Tuesday, October 08, 2013

Kedepan, Kekuatan Pokok TNI Akan Capai 80 Persen


13811663031627521265
Presiden bersama Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan dalam HUT Ke-68 TNI di Jakarta
HUT Ke-68 TNI telah berlangsung secara sederhana dipimpin Inspektur Upacara Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Marsetio dan Kasau Marsekal TNI IB Putu Dunia. Acara di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, 5 Oktober.
Tema yang diangkat pada Hari Ulang Tahun ke-68 TNI tahun ini adalah “Profesional, Militan, Solid, dan Bersama Rakyat TNI Kuat”. Tema ini secara jelas menunjukkan orientasi dan ketegasan sikap TNI dalam menjalankan tugas negara, menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Sementara tekad “Bersama Rakyat, TNI Kuat” memiliki makna bahwa kemanunggalan TNI-Rakyat adalah sumber kekuatan utama TNI dalam mengemban tugas-tugas negara. Sejarah mencatat, TNI lahir, tumbuh, dan berkembang bersama rakyat. Sejarah juga mencatat, kemanunggalan TNI – Rakyat telah menghasilkan prestasi gemilang, baik dalam mempertahankan kedaulatan negara maupun dalam peran serta menjalankan roda pembangunan.

“Saat ini dan ke depan, bahkan sampai kapanpun, kemanunggalan TNI-Rakyat, adalah pilar bagi tegak dan kokohnya TNI sebagai kekuatan militer yang tangguh, handal dan mampu menjalankan tugas pokoknya,” ujar Presiden.
Agar mampu mengemban tugas-tugas negara pembangunan kekuatan dan modernisasi TNI terus dilakukan. Alat utama sistem kesenjataan (alutsista) juga makin dipenuhi dan dilengkapi. Penggantian dan penambahan alutsista di semua matra dan semua lini, dilakukan untuk mencapai tahapan kekuatan esensial minimum (minimum essential force/MEF).
Di jajaran TNI AD, mulai hadir Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Anoa, Meriam Artileri Medan Kaliber 155 mm, Rudal Pertahanan Udara, Rudal Anti Tank, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, serta Heli Angkut, Heli Serang dan Serbu beserta persenjataan dan munisinya.
Kita akan segera melihat alutsista baru TNI AL yang bertugas menjaga lautan Nusantara, seperti Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Pesawat Patroli Maritim, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis.
Kita juga telah dan akan menyaksikan di angkasa Indonesia sejumlah alutsista baru TNI AU, seperti pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Semua langkah itu tentu disertai pula dengan upaya untuk meningkatkan keterampilan, kesiapsiagaan, dan ketangguhan para prajurit TNI kita, yang akan mengawaki berbagai alutsista yang makin lengkap, canggih, dan modern.
Kepada para pimpinan jajaran TNI, Presiden menegaskan agar teruslah memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit beserta keluarganya. Dari waktu ke waktu, pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan Prajurit, sejalan pula dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Kasubdisrenbangpin Dispenum Puspen TNI, Letkol Caj Edyana Sulistiadie,dalam upacara HUT TNI Ke-68 kemarin, peserta upacara yang terlibat sebanyak 5.810 personel.Pasukan tidak bersenjata berjumlah satu batalyon gabungan perwira menengah TNI 307 orang, satu batalyon gabungan perwira pertama TNI 307 orang, satu batalyon gabungan drumband Taruna Akademi TNI 225 orang, satu batalyon PNS gabungan Kemhan dan TNI 307 orang, dan satu batalyon Balacad 307 orang. Untuk Pasukan bersenjata terdiri dari satu brigade gabungan Taruna, Wanita TNI, POM TNI 925 orang, satu batalyon Pasukan Perdamaian Dunia 307 orang, satu brigade TNI AD 904 orang, satu brigade TNI AL 904 orang, dan satu brigade TNI AU berjumlah 904 orang.
Beberapa Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dipamerkan dalam HUT Ke-68 TNI, yakni Alutsista udara dan darat TNI AU yang meliputi dua Pesawat F-16 dan dua Pesawat Hercules C-130 serta dua Pesawat Boeing 737 dan dua Triple Gun. Alutsista udara dan darat TNI AD, terdiri dari empat Pesawat Helly dua Bell 412 dan dua MI 35), enam kendaraan tempur Anoa dan 6 Panser V-150 serta 12 Mer-57/Arh. Sedangkan Alutsista darat TNI AL adalah enam kendaraan tempur  PT-76 dan enam kendaraan tempur BTR 50 serta dua Howitzer 122.
Dalam upacara parade dan defile juga ditampilkan demonstrasi berupa Fly Pass dua Pesawat Cesna TNI AU, demo darat (ketrampilan prajurit), senam balok, simulasi halang rintang, senam LCR/perahu karet  didukung 600 orang, kolone senapan 900 orang (menembak secara bersamaan ke udara), demo pertempuran jarak dekat 18 orang, penerjunan free fall 100 orang dengan dua pesawat Hercules C-130, Aerobatik JAT enam pesawat KT1-B, Fly Pass empat pesawat Cassa CN-212 TNI AL dan delapan Pesawat Hely TNI AD yakni satu MI 17, satu MI 35, tiga BELL 412, dan tiga Helly BO 105. Mereka terbang rendah secar bersamaan. Tak ketinggalan dua Main Battle Tank Leopard dari Jerman yang baru tiba turut memeriahkan acara tersebut.Dalam fly pass ditampilkan enam Sukhoi MK30, dua F-16, tujuh Hawk 100/200 yang menderu-deru dan melesat ke langit Halim PK dengan suara bergemuruh memecah keheningan HUT Ke-6 TNI.
Diharapkan dalam lima atau sepuluh tahun mendatang alutsista TNI akan mencapai sekitar 70 persen sampai 80 persen dari target kekuatan pokok minimal.Alutsista kita sudah punya kemampuna minimal menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu kesejahteraan prajurit akan semakin baik dan meningkat ditahun-tahun mendatang

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...