk membuat CLU Command Launch Unit, sedangkan Perusahaan Lockheed martin bertugas untuk pembuatan serta perakitan rudal pintar pendukung CLU. Satu fitur yang bermanfaat adalah fitur soft launch, dimana rudal akan meluncur keluar tabung hanya dengan propelan pendorong, dan baru menyalakan motor roketnya pada jarak 1 meter dari titik luncur, sehingga Javelin bisa ditembakkan dengan aman dari dalam bangunan. Fitur Soft Launch sangat diperlukan untuk mengurangi hentakan pada saat rudal di lucurkan.

Didesain dengan hululedak tandem HEAT, dilengkapi dengan duamacam bentuk rudal, yaitu: hulu ledak prekursor untuk membongkar armor reaktif yang  umumnya digunakan oleh tank modern untuk mengurangi dampak ledakan senjata semacam RPG, dan  hulu ledak utama untuk menembus perindungan utama dari bodi tank. Javelin didesain untuk mampu mengalahkan MBT, bahkan yang dilengkapi dengan lapisan ERA generasi pertama sekalipun. Javelin memiliki kemampuan untuk melakukan serangan top attack, dimana rudal akan menanjak terlebih dahulu sampai ke ketinggian 160 meter, terbang mendatar, lalu menukik tepat keatas sasaran. Profil terbang misil ini dikendalikan secara autopilot dimana misil menyesuaikan jarak, arah, kecepatan dan simpangan angin berkat keempat sirip yang bisa diatur sudut-sudut kemiringannya. Serangan top attack memiliki probabilitas tinggi untuk melumpuhkan MBT karena bagian atas MBT biasanya memiliki proteksi yang lebih tipis dibandingkan dengan bagian frontal atau samping. Apabila diinginkan, Javelin juga bisa diluncurkan dalam mode direct attack, dimana rudal akan menanjak sedikit lalu meluncur langsung ke sasarannya, cocok untuk menghajar fortifikasi atau ranpur yang berada pada jarak dekat.Jika ada tank yang dibidik oleh rudal ini, hampir dipastikan mustahil untuk selamat. Benar-benar rudal panggul yang sangat mengerikan.

 

Sketsa Penembakan FGM Javelin
Display Kontrol Penembakan pada CLU  Javelin
Kemampuan Javelin untuk meluncur secara pintar ini adalah berkat sistem pemandu pintar yang tersimpan pada modul CLU (Command Launch Unit) yang bisa dilepaskan dari tabung peluncurnya. CLU yang merupakan passive infra red sight dengan sertifikasi dari SADA IIIA memiliki tiga macam magnifikasi yaitu day field of view (4x), Wide Field of Fiew (thermal, 4x), Narrow Field of View (9x), dan akhirnya Seeker Field of View (9x). Saat memasuki mode SFV, secara otomatis CLU mengirimkan input data jarak pada misil ke Launch Tube Assembly yang menjadi rumah bagi misil sehingga sasaran sudah mulai bisa dikunci, rudal ditembakkan dan penembak segera beralih begitu rudal meluncur keluar karena Javelin menganut sistem fire and forget. Satu hal yang menjadi keunggulan Javelin adalah CLU yang memiliki fitur setingan kontras dan kecerlangan sehingga nyaman digunakan, masih ditambah lagi dengan unit pendingin yang mendinginkan sensor sehingga pengenalan termal pada objek sasaran dapat dilakukan CLU secara lebih baik dibandingkan dengan optik NOD monocular yang menjadi standar pasukan AS. CLU pun hanya ditenagai dengan satu baterai litium BA-5590U yang juga sekali pakai sehingga terhindar dari problem baterai drop. 
Foto Penembakan Rudal Javelin

Blok 1 adalah pengembangan pertama javelin, mencakup perbaikan motor rudal pendorong, menambah dan meningkatkan daya hulu ledak, memperbaiki jangkauan tembak yakni 2.500 m, Perbaikan lainnya termasuk penambahan sistem digital untuk pengindraan menggunakan RS-170 video format standar yang ada pada CLU. Banyak personil yang melepas CLU dan menggunakannya sebagai teropong observasi, sehingga boleh dibilang CLU saat ini adalah teropong malam infantri terbaik dalam AD AS. Javelin masa depan akan memiliki fragmentasi untuk efek anti-personil dan hulu ledak serbaguna (MPWH) dengan bisa di instal pada kendaraan lapis baja.
Mengenai harga satu peluncur dan pelacak Javelin dibanderol US$ 126 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara rudal Javelin satuannya seharga US$ 78 ribu atau sekitar Rp 756 juta. Jika kalian pernah memainkan game Call of Duty Modern Warfare disana digambarkan secara detil cara menembakan Javelin. |||0|||0 

Klik untuk memperbesar langsung dari wikipedia

Spesifikasi Javelin Anti Tank Missile
Pabrikan        : Raytheon/ Lockheed Martin
Desain          : Juni 1989
Bobot           : 22,3 kg (missile 11.8kg, CLU 6.4 kg)
Panjang         : 1,2m
Diameter        : misil 5 in dan Peluncur 5.6in
Jarak efektif   : 75-2500 m
Jangkauan Tembak: 4.750 m
Hululedak       : HEAT (High Explosive Anti Tank)
Pengoperasian   : 1-2 orang

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...