Bacharuddin
Jusuf Habibie, perintis industri dirgantara di Indonesia mengumumkan
bakal terjun lagi di industri pesawat terbang. "Besok saya akan
menandatangani peresmian pendirian PT Ragio Afiasi Industri (RAI) di
kediaman saya dikuningan," kata Habibie di sela konfrensi pers Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Sate Bandung, Jumat, 10 Agustus
2012.
Adapun pendirian PT RAI menurut Habibie melibatkan
beberapa pihak. "PT RAI merupakan perusahaan yang saya bentuk bersama
dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik Ilham Akbar Habibie
dan PT Modal Elang milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia
Erry Firmansyah," katanya. "Ketua Dewan Komisaris saya."
Dia
mengungkapkan, akan mengajak sejumlah eks karyawan IPTN atau kini PT
Dirgantara Indonesia yang tersebar di berbagai negara untuk merintis
industri pembuatan pesawat milik swasta itu. “Mereka kepingin pulang,”
kata Presiden Republik Indonesia ketiga ini.
Habibie mengatakan
bahwa proyek pertama dari PT RAI adalah untuk membangkitkan pesawat
N-250. "Namun semuanya tentu disesuaikan dengan kondisi sekarang. Mesin
tentunya akan disesuikan dengan yang baru," ungkapnya. "Nantinya untuk
proyek PT RAI ini berbagai elemen seperti Kemenristek, BPPT, PT DI dan
lain-lain akan turut dilibatkan."
Pesawat N-250 adalah pesawat
regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara
Indonesia,PT DI, Indonesian Aerospace), Indonesia. Pesawat ini merupakan
primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang
dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya (saat diluncurkan pada tahun
1995). Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di
Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah
krisis ekonomi 1997.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...ia-Penerbangan
No comments:
Post a Comment