Monday, December 24, 2012

BANGKITNYA TEKNOLOGI ROKET BRASIL


ASTROS
ASTROS
Brasil mengejar program jutaan dolar untuk menghidupkan kembali dan memodernisasi teknologi roketnya dengan tujuan untuk mengembangkan roket dan rudal baik untuk penggunaan militer dalam negeri maupun ekspor.

Negara Amerika Latin ini pada pertengahan 1960-an hingga pertengahan 1980-an memperoleh keuntungan yang besar dari ekspor roketnya, sebut saja negara-negara penggunanya seperti Irak dan negara-negara Arab lainnya di Teluk Persia. Berakhirnya perang Irak-Iran dan Perang Dingin membuat industri pertahanan Brasil seolah lumpuh, produksi dihentikan dan banyak karyawannya yang kehilangan pekerjaan. Kini, Brasil kembali ingin merebut pasar ekspor rudalnya di dunia.

Sebanyak US$480 juta telah digelontorkan pemerintah Brasil melalui Kementerian Pertahanan untuk difokuskan pada pembaharuan sistem roket ASTROS dari pabrikan Avibras. ASTROS merupakan akronim dari Artillery Saturation Rocket System yang mampu meluncurkan beberapa roket disaat yang bersamaan.

Konfigurasi ASTROS 2020 yang sudah dimodernisasi mencakup prouksi roket jarak pendek dengan bimbingan GPS dan rudal AV-TM300 yang merupakan sistem baru dengan jangkauan 180 mil.

Dengan tingkat jangkauan ASTROS yang menonjol ini, menyaingi MLRS dan ATMS buatan Amerika Serikat, Brasil berniat kembali untuk merebut pasar global. Para analis pertahanan mengatakan, investasi besar Brasil pada sisi ini menunjukkan strategi pemerintah untuk menumbuhkan kembali pabrikan-pabrikan pertahanannya yang sempat "diabaikan" selama hampir tiga dekade.

Brasil telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan roket pandu GPS dan telah berusaha untuk meningkatkan jangkauannya. Versi sebelumnya roket SS-AV-40 kaliber 180mm diketahui hanya memiliki jangkauan sekitar 25 mil.

Sistem ASTROS biasanya diangkut dengan pesawat Hercules C-130, namun pabrikan kedirgantaraan Embraer Brasil telah mengembangkan pesawat angkut taktis militer sendiri yang diharapkan dapat bersaing dengan Hercules serta saingan lainnya dari Eropa, Rusia dan Israel. 

Brasil memang serius dalam mengejar kembali pasar roketnya. Beberapa tahun lalu beberapa pabrikan pertahanan Brasil menyatakan kebangkrutan, namun diselamatkan dengan dana pemerintah. Dan kini untuk meningkatkan pertumbuhannya, pada bulan Agustus lalu Kementerian Pertahanan Brasil mengumumkan pendanaan sebesar US$760 juta untuk mempercepat pertumbuhannya. Setidaknya 30 ASTROS dan kendaraan terkait telah menjadi bagian akuisisi dari pendanaan tersebut.

Berbicara mengenai ASTROS, Indonesia pada 8 November lalu juga sudah menandatangani nota jual-beli alutsista Sistem ASTROS II senilai antara US$400-800 juta atau sekitar 3,8 sampai 7,6 triliun rupiah yang terindikasi meliputi sekitar empat puluh (40) unit kendaraan peluncur ASTROS II. ASTROS II merupakan ASTROS tercanggih saat ini yang dikembangkan oleh Avibras Brasil.

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...