Pesawat nirawak CR10.(Foto: Berita HanKam)
8 November 2012, Jakarta: Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) mengembangkan pesawat nirawak sayap tetap CR10.
CR10 digolongkan kelas jarak dekat dengan jangkauan terbang 25 km dan lama terbang 3-4 jam. Pesawat mempunyai bobot maksimal 35 kg, panjang keseluruhan 2,6 meter dengan bentang sayap 3,2 meter.
Pesawat digerakan oleh mesin 80 cc 2 tak yang mampu mencapai kecepatan maksimal 140 Km/jam dan kecepatan jelajah 120 km/jam.
CR10 mampu melakukan misi pengintaian taktis, pengintaian strategis, deteksi dan identifikasi musuh, akuisisi lokasi dan posisi target dengan akurasi tinggi serta perimeter patroli.
Kamera pengintai diletakkan di bagian bawah pesawat. (Foto: Berita HanKam)
Berbagai satuan TNI AD dapat mengoperasikan CR10 untuk misi-misi khusus. Satuan infanteri untuk misi pengintaian dan pemantauan serta pencarian target.
Satuan kavaleri dan artileri medan untuk misi pencarian target, pengintaian rute, melakukan analisa hasil penembakan serta mendukung latihan penembakan dalam mengecek keakurasian penembakan.
Satuan arhanud untuk melakukan pengecekan area penyebaran bagi satuan tembak arhanud. Satuan zeni dan perhubungan untuk pemetaan udara, pemantauan wilayah, pemantauan konvoi dan penyiaran komunikasi
8 November 2012, Jakarta: Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) mengembangkan pesawat nirawak sayap tetap CR10.
CR10 digolongkan kelas jarak dekat dengan jangkauan terbang 25 km dan lama terbang 3-4 jam. Pesawat mempunyai bobot maksimal 35 kg, panjang keseluruhan 2,6 meter dengan bentang sayap 3,2 meter.
Pesawat digerakan oleh mesin 80 cc 2 tak yang mampu mencapai kecepatan maksimal 140 Km/jam dan kecepatan jelajah 120 km/jam.
CR10 mampu melakukan misi pengintaian taktis, pengintaian strategis, deteksi dan identifikasi musuh, akuisisi lokasi dan posisi target dengan akurasi tinggi serta perimeter patroli.
Kamera pengintai diletakkan di bagian bawah pesawat. (Foto: Berita HanKam)
Berbagai satuan TNI AD dapat mengoperasikan CR10 untuk misi-misi khusus. Satuan infanteri untuk misi pengintaian dan pemantauan serta pencarian target.
Satuan kavaleri dan artileri medan untuk misi pencarian target, pengintaian rute, melakukan analisa hasil penembakan serta mendukung latihan penembakan dalam mengecek keakurasian penembakan.
Satuan arhanud untuk melakukan pengecekan area penyebaran bagi satuan tembak arhanud. Satuan zeni dan perhubungan untuk pemetaan udara, pemantauan wilayah, pemantauan konvoi dan penyiaran komunikasi
No comments:
Post a Comment